Namanya Rey, sebutlah begitu. Seseorang yang tidak sengaja kutemui pada sebuah acara beberapa waktu lalu. Kali ini izinkan menceritakan tentang dia, seseorang yang menurutku unik dan juga punya cerita unik saat berkenalan denganku di bulan lalu.
Singkat cerita, kami berdua ini bertemu di sebuah acara, di mana saat itu aku menjadi salah satu petugas yang membantu acara dan dia adalah pesertanya. Sebenarnya, acara itu dihadiri oleh mayoritas para orang tua, namun yang bikin salah fokus adalah ada beberapa anak muda yang juga hadir saat itu, termasuk Rey.
Rey adalah seorang laki-laki yang saat itu menemani ibunya datang ke acara tersebut. Sebenarnya, aku sedikit kagum dengan pemuda-pemuda seperti ini. Di pikiranku saat itu adalah, "Kok masih ada ya anak muda yang keren dan gak malu buat nemenin ibunya di acara yang bahkan anak mudanya aja sedikit."
Kenapa Rey? Karena jujur, sebelumnya aku sedikit notice ibunya yang berpenampilan 'ibu-ibu kece' menurut aku. Pakai boots, kerudung dan baju syari, parasnya cantik. Ah, lengkap sudah. Pas tau beliau datang dengan sang anak, eh anaknya juga gak kalah keren penampilannya. Jadi, aku cukup tertarik aja sama pasangan ibu dan anak ini.
Dari pemikiran itu, aku cukup kepo dengan mereka, terkhusus kepada Rey. Tapi, aku gak punya kesempatan untuk berbincang banyak karena kami memang tidak punya kesempatan itu. Jadi, aku hanya bisa sekadar memperhatikannya dari jauh dan lupa begitu saja.
Setelah acara yang berlangsung 4 hari itu selesai, aku menjalani aktivitas seperti biasa. Namun, beberapa hari setelahnya aku malah kepikiran dan penasaran tentang Rey dan keluarganya. Akhirnya, jiwa-jiwa jurnalistik yang kepo sama banyak hal ini keluar lagi. Ya, aku nyari tau tentang Rey di media sosial.
Sebelumnya, aku tau betul siapa nama asli Rey dan ibunya. Karena waktu acara berlangsung, aku sempat menjadi penjaga registrasi saat mereka berdua datang. Alhasil, aku mencoba mencari informasi tentang mereka di media sosial.
Sayangnya, saat menulis nama lengkap Rey di medsos, aku tidak menemukan apapun. Fotonya pun tak keluar. Jadi, ceritanya aku mencoba cari media sosial ibunya. Dan, ketemu~
Dari medsos ibunya inilah akhirnya ketemu salah satu akun yang bertuliskan "Rey". Sebenarnya aku gak yakin itu orang yang kumaksud atau bukan. Tapi, setelah aku kepoin profilnya, ada satu mutualan dan juga foto yang meyakinkanku bahwa dia adalah orang yang kucari.
Kepoku tak berhenti sampai di sana, pokoknya aku sampai cari ke sana-kemari instagramnya. AH, KETEMU! Tapi, sayangnya digembok. Lalu, aku mencari berbagai cara untuk bisa kenalan sama Rey dengan cara-cara yang gak mau aku ceritain hahaha (jangan deh, nanti dicontoh karena ini gak baik sih caranya :p)
Intinya, setelah itu kita saling follow-followan. Tapi, bedanya dia gak accept aku buat berteman di instagramnya. Namun, ada satu momen saat itu yang dia bilang ke aku.
"Maaf ya, Ca, aku gabisa acc karena aku ngerasa ada beberapa hal di instagram yang menurutku berbeda sama prinsip yang seharusnya kita jalanin."
HAH? APA?
Si Aca yang kepo ini malah dibuat kepo sama pernyataan Rey. Wah, gak bisa, habis itu aku langsung beraksi nyari tau ada apa di balik seorang Rey yang baru kukenal beberapa hari itu.
Setelah tau....DEG. Aku tau fakta bahwa sebenarnya lingkungan pergaulan aku dan Rey berbeda. Bahkan Rey jauh dari apa yang kubayangkan saat pertama kali aku bertemu dengan dia. Benar-benar 180 derajat rasanya. Bodohnya, saat itu aku bilang ke Rey bahwa aku sudah mengetahui apa maksud dari perkataannya kemarin.
Pikirku, aku bilang begitu karena ingin menunjukkan baahwa aku sudah mengetahuinya dan aku mau berteman dengan siapa saja meskipun punya sisi pergaulan yang berbeda. Karena, aku ngerasa butuh juga kok orang-orang baru yang gak pernah aku temuin. Aku sangat amat senang hati menerima siapapun dalam pertemanan.
Namun, sepertinya saat itu Rey punya pandangan lain. Entah dia malu karena semuanya ketauan, atau dia tersinggung karena langkahku mencari tahu tentangnya terlalu jauh. Mungkin dia risih, atau dia takut, atau dia merasa gak enak kenalan dengan ornag sepertiku? Entahlah, ini hanya persangkaanku saja.
Selebihnya, tiba-tiba Rey unfollow aku. Aku merasa benar-benar gak enak. Niat hati ingin berteman, sepertinya aku malah membuatnya kecewa dan gak nyaman. Jujur, sampai detik ini aku masih ngerasa bersalah tapi udah gak tau juga harus gimana. Intinya, kami cuma sempat berteman kurang lebih dua minggu, setelah itu sama-sama hilang dan menjauh.
Haha, lucu ya. Tapi, dengan perkenalan aku sama Rey yang singkat itu aku ngerasa belajar banget banyak hal.
- Aku mungkin gak akan tau apapun tentang orang lain selain kita bisa benar-benar saling bicara. Meskipun mungkin aku dan Rey juga gak ngobrol banyak, bahkan Allah gak kasih aku kesempatan untuk nanya tentang latar belakangnya Rey bisa menjadi seperti sekarang gara-gara apa. Tapi, aku yakin bahwa semua itu ada sebabnya. Gak boleh nilai orang sembarangan.
- Aku bersyukur bisa kenalan sama Rey walaupun cuma sebentar. Aku ngerasa waktu dua minggu kemarin adalah berharga karena bisa punya teman di luar dari zona nyamanku.
- Aku seneng banget karena waktu itu Rey pernah baik banget karena mau fotoin idolaku waktu kita sama-sama ada di satu acara yang ada idolaku itu. Niat hati sih waktu itu pengen ketemu, tapi nyali aku ga segede itu buat ketemu orang baru apalagi lawan jenis.
- Pokoknya masih banyak hal lain yang aku syukuri dari pertemuan singkat ini.