Nurnafisah's Blog

This is my e-dairy of #MenebarCahaya

  • Home
  • Tentang Aku
  • Tips & Info
  • Sajak
  • Kontak

Malam Senin, saya bicara pada adik, "Pang, besok kamu bawa laptop?"

"Ya," jawabnya cuek.

"Yah, aku ada tugas buat besok. Gausah bawa ya," kataku.

"Gabisa," jawabnya lagi tanpa alasan.

"Kok gabisa? Gantian lah, aku juga butuh laptop," kataku yang mulai kesal.

"Besok aku UN, harus bawa laptop," jawabnya.

"Masa UN pake laptop sendiri? Gak disediain emang sama sekolahnya?" tanyaku.

"Terbatas," jawab adikku.

Baiklah, seperti biasa malam itu saya bertengkar karena berebutan laptop. Saya yang saat itu belum mengerjakan tugas tiba-tiba meminta membawa laptop untuk mengerjakan tugas di kampus. Ya, begitulah, semenjak kita tinggal berempat di rumah, laptop cuma ada satu yang bisa dibawa-bawa. Ada dua yang tersimpan di lemari karena rusak, dan ada satu laptop yang memang tidak bisa dibawa-bawa karena baterainya bocor.

Saat itu saya amat sangat kesal. Padahal kalau dipikir-pikir, ini sebuah kesalahan saya yang telah menunda pekerjaan. Tapi niat saya saat itu memang ingin mengerjakan tugas, bawa laptop ke kampus dan mengerjakannya bersama teman-teman. Tapi apalah daya, UNBK lebih penting. Akhirnya saya mengalah dan tidak membawa laptop. 

Senin lalu adalah hari yang cukup melelahkan. Perjuangan saya berdesak-desakan di kereta ternyata tidak disambut baik dengan kabarnya dosen yang tiba-tiba tidak bisa hadir. Ya, dosen saya tidak masuk saat itu. Saya yang sudah jauh-jauh ke kampus ada perasaan menyesal karena sudah berangkat pagi, dan tidak bawa laptop.

"Bakalan gabut nih gue di kampus," kata saya dalam hati.

Sebenarnya Senin kemarin tidak terlalu sia-sia. Sebab, ada satu acara dari jurusan yang tak bisa dilewatkan. Tapi, acara dimulai pukul 4 sore. Lalu saya harus apa jam 7 sampai jam 3 menjelang acara? Ah, tau gitu berangkat siang aja!

Lalu saya kepikiran tugas untuk esok hari. Saya mengajak teman saya ke perpustakaan kampus untuk mengerjakan tugas.  Alhamdulillah mereka mau. Akhirnya saya memanfaatkan fasilitas komputer yang ada untuk mengerjakan tugas. 

Saya dan teman-teman berada di perpustakaan hingga dzuhur. Kemudian kami berpisah karena ada beberapa teman yang akan pulang dan pergi. Sedangkan saya menemani teman untuk shalat dan setelah itu makan siang. 

Saya, Hanna, dan Ayu berencana untuk pergi ke toko buku di salah satu mall dekat kampus. Kabarnya lagi banyak diskon, siapa tau aja nemu buku yang bagus haha. Hanna yang harus pergi ke suatu tempat dulu itu jadi harus berangkat sendirian, sementara saya dan Ayu berjuang mencari bipol untuk sampai ke tujuan.

Setelah itu, saya dan Ayu hujan-hujanan. Ah, saya kira hanya gerimis kecil saja. Ternyata kami harus basah kuyup melewati jalan kecil menuju mall yang kita tuju. Kalau kita tidak memaksakan, kasihan Hanna yang sudah datang lebih dulu di toko buku. Akhirnya, saya dan Ayu berlari-lari karena hujan semakin deras. Hahaha, pengalaman yang menyenangkan, yu!

Lalu kami semua bertemu di toko buku. Payah, ternyata buku yang dijual buku-buku lama yang kurang bagus. Menurut saya, tidak ada buku-buku yang saya cari. Jadi, saya memutuskan untuk tidak membeli buku. Dengan keadaan basah kuyup, saya kedinginan. Berencana untuk membeli minuman hangat, tapi tidak sempat. Alhasil kita keliling-keliling mall untuk mengisi waktu menuju acara jurusan jam 4 sore.

