Nurnafisah's Blog

This is my e-dairy of #MenebarCahaya

  • Home
  • Tentang Aku
  • Tips & Info
  • Sajak
  • Kontak


Tepat kemarin malam, sepulang dari rumah temanku, aku bergegas bersih-bersih dan menunaikan ibadah sholat maghrib. Setelah itu, seperti biasa setiap malam minggu aku mempersiapkan kuis bahasa Indonesia di instagramku. Lalu, aku membuka ignya.

Tiba-tiba tetangga lamaku mengirimkan direct message. Katanya, akun emailnya sedang bermasalah jadi gak bisa verifikasi instagramnya. Lalu dia "meminjam" emailku katanya untuk verifikasi. Ya, ngasih email dan passwordku!

Setelah itu, aku diam menunggu balasan temanku yang sedang pinjam emailku itu. Tiba-tiba saja kakakku turun dari lantai dua rumah dan menghampiriku.

"Ngapain ngedm gua? Iseng amat," tanyanya.
"Hah? Ngedm? Ngapain coba," jawabku polos.
"Nih liat," jawabnya, sambil menunjukkan layar handphonenya. 

Aku terdiam. Heran. Padahal aku sedang tidak mengiriminya pesan. 

"Lu pernah buka ig di hp orang ga?" tanya kakakku.
"Engga, tp ini lagi bantuin **** (nama tetangga lamaku) buat verifikasi akun, dia minjem ig gua," jawabku biasa saja.
"Itu beneran **** gak? Jangan jangan akun lu dihack," katanya.
"Nggaklah, orang sering bales2an dm sama ****," jawabku masih santai.
"Bentar tp ini dia ngechat gua minta mbanking," kata kakakku sambil melihat notifikasi yang baru masuk.

Benar saja. Instagramku disalahgunakan! Seketika panik dan gak tau harus ngapain. 

Tiba-tiba, Opang adikku dan kakakku Hisyam berbagi tugas. Opang membuka laptop dan login ke emailku untuk menyelesaikannya, sementara Hisyam menghubungi tetangga lamaku untuk memastikannya.

"Maaf, Syam, itu ig teteh emang udah dihack orang. Jadi, itu bukan teteh," kata tetanggaku di balik telpon.

Ahhhh! Fix banget, instagramku kena hack. Langsung saja kami semua bergegas mencari cara untuk mengatasinya dan mengambil kembali akun yang sudah dibuat sejak 5 tahun lalu itu.

Kakakku menyuruhku untuk membuat pengumuman di medsos lainnya. Pengumuman itu berisi tentang informasi instagramku yang kena hack, sehingga meminta orang untuk berhati-hati apabila akunku disalahgunakan oleh si hacker. Alhamdulillah beberapa teman bantu menyebarkan statusku dan menyebarluas. 

Lalu, aku kembali fokus mencari cara.

Instagramku sempat keluar dari hp, artinya si hacker sudah mengganti password dan emailnya. Untungnya, instagramku menyambung dengan akun facebook, sehingga bisa aku lacak dan login lewat akunnya. Alhamdulillah berhasil! Setelah masuk kembali ke akunku, aku segera mengganti email yang sudah diganti dengan emailnya, mengganti password, serta mengaktifkan kode keamanan dua arah dari instagram. 

Aku juga melaporkan kejadian hack ini ke help.instagram.com sehingga aku bisa reset passwordnya dan mengembalikan akunku. 

Rasanya degdegan! Kayak dikejar maling, gemeteran, pengen nangis, dsb. Begitu disayangkan kalau akun ini lepas begitu saja. Sebab, banyak sekali kenangan dan teman-teman baik di sana. Ya, Instagram bisa menjadi investasi dunia akhiratku. 

Dari kejadian ini, ada beberapa orang yang hampir saja kena tipu si hacker. Pasalnya, si hacker menyalahgunakan akunku untuk meminjam uang melalui mbanking dan mengatasnamakan aku. Ya, lagi-lagi namaku terancam beberapa saat.

Alhamdulillah, baru beberapa yang didm si hacker dan ada dua di antaranya yang sudah melihat statusku lebih dulu, jadi dia sudah tau kalau iti bukan aku, melainkan si hacker. 

