Tadi malam, tiba-tiba mama menyadarkanku bahwa usiaku sebentar lagi 24. Itu artinya, lewat sudah umur yang kuanggap dewasa, kini sudah semain dewasa. Ah, rasanya sulit sekali menerima kenyataan ini. Waktu berlalu cepat sekali. Itu membuat mamaku semakin mencemaskan masa depanku: nikah.
Dulu, mama selalu excited ketika mendengar kedekatanku dengan seseorang. Karena aku selalu menceritakan lelaki yang pernah dekat denganku. Jadi, jangan heran jika mama tau semua hal dari yang manis sampai yang paling pahit.
Malam tadi, mama tiba-tiba menegurku soal itu. Kata mama, untuk sekarang ini jangan terlalu pilih-pilih, coba membuka hati kepada siapapun yang berniat mendekati aku. Sebab, mama bilang, jodoh itu kayak rezeki; harus dicari dan diupayakan.
Bener sih, aku juga mau kok berusaha. Bahkan beberapa usaha yang gak masuk akal dan bukan 'aku banget' kayaknya udah aku laluin wkwk. Aku bahkan mulai mengupayakan damai dengan orang-orang yang dulu pernah 'bermasalah', walaupun belum semuanya, tapi ini bentuk sebuah upaya kan?
Aku juga coba jujur kepada hatiku tentang perasaaanku dengan seseorang yang mungkin belum terselesaikan, lalu aku coba menyelesaikannya. Bahkan, aku coba memulai kedekatan itu lagi, tapi sepertinya itu bukan jalan yang tepat. Karena sampai saat ini belum ada tanda keberhasilan wkwk.
Bahkan, kemarin sebelum selesai dari kantor, aku (dan teman kantor) sampai download bumble untuk coba cari teman ngobrol hahaha. Aku rasa ini paling aneh sih, aku yang gak bisa kenal sama stranger tiba-tiba main dating apps. Awalnya iseng, lama-lama seru juga kenal sama orang baru yang mungkin ga aku dapatkan di lingkungan kerja atau komunitas.
Haha, iya, aku seusaha itu nyari teman dekat. Sebenarnya gak pede sih, karena aku punya banyak banget 'kemauan' kalo soal cowok. Aku pengen deket sama orang, tapi aku gak mau jalan-jalan berdua, ketemu, or something like that. Tapi, sekarang, sewajarnya orang pedekate, pasti maunya jalan bareng ya? huhu bingung, gatau harus nolak jalannya gimana.
Lalu, aku juga membuka hati untuk taaruf sama orang. Terakhir menerima tawaran taaruf, eh yang ngajakinnya mundur sendiri. Apa aku terlihat semenakutkan itu? wkwkw. idk. tapi, rasanya banyak laki-laki yang sudah mulai paham bahwa i have a prinsip karena pernah ngejalanin banyak hal yang berat sebelum ini.
Kata mama semalam, sebenernya ga perlu taaruf juga. Aku malah disarankan dekat aja sama orang, chatan, komunikasi yang baik, dan sama-sama bangun tujuan serius. Tapi, kalau semisal mau main atau keluar, jangan berdua banget. Mama menyarankan untuk ajak teman atau ajak mama. hahaha.
Sebenarnya mama paling tau banget maunya aku gimana. Ya, sama seperti yang mama bilang di atas. Tapi, sayangnya aku belum menemukan lelaki itu. Lelaki yang aku mau, lelaki yang bersedia serius dan menyiapkan diri bersama-sama, bangun komunikasi yang baik dan saling mengenal satu sama lain, dan juga mau menerima prinsip dan pilihanku dalam menjalani suatu hubungan.
Dulu mau coba sama satu orang kayak gini, tapi karena satu buah penolakan untuk jalan bareng, dia pergi. Keadaan udah gak kayak dulu lagi deh. Huhu. Sayang banget dia gak ngerti kenapa aku nolak; gak mau merusak prinsip yang aku pegang, gamau membuat spekulasi orang2 yang lihat nanti jadi jelek ke aku dan ke dianya, dan alasan-alasan lain.
Berat sih emang kalo mengandalkan prinsip. Tapi, prinsip emang tetep harus dipegang kan? Kita punya background masing2 yang bikin kita harus lebih aware di kemudian hari. Sama kayak aku. Ditambah lagi, aku cuma mau jaga marwahku sebagai wanita untuk tetap menjaga diri selain sama jodoh aku. Hehe. Aku suka kebayang aja kayak "Duh, kalo aku jalan sama cowok lain dan jodohku tau, dia pasti marah." Wkwkwk aneh tapi ya itulah aku.
Ya.. Aku sekarang cuma berusaha sebisa mungkin dengan caraku sendiri. Semoga sih suatu saat nanti ada orang yang paham dan menerima aku apa adanya dengan segala keribetan dan kerumitan kemauanku. Hehehe. Semoga juga aku bisa menerima lebih dan kurangnya dia dengan kerumatian kemauannya.
Ternyata bener ya, mencari jodoh itu ga gampang. Sekarang sih aku cuma berusaha melebarkan silaturahmi yang baik ke siapa aja. Urusan hati, mending sekarang difokuskan untuk perbaiki diri dulu aja. Harapannya sih, nanti akan datang juga orang yang aku tunggu itu. Allah gak tidur, kok. Aku percaya itu, hehe. Semangat!
Udah mau 24 memang cukup rumit. Jadi, jangan diambil pusing, banyakin berdoa dan tawakal aja sekarang mah hehehe.