Sesuai judulnya, selamat. Selamat atas ilmu yang sudah ditempuh, selamat atas jerih payah mencapai cita-cita, selamat atas usaha dalam membahagiakan orang tua, selamat atas hari-hari yang dikorbankan jauh dari keluarga, selamat atas segala hal yang sudah diperjuangkan selama ini.
Hari ini, aku turut menyaksikan. Berkat link yang ditulismu di status sore ini, aku jadi bisa melihatnya. Walaupun sedikit usaha lebih keras untuk menemukanmu beberapa detik di layar sana. Ditambah lagi ketidakpahamanku dari bahasanya. Hahaha, aku benar-benar mencarimu satu per satu, detik demi detik durasi di siaran langsung tadi.
Pikirku, hari ini tulisanku khusus untukmu. Seraya ingin mengucapkan tapi aku tak mampu, sembari ingin menyampaikan sesuatu yang lama ingin kuberitahu. Dengan tulisan ini, semoga tulisanku sampai padamu.
Dengan segala hormat dan sangat hati-hati, aku ikut berbahagia bisa melihat perjuanganmu menyelesaikan kuliahmu. Aku tahu, ini yang sudah lama kamu cita-citakan kan? Ada banyak hal yang sudah kamu korbankan demi ilmu mulia yang ingin kamu dapatkan, terlebih soal momen-momen haru, sedih, dan juga bahagia dari keluarga tercinta.
Mungkin kamu melewatkan momen itu, tidak menyaksikan kakanda memadu kasihnya, pun tidak mengantarkan ayah kepada tempat peristirahatan terakhirnya. Namun, perjuanganmu ini pasti takkan sia-sia. Sebab di sana, ayahmu pasti saat ini sedang berbangga. Pun seluruh anggota keluarga di Indonesia yang juga sedang menangis haru dan berbahagia atas kelulusan ini.
Hey, kau tau, aku juga ingin mengungkapkan bahwa sejak pertama kali kita bertemu di sekolah itu, aku amat sangat berterima kasih karena sudah datang di waktu yang tepat. Karena beberapa waktu sebelumnya, hidupku amat sangat berantakan, hidupku hancur, amarahku sempat membludak, aku seperti sedang tak berada pada jiwaku sendiri.
Sebelum kedatanganmu, aku begitu lelah dengan segala musibah dan ujian yang menimpaku kala itu. Pikirku, jarak yang terlalu jauh kuciptakan kepada Allah itu sudah sangat keterlaluan. Itulah mengapa banyak ujian yang Allah kasih untuk menegurku.
Sampai suatu ketika, aku memohon doa pada-Nya untuk menerima segala taubatku dan mengampuni dosa-dosaku, seraya bilang pada-Nya, "YaRabb, buat aku kembali padamu entah dengan cara apapun yang Engkau ridhoi."
Kemudian, tak lama setelah itu, dirimu hadir di hidupku. Datang sebagai orang baru di sekolah kita waktu itu. Perbincangan, pertemuan, dan kesempatan yang tercipta saat itu adalah cara Allah mengajakku untuk kembali, yaitu melalui kamu seorang hamba yang Allah ridhoi untuk membawaku mendekat kepada Allah. Lalu, tak berselang lama, aku sudah lebih baik dengan jiwaku dan kamu pergi begitu saja ke negeri yang saat ini jadi saksi pendidikanmu.
Hey, aku berterima kasih ya atas hal itu? Atas semua hal baik yang kamu bawa meskipun hanya sesaat. Setidaknya, aku diajakmu kembali kepada Allah. Waktu yang tepat itu diselamatkan oleh orang yang tepat sepertimu. Mungkin kalau tanpamu, aku bisa jadi masih tersesat dalam beberapa waktu yang entah kapan selesainya.
Intinya, apapun yang sedang diperjuangkan semoga Allah mudahkan, ya. Selamat sekali lagi atas kelulusanmu. Bismillah, semoga dimudahkan juga apapun yang ingin dicapai. Semoga kita diistiqomahkan selalu dalam penjagaan-Nya dan juga kebaikan-Nya. Sukses, ya.
Salam,
Bogor 21.18 wib.