Nurnafisah's Blog

This is my e-dairy of #MenebarCahaya

  • Home
  • Tentang Aku
  • Tips & Info
  • Sajak
  • Kontak

“Nggaklah! Tapi untuk apa kamu pamer begitu, sengaja bikin aku tambah marah?” tanyaku yang masih kesal.

“Hey, San. Tenanglah, aku tau kamu sedang marah. Tapi kemarahan bukan untuk diperlihatkan di media sosial, karena itu akan menimbulkan aura negatif oleh pembaca yang lain. Jadi aku minta maaf harus menghapus komentarmu itu,” jelas Senja.

“Baiklah, tapi pamer di media sosial juga tidak baik, kamu tau itu ‘kan?” kataku tidak mau kalah.

“Iya, baiklah, aku salah. Akan kuhapus fotonya,” jawab Senja.

”Bagus kalau begitu. Lalu mengapa kamu tidak mengajak aku tadi siang?” tanyaku.

“Aku tidak yakin jika mengajak orang yang sedang marah untuk berdiskusi, maka dari itu ayolah redamkan emosimu. Besok akan kuajak kalian berdiskusi lagi sambil makan siang,” kata Senja.

“Oke, kutunggu,” jawabku yang mulai tenang.

“Baiklah,” balas Senja di penghujung percakapan kami.

Setelah sedikit berdebat dengan Senja, aku mulai memikirkan tugasku. Dosen bahasa Indonesiaku memberikan tugas mencari beberapa berita untuk dianalisis dari segi bahasa. Ya, begitulah tugas mahasiswa jurnalistik.

Di sela-sela keseriusanku menatap layar laptop, tiba-tiba pikiranku menyeleweng. “Tadi yang dikatakan Senja ada benarnya juga, kalau saja tadi komentarku dibiarkan oleh Senja, mungkin orang-orang akan berpikiran bahwa aku ini pemarah, masa ditinggal makan siang aja marah,” kataku dalam hati. Aku jadi merasa bersalah kepada Senja akibat sifat kekanak-kanakanku. Untuk itu aku akan beri hadiah kepada Senja besok pagi, teruntuk juga Reina.

Setelah tugasku selesai, aku segera mencari hadiah di aplikasi daring, kukira memesan makanan tidaklah buruk. Kulihat di explore instagram, sepertinya orang-orang sedang membicarakan cheesecake. Itu lho, kue yang katanya teksturnya lembut dan lumer di mulut. “Kayaknya enak nih makan bareng Senja dan Reina,” kataku sambil melihat beberapa foto-foto cheesecake yang bertebaran di instagram. Lalu aku memesan pada satu akun yang alamatnya tak jauh dari rumah, agar cepat sampai dan bisa dibawa untuk besok.

Malam yang mulai larut membuatku mengantuk. Ternyata melihat layar gawai membuatku kecanduan. Parahnya lagi, untuk mencari cheesecake saja aku sudah menghabiskan waktu selama 2 jam. Maklum, lihat satu foto, eh…. Jadinya buka foto yang lain, terus saja begitu sampai puas. Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 11 malam, waktunya aku segera tidur.

Keesokan harinya, pesananku datang. Ternyata tidak perlu waktu yang lama seperti yang kubayangkan. Cheesecake yang kupesan sudah tiba, bentuknya sama persis seperti yang kulihat di foto tadi malam. Semoga rasanya tidak mengecewakan. Lalu kubawa kue itu saat bertemu Reina dan Senja.

“Wah, cheesecake!” kata Reina yang kaget ketika kubawakan kue kesukaannya.

“Tumben,” kata Senja bernada menyindir.

“Jangan memulai keributan deh, ini kuberikan pada kalian sebagai bentuk permohonan maafku. Kemarin aku sudah marah pada kalian, dan meninggalkan komentar tidak baik di akunmu, Senja. Jadi, kalian mau memaafkanku ‘kan?” tanyaku pada mereka.

“Tentu, kenapa tidak? Apalagi dikasih cheesecake,” kata Reina sambil tersenyum.

“Iya kita maafin, lain kali hati-hati lagi dalam bicara di medsos ya,” kata Senja.

“Iya, tapi lain kali juga jangan pamer, hehe,” kataku sambil tersenyum.

“Iya, baiklah. Sekarang kita coba kuenya ya,” kata Senja.

Lalu kami memakan kuenya bersama-sama. Argh, aku dibohongi! Rasanya tidak sesuai dengan ekspektasi. Di instagram fotonya sangat menarik, penataannya terlihat rapi dan kelihatannya sangat enak. Tapi kenyataanya rasa cheesecake itu terlalu asin dan teksturnya tidak lembut seperti apa kata orang.

“Waduh, kenapa rasanya begini?” kataku sambil panik.

“Kamu beli di mana sih, San? Online ya?” tanya Reina dengan dahi mengerut.

“Hehehe, iya… Habisnya aku kemarin mendadak ingin memberikan kalian kue, yaa biar praktis jadi online deh belinya,” kataku sambil tersenyum merasa bersalah kepada Senja dan Reina.

“Kamu gak lihat testimoninya dulu?” tanya Senja.

Namaku Sunny, artinya matahari. Kata mama, aku dilahirkan tepat pada saat cahaya matahari mulai terbit di pagi hari. Mama dan papa berharap, aku bisa menjadi penerang bagi siapapun yang terperangkap dalam kegelapan hidup. Ya, semoga impian mereka bisa tercapai.

Aku memiliki dua orang sahabat, ialah Reina dan Senja. Di antara kami bertiga, akulah yang paling keras kepala. Kata orang yang belum mengenalku, aku ini orang yang pendiam, tapi bagi mereka yang sudah mengenalku mungkin ucapannya berbanding terbalik. Itulah mungkin mengapa muncul ungkapan “Jangan melihat seseorang dari sampulnya,” kurasa itu benar adanya.

Walaupun sikap di antara kami sangat berbeda, kami bertiga sering sekali tak terpisahkan, Aku dengan hobiku yang aktif di sosial media dan kadang tak acuh dengan lingkungan.

Reina dengan sifat pendiam dan hobi membacanya menjadi salah satu sebab mengapa ia terlihat cerdas daripada kami berdua. Berbeda lagi dengan Senja yang selalu aktif di luar kampus, membuatnya begitu pandai berbicara di depan umum.

Suatu hari, kami bertiga berdiskusi di perpustakaan. Aku sambil memegang buku agendaku, Reina dengan buku bacaannya, dan Senja dengan laptop kesayangannya. Tiba-tiba Senja bertanya padaku.

“San, kenapa kamu suka sekali mengumbar keseharianmu di blogmu itu?” tanya Senja saat membuka blogku pagi itu.

“Memangnya ada yang salah?” jawabku ketus.

“Ya… tidak. Tapi kan tidak semua hal harus kautulis. Benar begitu?” tanya Senja.

“Terserah aku lah! Itukan blogku,” jawabku sedikit kesal.

“Mungkin maksud Senja, posting yang baik-baik saja, jangan tulis kejelekan orang juga di sana, San. Aku sudah baca tulisanmu yang kesal dengan gebetanmu itu, ya menurutku itu juga tidak penting,” kata Reina tanpa berpaling dari bukunya.

“Tapi aku ‘kan memang sakit hati dengan dia, memangnya salah jika aku mengutarakannya melalui tulisan? Kalian ini bukannya mendukung malah menyudutkanku!” kataku sambil marah.

“Bukan begitu, tapi…” kata Senja, lalu aku memotong omongannya.

“Sudahlah, aku mau ke kelas. Sebentar lagi masuk,” jawabku, lalu aku langsung merapikan alat tulisku ke dalam tas.

“Baiklah, ayo kita kembali ke kelas,” jawab Reina yang mengikuti keputusanku.

Waktu menunjukkan pukul 10 pagi. Mata kuliah kedua akan segera dimulai. Ternyata dosen bahasa Indonesia kali ini tidak dapat hadir, lalu diberikanlah tugas yang harus dikumpulkan melalui surel.

Seperti biasa, saat dosen tidak ada, kelas langsung bubar. Aku, Reina, dan Senja juga bergegas pulang. Kali ini aku tidak pulang bersama mereka, karena aku masih kesal dengan omongan mereka tadi pagi.

Hari mulai berganti malam, matahari sudah larut dalam langit yang mulai hitam. Aku yang saat itu segera mengerjakan tugas tiba-tiba tergoda dengan notifikasi dari instagram. Lalu, aku berencana membukanya sebentar.

Lagi-lagi Reina dan Senja membuatku kesal. Senja mengunggah foto makan siang bersama Reina tanpa mengajakku, padahal katanya mereka akan langsung pulang siang tadi. Dengan keterangan foto yang panjang, Senja mendeskripsikan sosok Reina yang telah mentraktirnya makan siang di restoran bergengsi di Jakarta.

“Makan siang aja pamer, gak ngajak aku lagi!” kataku dalam komentar foto itu.

Beberapa menit kumeninggalkan komentar, tiba-tiba komentarku hilang. Sepertinya Senja telah menghapusnya. Langsunglah aku kirim pesan instagram kepadanya.

“Apa maksudmu menghapus komentarku?” tanyaku marah.

“Jangan membuat citra buruk di media sosial,” jawab Senja.

“Kamu duluan yang memancing,” jawabku.

“Kalau kita berkomentar tidak baik di media sosial, orang lain akan menganggap kita ini tidak baik. Kamu mau?” tanya Senja.

(Bersambung)

Hampir seminggu yang lalu, tepatnya Sabtu (14/3), aku bertemu salah satu teman virtual yang sebenarnya terlalu dini juga sih dibilang teman wkwkw. Jadi aku bakal ceritain perempuan ini.

Sebenarnya, perempuan ini adalah temannya adikku. Lebih tepatnya "teman dekat" (gak tau sekarang masih deket apa engga wkwkw). Nah, jadi dia sering bales-balesan snapgram sama aku atau emang sengaja ngechat aku cuma untuk sekadar ngobrol. Tapi ini gak sering sih jadi menurut aku agak dini juga dibilang teman hehehhe.

Aku sih selalu open aja buat siapapun yang mau temenan sama aku, tapi kalo misalkan dia gak sreg di hati karena keterlaluan, gak menyenangkan bahasanya, dll biasanya aku langsung gak mau jawab lagi hehe. Tapi alhamdulillah perempuan ini baik dan sopan gitu.

Nah, suatu ketika nih perempuan katanya mau ngobrol aja gitu ketemu secara langsung. Awalnya sih aku juga ragu karena aku bukan anak yang gampang membuka pembicaraan secara langsung apalagi kalo belum kenal. Di sini sisi introverku dominan. Ya gitu deh mau gamau gitu hehe.

Tapi, setelah dipikir-pikir kalo anak ini baik ya kenapa engga? Toh aku harus bisa keluar dari zona nyaman yang menurut aku gak biasa ini, yaitu pergi sendirian buat bertemu sama orang yang baru dikenal.

Alhasil, aku coba bawa motor ke tempat yang jaraknya hampir 9 km dari rumah. Demi meminimalisir transportasi umum yang harus dibatasi karena Corona lagi merebak ini. Jarang-jarang aku mau bawa motor jauh-jauh, biasanya mager dan cuma ngandelin ojol ehehe.

Saat hampir sampai di lokasi, ternyata perempuan itu lagi berjalan menuju lokasi dan kami bertemu di tengah perjalanan. Berhubung aku sudah kenal mukanya dari instagram, aku ajak dia bareng naik motorku karena lokasinya masih lumayan jauh kalo ditempuh dengan jalan kaki.

Awalnya... awkward banget! Aku bener-bener deg-degan sama diri aku yang nantinya malah salting dan gak tau harus ngomong apa wkwk. Tapi Alhamdulillah ternyata enggak sih, dia anaknya asyik dan bisa mulai percakapan duluan, jadi aku juga cukup ikutin arus dengan topik yang dia mulai.

Dari berbagai pembicaraan, ternyata aku menemukan banyak kesamaan dengan dia. Dalam berbagai aspek dan kondisi, dia cerita dan aku punya pemikiran yang sama dengan apa yang dia ceritakan. Jadi, menurutku sejak saat itu kami baru bisa dibilang berteman hehhee.

Setelah panjang lebar bercerita, akhirnya kami memutuskan untuk pulang. Tapi sayangnya hujan sore itu turun lebat. Sehingga kami berdua harus menunggu hujan sedikit reda untuk pulang naik motor. Lalu, dia memutuskan untuk mengajak aku foto-foto dulu, waduuuhhh udah lama gak foto!

Ngerasa gak sih kalau makin dewasa tuh makin bingung kalau diajak foto. Kalau aku sih mikirnya gitu ya, gak tau kalau kalian hehe. Gak tau kenapa aku sekarang malu aja gitu ngajak foto atau diajak foto, suka bingung mau gaya gimana, alhasil cuma bisa senyum senyum doang. Wkwk. Tapi gapapa lah ya, semoga hal ini positif sihh dan menghindari aku dari keburukan. Semoga ya. 

Makasih ya, Andaru. Sudah memberikan aku pelajaran hidup terutama pada pengembangan diri aku yang introvernya berlebihan ini. Aku jadi bisa membuka ruang baru dan berani bertemu dengan teman virtual seperti kamu. Hehhee.

Semoga kita selalu bersyukur dengan hidup yang menemui kita. Sukses selalu ya...

Malam ini, tampaknya aku sedang merindukan seseorang. Dia adalah seseorang yang sosoknya tak lagi sedekat dulu. Kini kami sama-sama mencari jarak dan ruang sendiri untuk menyelesaikan tugas kami masing-masing.

Mungkin ada waktunya kamu baca tulisan ini, tapi aku harap setelah membacanya kamu segera menegurku atau menemuiku. Karena tulisan ini sangat aku dedikasikan untuk meluapkan rasa rinduku padamu.

Kau tahu, dari kejauhan aku tetap menyaksikan seluruh kegiatanmu meski aku tak lagi bisa memberikan masukan atau komentar apapun karena khawatir mengganggu. Aku harap dengan beragam kegiatan yang kamu jalani, kamu masih bisa menjaga segala hal penting seperti ibadah, kesehatan, dan juga hubunganmu dengan orang lain.

Kalau kau masih ingat, ada banyak pesan yang dulu sering aku berikan padamu sebagai pengingat. Meski kutahu saat itu ada banyak orang yang sudah menjadi mengingatmu dan aku hanyalah salah satunya yang mungkin saja tidak kau dengar.

Tapi percayalah, hal itu aku lakukan karena aku peduli padamu. Dan untuk malam ini, setelah sekian lama aku mencoba abai tentangmu, aku kini merindukanmu. Entah apa yang bisa aku lakukan, kurasa hanya menulis di blog ini salah satu cara meluapkan perasaan ini.

Aku yakin, kamu tidak akan baca ini. Sebab kamu bukanlah orang yang punya banyak waktu untuk ini. Mungkin tulisan ini tidak jauh lebih berharga dari seluruh kesibukanmu.

Beberapa waktu lalu, aku dikejutkan dengan notifikasi dari chatmu yang mengatakan bahwa kamu ingin berbicara soal suatu hal. Kau tahu, awalnya aku sungguh tidak peduli. Aku bahkan hampir saj menghapus kontakmu agar aku tidak lagi memedulikanmu.

Tapi chat itu mampu menyihirku. Aku dibuat penasaran dengan apa yang ingin kau bicarakan. Namun, saat itu kamu memintaku untuk telepon, sementara aku sedang di luar rumah dan tidak bisa berbicara lewat telepon.

Kamu menyuruhku menunggu satu hari, katanya besok kamu akan telpon. Jujur, saat itu aku menunggumu. Tapi lagi-lagi kamu mengecewakanku. Ketika aku sudah berharap pembicaraan itu terjadi, tapi kamu malah lupa dengan janji kita malam itu.

Aku mulai lagi tidak memedulikanmu. Kurasa kesibukanmu benar-benar tidak bisa ditinggalkan. Sementara aku sudah terlanjur dibuatmu penasaran. Tapi, setelah kupikir-pikir, rasanya tidak penting untuk selalu menunggumu. Jadi, kuputuskan untuk melupakanmu dan mempersibuk diri dengan fokus pada diriku sendiri.

Tapi, entah kenapa malam ini rasanya aku rindu. Melihat kamu di media sosial tanpa bisa membalas lagi rasanya membuatku sedikit terganggu. Aku kembali rindu padamu setelah sekian lama tidak peduli. Hahaha, hanya sekadar rindu kok, aku sudah tidak berharap lagi.

Jadi, kapan percakapan itu bisa dimulai kembali? Tapi kuharap jika suatu saat terjadi, mungkin keadaan kita akan berbeda. Aku hanya bisa menganggapmu seorang teman seperti saat pertama kali bertemu. Yang canggung, malu, dan sedikit bicara. Ya, keadaannya sudah beda sekarang.

Kalau begitu, apa kamu juga merindukanku? Hahaha, aku halu. Rasanya hal itu tidak mungkin terjadi. Iya kan?

Makanan menjadi pasokan utama untuk tubuh. Berbagai jenis makanan sangat dibutuhkan untuk menyeimbangkan energi yang terbuang. 

Namun, dari berbagi makanan tersebut, mana saja makanan yang awet dan tidak akan kedaluwarsa? Berikut rinciannya!

1. Madu Mentah

Madu sering disebut sebagai sumber dari segala obat dan memiliki banyak manfaat untuk kesehatan—dan itu bagus untuk rambut Anda. "Madu sebenarnya telah digunakan di beberapa budaya dan studi dalam perawatan luka karena kemampuannya secara alami melawan bakteri," kata Dr Elizabeth Trattner A.P. DOM, dokter Pengobatan Cina dan Integratif.

Bagian terbaiknya, madu tidak pernah kedaluwarsa! Faktanya, bukanlah hal yang aneh bagi para arkeolog menemukan honeypot berusia ribuan tahun di kuburan Mesir kuno — para arkeolog ini menemukan madu berusia 3.000 tahun dan masih dapat dimakan dengan sempurna. Jadi apa masalahnya?

Menurut Smithsonian, gula, kadar kelembapan rendah, keasaman berlebihan, asam glukonat alami, dan hidrogen peroksida alami adalah kunci umur panjang si madu. Jika Anda ingin lebih mengetahui makanan Anda lainnya, terutama daging untuk memastikan daging tersebut tidak akan membuat sakit. Berikut ini cara mengetahui apakah ayam Anda sehat atau tidak.

2. Cuka

Apa yang tidak bisa dilakukan oleh sari cuka apel? Ia memiliki banyak manfaat yang luar biasa, seperti membantu menurunkan berat badan, menjadi obat sakit perut alami, dan cuka apel juga dapat bertahan di dapur Anda selamanya.

Tapi tidak hanya itu, Menurut Eat By Date, cuka putih, cuka balsamic, cuka raspberry, cuka anggur beras, dan cuka anggur merah juga tidak memiliki tanggal kedaluwarsa. "Karena sifat asamnya, cuka bisa bertahan sendiri dan tidak perlu didinginkan," menurut The Vinegar Institute. Karena itu, Anda juga dapat menggunakan cuka untuk membantu menjaga makanan lain agar tidak rusak/busuk.

3. Tepung Kanji/Tepung Jagung

Tepung kanji menjadi daftar nama makanan yang abadi, tetapi tergantung bagaimana Anda menyimpan tepung kanji tersebut. Selama tepung tidak basah—sehingga molekul pati terikat dengan molekul hydrogen—dan disimpan di tempat kering dan sejuk, Anda tidak perlu mengganti wadah tepung tersebut dalam jangka waktu yang lama. Hal itu justru membuat Anda membuang tepung tersebut terlalu cepat.

4. Garam

Natrium klorida murni telah ada selama miliaran tahun, jadi tidak heran jika garam bisa bertahan selamanya. Belum lagi, garam sering digunakan untuk melindungi makanan dari jamur dan bakteri agar mereka lebih awet. Hal ini terjadi akibat adanya osmosis — ketika air dikeluarkan dari makanan oleh garam itu sendiri, lalu makanan itu menjadi kering sehingga bakteri sulit untuk berkembang. “Itu adalah mineral dan stabil,” kata Dr. Trattner.

“Hal terburuk yang (bisa terjadi) adalah garam bisa menjadi basah.” Anda mungkin ingin menimbun garam karena tidak hanya dia awet, tetapi Anda bisa menggunakannya lebih dari sekadar membumbui makanan Anda. Berikut adalah 60 penggunaan pintar untuk garam yang tidak melibatkan memasak.

5. Legum Kering

Jangan bingung dengan kacang kaleng atau kacang segar dan kacang kering yang juga bisa bertahan selamanya — jika disimpan dalam kemasan tertutup atau kedap udara. Namun, kacang yang lebih tua membutuhkan waktu lebih lama untuk dimasak yang menghasilkan proses yang sedikit memakan waktu. Ngomong-ngomong soal kacang, kacang kecil ini mungkin bisa membantu Anda menurunkan berat badan.

6. Gula

Mirip dengan garam, gula juga bisa bertahan selamanya jika dijauhkan dari kelembaban dan sumber panas. Dan kita tidak hanya berbicara tentang gula murni. Menurut Eat By Date, gula pasir putih, gula batu putih, gula mentah, gula merah, gula bubuk, pengganti gula, Equal, dan Sweet n Low semuanya bertahan tanpa batas waktu.

Meskipun teksturnya mungkin berubah, gula tidak pernah sepenuhnya habis. Lagi pula, tidak mau makan gula tua itu? Cobalah salah satu dari 8 cara inventif ini yang bisa Anda gunakan gula selain memakannya.

7. Minuman Keras

Minuman keras hanya abadi ketika disimpan di tempat yang dingin dan tidak dibiarkan terbuka. Jadi tidak, Anda tidak bisa membuka botol Barcadi itu dan baru bisa meminumnya lagi bertahun-tahun kemudian. Setelah pertama kali terpapar ke udara, mungkin Anda mulai kehilangan rasa dan strukturnya karena oksidasi.

Alkohol juga dapat terpengaruh jika terpapar pada kondisi cuaca ekstrem, cahaya terang, atau panas. "Sebagian itu karena suhunya dapat memecah jenis molekul organik yang disebut terpene," menurut Wired. Menyimpan makanan secara tidak tepat adalah salah satu kesalahan memasak yang mungkin Anda lakukan sehingga merusak makanan Anda.

8. Ekstrak Vanilla Murni

Karena ekstrak vanilla murni mengandung alkohol, hal itulah yang membuatnya lebih awet. Sementara ekstrak vanilla yang tidak murni tidak mengandung alkohol. Jadi, selama ekstrak Anda murni dan tersegel dengan baik sehingga tidak ada bakteri yang dapat masuk ke dalam botol, Anda dapat menyimpan vanilla yang Anda inginkan — yaitu, setidaknya sampai vanilla Anda habis. Anehnya, makanan pokok ini juga masuk ke daftar hal-hal tak terduga yang harus Anda tambahkan ke kopi Anda.

9. Beras

Terlepas dari apakah beras dimasak di dapur, lemari es, atau freezer, Anda tidak perlu menggantinya. Menurut Still Tasty, “Nasi putih, liar, Arborio, melati, dan basmati semuanya memiliki umur simpan yang tidak terbatas ketika dijaga bebas dari kontaminan. Pengecualiannya adalah beras merah — berkat kandungan minyaknya yang lebih tinggi, itu tidak akan bertahan selama.” Tidak peduli nasi yang Anda masak sudah lama atau baru, asalkan tidak melakukan kesalahan memasak nasi yang umum ini, Anda akan tetap bisa memasak nasi terbaik.

10. Sirup Maple Murni

Jika Anda biasanya membeli barang palsu di toko, Anda mungkin akan mempertimbangkan kembali. Sirup maple yang belum dibuka akan tetap awet sampai kapanpun. Namun, jika Anda membukanya, Anda harus mendinginkannya. Anda juga dapat menggunakan sirup maple murni untuk membuat suguhan favorit di musim dingin.

11. Kecap

Kecap adalah makanan lain yang Anda tidak perlu khawatir tentang kadaluwarsanya. Sekarang, ketika Anda mengeluarkan botol super tua itu dari lemari es Anda, Anda tidak perlu .. Selanjutnya, baca tentang barang-barang ini yang tidak pernah Anda ketahui memiliki tanggal kedaluwarsa.
Newer Posts Older Posts Home

Hai, kenalan yuk!

Namaku Nurnafisah, kamu boleh panggil aku Aca. Di Blog inilah aku berbagi cerita. Jangan lupa tinggalkan komentarmu, ya!

Mari kita berteman~

Pengunjung

Isi Blogku~

  • ▼  2024 (15)
    • ▼  December (1)
      • Life Update Setelah Menghilang
    • ►  September (1)
    • ►  August (4)
    • ►  February (2)
    • ►  January (7)
  • ►  2023 (30)
    • ►  December (3)
    • ►  November (5)
    • ►  October (1)
    • ►  August (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  May (1)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (5)
  • ►  2022 (25)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (4)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (4)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2021 (52)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
    • ►  October (5)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (5)
    • ►  June (4)
    • ►  May (6)
    • ►  April (5)
    • ►  March (2)
    • ►  February (5)
    • ►  January (9)
  • ►  2020 (71)
    • ►  December (3)
    • ►  November (8)
    • ►  October (6)
    • ►  September (6)
    • ►  August (3)
    • ►  July (7)
    • ►  June (11)
    • ►  May (6)
    • ►  April (6)
    • ►  March (6)
    • ►  February (4)
    • ►  January (5)
  • ►  2019 (69)
    • ►  December (5)
    • ►  November (8)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (7)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (4)
    • ►  April (7)
    • ►  March (8)
    • ►  February (9)
    • ►  January (5)
  • ►  2018 (36)
    • ►  December (9)
    • ►  November (4)
    • ►  September (1)
    • ►  August (4)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2017 (25)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (4)
    • ►  July (3)
    • ►  June (4)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (11)
    • ►  December (2)
    • ►  November (2)
    • ►  October (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
  • ►  2015 (10)
    • ►  December (1)
    • ►  September (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (4)
    • ►  March (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2014 (20)
    • ►  December (4)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (2)
    • ►  August (5)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
  • ►  2013 (8)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  April (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2012 (92)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (10)
    • ►  June (10)
    • ►  May (31)
    • ►  April (27)
    • ►  March (4)
  • ►  2011 (7)
    • ►  November (3)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)

SINIAR TEMAN CAHAYA

Followers

Postingan Populer

  • Semoga Allah Balas Usahamu
    Hai, Ca. Gimana kabarnya? Beberapa waktu lalu aku lihat kamu lagi kebanjiran, ya? Bukan, bukan kena bencana. Tapi, kebanjiran di...
  • Teruntuk Laki-Laki yang Sudah Dimiliki
    Tulisan kali ini cukup bar-bar, karena aku sengaja menulisnya untuk  para laki-laki di luar sana yang sudah memiliki tambatan hati. Anggapla...
  • Life Update Setelah Menghilang
    Hai, blogger. Rinduuuu teramat rindu nulis di sini. Rasanya belakangan ini terlalu banyak hal yang terjadi, sampai-sampai tidak sempat menul...
  • Semenjak Hari Itu...
    Semenjak hari itu, kehidupanku berubah drastis. Senyumku yang semula itu telah kehilangan rasa manis. Mencoba terus terlihat baik-baik saja ...
  • Selamat, untukmu.
    Sesuai judulnya, selamat. Selamat atas ilmu yang sudah ditempuh, selamat atas jerih payah mencapai cita-cita, selamat atas usaha...

Categories

Artikel 7 Ber-Seri 13 Berseri 1 Cahaya 15 ceirtaku 1 Ceritaku 249 Cerpen 5 Cinta 71 Feature 3 Hidup 18 Inspirasi 39 Inspiratif 15 Islam 65 Karya 16 Kebaikan Berbagi 6 Keluarga 44 Kisah 40 Kisahku 21 Liburan 10 Menulis 5 Motivasi 114 Resep 1 Sajak 55 Suratan Fiksi 26 Teman 55 Tips 3 Tips dan Informasi 31 Zakat 2

Subscribe this Blog

Name

Email *

Message *

Music

Pair Piano · 놀러오세요 동물의 숲 (Animal Crossing) Piano Compilation

nurnafisahh

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates