Hidup ini diawali ketika aku berada dalam rahim mama, berkembang kemudian membesar. 9 bulan lamanya aku membebani hidup mama ketika dalam kandungan. Kemudian aku lahir di dunia, merengek minta asi dari mama, sementara papa mengurusi biaya persalinan. Ketika mulai besar, aku merengek dimalam hari, membangunkan mama dan papa karena aku haus, dan kalian rela melakukannya untukku.
Wahai jodoh yang entah ada dimana...
Apa kabarmu disana? Kuharap engkau selalu ada didalam lindungan Allah SWT.
Semoga kau tetap sendiri disana.. Menjaga hatimu untukku sampai waktu meminta kita bertemu..
Wahai jodoh,
Kamu tak perlu mencariku saat ini..
Mencari dimana jodohmu berada.
Aku hanya takut...
Kamu salah menemukan jodoh..
Yang ada kamu menemukan jodoh oranglain..
Dan memiliki hatinya sementara..
Dan Apa kau rela memberikan hati yang bekas untukku kelak?:')
Jodoh, maafkan aku yang tak pernah mencarimu..
Karena ku percaya bahwa nanti akan ada waktunya. .
Dimana kita bertemu karena Allah
Dipertemukan olehNya
Demi membentuk kebahagiaan dunia akhirat ke depan pintu jannah-Nya...
Jodoh, aku disini berusaha menjaga hatiku dari marah bahaya syaitan..
Yang terus mengajak ku kepada kemaksiatan..
Yang terus memperlihatkan lelaki lelaki tampan yang belum tentu jodohku...
Ada masa dimana aku tergoda dan aku lemah..
Tapi ada masa pula aku ingat kamu jodoh...
Yang pasti pilihan terbaik dari Allah untukku..
Demi kamu aku tetap menunggu..
Kawan,
Jangan engkau sia siakan hati mu untuk oranglain.
Menangis karena oranglain.
Mengemis cinta kepada oranglain.
Sementara ia hanyalah figuran dalam hidupmu.
Mereka yang datang bisajadi hanya pemanis dalam kehidupanmu..
Datang dan pergi tibatiba sesuka hatinya.
Tapi jangan peduli akan hal itu..
Yang terpenting adalah bagaimana kita berbagi kebahagiaan untuk mereka..
Tanpa mengemis balasan cinta dan kebahagiaan dari mereka..
Ikhlas dan bersahaja menjalani hidup..
Kelak akan datang mereka dan dia yang akan membahagiakan kamu dalam dunia dan akhiratNya...
Allah..
Jagalah hati kami untuk orang yang telah kau persiapkan untuk kami..
Bimbinglah kami pada jalanMu yang lurus..
Sehingga kami bisa menemukan jodoh terbaik untuk meraih ridhoMu .
Ingat, jodoh adalah cerminanmu! Yang terpenting adalah mengubah diri kita jadi lebih baik insyaAllah jodoh yang baik akan datang kepada kita. Aamiin.
Jodoh pasti bertemu, guys
Bismillahirrahmaanirrahim...
Satu semester sudah kita menghadapi dunia SMA masing masing, melawan berjuta rintangan yang tingkatannya semakin tinggi, beradaptasi di lingkungan yang baru aku temui. Melawan sifat sifat baru yang mencoba untuk saling menghargai dan menghormati. Semangat ya teman-teman lama.
Aku kangen dimana kita ke perpustakaan bersama. Mengisi waktu luang karena berpuasa, yang lain jajan bersama sama tapi kita menghabiskan waktu untuk membaca.
Aku kangen dimana kita menabung bersama. Membawa kartu tabungan dan kita menabung di sela sela waktu istirahat yang kita punya.
Aku kangen dimana kita saling menasihati ketika punya masalah percintaan. Ketika kita menundukkan pandangan didepan ikhwan yang kita kagumi. Atau sebaliknya.
Aku kangen dimana kita hafalan bersama, menyebut ayat Allah itu bersama sama demi meraih ridho-Nya.
Aku kangen dimana kita liqo bersama, menuntut ilmu lebih dari sekedar memperdalam islam. Membuat sahabat menjadi sahabat, bukan hanya sekedar kata sahabat.
Aku kangen dimana kita kelaparan dan kita hanya memiliki uang yang terbatas, tapi kita kumpulkan uang kita kemudian kita makan bersama.
Aku kangen ketika kamu membuat aku tertawa, ketika aku sedih dan menangis kala itu. Atau ketika kamu menangis kala itu. Kita saling menghibur dan tak pernah membiarkan air mata itu terjatuh dipipi kita.
Aku kangen ketika kita jalan jalan naik kereta, padahal itu pertama kali kita baik kereta bersama. Yang saat itu tidak mengerti bagaimana caranya. Tapi kita bahagia walaupun memalukan.
Aku kangen ketika kita mengingatkan oranglain, ketika orang lain menganggap kita sok-sokan. Tapi kita percaya bahwa Allah tau yang mana yang salah dan yang benar. Kita tetap percaya diri.
Aku kangen ketika kita saling curhat tentang keluarga. Yang entah tentang ayah atau ibu. Yang jelas aku kangen ketika kita bisa saling mengerti.
Aku kangen ketika kita lomba khatam quran saat ramadhan. Dan pada akhirnya kita khatam bersama dan jumlah khatamnya sama.
Aku kangen ketika kita saling memarahi. Ketika bercandaannya keterlaluan. Ketika punya masalah dan itu super duper lawak.
Aku kangen ketika kita tukeran sendal ketika mau ke kantin. Ke kamar mandi. Ke manapun tempat yang akan kita tuju disekolah.
Aku kangen ketika kita mengambil katering untuk teman teman. Membawakan piring kebawah. Dan meminjam sendok ketika kita tidak bawa sendok untuk makan siang.
Aku kangen ketika kita tidak punya makan saat siang. Kemudian kita mencari makan itu bersama sama. Kita makan berdua.
Aku kangen ketika kita kabur naik motor ke rumah orang. Gak bawa sim. Gak bawa stnk. Gak bawa surat surat. Demi main ke rumah temen.
Aku kangen ketika aku membaca pikiran kalian. Ketika aku menebak apa yang kalian rasakan. Dan itu benar.
Aku kangen ketika kita menghayal bersama. Pengen ngajarin anak jalanan dan bikin acara bakti sosial. Ngayalnya udah tinggi tinggi taunya gak jadi.
Aku kangen ketika kita satu ruangan ketika UAS. Dan kita saling menertawakan ketika tidur di ruangan ujian.
Aku kangen ketika kita beli yak*lt bersama sama. Sehabis makan siang. Hampir setiap hari.
Aku kangen ketika kita nyeker ke kantin, walau hanya sekedar minta saos atau beli peniti.
Aku kangen ketika kita naik angkot bareng. Ketawa sampe bikin angkot ribut parah. Tapi itu seru dan aku kangen itu.
Aku kangen disaat kita mendouble kerudung demi melalukan apa yang sekolah mau, agar aurat kita gak keliatan. Kita saling mengajarkan kala itu.
Aku kangen ketika kita main bulutangkis bareng bareng. Berenang bareng. Nginep dirumah temen dan kita gila gilaan bareng.
Aku kangen dimana kita shalat berjamaah saat maghrib, dan yang menjadi imam harus mengeraskan suaranya. Dan disitulah kita pernah tertawa bersama. Walau sebenernya gak bener:')
Aku kangen disaat kita hiking bersama demi melihat indahnya surga dunia dari puncak gunung gede. Melihat hamparan awan putih dan melihat matahari terbit dari atas sana.
Aku kangen masa masa bersama kalian yang lain. Masih banyak kenangan yang tak bisa kutulis dalam catatan hari ini. Makasih karena kalian telah menggores tinta tinta kenangan indah didalam hidupku. Aku kangen kalian, sahabat lama. Semoga kita bisa saling memberikan syafa'at di hari akhir kelak.
Wassalamu'alaikum:)
Bismillahirrahmaanirrahim..
Hai sahabat blogger, pernahkah kita cerna kalimat 'kehidupan itu bagaikan roda yang berputar?' Ternyata itu tidak hanya sebuah kata kata belaka, bisa dibuktikan bahwa memang begitu kenyataannya. Yang terkadang kita ada diatas atau dibawah. Semua ada waktunya.
Hal itu aku rasakan sendiri. Pada saat aku berusia 9 tahun, yang ketika itu aku duduk di bangku kelas 3 Sekolah Dasar. Ayahku berhenti kerja dari kantornya, di Jakarta. Sedih rasanya campur bingung karena akan darimanakah pemasukan biaya hidup untuk menafkahi 6 orang jiwa setiap harinya. Dimulailah dengan sosok ibu.
Ibuku memang terlahir tomboy dan gesit. Pada saat itu, kami hanya memiliki mobil tua berwarna biru yang entah bagaimana cara mengendarainya, hanya ayahku yang tau. Namun saat itu, ayahku sedang sibuk mencari pekerjaan baru. Dari situlah ibuku mencoba untuk belajar mobil bersama temannya yang saat itu bisa mengendarai mobil.
Selagi melancarkan bagaimana caranya mengendarai, ibuku melamar disebuah sekolah taman kanak-kanak. Maybe dari sini berfikir kalo ibuku melamar mejadi guru or anything, tapi kalian tau, saat itu juga ibuku menjadi supir jemputan anak tk. Memang tidak masuk akal, seorang supir jemputan ternyata berwujud perempuan, namun itu mungkin saja terjadi diluar sana, sama seperti ibuku.
Karena ibu dan ayahku sibuk bekerja, aku, adik, dan kedua kakakku tidak bisa lagi diantar ke sekolah, alias harus berangkat masing masing. Tapi disaat perekonomian keluarga sedang menurun, dengan dua kali naik angkot dikali 4 orang perhari bisa membuat pegeluaran bertambah banyak, bagaimana apabila uangnya habis hanya untuk ongkos, jajan dan yang lainnya bagaimana?
Akhirnya, ayahku menyuruh kami untuk mengontrak rumah kecil didekat sekolah, supaya hemat ongkos katanya. Dengan begitu, kami berempat tinggal jalan kaki kesekolah tanpa mengeluarkan banyak ongkos.
Begitulah sepenggal cerita yang pernah aku alami, dan mungkin saja itu terulang kembali dengan keadaan yang berbeda. So, jangan pernah berhenti berusaha karena roda kehidupan bisaberputar kapan saja. Wallahu'alam bi shawab. Tapi janganlah lupa juga, bahwa dibalik semua skenario dunia, terdapat penulis yang benar benar memiliki tujuan Mulia yaitu untuk meningkatkan keimanan Hamba-Nya. Semangat guys, jangan takut untuk melangkah!:)
Hai, kenalan yuk!
Namaku Nurnafisah, kamu boleh panggil aku Aca. Di Blog inilah aku berbagi cerita. Jangan lupa tinggalkan komentarmu, ya!
Pengunjung
Isi Blogku~
SINIAR TEMAN CAHAYA
Followers
Postingan Populer
-
Semenjak berdua di rumah, aku merangkap beberapa peran untuk menjaga rumah. Sekarang, peranku bukan lagi hanya seorang anak, tetapi juga men...
-
Tahun 2024 adalah pesta demokrasi yang kedua kalinya aku ikuti. Rasanya baru kemarin memilih untuk pertama kalinya, sekarang sud...
-
Hai, Miliki Malaka. Terima kasih sudah membersamai perjalanan karierku kurang lebih 6 bulan ini. Aku tahu ini bukan waktu yang ...
-
Dear, Rahayu Bulan Suci. Untuk kesempatan kali ini, aku mau ngomong banyak hal ke kamu karena kemarin saat kamu menikah, aku ga...
-
Dalam penentuan sebuah karier, menurutku ini adalah titik pertamaku untuk bisa memulainya dengan serius. Aku tergabung dalam seb...
Categories
Artikel
7
Ber-Seri
13
Berseri
1
Cahaya
15
ceirtaku
1
Ceritaku
243
Cerpen
5
Cinta
69
Feature
3
Hidup
16
Inspirasi
38
Inspiratif
15
Islam
65
Karya
16
Kebaikan Berbagi
6
Keluarga
43
Kisah
39
Kisahku
19
Liburan
10
Menulis
5
Motivasi
110
Resep
1
Sajak
55
Suratan Fiksi
25
Teman
55
Tips
3
Tips dan Informasi
31
Zakat
2