Nurnafisah's Blog

This is my e-dairy of #MenebarCahaya

  • Home
  • Tentang Aku
  • Tips & Info
  • Sajak
  • Kontak

Ceritaku

Motivasi

Suratan Fiksi

Unsplash.com

Hai, apa kabar? Semoga kamu yang masih membaca postingan ini diberikan kebahagiaan dan selimut berkah dari Allah.

Delapan bulan sudah terlewati tanpa menuliskan satu cerita pun di sini. Maaf ya? Ternyata 2025 cukup berat bagi seorang Aca. Kukira perasaan ini takkan hadir lagi, tapi qadarullah Allah mengulangnya di tahun ini; rasa kecewa, rasa sedih, rasa hampa, dan segala kekhawatiran yang datang silih berganti.

Bisa dibilang, 2025 ini banyak sekali cerita yang singkat-singkat. Bahagia datang, lalu pergi lagi. Sedih itu datang, lalu bahagia Allah datangkan lagi. Begitu saja, naik dan turun seperti dirimu yang sedang naik ke puncak gunung. Harapannya sih, pemandangan indah bisa kunikmati juga seperti di puncak. Semoga ya?

Kalau boleh diringkas, awal tahun ini aku bersyukur karena banyak hal baik yang datang. Ikatan dalam rumah tangga yang kutinggal sekarang cukup kembali terang karena semula gelap sekali. Meski terangnya redup-redup, tapi ini pertanda baik karena kami masih bisa hidup di dalamnya bersama remang-remang kehidupan di sana.

Bagiku, rumah ini bukan lagi penghangat, bahkan cenderung bikin penat. Tapi, dengan Allah kasih rumah ini untuk berteduh saja sudah menjadi bentuk nikmat-Nya yang tak terkalahkan. Aku bersyukur atas hal ini dan segala runtutan lainnya yang Allah kasih. Alhamdulillah.

Perasaan itu juga hadir ketika ada seseorang yang di awal tahun ini cukup menemani hari-hariku. Bukan orang baru, tapi ia membawa hidupku seperti baru. Semangat itu hadir lagi di tengah keremang-remangan seseorang yang selalu mengagungkan "cahaya". Aneh memang, seperti kontradiksi dengan apa yang dijalankannya.

Meski membahagiakan, ternyata hal ini tidak lama bertahan. Ya, seseorang itu pergi dengan segala kebaikan yang sudah dilakukannya padaku. Sedih? Pasti. Tapi, aku bersyukur karena dengan mengenalnya aku jadi menyadari bahwa masih banyak orang di luar sana yang baik dan mau menerima keremang-remangan kamu.

Selanjutnya, tengah tahun kabar baik itu datang lagi sebagai penghiburnya. Akhirnya, kuliahku akan selesai. Itu artinya, aku akan menjadi seorang sarjana sesuai dengan yang diinginkan oleh orang tuaku. Kini saatnya aku menunggu waktu wisuda itu datang. Mohon doanya ya untuk ini?

Ah, iya, adalagi. Soal pekerjaanku, ternyata ada banyak sekali rintangan dan tantangan untuk aku dan tim dalam beradaptasi dengan pekerjaan yang baru. 

Jadi, jika sebelumnya kami berada di divisi Digital Marketing Technology, sekarang berubah menjadi divisi Product Branding dengan segala perubahan posisi, perpindahan anggota, serta huru-hara yang membersamai kami. Ya, maklum lah, baru 1 tahun kerja udah banyak banget yang berubah.

Menurutku, ini satu tantangan baru yang harus kjulewati lagi. Walaupun pada dasarnya aku tidak begitu pandai adaptasi sama hal baru, tapi bukankah ini yang Allah mau? yaitu, hamba yang selalu berusaha menuju perubahan diri yang jauh lebih baik lagi.

Ya, aku setuju. Mungkin proses ini yang bikin aku jauh lebih dewasa dalam menghadapi situasi apapun. Aku yakin, di balik perjuangan dalam kehidupan ini Allah sedang menyiapkan hadiah terbaik untuk kita yang senantiasa berusaha, berkarya, berbakti pada orang tua, dan terus berdoa kepada Allah atas segala usaha yang sudah dilakukannya.

Jadi, tetap semangat ya. Teruslah berjalan menuju Allah <3

Hai, blogger. Rinduuuu teramat rindu nulis di sini. Rasanya belakangan ini terlalu banyak hal yang terjadi, sampai-sampai tidak sempat menuliskannya lagi. Sebelumnya, aku minta maaf, ya!

Ah, iya. Aku mau recap dulu beberapa hal yang tidak sempat ku-update di sini. Izinkan aku mendokumentasikannya di sini, ya.

Pertama, beberapa bulan lalu, tepatnya di bulan-bulan terakhir aku update, aku sempat didatangi seseorang yang belum kukenal--teman kantor sih. Tapi, aku belum cukup mengenalnya sih. Ini kejadian unik, karena kesalahpahaman yang terjadi, laki-laki tiba-tiba mengajakku taaruf.

Aku gak mau bahas semuanya di sini, karena takut orangnya lihat. hehehe. Tapi, terima kasih udah kasih kesan luar biasa di kehidupan pekerjaanku, haha. Walaupun belum sempet terjadi, semoga masing-masing kita dapat jodoh terbaik ya, Mas! Mohon maaf karena kondisi dan lain sebagainya, Allah tidak menjodohkan kita.

Kedua, beberapa waktu lalu juga Allah menguji keluargaku dengan berbagai permasalahan. Cukup besar. Bahkan, bagiku besar sekali--sampai tidak mau terulang lagi. Gak perlu aku ceritain detail, karena semuanya alhamdulillah sudah selesai. 

Walaupun, cerita ini sangat amat jadi pembelajaran untuk aku dan semua anggota keluarga sih pastinya. Semoga habis ini kita kembali bangkit dengan versi terbaik lagi, ya. Mohon doanya dari teman-teman semua.

Ketiga, i got mix feelings! Entahlah, tiba-tiba aku dikagetkan dengan kabar si crush (waktu itu) yang katanya "udah punya calon". Sempet sedih, tapi gak lama dari itu, Allah hadirkan sesosok laki-laki lain yang gak tau kenapa bikin belakangan ini ngerasa "beda".

Aku juga gak mau cerita ini banyak-banyak, karena sebenarnya belum ada apa-apa juga yang mau diceritain. hahaha. Tapi, yang jelas, belakangan ini Allah kasih rasa bahagia setelah kemarin-kemarin sedih dan terpuruk. Semoga Allah jaga selalu, ya.

Keempat, aku dikasih kesempatan sama kantor buat kerja di luar. Seruuu banget. Tapi, sayangnya dari kesempatan itu ada aja cerita "diomongin" sama orang-orang kantor. wkwk. Bayangin, anak baru di kantor eh langsung kena sindiran ini dan itu haha.

Luar biasa sih. Rasanya kayak aneh aja. Emang Allah tuh adil ya, saat kasih kebahagiaan dikasih juga ujiannya sekaligus. Gapapa, ini mungkin cara kita buat belajar 'kan? 

Daaaan, sebenarnya masih banyak hal lain. Tapi, kayaknya percuma kalau aku sebutin satu-satu tapi gak aku ceritain. Next aku bakal coba cerita-cerita lagi ya di sini. 

Btw, masih ada orang kah di sini? Hahaha.

Kalau gak ada gapapa, aku senang dalam kesendirian ini kok.


Tulisan kali ini cukup bar-bar, karena aku sengaja menulisnya untuk  para laki-laki di luar sana yang sudah memiliki tambatan hati. Anggaplah, tulisan ini sebagai reminder untuk kita pribadi bisa lebih tepat dalam mencintai...

_________

Dear laki-laki, siapapun kamu, dan di manapun kamu sekarang. 

Belajarlah untuk mencintai seorang wanita dengan baik, dengan cara yang baik, dengan niat yang baik. Sebab, ketika wanita itu sudah mencintaimu balik, cintanya sungguh luar biasa. Dia bahkan rela memberikan seluruh cintanya hanya untukmu...

Kalau suatu saat kamu sudah mendapatkannya, fokuslah untuk mencintainya. Jangan mencari wanita lain yang lebih sempurna. Dan, lirikanmu pada wanita lain itu akan menyakitinya, meskipun dia tidak mengetahuinya. 

Kau tau,

Wanita itu begitu perasa. Dia bisa merasakannya, meskipun hanya melihat raut wajahmu, tatapan matamu, atau senyummu—yang kadang sengaja kaubuat manis, padahal sedang tidak baik-baik saja. Wanita akan merasakan itu dengan hati, ia tahu mana yang tulus dan mana yang hanya basa-basi.

Kalau dia sudah halal untukmu, nikmatilah ia untukmu. Bangunlah akhirat yang baik bersamanya. Jangan kausebut nama wanita lain di hadapannya, jangan sekalipun kamu membandingkan dirinya dengan siapapun termasuk ibu kandungmu sendiri.

Pun, jika sedang tidak di hadapannya, maka jagalah hatimu untuknya. Meski dia tak melihat atau mendengarmu, tapi Allah melihatmu sepanjang waktu. Maka jagalah janjimu pada Allah itu dengan baik, sebab kelak akan dipertanggungjawabkan dengan serius.

__________

Beberapa waktu lau, tiba-tiba dapat kabar. Katanya ada yang membicarakanku. Entahlah, bagaimana narasinya, sebenarnya aku tidak peduli. Tapi, aku hanya penasaran siapa seseorang itu.

Dan, ternyata dia adalah seorang laki-laki. Parahna lagi, dia sudah beristri. Innalillahi wa innailihi rooji'un. Serem ga sih!

Laki-laki itu belum pernah kukenali secara langsung. Aku pernah melihatnya dan mendengar ceritanya saja dari beberapa orang.

Awalnya, kita pernah melihat dari jauh saja di sebuah kesempatan. Saat itu dia memang belum menikah, jadi banyak sekali cerita-cerita dia dijodohkan dengan wanita-wanita di sekitarnya, termasuk ke temanku sendiri.

Namun, saat itu feeling-ku gak enak. Namanya juga perempuan. Iya, dia sering memperhatikanku dari kejauhan kalau kita sedang berada dalam satu lokasi. Kerasa kan kalau ada yang merhatiin? Ya, gitu rasanya. Dia juga seringkali mampir ke instagramku untuk sekadar melihat story, padahal kita tidak saling mengikuti. 

Aku gak GR, lebih ke takut dan waspada. Dan, benar saja. Gak lama, dia menikah. Dan terhitung hari ini pun baru mau 2 bulan umur pernikahannya. Aku senang dan sedikt lega, karena mungkin dengan ini dia akan jauh lebih terjaga. Gak kepoin cewe lain lagi, gak genit dan caper lagi sama orang-orang.

Eh, taunya, masih ada aja ternyata cerita-cerita ini--ngomongin aku, berasa paling tau tentang aku. Padahal itu tadi, kita gak saling kenal, kelihatan banget ya merhatiin dari jauhnya? Huft. Takut.

Jadi, ini reminder ya buat kita semua, gak cuma untuk laki-laki sih. Untuk siapapun yang sudah dimiliki hatinya oleh oranglain--terutama sudah dalam janji suci pernikahan--plis banget ini penting untuk kita pegang. Bahwa, menjaga diri itu bukan saat kita 'sendiri' saja, tapi juga ketika kita sudah dimiliki.

Siapapun kamu, seberapa lama pun kamu bersamanya, jagalah hatimu untuk seseorang itu.

Plis, berhenti untuk melirik dan melihat orang lain. Hapus ketertarikanmu pada yang lain. Jauhi godaan syaitan itu, karena bisa jadi itu adalah ujian bagimu.

Bismillah, semoga Allah jaga kita selalu ya. Pengen deh rasanya cc ke @suami wkwkwk. PLIS aku udah sering banget merasa di teror dan disukai dengan cara yang menyeramkan kayak gini, jadi....Ayolah suamiku, aku membutuhkanmu wkwkwkwkw. canda, hati-hati di jalan ya suami. Semoga Allah mudahkan perjalanannya hehehe.





Semenjak hari itu, kehidupanku berubah drastis. Senyumku yang semula itu telah kehilangan rasa manis. Mencoba terus terlihat baik-baik saja padahal hatinya meringis.

Semenjak hari itu, rasa percayaku hilang. Padahal sebelumnya aku benar-benar percaya sepenuhnya. Ak sempat berdoa untuk mendapatkan yang sepertinya. Aku meminta dengan versi yang sebaik-baiknya.

Semenjak hari itu, tangisku pecah setelah sekian lama aku tidak merasa sedih. Aku selalu merasa aman, aku selalu merasa bahagia, bahkan seperti tidak ada apa-apa. 

Semenjak hari itu, hatiku benar-benar patah. Seakan tidak ada lagi laki-laki yang bisa kupercaya sepenuhnya. Dari sekian banyak luka, ternyata bukannya sembuh malah dirobek lagi selebar-lebarnya. 

Semenjak hari itu, aku merasa tidak ada tempat yang sebenar-benarnya pulang. Semua hal di dunia ini tidak bisa kita harapkan. Termasuk rumah yang kini kita pijak dan kita percaya.

Semenjak hari itu, aku merasa sangat bodoh telah mengetahui belakangan. Tidak mampu mencegah, tidak mampu menghadang sebelum terjadi. Aku menjadi seburuk-buruknya manusia. Aku payah.

Semenjak hari itu, tangki air mataku terkuras sejadi-jadinya. Dadaku sesak, tapi aku tidak punya seseorang untuk memelukku demi menguatkan. Guling di atas kasur menjadi satu-satunya teman.

