Nurnafisah's Blog

This is my e-dairy of #MenebarCahaya

  • Home
  • Tentang Aku
  • Tips & Info
  • Sajak
  • Kontak

Hai, Assalamualaikum! Sudah sekian lama nggak posting. Hehe. Kali ini aku mau menbahas sedikit tentang perkuliahan di Politeknik.

Seperti yang kita tahu, politeknik memiliki sistem yang berbeda dengan universitas lain. Karena, disini kami dituntun dan dibiasakan menjadi pekerja dengan sedikit teori yang diajarkan. Jadi kami lebih banyak bekerja dan bekerja, turun ke lapangan, ke laboratorium untuk praktek, dan pastinya dari segala aspek dilakukan simulasi lingkungan perkantoran, seperti ketentuan baju misalnya.

Sudah hampir dua bulan aku belajar disini, dan aku mengambil banyak pelajaran. Jadi gini, di kelasku ada 25 mahasiswa. Setelah aku menanyakan beberapa alasan mereka masuk sini, ya selebihnya karena coba-coba dan "daripada tidak kuliah." Hal itu sebenarnya wajar dan bahkan aku pernah berpikir tentang hal itu. Hal itu terbukti, setelah dua orang temanku keluar dari sini untuk melanjutkan hidup mereka dengan bekerja. Ya, padahal belum juga satu semester. Memang sih, ada juga faktor ekonomi yang mendorong mereka untuk bekerja. Dan aku pernah berpikiran seperti itu.

Tapi kurasa cita-citaku juga punya nilai yang sangat penting. Apabila aku tidak berusaha mewujudkannya, aku dan keluargaku akan begini-gini saja. Tidak ada perubahan apabila tidak ada yang bergerak. Begitupun jika aku berhenti kuliah, maka tidak ada perubahan yang akan terjadi pada keluargaku. Walaupun sedikit berat menjalaninya karena ada masalah ekonomi juga, tapi aku yakin Allah meluaskan jalan dari segala permasalahannya. Yang paling utama adalah kita percaya dulu sama Allah, bahwa Allah pasti memberikan kita jalan. Bukan hanya menyerah lalu berhenti, tapi setiap keadaan pasti punya cerita yang berbeda sih. Begitu pun aku dan mereka.

Disini aku belajar bagaimaan caranya liputan, observasi peristiwa secara langsung, mewawancarai orang penting, dan aku dituntut memiliki pengetahuan yang luas dalam menulis. Ya, aku baru sadar bahwa aku menulis yang aku mau saja, tanpa memikirkan dampak, ilmunya, kedepannya, kosa katanya, masih segalanya sesuai hati. Padahal, menulis itu sangat luas. Aku belajar banyak hal mengenai menulis lewat kuliah jurnalistik ini.

Berat memang, sudah berkali kali aku mengeluh kepada orangtuaku hehe. Tapi itu aku lakukan semata-mata meluapkan rasa rinduku kepada mereka yang tidak setiap hari berada didekatku. Aku berusaha untuk selalu terbuka kepada mereka. Aku selalu bilang uang untuk apa saja, terlebih karena sering Liputan ke tempat tempat dan perlu ongkos yang besar. Aku bangga sih berada di posisi saat ini, aku dituntut jadi lebih berani bicara dan mengatur waktu.

Namun, ternyata dari beban selama dua bulan ini, beberapa temanku ada yang tidak cocok. Ya, mereka memutuskan untuk ikut keluar dari sini dan mencoba ke universitas lain. Memang sih sebagian dari mereka memang tidak menaruh mimpinya disini, tapi mimpi mereka lebih hebat dari yang kuduga. Aku harap mereka bisa segera menemukan jalan yang membuat mereka nyaman, meraih cita cita mereka. Aamiin, semoga Allah memudahkan.

Jadi guys, jangan lupa untuk terus mengambil hal positif dari setiap kejadian. Karena apa yang Allah berikan pasti punya arti, karena Allah tidak sia sia memberikan apa yang Dia kasih. Aku yakin, semua ada maknanya. Maka dari itu teruslah bersyukur agar terus bisa memahami arti kehidupan yang diberikan. Bismillah ya kawan...kita berjuang sama sama.


