Foto/Unsplash.com |
Setiap orang memiliki cahaya.
Yang bersinar, cemerlang, dan menerangi jalan yang akan dilaluinya.
Bukannya tidak punya, hanya saja kadang kita sendiri yang tak menyadari cahaya itu ada.
Mata adalah penangkap cahaya yang baik.
Warna lah yang akan hadir sebagai hasil refleksi cahaya yang diterima.
Namun, kurasa akan selalu ada mata yang tidak baik-baik saja.
Ada retina yang tak menangkap cahaya dengan sempurna.
Maka jangan heran jika tak semua mata melihat cahaya yang seutuhnya.
Itulah mengapa, cahaya tak selamanya indah di mata dunia.
Ada mata-mata yang rabun sehingga tak menemukan keindahan pada cahaya dari setiap orang.
Dan akhirnya, timbullah ucapan-ucapan yang tak mengenakkan.
Menghasilkan persepsi bahwa kita adalah manusia dalam kegelapan.
Ya, terkadang kita iri dengan cahaya orang lain.
Kita terpesona dengan keindahan sinar yang lain, sehingga merasa kita tak punya cahaya yang bisa menandinginya.
Padahal, kita sendiri punya cahaya dari-Nya.
Yang mungkin saja tertutupi karena persepsi kita sendiri, bukan karena orang lain. Bukan begitu?
Ingatlah, ketika kita iri dengan kenikmatan orang lain, maka ada pula orang lain yang akan iri dengan kenikmatan yang kita miliki.
"Apabila engkau melihat seseorang mengunggulimu dalam urusan dunia, maka kalahkanlah ia dalam perkara akhirat." (Hasan Al Bashri)
Jadi, sudahkah kita melihat Cahaya di Malam Ramadan ke-27 ini? Mari kita cari bersama sama.
#MenebarCahaya