Hai, Assalamualaikum! Sudah sekian lama nggak posting. Hehe. Kali ini aku mau menbahas sedikit tentang perkuliahan di Politeknik.
Seperti yang kita tahu, politeknik memiliki sistem yang berbeda dengan universitas lain. Karena, disini kami dituntun dan dibiasakan menjadi pekerja dengan sedikit teori yang diajarkan. Jadi kami lebih banyak bekerja dan bekerja, turun ke lapangan, ke laboratorium untuk praktek, dan pastinya dari segala aspek dilakukan simulasi lingkungan perkantoran, seperti ketentuan baju misalnya.
Sudah hampir dua bulan aku belajar disini, dan aku mengambil banyak pelajaran. Jadi gini, di kelasku ada 25 mahasiswa. Setelah aku menanyakan beberapa alasan mereka masuk sini, ya selebihnya karena coba-coba dan "daripada tidak kuliah." Hal itu sebenarnya wajar dan bahkan aku pernah berpikir tentang hal itu. Hal itu terbukti, setelah dua orang temanku keluar dari sini untuk melanjutkan hidup mereka dengan bekerja. Ya, padahal belum juga satu semester. Memang sih, ada juga faktor ekonomi yang mendorong mereka untuk bekerja. Dan aku pernah berpikiran seperti itu.
Tapi kurasa cita-citaku juga punya nilai yang sangat penting. Apabila aku tidak berusaha mewujudkannya, aku dan keluargaku akan begini-gini saja. Tidak ada perubahan apabila tidak ada yang bergerak. Begitupun jika aku berhenti kuliah, maka tidak ada perubahan yang akan terjadi pada keluargaku. Walaupun sedikit berat menjalaninya karena ada masalah ekonomi juga, tapi aku yakin Allah meluaskan jalan dari segala permasalahannya. Yang paling utama adalah kita percaya dulu sama Allah, bahwa Allah pasti memberikan kita jalan. Bukan hanya menyerah lalu berhenti, tapi setiap keadaan pasti punya cerita yang berbeda sih. Begitu pun aku dan mereka.
Disini aku belajar bagaimaan caranya liputan, observasi peristiwa secara langsung, mewawancarai orang penting, dan aku dituntut memiliki pengetahuan yang luas dalam menulis. Ya, aku baru sadar bahwa aku menulis yang aku mau saja, tanpa memikirkan dampak, ilmunya, kedepannya, kosa katanya, masih segalanya sesuai hati. Padahal, menulis itu sangat luas. Aku belajar banyak hal mengenai menulis lewat kuliah jurnalistik ini.
Berat memang, sudah berkali kali aku mengeluh kepada orangtuaku hehe. Tapi itu aku lakukan semata-mata meluapkan rasa rinduku kepada mereka yang tidak setiap hari berada didekatku. Aku berusaha untuk selalu terbuka kepada mereka. Aku selalu bilang uang untuk apa saja, terlebih karena sering Liputan ke tempat tempat dan perlu ongkos yang besar. Aku bangga sih berada di posisi saat ini, aku dituntut jadi lebih berani bicara dan mengatur waktu.
Namun, ternyata dari beban selama dua bulan ini, beberapa temanku ada yang tidak cocok. Ya, mereka memutuskan untuk ikut keluar dari sini dan mencoba ke universitas lain. Memang sih sebagian dari mereka memang tidak menaruh mimpinya disini, tapi mimpi mereka lebih hebat dari yang kuduga. Aku harap mereka bisa segera menemukan jalan yang membuat mereka nyaman, meraih cita cita mereka. Aamiin, semoga Allah memudahkan.
Jadi guys, jangan lupa untuk terus mengambil hal positif dari setiap kejadian. Karena apa yang Allah berikan pasti punya arti, karena Allah tidak sia sia memberikan apa yang Dia kasih. Aku yakin, semua ada maknanya. Maka dari itu teruslah bersyukur agar terus bisa memahami arti kehidupan yang diberikan. Bismillah ya kawan...kita berjuang sama sama.