Sebutlah ia sahabatku.

Dia adalah seseorang yang telah memahami segala kelebihan dan kekuranganku. Keberadaannya saat ini mewakilkan rasa rinduku kepada ketiga sahabatku yang lain. Ya, saat ini kami tinggal di satu tempat yang sama. Tempat dimana kami beristirahat setelah lelah menuntut ilmu di perguruan tinggi masing-masing. Ada banyak waktu yang telah kami habiskan disini, terlebih 1 bulan ini.

Jarang sekali kita bertemu, tapi kami selalu menghargai kebersamaan bila kami sedang ada waktu. Kami senang sekali makan bersama, karena dari situ aku bisa berlama-lama bercengkrama bersamanya. Kini, ia punya kesibukannya yang lain, dan kami semakin jarang bertemu. Entah kapan lagi kita bisa makan malam bersama, bertegur sapa atau sekedar mampir mengetuk pintu.

Dia adalah sahabatku dari kelas 4 SD. Sudah lama pertemanan ini kami jalani hingga kami memutuskan untuk bersahabat bersama ketiga temanku yang lain. Dia telah mengerti baik buruknya aku. Dia tau banyak cerita masa laluku dan cerita cerita hayalan yang sering ku angan-angankan. Dia memang bukan satu-satunya teman, tapi ia adalah salah satu teman yang punya pikiran yang sejalan denganku.

Sejak itu, aku hanya bisa melihatnya dari jendela. Walau ia tidak pernah tau jikalau aku sedang berada di kamar saat itu. Ya, diam-diam aku memperhatikannya ketika ia hendak berangkat ke majelis ilmu. Dari sudut jendela aku memperhatikan dan berkata, "Hati-hati dijalan, semoga ilmu yang kamu dapatkan bisa bermanfaat bagi banyak orang. Aamiin," kataku dalam hati.

Dia adalah orang yang sangat dewasa. Walau kedewasaan itu tak pernah dia perlihatkan kepada dunia. Dia cerdas dan dia hebat, pemikirannya luas, dan dia selalu bisa mengingatkan oranglain dengan caranya sendiri.

Andai aku bisa mengungkapkan perasaan sayang, mungkin akan aku katakan kata sayang berulang-ulang. Perasaan bersyukur memiliki sahabat seperti dia yang sangat amat aku butuhkan. Kini kita memang tidak lagi sedekat dulu, tapi kuharap do'a tetap bisa mempersatukan kita.

YaAllah, jagalah sahabatku dimanapun mereka berada.
Jagalah hati-hati mereka dari kemaksiatan yang nyata,
Sukseskanlah sahabatku di jalannya masing-masing yaAllah..

YaAllah, kalau aku menikah nanti,
Aku ingin mereka hadir untuk menemani
Mulai dari persiapan hingga berjalannya resepsi..
Ya Allah..
jadikanlah mereka sebagai saksi atas sebuah janji suci,
panjangkanlah umurku dan umur mereka agar kelak kita bisa bahagia bersama-sama..

YaAllah, jikalau maut lebih cepat menjemputku,
jadikan mereka orang-orang yang menyaksikan jasad terakhirku..
berikan kematianku yang baik menurut-Mu,
agar aku bisa tersenyum untuk terakhir kalinya kepada sahabat-sahabatku yaRabb..

YaAllah.. Jagalah mereka untukku.
Bahagiakan mereka dengan segala ketetapan-Mu.
Sampaikan rasa rinduku kepadanya yaRabb.
Engkau sebaik-baik Penyayang..

Sosok itu kini kembali dipikiranku. Entah mengapa, padahal aku tidak begitu mengharapkannya. Ya, jika kamu melihat postinganku beberapa saat yang lalu, aku sempat menggoreskan kata kata mengenai dirinya di blog ini. Sayangnya saat itu aku patah hati dibuatnya, dan kini postingan itu sudah aku hapus dan semenjak itu aku biasa saja dengannya.

