Assalamualaikum, kawan. Selamat hari Jumat! Senang rasanya bertemu hari yang berkah ini. Gak tau kenapa saya suka sekali sama hari Jumat, rasanya menyenangkan apalagi Jumat itu harinya bersih-bersih, memulai sesuatu yang baru, punya waktu lebih luang, dan rasanya terlalu sayang jika tidak dimanfaatkan untuk muhasabah diri.
Kali ini juga, saya mau cerita lagi mengenai magang saya. Ya, dengan kehidupan yang baru di kanal yang baru. Begini ceritanya.
Kali ini juga, saya mau cerita lagi mengenai magang saya. Ya, dengan kehidupan yang baru di kanal yang baru. Begini ceritanya.
Kurang kebih, sudah lima hari saya menyesuaikan diri dengan kanal Khazanah. Alhamdulillah, semua berjalan dengan lancar, hanya saja kadang saya masih kesusahan untuk ngubek-ngubek buku lama yang bisa menunjang tulisan saya.
Hari ini, saya senang sekali karena sejak saya pindah kanal, tulisan saya jadi lebih sering dimuat. Saya bersyukur bisa punya redaktur yang gak males buat ngoreksi tulisan anak bawang seperti saya ini. Ya, terkadang lawan jenis lebih menghargai rekan kerjanya, tapi gak selalu begitu juga sih wkwkwk.
Setiap hari saya selalu cek aplikasi berita dari media tempat saya magang. Saya selalu mencatat dan mencari tulisan saya yang dipublikasi oleh redaktur. Senangnya, tiap hari ada saja tulisan yang naik. Meski hanya satu atau dua, tapi saya bersyukur.
Terlebih, hari ini saya lihat dua tulisan saya naik ke berita terpopuler di kanal Khazanah. Sementara satu di antaranya menjadi urutan kelima berita terpopuler di media itu. Wah, masyaAllah Alhamdulillah. Senangnya bisa berhasil menulis dengan prestasi.
Semakin ke sini saya sadar, pindahnya saya ke kanal Khazanah ini sungguh luar biasa. Memang terkadang kita terlalu suudzon kepada Allah atas semua cobaan yang menimpa kita. Banyak hal yang disesali ketika kesedihan dan keterpurukan terjadi. Tapi lihatlah, tidak ada yang tahu kan di masa depan seperti apa? Allah punya kejutan yang tidak terduga.
Kalau kalian baca cerita magang saya dari awal, kalian pasti tau bagaimana susah payahnya saya ada di media itu. Terutama teman-teman saya, yang setiap hari mendengar keluh kesah saya selama magang. Teman-teman saya sudah melaju lebih dulu dengan jumlah tulisan yang luar biasa membludak meski jangka waktunya sebentar. Sementara saya, yang sudah magang lebih dulu, harus sabar menunggu kapan lagi tulisan saya dipublikasi. Bahkan saya pernah merasa "Tulisan gue sejelek apa sih sampe ga naik terus?" Dan, inilah jawabannya.
Saya bersyukur, ternyata saya masih diberikan kesempatan sama Allah untuk menyadari hikmah yang terjadi dalam hidup saya.
Pertama, saya jadi banyak belajar dari tulisan-tulisan saya yang dulu ketika saya gak bisa semudah itu mempublikasi tulisan.
Kedua, saya jadi bisa menulis di dua kanal, yaitu kanal Leisure dan kanal Khazanah. Itu kemampuan yang luar biasa bukan?
Ketiga, saya belajar kembalu tentang ilmu-ilmu yang dulu dipelajari di sekolah. Ya, tentang Islam. Secara tidak langsung, Allah seakan menegur saya untuk terus mengingat ilmu yang pernah saya pelajari. Allah seakan bilang pada saya, "Iniloh gunanya kamu belajar agama. Kamu bisa bagi ke orang lain dengan kemampuan tulisan kamu. Lihatlah, AKU berikan kamu jalan untuk ke sana. Maka jangan sia-siankan."
Baik, Allah Mahabaik.
Keempat, saya punya waktu luang bersama teman-teman. Jujur, setelah sebulan terakhir ini kerjaan magang saya, yaitu menulis artikel di rumah. Ya, dengan begitu saya bisa menyesuaikan waktu untuk bertemu dengan teman-teman. Maklum, sekarang hari-hari libur panjang dan teman-teman yang mulai berpencar kini sedang pulang dan mengajak bertemu. Dengan jam kerja yang fleksibel ini saya bersyukur bisa meluangkan waktu dengan teman-teman apalagi keluarga.
Kelima, kesempatan berdakwah. Dengan pindahnya saya ke kanal Khazanah, saya bersyukur bisa berdakwah lewat tulisan. Itulah cita-cita saya sedari dulu. Saya bahagia ketika orang lain membaca tulisan saya dan menjadikannya sebagai pelajaran. Ya, sesimpel itu. Dakwah memang tugas utama saya di bumi. Jadi, bagaimana pun saya harus menebarkan kebaikan sebelum semua titipan diambil oleh-Nya.
Kita harus tersadar, segala sesuatu itu harus bisa dimanfaatkan dengan baik. Apalagi ilmu yang telah didapat. Karena saya yakin, ketika saya mati nanti, saya gak bisa membawa apa-apa kecuali; doa anak kepada orang tuanya, shadaqah jariyah, dan ilmu yang bermanfaat.
Selamat menebar cahaya!✨