Malam Senin, saya bicara pada adik, "Pang, besok kamu bawa laptop?"
"Ya," jawabnya cuek.
"Yah, aku ada tugas buat besok. Gausah bawa ya," kataku.
"Gabisa," jawabnya lagi tanpa alasan.
"Kok gabisa? Gantian lah, aku juga butuh laptop," kataku yang mulai kesal.
"Besok aku UN, harus bawa laptop," jawabnya.
"Masa UN pake laptop sendiri? Gak disediain emang sama sekolahnya?" tanyaku.
"Terbatas," jawab adikku.
Baiklah, seperti biasa malam itu saya bertengkar karena berebutan laptop. Saya yang saat itu belum mengerjakan tugas tiba-tiba meminta membawa laptop untuk mengerjakan tugas di kampus. Ya, begitulah, semenjak kita tinggal berempat di rumah, laptop cuma ada satu yang bisa dibawa-bawa. Ada dua yang tersimpan di lemari karena rusak, dan ada satu laptop yang memang tidak bisa dibawa-bawa karena baterainya bocor.
Saat itu saya amat sangat kesal. Padahal kalau dipikir-pikir, ini sebuah kesalahan saya yang telah menunda pekerjaan. Tapi niat saya saat itu memang ingin mengerjakan tugas, bawa laptop ke kampus dan mengerjakannya bersama teman-teman. Tapi apalah daya, UNBK lebih penting. Akhirnya saya mengalah dan tidak membawa laptop.
"Bakalan gabut nih gue di kampus," kata saya dalam hati.
Sebenarnya Senin kemarin tidak terlalu sia-sia. Sebab, ada satu acara dari jurusan yang tak bisa dilewatkan. Tapi, acara dimulai pukul 4 sore. Lalu saya harus apa jam 7 sampai jam 3 menjelang acara? Ah, tau gitu berangkat siang aja!
Lalu saya kepikiran tugas untuk esok hari. Saya mengajak teman saya ke perpustakaan kampus untuk mengerjakan tugas. Alhamdulillah mereka mau. Akhirnya saya memanfaatkan fasilitas komputer yang ada untuk mengerjakan tugas.
Saya dan teman-teman berada di perpustakaan hingga dzuhur. Kemudian kami berpisah karena ada beberapa teman yang akan pulang dan pergi. Sedangkan saya menemani teman untuk shalat dan setelah itu makan siang.
Saya, Hanna, dan Ayu berencana untuk pergi ke toko buku di salah satu mall dekat kampus. Kabarnya lagi banyak diskon, siapa tau aja nemu buku yang bagus haha. Hanna yang harus pergi ke suatu tempat dulu itu jadi harus berangkat sendirian, sementara saya dan Ayu berjuang mencari bipol untuk sampai ke tujuan.
Setelah itu, saya dan Ayu hujan-hujanan. Ah, saya kira hanya gerimis kecil saja. Ternyata kami harus basah kuyup melewati jalan kecil menuju mall yang kita tuju. Kalau kita tidak memaksakan, kasihan Hanna yang sudah datang lebih dulu di toko buku. Akhirnya, saya dan Ayu berlari-lari karena hujan semakin deras. Hahaha, pengalaman yang menyenangkan, yu!
Lalu kami semua bertemu di toko buku. Payah, ternyata buku yang dijual buku-buku lama yang kurang bagus. Menurut saya, tidak ada buku-buku yang saya cari. Jadi, saya memutuskan untuk tidak membeli buku. Dengan keadaan basah kuyup, saya kedinginan. Berencana untuk membeli minuman hangat, tapi tidak sempat. Alhasil kita keliling-keliling mall untuk mengisi waktu menuju acara jurusan jam 4 sore.
Kami mengunjungi salah satu tempat perbelanjaan, ah, lagi lagi tertipu diskon! Saya, Hanna, dan Ayu seperti dihipnotis diskon-diskon menggiurkan hari ini. Lengkapnya tidak perlu diceritakan ya, aku sudah muak! Hahahaa. Entahlah, mungkin karena kami kelelahan, jadi kami mudah sekali tergoda. Atau memang kami aja yang bodoh saat itu haha, wadaw.
Setelah itu kami barulah pergi ke acara yang menjadi tujuan utama kami. Hanya menampilkan wajah sebentar, kemudian saya dan Ayu harus pergi. Maklum, kami adalah introvert yang tidak bisa berlama-lama di keramaian. Soalnya acaranya rame banget, keren sih, salut sama panita! Tapi maaf ya, kami berdua harus pergi lebih dulu. Ayu yang tidak boleh pulang malam-malam harus segera pulang, sementara saya tiba-tiba dichat papa untuk datang ke salah satu mall di Depok.
---
Saya tiba di mall yang letaknya tak jauh dari tempat acara. Papa tiba-tiba menyuruh saya untuk mampir, katanya mau diajak makan bareng. Sebenarnya sih saya ingin langsung pulang. Dari baju basah hingga kering lagi, membuat saya sangat kelelahan. Pusing, batuk, pilek, ahh semua sudah hadir dalam diri saya. Tapi, ajakan orang tua memang paling gak bisa ditolak. Begitu kan?
Akhirnya saya bertemu dengan papa. Kita makan bersama, lalu beliau berkata, "Jangan bilang mama ya," katanya diam-diam.
Waduh, perasaan saya gak enak. Ada apaan nih papa bilang begitu. Tumben-tumbenan sembunyi-sembunyi dari mama.
Tiba-tiba saya dibawa ke salah satu toko di dalam mall itu. Dan tau apa yang terjadi?
"Papa mau ngajak kamu beli laptop, biar gak berebutan lagi. Alhamdulillah rezeki papa masih ada, dijaga yaa, dirawat. Sekarang laptopnya udah punya masing-masing. Jangan berantem lagi," katanya padaku.
Alhamdulillah. YaAllah.... kenapa punya papa tuh peka banget? Seneng dan bersyukur banget. Mungkin tadi pagi saya gak sadar ternyata papa mendengar pertengkaran kami. Begitulah orang tua kalau udah sayang sama anaknya. MasyaAllah, makasih ya, pah. Semoga rejekinya selalu dilancarkan Allah. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Aamiin...