Selamat sore problem!
Senang rasanya bertemu kamu lagi. Iya kamu, datang secada bersamaan dengan problem yang berbeda. Terima kasih kamu mau membantu aku dalam mndewasakan diri, terima kasih pula sudah mau mampir menggores cerita kehidupanku.
Hai problem, kau tau? Sebagian orang menganggapmu sesuatu yang amat sangat membosankan, selalu membuat matanya tak bisa membendung kesedihan, apalagi hati seorang perempuan.
Antara Problem dan Manusia
"Problem, bolehkah aku bertanya kepadamu, mengapa Allah selalu mengirim pasukanmu kepada kami? Mengapa kamu datang membawa luka?"
"Allah mencintai umatnya, aku diperintahkan olehnya agar kalian mampu melampauiku. Aku tidak pernah datang sendiri, karena aku memang lebih lemah dari manusia. Aku hanya bisa jikalau aku berbondong-bondong."
"Hei problem, satu problem dalam hidup saja sudah membuat aku pusing, apalagi jikalau kau datang berbondong-bondong. Kau bisa tanyakan kepada seluruh manusia,"
"Kau tau, Allah SWT menciptakanku lebih lemah dari kalian wahai Manusia. Sebanyak apapun Allah ciptakan kami, Allah selalu mengirim kalian sesuai dengan kemampuan kalian. Agar kekuatan kita sebanding. Namun tetap saja kamu yang lebih kuat, manusia."
"Apa aku bisa melawanmu? Sedangkan aku tak kuasa menahan tangis ketika kau datang, mengapa?"
"Itu hanya reaksi kalian terhadap kedatangan kami, Allah mengingatkan kepada manusia untuk melakukan kebaikan, itu adalah salah satu cara untuk mengusir kami. Kami memang diciptakan untuk datang dan pergi, seperti cinta. Kami kenal dekat dengannya."
"Yaa, cinta! Mengapa kau begitu dekat dengannya."
"Karena kelemahan manusia adalah mengolah cintanya. Kau tau? Hati manusia dasarnya adalah kertas putih tanpa noda. Namun beberapa dari kalian merusaknya, merobek kertas itu, menulis dikertas itu hingga kotor, walau dihapusnya namun tetap meninggalkan bekas bukan? Apa itu namanya tidak merusak hati kalian?"
"Hmm, benar jugaa. Namun bagaimana bisa aku merubah kertas itu kembali bersih? Sementara cinta yang datang meninggalkan goresan pada kertasku. Apa yang harus aku lakukan?"
"Hapuslah semua noda dalam hatimu, Allah akan melihat proses penghapusanmu. Allah punya berjuta kertas bila kau mau, Allah takkan tega apabila kau kelelahan demi menghapus semua goresan dikertasmu sampai putih kmbali, Allah bisa kok kasih kamu kertas baru."
"Jadi, apakah Allah akan memberi ku kertas yang bersih itu? Lalu bagaimana caranya agar kertas itu tidak kmbali kotor?"
"Tentu. Lakukanlah penghapusan itu dengan banyak berbuat baik, mengingat Allah dll, itu adalah proses menjaga hati kita. Kalo itu, kamu bisa tulis nama Allah yang banyak dalam hati kamu, toh siapa sih yang berani mencoret namamu ketika tertulis dalam kertas yang putih?"
*lalu manusia terdiam*
Sepenggal cerita problem dan manusia hanya ku buat untuk sebagai ilustrasi. Dimana kita bisa ambil petikan bahwa manusia lemah dalam urusan cinta. Tapi tak menutup kemungkinan, masalah bukan hanya tentang cinta.
Oiya, benarkah kelemahan manusia adalah cinta? Iya, sebagian orang beranggapan gitu. Cerita diatas maksudnya adalah, ketika kita menempatkan yang paling utama dalam hati adalah Allah, maka takkan ada yanh berani menggores hati kalian bagai kertas putih tadi. Yaa, aku merasakan hal itu saat ini. Mengapa bodohnya aku tak bisa mengelola hatiku dengan baik, hingga timbul khilafan yang merugikan oranglain dan diri sendiri. Kini membuat aku sadar atas kedatangannya.
Sekarang gini, buat para remaja yang benar benar sedang jatuh cinta, jangan terlarut deh dalam cinta yang datang di masa kalian saat ini. Karena mereka bukan datang sepenuhnya dan menetap, dia masih dalam pencaharian. Sekarang mah jaga hatinya dulu dehh, berdoa sama Allah untuk dilabuhkan pada cinta yang akan menjadi jodoh nanti. Seru dong pastinya kalo dapet barang baru? Iya, pasti istri sama suami nanti lebih seneng klo dapet hati kalian yang masih baru dan ga bekas dipake orang. Hehe. Do you know what I mean? Ya, itu.
Semangaaat!!