Kami mengunjungi salah satu tempat perbelanjaan, ah, lagi lagi tertipu diskon! Saya, Hanna, dan Ayu seperti dihipnotis diskon-diskon menggiurkan hari ini. Lengkapnya tidak perlu diceritakan ya, aku sudah muak! Hahahaa. Entahlah, mungkin karena kami kelelahan, jadi kami mudah sekali tergoda. Atau memang kami aja yang bodoh saat itu haha, wadaw.

Setelah itu kami barulah pergi ke acara yang menjadi tujuan utama kami. Hanya menampilkan wajah sebentar, kemudian saya dan Ayu harus pergi. Maklum, kami adalah introvert yang tidak bisa berlama-lama di keramaian. Soalnya acaranya rame banget, keren sih, salut sama panita! Tapi maaf ya, kami berdua harus pergi lebih dulu. Ayu yang tidak boleh pulang malam-malam harus segera pulang, sementara saya tiba-tiba dichat papa untuk datang ke salah satu mall di Depok.

---

Saya tiba di mall yang letaknya tak jauh dari tempat acara. Papa tiba-tiba menyuruh saya untuk mampir, katanya mau diajak makan bareng. Sebenarnya sih saya ingin langsung pulang. Dari baju basah hingga kering lagi, membuat saya sangat kelelahan. Pusing, batuk, pilek, ahh semua sudah hadir dalam diri saya. Tapi, ajakan orang tua memang paling gak bisa ditolak. Begitu kan?

Akhirnya saya bertemu dengan papa. Kita makan bersama, lalu beliau berkata, "Jangan bilang mama ya," katanya diam-diam.

Waduh, perasaan saya gak enak. Ada apaan nih papa bilang begitu. Tumben-tumbenan sembunyi-sembunyi dari mama. 

Tiba-tiba saya dibawa ke salah satu toko di dalam mall itu. Dan tau apa yang terjadi?

"Papa mau ngajak kamu beli laptop, biar gak berebutan lagi. Alhamdulillah rezeki papa masih ada, dijaga yaa, dirawat. Sekarang laptopnya udah punya masing-masing. Jangan berantem lagi," katanya padaku.

Alhamdulillah. YaAllah.... kenapa punya papa tuh peka banget? Seneng dan bersyukur banget. Mungkin tadi pagi saya gak sadar ternyata papa mendengar pertengkaran kami. Begitulah orang tua kalau udah sayang sama anaknya. MasyaAllah, makasih ya, pah. Semoga rejekinya selalu dilancarkan Allah. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin...
foto/Google.com

Jumat lalu mama ulang tahun. Dengan kemanjaannya, ia selalu minta untuk makan-makan sekeluarga. Ya, begitulah mama. Menggemaskan, sikapnya masih sama seperti anak-anak muda pada umumnya, padahal di ulang tahunnya kali ini ia sudah menginjak usia 47 tahun.

Rencana makan-makan ditepatkan pada hari Minggu. Tapi dengan apesnya, saya tidak bias ikut karena harus memenuhi undangan gala premiere web series yang diadakan oleh salah satu media di Jakarta. Gitu deh, tugasnya jadi seorang jurnalis, dikit-dikit diundang untuk menghadiri acara ini itu. Alhasil saya izin ke papa karena tidak bisa ikut acara makan-makan mama.

Esok hari, Sabtu, Papa ternyata harus lembur bekerja. Hari itu saya juga harus lembur mengerjakan tugas membuat Bab I mata kuliah Metode Penulisan Laporan. Tiba-tiba di pagi hari, mama berkata, "Sa, anterin mama ya ke undangan. Buruan beres-beres rumah," katanya sambal duduk lalu meminum kopi.

Halah, jadwal saya diganggu. Saya sangat benci keadaan ini. Tetapi, saya paling tidak bisa menolak ajakan orang tua, apalagi mama. Jadi, saat itu saya mengiyakan ajakannya dan bergegas mengikuti suruhannya. Saya sebenarnya malas, apalagi kali ini saya harus datang ke undangan yang ramai dengan tamu undangan. Maklum, saya kurang suka suasana keramaian.

Jam 10 pagi saya harus ke undangan dan pulang sehabis dzuhur. Berniat untuk ngerjain tugas setelahnya, eh, malah ngantuk. Serius, capek banget. Yaudah, akhirnya saya mengubah niat saya untuk mengerjakan tugas malam hari. Menjelang maghrib, tiba-tiba papa mengajak kami malam mingguan. YaAllah, ini nih cobaan lagi hahaha.

Saya langsung mau diajak malam mingguan, karena saya sangat rindu waktu-waktu sama keluarga. Sumpah deh, seneng banget diajak jalan-jalan kayak gitu. Karena semenjak kita semua sudah dewasa, family time adalah sesuatu yang jarang banget saya temukan. Ya, walaupun gak fullteam tapi saya sangat senang.

Ternyata, saya tau motif dibalik papa ngajak kita malam mingguan. Yap, saya inget betul papa itu gak pernah membiarkan anaknya stress menjelang ujian. Nah, kebetulan senin ini adikku akan menempuh ujian nasional. Diajaklah kami sekeluarga untuk nonton, kata papa sih kalau H-1 ujian itu otak ahrus fresh, gak boleh kebanyakan belajar. Hahaha, begitulah.

Akhirnya, kami nonton bioskop. Yang saya sayangkan adlah, kita semua nonton film action. Ah, bukan film kesukaan saya banget! Tapi saya ikut aja karena saya kan buakn yang bayar wkwwk, apalagi kalau sama keluarga mah mau gimana juga tetep seru insyaAllah. Iya kan? Family is number one!

Terus tau gak sih, selama nonton film Capt.Mar-Vell saya bener-bener gatau apa-apa, gangerti aja gitu nonton apa. Setelah film berjalan sekitar 10 menit, saya berusaha mengerti dan memehami jalan cerita. Sumpah, ternyata seru juga! Film action tuh seru amat deh pokoknya wkwk, saya sendiri ajdi ketagihan deh buat nonton lagi. Mungkin sebelumnya saya memang gak berniat nonton film action karena menurut saya agak berisik dan banyak adegan-adegan menyeramkan, kayak bunuh-bunuhan, tembak-tembakan, dsb. Tapi ternyata kalo ditelaah filmnya itu seru banget, mengupas tuntas masalah dengan cara-cara yang gak terpikirkan.

Filmnya bikin mikir banget. Jadi mulai tertarik nih hahaha. Ya walaupun setiap nonton masih suka tutup telinga atau kadang tutup mata karena serem dan banyak adegan mengagetkan hahah. Tapi sumpah seru banget, apalagi bareng keluarga, rasanya beda. Jadi pengen cepet-cepet berkeluarga(?) Hahaha, gak deng bercanda.

Udah sih mau cerita itu aja, intinya family time itu seri banget sih. Mau ngelakuin hal apapun yang sebenarnya kamu gak suka tapi selama sama keluarga itu pasti menyenangkan sih! Suka banget, seneng rasanya punya keluarga sederhana yang kalau family time cuma nonton bareng. Makasih mama dan papa, semoga Allah memanjangkan umur kalian. Aamiin...

Sudah dua minggu pascaoperasi, saya yang dahulu punya kebiasaan tidak baik dan kurang peduli akan kesehatan kini harus bisa memulai hidup baru. Dari mulai pergaulan, jam istirahat, makanan, dan lain sebagainya. Ini pertama kalinya saya mulai peduli terhadap kesehatan, padahal mulanya saya sangat cuek dan tidak pernah peduli pada diri saya sendiri.

Operasi kemarin membuat saya tersadar bahwa kesehatan benar-benar mahal, lebih dari mahalnya obat bius dan waktu yang digunakan untuk operasi. Dari operasi itu saya berusaha untuk tidak pernah masuk rumah sakit lagi. Di satu sisi saya harus tersadar bahwa orang tua saya begitu cemas ketika saya harus masuk rumah sakit dan dioperasi, karena sebenarnya keluarga saya jarang sekali masuk rumah sakit, paling sesekali kontrol kalau ada gejala sesuatu, tidak pernah sampai di rawat atau dioperasi.

Hey,
Kali ini aku akan menulis tentangmu.
Bagaimana kabarmu? Baik kan? Semoga selalu dalam lindungan Allah SWT, ya. Aamiin.

Kau adalah teman yang baru saja kukenal, yaaa kurang lebih baru beberapa bulan kita saling mengenal. Kamu sangat jauh berbeda denganku, kalau aku dibilang aku ini pendiam, kita sebenarnya sama, kukira sih begitu saat pertama kali kita bertemu di tempat itu, apa kamu masih ingat? Ternyata setelah kita saling mengenal, kemampuanmu berkomunikasi kepada orang lain cukup mengagetkan firasatku. Ya, kamu pandai bicara. Tidak seperti aku. Kamu juga anak yang peduli akan akademiknya, kamu cerdas, dewasa, wawasanmu luas, beda denganku yang hanya 'iya-iya' aja di lingkunganku, hehe.

Hey, kamu sebenarnya hebat. Sudah kuakui dalam hatiku sejak beberapa hari kita bertemu, mungkin tanpa kamu ketahui. Kehebatanmu tampak sejak kamu memutuskan untuk mengambil langkah ini. Ya, langkah yang tidak semua orang sanggup untuk memikulnya. Langkah yang semua orang mungkin tidak sanggup untuk mengambilnya. Langkah yang tidak pendek dan sangat berisiko untuk masa depanmu. Hebat, aku sempat kaget ketika kamu muncul ke permukaan dengan rasa berani dan tanggung jawabmu itu.

Kau tau, aku sangat suka ketika kita bisa berbincang berdua. Sebab, berbicara denganmu melatih kefokusanku. Entah kenapa, suaramu sangat enak didengar. Apalagi ketika kamu mengajariku beberapa hal. Rasanya aku ingin selalu berlama-lama untuk berbicara. Sayangnya, saat saat seperti itu jarang sekali kita temukan atau jarang kita lakukan. Ayo kita lakukan lagi! Kapan-kapan, ayolah kita coba berbincang lewat telepon, untuk sekadar melepas rindu yang sama-sama tidak berani untuk diungkapkan. Hehehe.

Oiya, bagaimana dengan segala urusanmu? Apakah lancar-lancar saja, atau adakah sesuatu yang mengganggu pikiranmu? Ah, tak mungkin hanya sesuatu, pasti banyak. Marilah berbagi lagi ceritamu, aku ingin menyerapnsegala apaoun yang kamu rasa. Lihatlah, bola matamu tak bisa menyembunyikan itu semua. Setiap kali aku melihat matamu diam-diam, urat-uratnya menunjukkan guratan-guratan kelelahan. Bahkan raut wajahmu semakin lama berubah menjadi lebih lesu, tidak seperti sejak kita bertemu untuk pertama kali. Badanmu sudah tak lagi setegap dulu, saat beban beban belum ada di atas bahumu.

Hey, teman.
Kembalilah pada tempat tidurmu jika tubuhmu mulai lelah, kembalilah pada sajadahmu dan letakkan keningmu di atas sajadah, berdoalah, seperti yang aku lakukan saat aku mendoakanmu. Kembalikanlah senyummu sama seperti saat tak ada beban, kembalilah. Aku rindu kamu yang dulu, aku rindu senyummu yang pernah kulihat itu. Aku mohon, anggaplah keberadaanku dengan segala kebesaran hatimu. Aku ingin selalu menemanimu di setiap langkahmu, entah saat kita sama sama berduka dan sama sama bahagia, aku ingin kita selalu berbagi.

Hey, teman. Kamu hebat. Kamu kuat, segala pengorbanan, pikiran, tindakan, dan doa-doa yang kaulakukan kuyakin akan berbuah kesuksesan. Percayalah, sebentar lagi kita akan lihat semuanya. Allah akan selalu balas semua kebaikan seseorang, sekecil apapun kebaikan itu. Allah takkan pernah ingkar janji. Dan kamu akan menemukan jawaban-Nya di waktu yang terbaik. Semangatlah, aku ada dibelakangmu untuk selalu mendukungmu.

Hey, teman. Kembalilah.
Aku tau mungkin keadaan kita sekarang sedang tidak baik-baik saja. Aku yang sudah memulai kesalahan itu, kemudian aku sendiri yang menyiksanya dalam pikiranku. Lalu kamu berubah, tidak lagi ramah dengan keramahanmu dalam pesan singkat kita. Teman, maafkan aku. Tapi kumohon kembali padaku lalu kembali bercengkrama. Aku rindu cerita-cerita kita. Aku rindu saat kamu menghampiriku untuk sekadar berbincang sambil tertawa. Ah, rasanya ingin punya waktu berdua, untuk bisa mengembalikan semua rasa yang pernah ada.

Jadi, kapan kita bisa bersama lagi?
Kembalilah,
Aku lelah sendirian dengan cerita ini.
Jangan pergi,
Aku butuh kamu, teman.

Kata siapa setiap orang itu gak punya kelebihan? Semua punya, tidak terkecuali. Ada yang terkadang tidak percaya diri dengan segala yang ia punya, termasuk saya hehe. Kadang-kadang kalau kita suka membandingkan apa yang kita punya dengan milik orang lain, suka ngerasa "Kok mereka bisa ya kayak gitu". Ah, dasar manusia, masih saja kurang bersyukur.

Kenapa saya bahas ini? Sebab ini adalah hal yang sekarang sering saya rasakan. Entah kenapa saya suka merasa saya ini payah, tidak seperti orang lain. Suka iri hati melihat orang yang lebih cantik, kaya harta, bisa makan enak setiap hari, jalan-jalan terus setiap liburan, dsb yang mengandung unsur duniawi. Ya, namanya juga manusia, pasti pernah kan mikir kayak gitu.
Newer Posts Older Posts Home

Hai, kenalan yuk!

Namaku Nurnafisah, kamu boleh panggil aku Aca. Di Blog inilah aku berbagi cerita. Jangan lupa tinggalkan komentarmu, ya!

Mari kita berteman~

Pengunjung

Isi Blogku~

  • ▼  2024 (15)
    • ▼  December (1)
      • Life Update Setelah Menghilang
    • ►  September (1)
    • ►  August (4)
    • ►  February (2)
    • ►  January (7)
  • ►  2023 (30)
    • ►  December (3)
    • ►  November (5)
    • ►  October (1)
    • ►  August (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  May (1)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (5)
  • ►  2022 (25)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (4)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (4)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2021 (52)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
    • ►  October (5)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (5)
    • ►  June (4)
    • ►  May (6)
    • ►  April (5)
    • ►  March (2)
    • ►  February (5)
    • ►  January (9)
  • ►  2020 (71)
    • ►  December (3)
    • ►  November (8)
    • ►  October (6)
    • ►  September (6)
    • ►  August (3)
    • ►  July (7)
    • ►  June (11)
    • ►  May (6)
    • ►  April (6)
    • ►  March (6)
    • ►  February (4)
    • ►  January (5)
  • ►  2019 (69)
    • ►  December (5)
    • ►  November (8)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (7)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (4)
    • ►  April (7)
    • ►  March (8)
    • ►  February (9)
    • ►  January (5)
  • ►  2018 (36)
    • ►  December (9)
    • ►  November (4)
    • ►  September (1)
    • ►  August (4)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2017 (25)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (4)
    • ►  July (3)
    • ►  June (4)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (11)
    • ►  December (2)
    • ►  November (2)
    • ►  October (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
  • ►  2015 (10)
    • ►  December (1)
    • ►  September (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (4)
    • ►  March (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2014 (20)
    • ►  December (4)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (2)
    • ►  August (5)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
  • ►  2013 (8)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  April (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2012 (92)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (10)
    • ►  June (10)
    • ►  May (31)
    • ►  April (27)
    • ►  March (4)
  • ►  2011 (7)
    • ►  November (3)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)

SINIAR TEMAN CAHAYA

Followers

Postingan Populer

  • Semoga Allah Balas Usahamu
    Hai, Ca. Gimana kabarnya? Beberapa waktu lalu aku lihat kamu lagi kebanjiran, ya? Bukan, bukan kena bencana. Tapi, kebanjiran di...
  • Teruntuk Laki-Laki yang Sudah Dimiliki
    Tulisan kali ini cukup bar-bar, karena aku sengaja menulisnya untuk  para laki-laki di luar sana yang sudah memiliki tambatan hati. Anggapla...
  • Life Update Setelah Menghilang
    Hai, blogger. Rinduuuu teramat rindu nulis di sini. Rasanya belakangan ini terlalu banyak hal yang terjadi, sampai-sampai tidak sempat menul...
  • Semenjak Hari Itu...
    Semenjak hari itu, kehidupanku berubah drastis. Senyumku yang semula itu telah kehilangan rasa manis. Mencoba terus terlihat baik-baik saja ...
  • Selamat, untukmu.
    Sesuai judulnya, selamat. Selamat atas ilmu yang sudah ditempuh, selamat atas jerih payah mencapai cita-cita, selamat atas usaha...

Categories

Artikel 7 Ber-Seri 13 Berseri 1 Cahaya 15 ceirtaku 1 Ceritaku 249 Cerpen 5 Cinta 71 Feature 3 Hidup 18 Inspirasi 39 Inspiratif 15 Islam 65 Karya 16 Kebaikan Berbagi 6 Keluarga 44 Kisah 40 Kisahku 21 Liburan 10 Menulis 5 Motivasi 114 Resep 1 Sajak 55 Suratan Fiksi 26 Teman 55 Tips 3 Tips dan Informasi 31 Zakat 2

Subscribe this Blog

Name

Email *

Message *

Music

Pair Piano · 놀러오세요 동물의 숲 (Animal Crossing) Piano Compilation

nurnafisahh

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates