Siapa sih yang gak mau kaya. Semua orang kayaknya pengen jadi orang kaya. Dengan begitu, mereka bisa beli apapun yang mereka suka tanpa lagi melihat harga. Mereka bisa mengoleksi apa saja yang mereka inginkan, mereka bisa makan apapun yang mereka inginkan. Kalau kita jadi kaya, mungkin terasa sangat menyenangkan.
Sama, aku juga berpikir demikian. Sepertinya jadi orang kaya itu menyenangkan, ya? Tapi, cuma sekadar senang, bukan bahagia. Dari situ, aku berpikir gimana caranya kaya itu gak cuma untuk senang-senang, tapi juga bisa membahagiakan jangka panjang.
Mulai dari situ, aku seringkali berkhayal, aku ingin sekali jadi orang kaya. Selain bisa membahagiakan diri sendiri, tentu ada banyak anggota keluarga, saudara, sahabat, serta orang-orang di sekitar yang butuh kita. Kalau kita jadi kaya, kita harus pahami bahwa sebagian kekayaan itu adalah milik orang lain. Jadi, jangan dihabiskan sendirian.
Melihat kehidupanku, rasanya banyak sekali orang-orang sekitarku yang ternyata "membutuhkan". Tak perlu jauh-jauh melihat orang lain, keluarga besar saja seringkali ribut karena masalah uang. Yang satu berkecukupan, tapi gak mau membagikan atau meminjamkan sebagian rezekinya. Yang satu senang sekali berbagi, tapi kondisinya juga pas-pasan, sehingga harus mencari situasi yang tepat untuk bisa berbagi.
Tak jarang juga antarsaudara sampai pinjam dan kasih diam-diam, karena jika diketahui sama saudara yang lain menjadi timbul permasalahan baru. Ah, terlalu ribet rasanya jika ngomongin cuan. Dan ternyata itu yang menjadi permulaan masalah di keluarga kebanyakan orang, termasuk keluargaku.
Untuk itu, rasanya menyenangkan kalau aku bisa jadi orang kaya. Terlebih, aku suka sekali berbagi. Bahasa cinta yang aku miliki (berdasarkan tes) adalah memberi hadiah. Karena aku cukup payah untuk menyampaikan perasaan melalui kata-kata. Ya, memberi hadiah adalah sumber kebahagiaanku.
Kondisi ini membuatku punya motivasi untuk jadi kaya. Sama seperti yang Nabi SAW anjurkan bagi setiap Muslim untuk bisa jadi orang kaya. Sebab, jika seorang Muslim adalah orang kaya, dia tidak hanya berpikiran soal harta benda, melainkan kekayaan hati atau qanaah yang akan ia pegang.
Itu artinya, semakin kaya seorang Muslim, baiknya kita semakin banyak berbagi kepada orang lain. Kita tentu akan berzakat lebih banyak dan dengan begitu kita membantu orang-orang yang lebih membutuhkan. Di samping itu, mungkin aku juga bisa menjadi perantara rezeki orang lain atau saudara kita sendiri.
Kalau boleh berkhayal, seneng deh rasanya setiap orang yang butuh dan mau pinjem uang, kita tinggal kasih dan bilang, "Gak usah diganti, gapapa." Atau, sesederhana kalau saudara butuh sesuatu, tanpa diminta kita bisa kasih sendiri sesuai kemampuan kita.
Ah, rasanya gak cuma dunia, tapi InsyaAllah bisa jadi sumber pahala juga bagi kita yang mengerti dan mampu mengendalikan hati dan harta. MasyaAllah ya, berkhayal memang paling nikmat wkwkkw.
Tapi, sebaik-baiknya manusia yang pandai dalam berusaha. Untuk jadi kaya, mungkin kita gak bisa tuh cuma berdoa dan minta sama Allah, tapi kita juga perlu usaha. Jadi, jangan menyerah dan tetap semangat ya untuk kita yang sedang berjuang.
Jangan lupa, berapapun hasil yang kita dapatkan--entah kaya atau biasa saja--jangan lupa untuk selalu libatkan Allah. Jangan lupa sedekah, jangan lupa berbagi kepada sesama, dan jangan lupa gunakan harta kepada hal-hal yang baik. Supaya kita tidak hanya senang, tetapi juga bahagia.
Okedeh, sekian dulu halunya. Hahaha. Semoga kita bisa jadi orang kaya, ya! Kaya harta dan kaya hati pastinya. Aamiin.