Ya, kini aku memulai lagi postingan tentangnya. Tak apa, hanya sekedar menaruhnya dalam kenangan meski kutahu takkan ada kebahagiaan diantara kita.

Dia, orang yang ku kagumi semenjak hari itu. Parasnya indah, tak lelah ku memandangnya. Tapi dengan begitu, penggemarnya begitu banyak terbuay oleh pesonanya. Siapa yang tak suka, sosok sholih dari kejauhan dengan tinggi semampai dan paras yang sangat menarik. Tak ada yang mampu menolak lirikan matanya ketika lirihnya mengarah kepada diri.

Kurasa, ini salah satu penyemangatku. Walau ia tidak selalu bersamaku, bahkan tak jarang kami tak bertemu, tapi Allah mengirimkan semangat melaluinya. Kurasa dia baik, dan baiknya tak hanya kepada oranglain tapi juga kepada keluarganya. Sejauh ini, tiada kata kurang pada dirinya. This is just my opinion, belum tau kata oranglain seperti apa memandangnya.

Disatu sisi, aku harus ikhlas dan bersabar karena aku harus menjaga perasaan lain. Yap, tak sedikit oranglain yang menyukainya, mungkin bisa jadi temanku sendiri menyukainya. Itulah yang harus aku jaga, yaitu sebuah persahabatan yang baru saja terjalin tanpa campur tangan cinta. aku tau hati berhak memilih, tapi aku lebih tau bahwa persahabatan lebih utama untuk dipilih.

Tak jarang ku merasakan sakit diam diam untuk kesekian kalinya mendengar orang orang membicarakannya. Yap, apalagi mendengar jika ada seseorang yang menyukainya secara diam diam pula, sama sepertiku. Kurasa ini saatnya persaingan dimulai, bertarung didalam do'a dan  berikhtiar didalam diamnya kita.

Semoga Allah kelak menunjukkan siapa yang terbaik untuk kita, dan menunjukkan arti penting dalam diamnya kita.

Seperti yang terlihat dipostingan instagram yang terakhir, kali ini aku akan menceritakan sedikit tentang proses pernikahan kakakku sampai akhirnya bisa berlabuh ke pelaminan.

Jadi ini, aku tau betul bagaimana sikap dan sifat selama 18 tahun aku lahir di dunia sebagai adiknya. Dari kepribadiannya pasti banyak pandangan yang bikin gak suka, bikin ilfeel, tapi banyak yang bikin kagum dan makin sayang. Kaya gini,

Jadi kaka aku udah coba yang namanya ta'aruf. Ta'aruf adalah proses pengenalan/pendekatan antar dua keluarga, nah ta'aruf disini artinya kaka aku mau mendekati jenjang pernikahan. Dimulai dari perkenalan melalui pertukaran biodata, kemudian pendekatan dengan keluarga, lalu mengutarakan niat baik, lamaran, dan akhirnya mempersiapkan pernikahan.

Selama ini aku cuma tau ta'aruf dari informasi yang ada mulai dari guru, teman, situs internet, buku, dan lain sebagainya. Tapi alhamdulillah dengan adanya kakakku ini aku belajar dari proses dan tahapan ta'aruf secara langsung itu apa.

Nah jadi gini, kakakku itu sebenarnya pernah gagal ta'aruf, dikarenakan pihak keluarga laki-laki ada yang keberatan untuk menerima kekurangan pada kakakku. Nah,jadi tuh di proposal bioadata pasangan selalu rercantumkan kelebihan dan kekurangan, pokoknya isinya lengkap gitu mengenai diri kita secara mendetail. Nah, mulai dari situ kakakku sedikit pesimis dan takut untuk memulai kembali proses ta'aruf. Namun disatu sisi, hadapannya menikah muda tetap berdiri kokoh dalam dirinya dan terus menjadi semangat untuknya.

