ilustrasi coronavirus/Stocktrek Images/Getty Images) |
Si covid-19 ini adalah sebuah virus yang disebabkan oleh sindrom pernapasan akut coronavirus 2 (SARS-CoV-2). Penyakit menular ini tepatnya akan menyerang saluran pernapasan dan menyebabkan beberapa gejala seperti demam, batuk, dan sesak napas. Gejala lain juga bisa saja muncul seperti nyeri otot, diare, sakit tenggorokan, dan sakit perut.
Setelah kasus itu merebak di mana-mana (tidak hanya di China), Indonesia juga ikut "disapa" oleh si corona ini. Dikutip dari Kompas.com, Presiden Joko Widodo, Senin (3/3/2020) siang, mengumumkan dua warga negara Indonesia (WNI) terjangkit virus corona. Langsung lah, di sini kaget dan berupaya untuk menyiapkan segala hal untuk melawan si virus ini.
Sejak saat itu, berbagai kebijakan pemerintah mulai dijalankan secara mendadak dan semua mulai cemas. Pahlawan kesehatan langsung siap di garda terdepan peperangan ini dengan susah payah. Bahkan, ada sebagian dari mereka yang menjadi korban saat menangani pasien-pasien covid. Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT. Aaamiin.
Dari hari ke hari, korban covid-19 ini mengalami lonjakan yang cukup drastis. Laporan pada hari ini, ada 1.414 yang positif, 75 orang sembuh, dan 122 meninggal. Sungguh mengejutkan angka ini bertambah setiap harinya. Semoga Allah selalu membantu kita dalam keadaan apapun, menyembuhkan yang sakit, meringankan yang sedang berjuang, dan melindungi orang-orang yang sehat.
Sebenarnya dari peristiwa ini aku banyak sekali belajar bahwa nyatanya Allah bisa saja "menegur" manusia di muka bumi dengan makhluk sekecil virus corona. Ya, terserah orang mau menyebutnya ini sebagai apa. Tapi, aku anggap peristiwa ini sebagai ujian dan teguran bagi kita.
Kenapa ujian?
Setelah penyebaran virus ini cukup besar dan melebar, pemerintah menetapkan untuk melakukan lockdown meski belum secara keseluruhan dan belum efektif. Pemerintah mengampanyekan masyarakat untuk #dirumahaja agar kita bisa menghentikan penyebaran virus ini dan menekan angka kematiannya.Dengan begitu, bukankah pasti ada maksud dan hikmah yang kita ambil dari peristiwa ini? Yaitu, Allah mau kita lebih dekat dengan-Nya dengan cara terus berlindung dan berdoa. Mungkin saja sekarang ini sudah banyak manusia di muka bumi yang mulai lupa dengan Allah dan segala kenikmatan-Nya. Maka dari itu Allah menegur dan mengajak kita untuk kembali pada-Nya.
Ada Hikmahnya
Tapi, gak hanya jelek-jeleknya doang nih yang sering kita pikirin tentang corona ini. Emang sih, peristiwa ini membuat beberapa masalah baru terjadi di muka bumi, termasuk Indonesia. Seperti ekonomi menjadi berantakkan hingga bahan pangan mulai habis karena orang-orang berlomba untuk membeli dna mempersiapkan bahan makanannya untuk #dirumahaja.
Tapi, coba lihatlah dari sisi lain. Ada banyak influencer, artis, dan orang-orang baik di luar sana yang berlomba-lomba menggalang dana untuk saling membantu menuntaskan wabah ini. Bukankah dengan begitu kita bisa berlomba-lomba juga untuk bersedekah dan bantu orang-orang kecil yang kehilangan pekerjaannya? Betapa baiknya Allah memberikan kita kesempatan dan lapangan untuk kita sedekah dan membantu sesama.
Selain itu, cobalah lihat betapa bahagianya kita berkumpul bersama keluarga setiap hari untuk menghabiskan waktu bersama. Yang mungkin saja kalau biasanya semua anggota keluarga sibuk masing-masing dengan urusannya sehingga tidak bisa saling mengasihi, menyayangi, berbagi, bahkan peduli.
Dengan #dirumahaja ini Allah mau kita lebih peduli pada keluarga. Betapa pentingnya juga kita memperhatikan kesehatan sesama anggota keluarga yang mungkin saja selama ini sudah terabaikan bahkan tidak diindahkan oleh masing-masing dari anggota keluarga. Allah memberikan kita kesempatan untuk itu.
Tak hanya itu, dengan adanya peristiwa ini pun manusia menjadi lebih kreatif terkait "bagaimana lagi" mereka menghabiskan waktu di rumah dengan kegiatan yang positif. Bahkan nih ya, aku yang dari dulu punya niat buat belajar masak tapi gak jadi karena gak ada waktu, dengan wabah ini aku jadi masak terus setiap hari bantuin mama.
Bahkan, aku bisa melakukan banyak hal yang selama ini tertunda oleh kegiatan lain. Ya, serumit apapun pandemi global ini, kita harus memaknainya dengan positif. Meski banyak sekali negatif lainnya, tapi percayalah hal ini pasti berbuah kebaikan apabila kita bersabar, berdoa, dan selalu berhusnudzon kepada Allah. Eiya, jangan lupa ikhtiarnya juga ya!
Untuk itu, demi meminimalisasi kecemasan, marilah kita berpikir dari sisi baiknya. Jangan lupa juga untuk berikhtiar dengan menjaga kesehatan, jaga jarak, lakukan hal positif, dan plis lah jangan dulu keluar rumah. Kita sama-sama berjuang. Pejuang kesehatan berjuang menyembuhkan, pemerintah berjuang dalam mengatur wabah ini, sementara kita yang sehat juga harus membantu mereka dengan #dirumahaja.
Di hari yang lebih dari dua minggu ini #dirumahaja, mungkin banyak yang sudah bosan juga di rumah karena gak tau lagi harus ngelakuin apa. Ya, aku juga sempat berpikir demikian. Tapi tetap saja kita harus berjuang, karena wabah luar biasa ini tidak sepele, kawan. Tidak semudah itu melawannya.
Percayalah, segala hal baik dan pikiran yang positif pasti akan dibalas kebaikan pula oleh Allah. Semoga penyakit ini cepat musnah dari muka bumi dan segera dinormalkan kembali kegiatan kita seperti sedia kala. Aaamiin, biar aku cepet lulus juga nih dan wisuda gak diundur! wkwkw. aamiin.
Stay safe yang kawan-kawan,
jangan lupa beribadah,
cuci tangan dan makan makanan bergizi.
Salam pejuang,
dariku di rumah.