Ya, Alhamdulillah gak ada korban penipuan. Akunku juga sudah kembali. Kejadian ini membuat peristiwa menarik dan berhikmah sekali untuk hidupku. Kesan buruk dan menakutkan, serta banyak pembelajaran.

Begitulah, memang kita tidak boleh percaya pada orang begitu saja. Apalagi saat kita harus mengorbankan identitas atau diri kita sendiri. Bahaya banget, sekalipun itu untuk teman kita sendiri.

Jadi, hati-hati ya, kawan. Ada banyak modus serupa yang bisa menyalahgunakan akun dan identitas kita. Ada yang dari akun jual beli online, hipnotis lewat telpon, ngehack akun orang, bahkan ada yang cuma lewat link dan dia bisa meraup identitas kita dengan mudah. 

Huftz serem banget! Semoga ini kejadian pertama dan terakhir, dan semoga yang baca selalu diberikan kenyamanan yaaa dalam memelihara akun. Kita bisa belajar banyak dari kejadian ini. MasyaAllah.

Dunia sekarang memang aneh dan menggila. Semua orang rela melakukan apapun demi uang, meskipun dengan cara yang salah dan haram. Maka dari itu kita harus tetap waspada dan berhati-hati dalam percaya kepada orang lain. Semoga kita selalu dilindungi Allah SWT, aamiin..

Sudah lebih dari dua minggu pascalebaran, rumahku kembali direnovasi. Awalnya, memang lantai dua rumahku belum selesai dibangun. Atapnya masih kosong tanpa plavon. Jadi, memang jarang ditempati karena teriknya matahari langsung masuk ke dalam ruangan. 

Maka dari itu, waktu #dirumahaja ini papa gunakan untuk melanjutkan tahap renovasi supaya rumahnya enak, bisa ditinggali, atau bahkan kalo ajak temen jadi ada tempat buat nginep hehehe. Ya, setidaknya bisa rapi dan nyaman. Maklum, yang kemarin belum selesai karena dikejar waktu dan juga biaya yang lumayanlah hahaha, jadi dicicil sedikit demi sedikit. 

Alhamdulillah, kali ini papa sedang memperbaiki lantai dua dan juga dapur a.k.a kitchen set yang sudah ambruk. Semoga cepet selesai dan rumah jadi makin nyaman hehe.

Di momen kayak gini aku selalu bersyukur karena papa dan mama memercayai aku untuk menentukan model, desain, dan juga warna. Mereka paham betul tentangku yang dari dulu suka banget sama desain interior. Meski cita-cita gak kesampaian, tapi hobi jadi tersalurkan lewat kepercayaan ini, hihi.

Papa selalu mengajak aku untuk ke toko bangunan dan material. Beliau bilang, seleraku selalu bagus dan diterima sama anggota keluarga yang lain. "Biar kamu juga paham nanti kalau mau bikin rumah atau renov rumah sama suami kamu," lanjutnya.

Ya, papa mama percaya kalau masalah selera aku selalu mau direpotkan. Mulai dari memilih baju lebaran, pilih cat ruangan, desain dapur, memilih material keramik dll. Senang sih, jadi punya pengalaman aja gitu buat bikin sesuatu tentang interior hihi. Jadi pengen punya rumah sendiri terus desain sendiri hihi aamiin. Soon, InsyaAllah.

Mohon doa ya teman-teman, semoga rumahku cepat selesai. Soalnya aku suka banget ajak temen ke rumah, tapi sayang rumah mungil kami gak cukup nyaman buat nerima banyak orang. Semoga setelah ini bisa lebih layak untuk menerima tamu. Hehee, nanti kalian boleh main ke sini. Hahahah.

Udah deh, aku mau cerita itu aja. Doain aku juga semoga bisa cepet bisa punya penghasilan sendiri, terus punya rumah, punya suami, dan bisa bahagia kelak wkwkw aamiin. Kok jadi gak nyambung ya. Yaudahlah gapapa hahahah. Bye!

Sehat sehat kalian. Jangan lupa jaga kesehatan menjelang new normal!




Berdirinya dua orang laki-laki di sana membuat satu orang perempuan itu ternyamankan. Meski Bandung-Bali jadi pijakannya sekarang, waktu langka untuk kebersamaan ini membuat rindu terbayarkan.

Sejak kami kecil, jarak usia membuat kami tak terlihat seperti adik dan kakak—justru sebagai teman masa kecil. Permainan apa saja tak pernah pandang jenis kelamin, semua kami mainkan dengan menyenangkan; main salon-salonan, main bola, manjat pohon, main di sungai, dll.

Formasi dua satu ini membuat kami tersadar bahwa yang dahulu "dua-dua" kini berkurang satu. Artinya, bertambahnya sesuatu bukan berarti akan bersama selalu—atau berarti akan berkurang satu demi satu.

Ya, Kita telah kehilangan satu formasi dan sosok kakak perempuan. Meski masih sama-sama menginjakkan kaki di bumi, rasanya kurang lengkap ketika dia terpaut jarak sekitar 50 km lebih karena ikut suami saat ini.

Sama halnya seperti hari ini. Ya, bertambahnya umurku bukan berarti aku bisa senang-senang. Artinya, ada satu jatah hidup yang berkurang sehingga aku harus memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. 

Selamat berkurang jatah hidupmu, Aca. Kini usiamu sudah 21 tahun. Artinya, kamu harus lebih dewasa dan buang jauh-jauh segala pikiran yang negatif. Buang juga segala pikiran berlebihanmu tentang sesuatu, belajarlah berhusnudzon dengan siapapun, hindari kebencian dan tebarkan segala kebaikan dan kebahagiaan.

Meski mungkin menurut sebagian orang kita tidak bisa sempurna di matanya, tapi belajarlah mulai saat ini kamu harus fokuskan segala kebaikan hanya untuk mencari ridho Allah SWT. Ke mana pun kamu cari seseorang yang sempurna dan menerima kamu, tapi hanya penilaian Allah yang paling berharga. Jadi, jangan bersedih ketika seseorang tidak menyukaimu karena suatu hal.

Oiya, di usia yang dewasa ini kamu perlu tersadar bahwa 21 bukan angka yang main-main. Soal percintaan, kamu tidak perlu lagi mencari siapa yang bisa menemanimu chattan setiap hari, siapa yang mampu membuatmu tertawa dan menghapus kesedihanmu lagi, siapa yang mampu memberikan apa yang kamu mau dan mengerti segala keadaanmu. Ingat, fokusmu sekarang bukan untuk mencari itu saja, tapi buatlah jalan hidupmu bermakna dengan menggapai cita-cita dan raih akhiratmu sebaik mungkin.

Aca, perkara cinta yang tidak halal, jangan lagi kamu prioritaskan. Gausah iri pada banyak orang yang sedang sayang-sayangan di luar sana. Meski kadangkala kamu pasti punya keinginan seperti mereka, 'kan? Ya, memang kemaksiatan akan terlihat indah di luar sana. Tapi, kamu pasti tau kan apa yang akan kamu dapatkan jika kamu meraih kebahagiaan dengan maksiat? Hayo, belajar lagi berpikir dewasa, ini adalah hari baikmu untuk berubah.

Kebahagiaan itu banyak asalnya. Terkadang kamu terlalu jauh mencari kebahagiaan di luar sana, padahal kebahagiaan itu dekat adanya. Ya, dari dirimu sendiri. Bahkan dari keluargamu, teman-temanmu, dan segala proses hidupmu. Semua itu bisa kamu bangun kebahagiaan di dalamnya. Janganlah risau mencari kebahagiaan di luar sana dengan berharap pada orang lain. Ingat, kalo jodoh mah gak akan ke mana kok! Fokus saja dulu sama cita-citamu, urusan cinta nanti pasti menyusul.

Aca, masih banyak hal yang harus kamu pelajari di muka bumi ini. Belajarlah memahami dirimu sendiri, jangan menyiksanya atau bahkan mendzoliminya. Dirimu perlu bahagia. Dewasa ini, kamu juga harus mulai memikirkan untuk membahagiakan orang-orang tersayangmu; mama dan papa misalnya. Jadi, belajarlah untuk tidak egois, ya. Ayo perbaiki akhlak dan adabmu. Suamimu berhak mendapatkan istri yang sholihah, anakmu berhak mendapatkan ibu yang cerdas dan bahagia, mama papamu juga berhak mendapatkan doa terbaik dari anaknya, saudara-saudaramu juga berhak memiliki orang tersayang seperti dirimu. 

Terima kasih, Aca. Kamu sudah berjuang sejauh ini. Perjalananmu masih sangat panjang. Maka marilah berlari menuju akhirat yang kamu inginkan, sebab dunia hanyalah sebuah persinggahan. Jaga teman-teman baikmu yang senantiasa menemanimu saat kamu jatuh, balaslah kebaikan mereka sebisa mungkin. Kalau ada yang saat ini kamu benci, tolong dimaafkan, ya. Bukankah kamu juga akan memohon maaf pada temanmu jika kamu berbuat salah? Hehe :)

------

Begitulah dua satu. Perjalanan awalku dimulai dari detik ini, di hari ini. Empat Juni ke-21 ini harus membuat aku semakin sadar atas kekurangan dan kelebihan diri. Muhasabah dan doa adalah cara merayakan yang paling baik. Untuk kado, kue, atau bahkan lilin yang ditiupkan bukanlah tradisi kami. 

Kalau memberikan kado sih kapan aja bisa hehe, apalagi kue. Rasulullah bahkan mengajari kami untuk saling berbagi hadiah agar tumbuh cinta di antara kami semua. Tapi, jangan dibiasakan ya di hari ulang tahun harus dirayakan seperti itu. Bahkan Rasulullah gak pernah memperingati hari lahirnya. Jadi, tolong didoakan aja hal-hal baik, yaa.. Semoga setiap harinya kita bisa selalu bermuhasabah diri.

Salam perubahan,
Jangan lupa bersyukur atas hari ini.


Aku suka posting tentang kebaikan. Tapi, bukan berarti aku seperti apa yang ada dalam postingan. Maka dari itu, jangan berekspektasi lebih atas apa yang dipikirkan tentang diriku.

Terkadang, banyak kebaikan yang tampak pada diriku meski tak semuanya diperlihatkan. Tapi itulah baiknya Allah, menjagaku dengan segala kebaikanku dan menjagaku dengan menutup aib-aibku.

Meskipun begitu, aku juga tak henti-hentinya belajar tentang kebaikan. Jadi, apabila suatu saat aku tidak seperti isi postinganku, tegurlah. Sebab orang lain begitu berperan sebagai pengingat diri ketika salah.

Tapi perlu diingat, ada banyak cara dalam menasihati. Pilihlah cara-cara terbaik agar tidak menyakiti satu sama lain. Jaga hatinya agar bisa terus nyaman dengan semua nasihatmu, lalu ia mengikutimu. Jangan justru menasihatinya dengan keras, sehingga dia tersinggung dan bahkan jadi tidak mau mengikutimu.

Oiya, jangan juga kita mengaplikasikan satu cara menasihati itu kepada banyak orang. Sebab, setiap orang punya hati yang berbeda. Tak bisa disamakan antara satu hati dan hati lainnya. Sebanyak apapun tipe-tipe mobil di luar sana, bukankah hanya ada satu kunci yang cocok untuk menyalakannya?

Kita ini sama, sama-sama sedang belajar menuju baik menurut-Nya. Maka jangan pernah saling merendahkan, saling menjatuhkan, atau bahkan memandang remeh proses seseorang.

Tak ada kata "lebih baik" di antara kita. Karena setiap yang berproses ya tentu sedang sama-sama berjuang. Hanya saja kita punya jalan dan ceritanya masing-masing. 

Jadi, gak perlu ragu buat membagikan hal-hal baik sekecil apapun bentuknya. Kita gak pernah tau kebaikan mana yang menyentuh hati-hati di luar sana; entah kebaikan yang besar atau bahkan kebaikan sekecil memberi sebiji kurma.

Siapa tau, satu kebaikan kecil itu yang membawa seseorang menjadi lebih baik, mengurangi maksiatnya, meringankan bebannya, mengingatkan kesalahannya, bahkan membawa perubahan baik pada dirinya.

Tetaplah berproses menuju baik. Sebab kebaikan yang sesungguhnya hanya Allah yang bisa menilai. Gak perlu takut sama omongan orang lain, sebab yang kita butuhkan hanya penilaian dari Allah SWT. Jangan pernah bosan untuk berbagi kebaikan, karena kebaikan apapun akan terasa besar jika kita melakukannya terus menerus.

Semangat ya, cahaya itu banyak manfaatnya. Jadi, carilah cahaya itu dan tebarkan pada sesama karena mereka semua membutuhkan itu. Berikan penerangan pada mereka yang tersesat di jalan yang gelap, serta berikan kehangatan di tengah-tengah dinginnya suasana yang mencekam.



Setelah postingan pertama yang didedikasikan untuk bang Boim, saatnya aku nulis yang kedua ya Bang, hehe. Lagi-lagi ini postingan kehaluan. Yang mungkin gak bakal dibaca sama orangnya. Tapi, untuk kesekian kalinya aku bilang kalau blog ini juga berfungsi sebagai dokumentasi pribadi aja. Karena kuyakin kan jejak digital gak akan hilang, jadi aku mau mengabadikan aja dalam bentuk tulisan.
Hari ini seperti biasa ada waktu kosong di rumah. Setelah menyelesaikan kewajiban sehari-hari, aku coba buka YouTube dan cari sesuatu yang mungkin bermanfaat untuk ditonton. 

Aku sebenernya jarang banget nonton film atau apapun itu, seringnya nonton YouTube pun karena sekarang banyak waktu luang dan akhirnya cari-cari kesibukan. Dulu bahkan sampe gatau mau nonton apa karena bingung sendiri sama channel apa yang bagus dan bermanfaat buat aku.

Nah, jadi siang ini aku nonton sebuah video di YouTube. Pas udah selesai, aku cari lagi dong video YouTube lain yang bisa ditonton selanjutnya. Eh gak tau kenapa di timeline-ku keluar channelnya bang boim yang Vlog2 di kota Hajr.

Pas diinget-inget lagi, kayaknya aku udah pernah nonton deh. Terus gatau kenapa pengen nonton lagi, seketika kayak kangen aja gitu hahaha.

Fyi, padahal aku sama sekali gak kenal bang Boim. Bahkan waktu dulu lagi ngefans banget sama bang Boim tuh kayaknya terlalu berlebih-lebihan banget kan. Makanya aku sekarang membatasi aja, bahkan gapernah stalking lagi, jarang peduli lagi sama postingannya, gak kayak waktu dulu yang apa apa dikomen gitu hehe.

Nah, gatau kenapa pas nonton yang kedua kali ini aku kok kayak gak asing. Sepertinya ada sesuatu yang pernah terjadi tapi apa ya. 

Pas iseng-iseng buka komentar, eh iya, aku pernah komen di sana. Hahahaha. Dan yang aku lupa adalah ternyata bang Boim pernah bales komen aku yang di video itu! Hahaha masyaAllah jadi bahagia lagi.

Dari sekian banyak komentar di sana, ada juga yang dibales sama bang Boim, dan aku salah satunya. Bahkan komen aku cuma gitu doang dan kalo diliat ada juga yang isi komennya sama kayak aku, tapi aku yang dibales hahaha. Makasih ya, Bang, sebelumnya.

Oiya, tapi lagi-lagi aku udah berubah kok bang. Bahkan sekarang aku gak lebay lagi kok kalau suka sama sesuatu, termasuk ngefans sama abang. Aku tau mungkin kita cuma menyukai seseorang karena satu tau dua hal kebaikan yang terlihat, sementara banyak hal-hal lain yang juga belum terlihat. Jadi, rasanya gak pantas buat mengagumkan seseorang sebagaimana fanatiknya.

Makasih banyak bang Boim udah mengajari aku banyak hal, terlebih dari pesan tidak langsung atau langsung seperti waktu di mimpi yang aku tulis pada postingan "Dear Ibrohim Fadlaanul Haq" yang pertama. Bener-bener banyak pelajarannya sih, meskipun mungkin bang Boim sendiri gatau apa-apa. 

Hahaha. Lucu aja, kok bisa ya dulu ngefans sebegitunya. Maaf ya Bang dulu sempet berlebihan. Yaa.. cuma kagum aja kok, sampe sekarang pun masih kagum cuma ya perlu dibatasi. Hehehe, kan kasian kalo calon suami liat nanti kecewa wkwkwk. Gakdeng bercanda.

Makasih ya Bang sudah menginspirasi. Sukses selalu dan sehat selalu di Yaman. Semoga pendidikannya segera berakhir dan aku bisa liat istri abang nanti siapa. Semoga pilihannya terbaik dan bisa jadi inspirasi aku juga hehehehe. .

Btw, 22 Mei lalu baru aja ultah ya bang kalo gak salah? Wah, barakallah deh. Semoga sehat dan sukses selalu. Aamiin.
Newer Posts Older Posts Home

Hai, kenalan yuk!

Namaku Nurnafisah, kamu boleh panggil aku Aca. Di Blog inilah aku berbagi cerita. Jangan lupa tinggalkan komentarmu, ya!

Mari kita berteman~

Pengunjung

Isi Blogku~

  • ▼  2024 (15)
    • ▼  December (1)
      • Life Update Setelah Menghilang
    • ►  September (1)
    • ►  August (4)
    • ►  February (2)
    • ►  January (7)
  • ►  2023 (30)
    • ►  December (3)
    • ►  November (5)
    • ►  October (1)
    • ►  August (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  May (1)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (5)
  • ►  2022 (25)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (4)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (4)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2021 (52)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
    • ►  October (5)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (5)
    • ►  June (4)
    • ►  May (6)
    • ►  April (5)
    • ►  March (2)
    • ►  February (5)
    • ►  January (9)
  • ►  2020 (71)
    • ►  December (3)
    • ►  November (8)
    • ►  October (6)
    • ►  September (6)
    • ►  August (3)
    • ►  July (7)
    • ►  June (11)
    • ►  May (6)
    • ►  April (6)
    • ►  March (6)
    • ►  February (4)
    • ►  January (5)
  • ►  2019 (69)
    • ►  December (5)
    • ►  November (8)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (7)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (4)
    • ►  April (7)
    • ►  March (8)
    • ►  February (9)
    • ►  January (5)
  • ►  2018 (36)
    • ►  December (9)
    • ►  November (4)
    • ►  September (1)
    • ►  August (4)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2017 (25)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (4)
    • ►  July (3)
    • ►  June (4)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (11)
    • ►  December (2)
    • ►  November (2)
    • ►  October (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
  • ►  2015 (10)
    • ►  December (1)
    • ►  September (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (4)
    • ►  March (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2014 (20)
    • ►  December (4)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (2)
    • ►  August (5)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
  • ►  2013 (8)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  April (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2012 (92)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (10)
    • ►  June (10)
    • ►  May (31)
    • ►  April (27)
    • ►  March (4)
  • ►  2011 (7)
    • ►  November (3)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)

SINIAR TEMAN CAHAYA

Followers

Postingan Populer

  • Semoga Allah Balas Usahamu
    Hai, Ca. Gimana kabarnya? Beberapa waktu lalu aku lihat kamu lagi kebanjiran, ya? Bukan, bukan kena bencana. Tapi, kebanjiran di...
  • Teruntuk Laki-Laki yang Sudah Dimiliki
    Tulisan kali ini cukup bar-bar, karena aku sengaja menulisnya untuk  para laki-laki di luar sana yang sudah memiliki tambatan hati. Anggapla...
  • Life Update Setelah Menghilang
    Hai, blogger. Rinduuuu teramat rindu nulis di sini. Rasanya belakangan ini terlalu banyak hal yang terjadi, sampai-sampai tidak sempat menul...
  • Semenjak Hari Itu...
    Semenjak hari itu, kehidupanku berubah drastis. Senyumku yang semula itu telah kehilangan rasa manis. Mencoba terus terlihat baik-baik saja ...
  • Selamat, untukmu.
    Sesuai judulnya, selamat. Selamat atas ilmu yang sudah ditempuh, selamat atas jerih payah mencapai cita-cita, selamat atas usaha...

Categories

Artikel 7 Ber-Seri 13 Berseri 1 Cahaya 15 ceirtaku 1 Ceritaku 249 Cerpen 5 Cinta 71 Feature 3 Hidup 18 Inspirasi 39 Inspiratif 15 Islam 65 Karya 16 Kebaikan Berbagi 6 Keluarga 44 Kisah 40 Kisahku 21 Liburan 10 Menulis 5 Motivasi 114 Resep 1 Sajak 55 Suratan Fiksi 26 Teman 55 Tips 3 Tips dan Informasi 31 Zakat 2

Subscribe this Blog

Name

Email *

Message *

Music

Pair Piano · 놀러오세요 동물의 숲 (Animal Crossing) Piano Compilation

nurnafisahh

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates