Assalamu'alaykum. Alhamdulillah, akhirnya bisa berjumpa lagi nih di post kali ini. Oiya, sebelumnya aku mau bilang Selamat Hari Raya Idul Fitri 1438 H ya, Mohon Maaf lahir dan Batin kawan semua, semoga Allah memberikan kita waktu dan kesempatan untuk menjadi pribadi yang lebih baik terus ya. Aamiin.
Bicara tentang pribadi yang lebih baik, nah kali ini aku akan membahas tentang memperbaiki pribadi khususnya untuk muslimah di seluruh dunia nih.
Nah kepribadian itu kan luas yah bentuknya. Mulai dari perkataan, perbuatan, amar ma'ruf dan nahi munkar. Termasuk bagaimana kita berpakaian dan besosialisasi dengan oranglain kan? Nah, gimana kalau kita membahas tentang hijab nih. Menarik kan jadi perbincangan khalayak ramai hehe. Yuk kita bahas!
Sebagai orang yang masih belajar, aku terlahir memang menjadi seorang muslimah yang alhamdulillah sudah berhijab. Walaupun bukan terlahir dari keluarga yang 'tau banyak' tentang islam, tapi aku berusaha untuk selalu mempelajari hal itu. Pernah gak si, kalian mendengar tentang anggapan bahwa 'berhijab itu harusnya tutur katanya lembut dan lain sebagainya'? Gak ada yang salah dengan anggapan tersebut, namun bisa kita lihat diberbagai lingkungan kita banyak yang salah kaprah dengan penggunaan hijab, sehingga hijab dijadikan hanya sebagai syarat mengikuti pembelajaran sekolah, atau hanya digunakan saat mengaji, dan lain sebagainya. Dengan disatu sisi mereka masih berbicara kasar, tidak sopan, dan mencerminkan akhlah yang tidak baik.
Padahal, seperti yang kita ketahui, dalam ajaran islam telah dijelaskan pada QS. An Nur ayat 23 bahwa syarat menjadi muslimah yang baik adalah yang mau mengulurkan kain dan menutupi auratnya, yaitu menutupi bagian dadanya apabila ia berhijab. Nah, dari situ kita bisa ambil kesimpulan bahwa berhijab itu memang WAJIB dan bukan hanya sekedar menjadi syarat apapun. Dari sini kita juga harus bisa belJar bahwa berhijab itu jadi bukan hanya untuk menutup aurat tapi juga berusaha menghijabkan hati kita dengan menghindari perbuatan yang diharamkan oleh Allah dan berusaha mencerminkan akhlak yang baik sebagai muslimah.
Nah, dari sini aku punya banyak pertanyaan yang bisa aku jawab, tapi ini sesuai opini pribadi dari aku aja yah. Kalau ada perbedaan diantara kita jangan dijadikan masalah, karena perbedaan itu menyatukan bukan memecahkan ok? Hehe.
1. Berhijab itu boleh gak sih di model kayak tutorial hijabers gitu?
Sebagai orang yang masih belajar, aku cuma bis amenjawab apa yang aku ketahui aja yah. Jadi gini, ada yang beranggapan bahwa berhijab kan bukan untuk pamer, tabarruj, atau riya. Jadi hakikatnya hijab itu digunakan seperlunya aja untuk menutupi aurat kita sebagai wanita, jadi gak perlu dimodel ala ala hijabers gitu yang nantinya malah mengundang syahwat lelaki yang bukan mahrom. Nah tapi ada juga nih yang beranggapan bahwa boleh boleh saja model hijabnya diubah dan mengikuti perkembangan zaman, namanya juga dampak globalisasi iya gak? Tapi, ada yang bilang kain hijab model ala ala itu gakboleh diputar lebih dari satu kali ke atas kepala. Ya, intinya gaboleh berlebihan gitu. Wallahu'alam sih ya, terserah kalian aja mau ambil jalan apa. Untuk lebih jelasnya coba cari di Youtube ceramah tentang hijab dari Hanan Attaki atau Ustad Khalid Basamalah, insyaAllah beliau lebih ngerti hehe.
Sebagai orang yang masih belajar, aku cuma bis amenjawab apa yang aku ketahui aja yah. Jadi gini, ada yang beranggapan bahwa berhijab kan bukan untuk pamer, tabarruj, atau riya. Jadi hakikatnya hijab itu digunakan seperlunya aja untuk menutupi aurat kita sebagai wanita, jadi gak perlu dimodel ala ala hijabers gitu yang nantinya malah mengundang syahwat lelaki yang bukan mahrom. Nah tapi ada juga nih yang beranggapan bahwa boleh boleh saja model hijabnya diubah dan mengikuti perkembangan zaman, namanya juga dampak globalisasi iya gak? Tapi, ada yang bilang kain hijab model ala ala itu gakboleh diputar lebih dari satu kali ke atas kepala. Ya, intinya gaboleh berlebihan gitu. Wallahu'alam sih ya, terserah kalian aja mau ambil jalan apa. Untuk lebih jelasnya coba cari di Youtube ceramah tentang hijab dari Hanan Attaki atau Ustad Khalid Basamalah, insyaAllah beliau lebih ngerti hehe.
2. Gimana nih kabarnya orang yang Berhijab tapi masih suka selfie dan Umbar kemesraan (suami istri) yang sudah halal? Hehe.
Nah, itu juga bentuk pertentangan sih ya. Kalau aku pribadi, jujur aja masih belum bisa mengurangi kebiasaan buruk yaitu Selfie. Hehe. Nah, untuk yang suka selfie, aku pernah lihat video ceramah yang didalamnya dikatakan bahwa selfie itu seharusnya ditinggalkan, karena seperti yang tadi aku bilang, bisa mengundang syahwat laki laki yang bukan mahrom kan, dia bisa terbayang bayang dengan wajah kita, timbullah komentar di media sosial "cantik banget, lucu banget, dsb.", dan takutnya akan ada dosa mengalir dari setiap foto yang kita posting nih kawan. Nah tapi menurut aku pribadi nih yah, foto selfie itu sah sah saja, asal jangan berlebihan dan gak dipublikasi. secara pribadi sih aku suka banget selfie tapi jarang yang aku post, karena aku juga masih ragu antara meninggalkan dan menjalankan. Tapi yang sering aku post biasanya hal hal penting seperti foto bersama keluarga, foto setiap kejadian/kegiatan positif dimasa lalu, karena aku yakin di masa yang akan datang pasti aku rindu hal itu dan aku bisa meliah foto itu. Hehehe.
Nah untuk yang suka pamer kemesraan, ada pro kontranya juga nih, wajar lah ya namanya juga opini hehe. Ada yang bilang 'gak usahlah diumbar, biar apasih.. sombong, riya, dsb.' Nah ada juga yang bilang 'bukan mengumbar, tapi hanya niatan kita untuk memberikan informasi bahwa kita dan pasangan kita sudah halal. Biar tidak ada fitnah lagi diantara kita. Dan gak ada salahnya mengabadikan moment bersama suami/istri kan?'. Ini juga pendapat aja kawan, terserah kalian mau menanggapi dan menjalankannya seperti apa dan bagaimana hehe.
Nah, itu juga bentuk pertentangan sih ya. Kalau aku pribadi, jujur aja masih belum bisa mengurangi kebiasaan buruk yaitu Selfie. Hehe. Nah, untuk yang suka selfie, aku pernah lihat video ceramah yang didalamnya dikatakan bahwa selfie itu seharusnya ditinggalkan, karena seperti yang tadi aku bilang, bisa mengundang syahwat laki laki yang bukan mahrom kan, dia bisa terbayang bayang dengan wajah kita, timbullah komentar di media sosial "cantik banget, lucu banget, dsb.", dan takutnya akan ada dosa mengalir dari setiap foto yang kita posting nih kawan. Nah tapi menurut aku pribadi nih yah, foto selfie itu sah sah saja, asal jangan berlebihan dan gak dipublikasi. secara pribadi sih aku suka banget selfie tapi jarang yang aku post, karena aku juga masih ragu antara meninggalkan dan menjalankan. Tapi yang sering aku post biasanya hal hal penting seperti foto bersama keluarga, foto setiap kejadian/kegiatan positif dimasa lalu, karena aku yakin di masa yang akan datang pasti aku rindu hal itu dan aku bisa meliah foto itu. Hehehe.
Nah untuk yang suka pamer kemesraan, ada pro kontranya juga nih, wajar lah ya namanya juga opini hehe. Ada yang bilang 'gak usahlah diumbar, biar apasih.. sombong, riya, dsb.' Nah ada juga yang bilang 'bukan mengumbar, tapi hanya niatan kita untuk memberikan informasi bahwa kita dan pasangan kita sudah halal. Biar tidak ada fitnah lagi diantara kita. Dan gak ada salahnya mengabadikan moment bersama suami/istri kan?'. Ini juga pendapat aja kawan, terserah kalian mau menanggapi dan menjalankannya seperti apa dan bagaimana hehe.
3. Bagaimana dengan Penggunaan cadar di lingkungan yang tidak memungkinkan?
Nah jadi gini, kalau cadar itu kan sunnah. Tapi, kalau sunnah dijalankan bukankah kita mendapatkan pahala? Nah, sunnah juga tidak menimbulkan dosa nih jika ditinggalkan, jadi penggunaan cadar itu mudah saja. Carilah waktu yang pas untuk penggunaan cadar, contohnya jika memungkinkan gunakanlah cadar ketika berjalan jalan bersama suami/keluarga, tapi jika dalam kampus atau sekolah tidak diperbolehkan maka tidak perlu dipakai. Karena Islam mengajarkan tidak perlu menunda sesuatu karena ingin sempuna sekali. Jika hanya bisa meraih setengahnya maka jangan ditinggalkan semuanya. Sesuai dengan kaidah fiqhiyah “sesuatu yang tidak bisa dicapai seluruhnya jangan ditinggal seluruhnya” Banyak jalan menuju surga, Jika ingin memakai cadar tidak mesti memakai cadar lengkap dengan purdahnya, kemudian memakai pakaian serba besar berwarna hitam. Karena tujuan cadar adalah menutup wajah yang merupakan salah satu bagian yang paling dinikmati oleh laki-laki, maka apapun yang digunakan untuk menutup muka maka boleh-boleh saja. Pakai masker misalnya? Ya semoga sunnah ini tidak punah dan terasingkan ya temen temen. Kita tentu ingin melihat umat Islam kembali ke ajaran Islam yang benar, kembali ke masa kejayaan Islam.. aamiin.
Nah jadi gini, kalau cadar itu kan sunnah. Tapi, kalau sunnah dijalankan bukankah kita mendapatkan pahala? Nah, sunnah juga tidak menimbulkan dosa nih jika ditinggalkan, jadi penggunaan cadar itu mudah saja. Carilah waktu yang pas untuk penggunaan cadar, contohnya jika memungkinkan gunakanlah cadar ketika berjalan jalan bersama suami/keluarga, tapi jika dalam kampus atau sekolah tidak diperbolehkan maka tidak perlu dipakai. Karena Islam mengajarkan tidak perlu menunda sesuatu karena ingin sempuna sekali. Jika hanya bisa meraih setengahnya maka jangan ditinggalkan semuanya. Sesuai dengan kaidah fiqhiyah “sesuatu yang tidak bisa dicapai seluruhnya jangan ditinggal seluruhnya” Banyak jalan menuju surga, Jika ingin memakai cadar tidak mesti memakai cadar lengkap dengan purdahnya, kemudian memakai pakaian serba besar berwarna hitam. Karena tujuan cadar adalah menutup wajah yang merupakan salah satu bagian yang paling dinikmati oleh laki-laki, maka apapun yang digunakan untuk menutup muka maka boleh-boleh saja. Pakai masker misalnya? Ya semoga sunnah ini tidak punah dan terasingkan ya temen temen. Kita tentu ingin melihat umat Islam kembali ke ajaran Islam yang benar, kembali ke masa kejayaan Islam.. aamiin.
Nah segini aja yah bahasan kali ini, inget ya ini hanya opini yanh pasti ada pro dan kontra. Jadi gak perlu dipermasalahkan kan? Semua tergantung keyakinan, tapi yang jelas telaah dulu syarat dan kaidah serta ajarannya Al Quran dan sunnahnya sebelum melakukan sesuatu. Oiya, jangan lupa menggunakan media sosial dan efek globalisasi kita dengan seefektif mungkin, sebaik mungkin, dan minimalisir ketidakbermanfaatan nya oke? Selamat menjadi Pengguna internet yang cerdas ya kawan. Semoga Allah meridhoi segala langkah kita. Aamiin