Semenjak hari itu, percakapan kami mulai berubah. Hening dan seperlunya. Jika sebelumnya ada saja bahasan dan pelajaran, tapi kali ini aku merasa sendirian. Tidak ada teman diskusi, tidak lagi ada cerita panjang lebar.

Semenjak hari itu, aku hancur. Bahkan dalam perjalananku ke kantor, aku seperti tidak bersama jiwaku. Tiba-tiba merasa sampai, tiba-tiba merasa pulang. Gak ada gairah apapun. Tatapanku ke kaca kereta menjadi saksi bisu belakangan ini.

Semenjak hari itu, rasanya aku ingin pergi. Tapi, sayangnya, kita gak boleh menjadikannya sebagai alasan. Sebab, seburuk-buruknya, tanggung jawabku masih di sana.

Semenjak hari itu, kapal yang kukira pecah dahulu sekarang benar-benar pecah. Bahkan, rasanya mustahil untuk kembali diperbaiki. Entahlah, aku cuma bisa menaikinya dengan kekhawatiran.

Semenjak hari itu, aku pertama kali mendengar "Kalau ada apa-apa, lu bisa hubungi gua." Yang gak pernah terlintas di pikiranku hal ini bakal terjadi. Dan, itu terjadi di depan mata.

Semenjak hari itu, aku semakin banyak berdoa. Semoga kelak aku mendapatkan buah dari kesabaran yang selama ini Allah tanam di dalam perjalanan hidupku. Begitupun pada yang lainnya.

Semenjak hari itu, aku mengerti betapa pentingnya menjadikan diri sendiri itu kuat--dengan iman, ketakwaan, kebahagiaan, dan kepercayaan diri--bahwa semuanya akan dijalankan seorang diri.

Foto-foto itu ternyata tidak ada artinya, tidak mengulang masa lalu, tidak juga mengembalikan hal-hal yang telah terjadi. Tapi, satu hal yang kuyakini: Allah senang menguji, demi naiknya derajat kita. 

Semoga hati-hati yang rapuh di luar sana segera mendapatkan semangatnya. Semoga hati-hati yang sedang patah di luar sana segera mendapatkan obatnya. Semoga hati-hati yang sedih di luar sana segera menemukan jalan keluarnya, ya.

Aamiin yarabbal'alaminn. 

Kuatkan kami yaRabb...


Hai, Ca. Gimana kabarnya?

Beberapa waktu lalu aku lihat kamu lagi kebanjiran, ya? Bukan, bukan kena bencana. Tapi, kebanjiran di pipi dan seluruh wajah kamu. Hahaha. Iya.. aku guyon saja. Biar kamu terhibur baca postingan ini. 

Hari itu, aku lihat kamu begitu sakit melihat kejadian yang gak pernah kamu lihat sebelumnya. Ada di tengah-tengah orang yang kamu cintai, tapi dalam keadaan kamu harus mendengarkan beberapa hal yang sebenarnya tidak ingin kamu tau. 

Aku lihat, kamu begitu menahan tangis. Kamu meminum segelas lemon es untuk menghindar dari rasa sedih. Tapi, sayangnya, gak bisa. Kamu pecah di beberapa menit setelah napasmu seakan habis dan mendesak untuk keluar di dada yang mulai sakit. Ah, gak tega aku lihatnya. 

Air itu mulai menetes. Sampai pada akhirnya, kamu yang semula diam itu ikut bicara. Semua hal yang tertahan selama ini keluar secara tiba-tiba. Belum semua, jadi masih banyak sakitnya. Tapi, setidaknya beberapa hal yang mengganjalmu itu mulai terkuak. Dan, semoga mereka paham bahwa di sana kamu juga begitu sakit dan kelelahan. 

Sejak hari itu—hari di mana kamu tahu tentang sebuH fakta—kamu mungkin tidak lagi semangat menjalani hidup. Kamu seakan tidak ada lagi tempat pulang selain bersimpuh di atas sajadahmu. Kamu seakan tidak memiliki sandaran atas cerita-ceritamu lagi, dan kamu memilih untuk diam dan menahan segala-galanya sendirian. 

Ca, menjadi kamu memang tidaklah mudah. Menjadi banyak tau, memendam sendirian, dan menjadi tempat pulang orang lain menjadikanmu harus terlihat selalu kuat, sehat, dan hebat. Padahal, mungkin kamulah yang paling rapuh daripada orang-orang yang menganggapmu demikian. 

Suatu hari nanti, kamu pasti akan mendapatkan apa yang kamu usahakan. Kamu begitu gemar membantu orang lain, jadi doaku semoga kelak Allah yang akan bantu segala urusan kamu dari hal kecil maupun besar sekalipun. Kamu berhak mendapatkannya, kamu berhak bahagia atas usaha yang selama ini kamu lakukan. 

Meski usaha itu tidak terlihat manusia, tapi Allah pasti membalasnya dengan sebaik-baik balasan, kok, Ca. Jadi, semangat terus, ya. Kamu pantas untuk bahagia ke depannya. Semoga Allah menyertai langkahmu selalu 🤲
Older Posts Home

Hai, kenalan yuk!

Namaku Nurnafisah, kamu boleh panggil aku Aca. Di Blog inilah aku berbagi cerita. Jangan lupa tinggalkan komentarmu, ya!

Mari kita berteman~

Pengunjung

Isi Blogku~

  • ▼  2025 (1)
    • ▼  September (1)
      • Satu hari di 2025
  • ►  2024 (15)
    • ►  December (1)
    • ►  September (1)
    • ►  August (4)
    • ►  February (2)
    • ►  January (7)
  • ►  2023 (30)
    • ►  December (3)
    • ►  November (5)
    • ►  October (1)
    • ►  August (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  May (1)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (5)
  • ►  2022 (25)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (4)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (4)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2021 (52)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
    • ►  October (5)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (5)
    • ►  June (4)
    • ►  May (6)
    • ►  April (5)
    • ►  March (2)
    • ►  February (5)
    • ►  January (9)
  • ►  2020 (71)
    • ►  December (3)
    • ►  November (8)
    • ►  October (6)
    • ►  September (6)
    • ►  August (3)
    • ►  July (7)
    • ►  June (11)
    • ►  May (6)
    • ►  April (6)
    • ►  March (6)
    • ►  February (4)
    • ►  January (5)
  • ►  2019 (69)
    • ►  December (5)
    • ►  November (8)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (7)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (4)
    • ►  April (7)
    • ►  March (8)
    • ►  February (9)
    • ►  January (5)
  • ►  2018 (36)
    • ►  December (9)
    • ►  November (4)
    • ►  September (1)
    • ►  August (4)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2017 (25)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (4)
    • ►  July (3)
    • ►  June (4)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (11)
    • ►  December (2)
    • ►  November (2)
    • ►  October (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
  • ►  2015 (10)
    • ►  December (1)
    • ►  September (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (4)
    • ►  March (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2014 (20)
    • ►  December (4)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (2)
    • ►  August (5)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
  • ►  2013 (8)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  April (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2012 (92)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (10)
    • ►  June (10)
    • ►  May (31)
    • ►  April (27)
    • ►  March (4)
  • ►  2011 (7)
    • ►  November (3)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)

SINIAR TEMAN CAHAYA

Followers

Postingan Populer

  • Satu hari di 2025
    Unsplash.com Hai, apa kabar? Semoga kamu yang masih membaca postingan ini diberikan kebahagiaan dan selimut berkah dari Allah. Delapan bulan...
  • Alhamdulillah, Menebar Cahaya 10k Followers!
    Hari ini, akun @menebar.cahaya mendapat 10k followers. Gimana perasaannya? Gak nyangka! Sejujurnya aku juga kaget banget kenapa...
  • Life Update Setelah Menghilang
    Hai, blogger. Rinduuuu teramat rindu nulis di sini. Rasanya belakangan ini terlalu banyak hal yang terjadi, sampai-sampai tidak sempat menul...
  • Teruntuk Laki-Laki yang Sudah Dimiliki
    Tulisan kali ini cukup bar-bar, karena aku sengaja menulisnya untuk  para laki-laki di luar sana yang sudah memiliki tambatan hati. Anggapla...
  • Semenjak Hari Itu...
    Semenjak hari itu, kehidupanku berubah drastis. Senyumku yang semula itu telah kehilangan rasa manis. Mencoba terus terlihat baik-baik saja ...

Categories

Artikel 7 Ber-Seri 13 Berseri 1 Cahaya 16 ceirtaku 1 Ceritaku 249 Cerpen 5 Cinta 71 Feature 3 Hidup 19 Inspirasi 40 Inspiratif 15 Islam 65 Karya 16 Kebaikan Berbagi 6 Keluarga 44 Kisah 40 Kisahku 22 Liburan 10 Menulis 5 Motivasi 114 Resep 1 Sajak 55 Suratan Fiksi 26 Teman 55 Tips 3 Tips dan Informasi 31 Zakat 2

Subscribe this Blog

Name

Email *

Message *

Music

Pair Piano · 놀러오세요 동물의 숲 (Animal Crossing) Piano Compilation

nurnafisahh

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates