Hari ini, akun @menebar.cahaya mendapat 10k followers. Gimana perasaannya? Gak nyangka! Sejujurnya aku juga kaget banget kenapa akun ini bisa melesat dengan cepat kayak gini. Ada ceritanya loh di balik ini semua.
I love sharing. Aku suka banget berbagi sesuatu sama orang. Mungkin ada kaitannya dengan love language aku yang 30% receiving gift, alias suka dikasih sesuatu dan suka memberikan sesuatu. Entah kenapa ketika kita kasih sesuatu ke orang lain atau bisa bermanfaat orang lain tuh, aku seneng aja. Jadi kayak kasih satu kontribusi untuk hidup seseorang.
Ya, aku bahagia ketika melihat orang lain bahagia. Sering sih, mendahulukan orang lain daripada diri sendiri selama hal itu gak merugikan aku juga. Bisa dibilang, bahagiaku ketika melihat orang lain bahagia, apalagi bahagia karena aku. MasyaAllah.
Mungkin itu semua terjadi dan terbenam dalam diri aku sendiri semenjak aku meyakini bahwa namaku ini adalah doa. Nur artinya cahaya, Nafisah adalah yang bernilai. Aku tak tahu pasti apa harapan orang tuaku akan nama itu. Tapi aku percaya, namaku ini menjadi doa untukku agar aku bisa memberikan manfaat ke banyak orang, agar aku bisa berdampak bagi sekitar, agar aku bisa menerangi orang lain dengan cahaya yang aku punya.
Itulah kenapa muncul tagline #MenebarCahaya. Sebelumnya belum aku buat akun khusus, masih sekadar hashtag aja sih setiap aku posting sesuatu di media sosial. Awalnya untuk branding diri aja supaya orang lain lebih mudah mengenal aku. Alhamdulillah, lumayan berdampak juga dengan tagline itu. Semakin lama aku jadi melekat dengan menebar.cahaya.
Nah, kebetulan, aku merasa terbantu sama nama itu. Cahaya adalah kata yang aku jadikan motivasi banget. Aku pengen banget jadi cahaya buat orang lain, meskipun cuma setitik, lalu mati dan pergi. Setidaknya, cahaya itu bisa menuntun orang dari kegelapan dan pernah jadi bagian dalam proses hidup seseorang.
Kemudian, setelah hashtag itu aku pasang terus di instagram pribadi, kok rasanya ada redup-redupnya ya. Kadang di instagram pribadi tuh aku malu untuk posting tentang diri sendiri terus. Ditambah lagi pernah tuh aku dapet komenan negatif gitu ketika aku sharing sesuatu. Bukannya baper sih, cuma malu aja ngerasa gak pantes ngajarin orang gitu. Jadi, pernah deh ngerasa down banget dan gak tau harus berbuat apa lagi supaya bermanfaat.
Nah, ditambah lagi, kalau mengandalkan aku pribadi sendiri tuh kadang kehabisan momen. Mikir2, kalau sharing pakai akun pribadi tuh bebannya lumayan. Setidaknya aku harus jadi 'ahli' dulu untuk bisa sharing ke orang. Aku ngerasa gitu sih. Padahal ya sebenernya enggak juga. Intinya aku malu aja sih untuk bikin konten di instagram. Aku tuh masih gak percaya diri gitu buat lakuin yang menarik perhatian banyak orang.
Aku sadar akan kekurangan itu. Aku tuh gak bisa jadi pusat perhatian. Dalam dunia nyata juga begitu, gak cuma di dunia maya. Kadang malu kalau postingan tiba-tiba viral atau dikomen ini itu sama orang lain. Tapi di satu sisi, kayak pengen bangun suatu akun yang dampaknya luas gitu. Tapi gimana caranya, ya?
Dari situlah muncul ide bikin akun berbeda. Awalnya niat untuk portofolio diri. Berhubung aku suka menulis, desain tipis-tipis, dan suka ngelola instagram, yaa.. Aku coba aja deh buat akun @menebar.cahaya ini sebagai salah satu investasi kebaikan, yang semoga bisa berdampak luas untuk teman-teman dan menjangkau orang-orang baru di luar sana.
Dulu, buat akun ini khusus untuk kalau lamar pekerjaan, sih. Biasanya suka insert link akun ini, karena awalnya aku sharing tentang desain aku, tulisanku, buku apa aja yang sudah aku tulis, dll. Aku juga ngefollow teman-teman dekat aja yang aku kenal. Dan dari akun baru inilah muncul pendapat bahwa "Kayaknya di akun ini bebas deh mau sharing apa aja tanpa takut-takut." Gatau kenapa bisa muncul pikiran kayak gitu, padahal kayaknya sama aja gaksi (?) hahaha.
Ya sudah deh, berjalan berjalan berjalan, ngonten, daaaannn tiba-tiba segini~ Gak nyangka banget banyak yang follow semenjak aku belajar bikin reels video sholawat. Padahal simpel doang sih, pakai apps android seadanya, modal stock video gratis, terus cari audio sholawatnya. Udah, tiba-tiba tembut 1,2 M viewers wakut itu. Ini awal mula akun ini naik, tiba-tiba banyak yang follow sampai ratusan.
Sejak saat itu aku semakin semangat. Senang? jelas. Karena goals supaya bisa bermanfaat inilah yang mulai tercapai. Ternyata bisa sebahagia itu ketika satu goals kecil diijaba oleh Allah. Dari situ yang awalnya ngonten seminggu sekali, terus ke 3 hari sekali, sampai hari ini belajar coba konsisten untuk posting minimal 1 konten sehari. Alhamdulillah, semoga istiqomah.
Huaaa, gak nyangka sih! Semoga sih akun ini gak cuma sekadar share-share atau bahkan repost karya orang, tapi justru jadi tempat aku berkarya dengan bebas dan bisa bermanfaat terus untuk orang lain. Aamiin.
Tapi jujur, akun ini jadi kerasa ada beban: mau dibawa ke mana akun ini?
Akun komunitas bukan, aku pribadi bukan, aku dakwah atau gerakan sesuatu juga bukan. Lantas apa ya? Aku sendiri bingung wkwk yaudah lah jalanin aja. Semoga ke depannya mulai ada pencerahan. Aamiin.
Terima kasih teman-teman yang sudah membersamai aku dan akun ini. Semoga bisa bermanfaat ya, aamiin!