Dan saat itulah ada seseorang yang berniat baik dan ingin berta'aruf dengan kakakku. Alhamdulillah wa syukurillah, ternyata Allah melancarkan semuanya dan berakhirlah rencana mereka hingga kepelaminan.

Rasanya senang, haru, dan penuh bahagia. Tapi disatu sisi, aku ngerasa hal aneh. kayak gini, ketika kalian punya barang kesukaan, dan tiba tiba barang itu dibeli sama oranglain dengan harga yang sesuai sama kebutuhan, yang akhirnya kalian rela melepas barang tersebut. Dan itu yang aku rasain ketika aku melepas kakak aku. Aku memang lumayan deket sama kakakku, walaupun deketnya gara gara suka berantem, tapi tiba tiba dia dilamar orang, dan aku berusaha ikhlas walaupun sekarang ngerasa dia bukan milik kita lagi, tapi udah punya oranglain.

Suatu saat kalian pasti akan ngerasa hal itu, terlebih kalo kalian punya saudara kandung.. dan aku sendiri ngalamin itu. Tapi semoga aja, mereka bisa hidup bahagia dan berkah pernikahannya juga menjadi keluarga sakinah mawaddah wa rahmah.

Dan pertanyaannya adalah..........
Apakah aku akan menikah melalui jalur ta'ruf seperti kakakku? Kira kira kapan ya.......hohoho

Hai guys! Kali kali nih aku mau bagi tips gimana caranya mengembalikan warna kulit yang belang akibat sinar matahari. Tips ini dianbil berdasarkan hasil tontonan aku di youtube dan aku aplikasikan ke diri aku sendiri dan hasilnya lumayan lah hehe. Yuk disimak apa aja sih bahan bahan dan gimana cara menggunakannya?

Nah jadi kalian butuh alat dan bahan seperti;
-mangkok kecil
-kuas (optional sih)
-kopi (asli, tanpa campuran susu, gula, moka, dsb)
-susu putih bubuk (boleh pake danc*w dsb)
-minyak zaitun
-air

Gampang banget kan guys bahannya didapet di toko toko deket rumah kalian, sekarang yuk coba aplikasiin.

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan nih.
2. Masukkan kopi dan susu bubuk kedalam mangkok, perbandingannya bisa dipake 1:1 aja guys, jadi kalo mau satu sendok dua duanya, begitu seterusnya.
3. Campurkan keduanya hingga rata,
4. Tambahkan sedikit air dan aduk
5. Teteskan minyak zaitun secukupnya, waktu itu sih aku cuma pake 3-5 tetes aja cukup ko, gausah banyak banyak ya guys.
6. Aduk hingga rata.
7. Setelah selesai, gunakan masker ke daerah kulit yang belang, bisa pake kuas yang kamu punya atau pake tangan juga gak masalah.
8. Jangan lupa pakenya yang rata ya guys
9. Tunggu hingga 20-30 menit sampai maskernya mengeringm
10. Nah, kalo udah boleh deh dibilas pake air bersih,

Gimana, mudah kan guys? Oiya, fyi aja kan semua orang punya kulit yang berbeda yah guys, jadi kalo ternyata kurang ampuh hasilnya ya bersabar aja. Ada yang katanya pake ini sehari juga hasilnya keliatan, tapi ada juga yang harus berkali kali kok, jadi sabar aja nunggu hasilnya, dan jangan lupa rutin pakenya biar hasil maksimal.

Aku aja pakenya gacukup sekali, padahal aku liat di youtube dia sehari aja bisa keliatan banget gitu. Aku make ini baru 3 harian dan lumayan hasilnya gak belang-belang banget kayak awal gitu. Mungkin kalo diaplikasiin semingguan lebih bisa lebih bagus hasilnya.

Nah kalian juga jangan lupa berdoa biar hasilnya memuaskan, karena usaha tanpa doa sih hasilnya susah ya nggak? Hehe. Selamat mencoba, ini fyi aja kok ya. Semoga memuaskan :)

Newer Posts Older Posts Home

Hai, kenalan yuk!

Namaku Nurnafisah, kamu boleh panggil aku Aca. Di Blog inilah aku berbagi cerita. Jangan lupa tinggalkan komentarmu, ya!

Mari kita berteman~

Pengunjung

Isi Blogku~

  • ▼  2024 (15)
    • ▼  December (1)
      • Life Update Setelah Menghilang
    • ►  September (1)
    • ►  August (4)
    • ►  February (2)
    • ►  January (7)
  • ►  2023 (30)
    • ►  December (3)
    • ►  November (5)
    • ►  October (1)
    • ►  August (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  May (1)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (5)
  • ►  2022 (25)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (4)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (4)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2021 (52)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
    • ►  October (5)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (5)
    • ►  June (4)
    • ►  May (6)
    • ►  April (5)
    • ►  March (2)
    • ►  February (5)
    • ►  January (9)
  • ►  2020 (71)
    • ►  December (3)
    • ►  November (8)
    • ►  October (6)
    • ►  September (6)
    • ►  August (3)
    • ►  July (7)
    • ►  June (11)
    • ►  May (6)
    • ►  April (6)
    • ►  March (6)
    • ►  February (4)
    • ►  January (5)
  • ►  2019 (69)
    • ►  December (5)
    • ►  November (8)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (7)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (4)
    • ►  April (7)
    • ►  March (8)
    • ►  February (9)
    • ►  January (5)
  • ►  2018 (36)
    • ►  December (9)
    • ►  November (4)
    • ►  September (1)
    • ►  August (4)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2017 (25)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (4)
    • ►  July (3)
    • ►  June (4)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (11)
    • ►  December (2)
    • ►  November (2)
    • ►  October (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
  • ►  2015 (10)
    • ►  December (1)
    • ►  September (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (4)
    • ►  March (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2014 (20)
    • ►  December (4)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (2)
    • ►  August (5)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
  • ►  2013 (8)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  April (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2012 (92)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (10)
    • ►  June (10)
    • ►  May (31)
    • ►  April (27)
    • ►  March (4)
  • ►  2011 (7)
    • ►  November (3)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)

SINIAR TEMAN CAHAYA

Followers

Postingan Populer

  • Semoga Allah Balas Usahamu
    Hai, Ca. Gimana kabarnya? Beberapa waktu lalu aku lihat kamu lagi kebanjiran, ya? Bukan, bukan kena bencana. Tapi, kebanjiran di...
  • Teruntuk Laki-Laki yang Sudah Dimiliki
    Tulisan kali ini cukup bar-bar, karena aku sengaja menulisnya untuk  para laki-laki di luar sana yang sudah memiliki tambatan hati. Anggapla...
  • Life Update Setelah Menghilang
    Hai, blogger. Rinduuuu teramat rindu nulis di sini. Rasanya belakangan ini terlalu banyak hal yang terjadi, sampai-sampai tidak sempat menul...
  • Semenjak Hari Itu...
    Semenjak hari itu, kehidupanku berubah drastis. Senyumku yang semula itu telah kehilangan rasa manis. Mencoba terus terlihat baik-baik saja ...
  • Selamat, untukmu.
    Sesuai judulnya, selamat. Selamat atas ilmu yang sudah ditempuh, selamat atas jerih payah mencapai cita-cita, selamat atas usaha...

Categories

Artikel 7 Ber-Seri 13 Berseri 1 Cahaya 15 ceirtaku 1 Ceritaku 249 Cerpen 5 Cinta 71 Feature 3 Hidup 18 Inspirasi 39 Inspiratif 15 Islam 65 Karya 16 Kebaikan Berbagi 6 Keluarga 44 Kisah 40 Kisahku 21 Liburan 10 Menulis 5 Motivasi 114 Resep 1 Sajak 55 Suratan Fiksi 26 Teman 55 Tips 3 Tips dan Informasi 31 Zakat 2

Subscribe this Blog

Name

Email *

Message *

Music

Pair Piano · 놀러오세요 동물의 숲 (Animal Crossing) Piano Compilation

nurnafisahh

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates