Nurnafisah's Blog

This is my e-dairy of #MenebarCahaya

  • Home
  • Tentang Aku
  • Tips & Info
  • Sajak
  • Kontak


Pernahkah kamu berpikir sebenarnya untuk apa sih kita hidup di dunia? Jawabannya, untuk beribadah kepada Allah SWT. Lalu, bagaimana kita bisa bahagia dalam menjalankan ibadah-ibadah-Nya?

Mungkin sebagian kita terlalu tidak acuh atas kehidupan yang kita miliki di dunia ini. Namun, sejatinya waktu di dunia tidaklah kekal. Maka dari itu, kita harus bisa bahagia di dunia untuk mencapai ibadah yang maksimal. Apa saja indikator bahagia di dunia? Berikut jawabannya.

1. QOLBUN SYAKIRUN
(hati yg selalu bersyukur). Artinya selalu menerima apa adanya (qona'ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur.
(QS 13:28, 2:152, 16:18, 34:14, 55:13, 14:7)

2. AL-AZWAJU SHALIHAH (pasangan hidup yang sholeh). 
Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan, suasana rumah dan keluarga yg sholeh pula
(QS 51:49, 17:32, 24:32, 24:26)

3. AL-AULADUL ABRAR
(anak yg sholeh/sholehah). 
Do'a anak yg sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah SWT, berbahagialah orang tua yang memiliki anak sholeh/sholehah.
(QS 17:23, 31:14, 46:15, 29:8, 25:74)

4. AL-BAIATU SHOLIHAH (lingkungan yg kondusif untuk iman kita). 
Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang sholeh yang selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan bila kita salah, seperti group ini saling m'ingatkan dlm kebaikan
(QS 4:69, 51:55, 26:214, 5:2)

5. AL-MALUL HALAL
(harta yang halal). 
Bukan banyaknya harta tapi halalnya harta yang dimiliki. Harta yang halal akan menjauhkan setan dari hati. Hati menjadi bersih, suci dan kokoh sehingga memberi ketenangan dalam hidup. Berbahagialah orang yang selalu dengan teliti menjaga kehalalan hartanya.
(QS 2:267, 43:36-37, 2:269, 2:155)

6. TAFAKUH FID-DIEN (semangat untuk memahami agama). 
Dengan belajar ilmu agama, akan. semakin cinta kepada agama dan semakin tinggi cintanya kepada Allah SWT dan Rasulnya. Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya.
(QS 45:20, 3:138, 5:16, 4:174, 2:269)

7. UMUR YANG BAROKAH
Artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, setiap detiknya diisi dengan amal ibadah. Semakin tua semakin rindu untuk bertemu dengan Sang Pencipta. Inilah semangat hidup orang2 yang barokah umurnya. (QS 2:96, 35:37, 36:68, 225).

Nah, itu dia jawaban atas pertanyaan kita selama ini. Jadi, indikator mana yang sudah kita raih dan dapatkan selama ini? Apakah kita cukup acuh dengan hal itu? Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua, ya. Semangat dan bahagia selalu untuk kita. 

Aamiin yaa robbal aalamiin

Sumber : @sahabat_islami

.


Aku suka berteman dengan mereka
Saat aku memberikan argumen dengan perasaan, mereka menangkisnya dengan logika
Di saat sahabat perempuan tidak bisa menerima keluh kesah,  mereka siapkan badan paling depan dan berbagi cerita

Terkadang, cerita lebih aman bersamanya
Tanpa menyebar luas, tapi hati merasa puas
Mereka tidak hanya mendengar, tapi memberi masukan
Mereka tidak pernah menyalahkan, tapi justru menguatkan

Tapi sayang, tidak semua dari mereka yang membuat nyaman ternyata bisa meyakinkan
Meyakinkan untuk apa? Untuk meniti masa depan. 

Sebagian dari mereka mungkin bersedia membuka hati dan telinganya untuk bercerita, 
Atau sekadar bermain dan saling bercanda.
Tapi, saat perempuan mencoba menempatkannya ke posisi berbeda,  mereka belum tentu bisa. 

-

Mama seringkali menanyakan perihal teman-teman lelakiku. Pasalnya aku memang banyak memiliki teman lelaki yang cukup dekat. Beberapa di antaranya seringkali aku ceritakan kepada mama. 

Tapi, mama menyinggung hal lain.

"Adakah yang kamu suka di antaranya? "

"Tidak," jawabku singkat. 

"Kenapa? Si A baik kok, tetep aja gasuka?  Bagaimana dengan si B? Atau si C yang nanti tiba-tiba datang ke rumah mau ngelamar?  Gimana?" tanya mamaku yang serius campur bercanda. 

"Ma, tidak semua laki-laki yang baik itu 'pantas' dijadikan suami. Ada banyak faktor yang harus diperhatikan sebelum memilihnya menjadi pasangan  hidup, dan gak semua dari mereka memenuhinya," jawabku sok bijaksana. 

Mamaku terdiam saat mendengar jawabanku.

Menurutku, setiap orang punya kriteria tertentu untuk memilih pasangan hidupnya. Yang tidak memenuhi kriteria pun bukan berarti buruk, hanya saja mungkin lelaki itu tidak sesuai kriterianya untuk dijadikan kepala rumah tangganya kelak.

Rasanya hal seperti ini mulai mama tanyakan terus. Sebab, di usia dewasa muda ini aku memang harus mulai memilih dan mempersiapkan. Meski aku tidak tau kapan waktu dan kesempatan itu, tapi tidak ada salahnya untuk merencanakan.

Ada banyak laki-laki baik yang bisa merangkul kita sebagai teman. Tapi, baiknya hanya untuk jadi teman saja, tidak lebih. Pasti beberapa dari kalian juga merasakan hal itu, bahkan mungkin kebalikannya? Yaitu, laki-laki memandang teman perempuannya dengan pandangan serupa; nyaman dijadikan teman, tapi harus berpikir ulang ketika menempatkannya sebagai calon istri. 

Begitulah, kita harus mulai paham bagaimana kita menempatkan diri dan orang lain. Apabila kita menempatkannya pada hubungan pertemanan, maka batasilah itu. Jangan sampai melebihi batasnya sehingga muncul prasangka baru baik dari dalam maupun pandangan luar. Itu tentu harus dijaga. 

Jadi, teman-teman perempuanku,  bagaimana teman lelakimu di matamu?


Tepat kemarin malam, sepulang dari rumah temanku, aku bergegas bersih-bersih dan menunaikan ibadah sholat maghrib. Setelah itu, seperti biasa setiap malam minggu aku mempersiapkan kuis bahasa Indonesia di instagramku. Lalu, aku membuka ignya.

Tiba-tiba tetangga lamaku mengirimkan direct message. Katanya, akun emailnya sedang bermasalah jadi gak bisa verifikasi instagramnya. Lalu dia "meminjam" emailku katanya untuk verifikasi. Ya, ngasih email dan passwordku!

Setelah itu, aku diam menunggu balasan temanku yang sedang pinjam emailku itu. Tiba-tiba saja kakakku turun dari lantai dua rumah dan menghampiriku.

"Ngapain ngedm gua? Iseng amat," tanyanya.
"Hah? Ngedm? Ngapain coba," jawabku polos.
"Nih liat," jawabnya, sambil menunjukkan layar handphonenya. 

Aku terdiam. Heran. Padahal aku sedang tidak mengiriminya pesan. 

"Lu pernah buka ig di hp orang ga?" tanya kakakku.
"Engga, tp ini lagi bantuin **** (nama tetangga lamaku) buat verifikasi akun, dia minjem ig gua," jawabku biasa saja.
"Itu beneran **** gak? Jangan jangan akun lu dihack," katanya.
"Nggaklah, orang sering bales2an dm sama ****," jawabku masih santai.
"Bentar tp ini dia ngechat gua minta mbanking," kata kakakku sambil melihat notifikasi yang baru masuk.

Benar saja. Instagramku disalahgunakan! Seketika panik dan gak tau harus ngapain. 

Tiba-tiba, Opang adikku dan kakakku Hisyam berbagi tugas. Opang membuka laptop dan login ke emailku untuk menyelesaikannya, sementara Hisyam menghubungi tetangga lamaku untuk memastikannya.

"Maaf, Syam, itu ig teteh emang udah dihack orang. Jadi, itu bukan teteh," kata tetanggaku di balik telpon.

Ahhhh! Fix banget, instagramku kena hack. Langsung saja kami semua bergegas mencari cara untuk mengatasinya dan mengambil kembali akun yang sudah dibuat sejak 5 tahun lalu itu.

Kakakku menyuruhku untuk membuat pengumuman di medsos lainnya. Pengumuman itu berisi tentang informasi instagramku yang kena hack, sehingga meminta orang untuk berhati-hati apabila akunku disalahgunakan oleh si hacker. Alhamdulillah beberapa teman bantu menyebarkan statusku dan menyebarluas. 

Lalu, aku kembali fokus mencari cara.

Instagramku sempat keluar dari hp, artinya si hacker sudah mengganti password dan emailnya. Untungnya, instagramku menyambung dengan akun facebook, sehingga bisa aku lacak dan login lewat akunnya. Alhamdulillah berhasil! Setelah masuk kembali ke akunku, aku segera mengganti email yang sudah diganti dengan emailnya, mengganti password, serta mengaktifkan kode keamanan dua arah dari instagram. 

Aku juga melaporkan kejadian hack ini ke help.instagram.com sehingga aku bisa reset passwordnya dan mengembalikan akunku. 

Rasanya degdegan! Kayak dikejar maling, gemeteran, pengen nangis, dsb. Begitu disayangkan kalau akun ini lepas begitu saja. Sebab, banyak sekali kenangan dan teman-teman baik di sana. Ya, Instagram bisa menjadi investasi dunia akhiratku. 

Dari kejadian ini, ada beberapa orang yang hampir saja kena tipu si hacker. Pasalnya, si hacker menyalahgunakan akunku untuk meminjam uang melalui mbanking dan mengatasnamakan aku. Ya, lagi-lagi namaku terancam beberapa saat.

Alhamdulillah, baru beberapa yang didm si hacker dan ada dua di antaranya yang sudah melihat statusku lebih dulu, jadi dia sudah tau kalau iti bukan aku, melainkan si hacker. 

Ya, Alhamdulillah gak ada korban penipuan. Akunku juga sudah kembali. Kejadian ini membuat peristiwa menarik dan berhikmah sekali untuk hidupku. Kesan buruk dan menakutkan, serta banyak pembelajaran.

Begitulah, memang kita tidak boleh percaya pada orang begitu saja. Apalagi saat kita harus mengorbankan identitas atau diri kita sendiri. Bahaya banget, sekalipun itu untuk teman kita sendiri.

Jadi, hati-hati ya, kawan. Ada banyak modus serupa yang bisa menyalahgunakan akun dan identitas kita. Ada yang dari akun jual beli online, hipnotis lewat telpon, ngehack akun orang, bahkan ada yang cuma lewat link dan dia bisa meraup identitas kita dengan mudah. 

Huftz serem banget! Semoga ini kejadian pertama dan terakhir, dan semoga yang baca selalu diberikan kenyamanan yaaa dalam memelihara akun. Kita bisa belajar banyak dari kejadian ini. MasyaAllah.

Dunia sekarang memang aneh dan menggila. Semua orang rela melakukan apapun demi uang, meskipun dengan cara yang salah dan haram. Maka dari itu kita harus tetap waspada dan berhati-hati dalam percaya kepada orang lain. Semoga kita selalu dilindungi Allah SWT, aamiin..

Sudah lebih dari dua minggu pascalebaran, rumahku kembali direnovasi. Awalnya, memang lantai dua rumahku belum selesai dibangun. Atapnya masih kosong tanpa plavon. Jadi, memang jarang ditempati karena teriknya matahari langsung masuk ke dalam ruangan. 

Maka dari itu, waktu #dirumahaja ini papa gunakan untuk melanjutkan tahap renovasi supaya rumahnya enak, bisa ditinggali, atau bahkan kalo ajak temen jadi ada tempat buat nginep hehehe. Ya, setidaknya bisa rapi dan nyaman. Maklum, yang kemarin belum selesai karena dikejar waktu dan juga biaya yang lumayanlah hahaha, jadi dicicil sedikit demi sedikit. 

Alhamdulillah, kali ini papa sedang memperbaiki lantai dua dan juga dapur a.k.a kitchen set yang sudah ambruk. Semoga cepet selesai dan rumah jadi makin nyaman hehe.

Di momen kayak gini aku selalu bersyukur karena papa dan mama memercayai aku untuk menentukan model, desain, dan juga warna. Mereka paham betul tentangku yang dari dulu suka banget sama desain interior. Meski cita-cita gak kesampaian, tapi hobi jadi tersalurkan lewat kepercayaan ini, hihi.

Papa selalu mengajak aku untuk ke toko bangunan dan material. Beliau bilang, seleraku selalu bagus dan diterima sama anggota keluarga yang lain. "Biar kamu juga paham nanti kalau mau bikin rumah atau renov rumah sama suami kamu," lanjutnya.

Ya, papa mama percaya kalau masalah selera aku selalu mau direpotkan. Mulai dari memilih baju lebaran, pilih cat ruangan, desain dapur, memilih material keramik dll. Senang sih, jadi punya pengalaman aja gitu buat bikin sesuatu tentang interior hihi. Jadi pengen punya rumah sendiri terus desain sendiri hihi aamiin. Soon, InsyaAllah.

Mohon doa ya teman-teman, semoga rumahku cepat selesai. Soalnya aku suka banget ajak temen ke rumah, tapi sayang rumah mungil kami gak cukup nyaman buat nerima banyak orang. Semoga setelah ini bisa lebih layak untuk menerima tamu. Hehee, nanti kalian boleh main ke sini. Hahahah.

Udah deh, aku mau cerita itu aja. Doain aku juga semoga bisa cepet bisa punya penghasilan sendiri, terus punya rumah, punya suami, dan bisa bahagia kelak wkwkw aamiin. Kok jadi gak nyambung ya. Yaudahlah gapapa hahahah. Bye!

Sehat sehat kalian. Jangan lupa jaga kesehatan menjelang new normal!




Berdirinya dua orang laki-laki di sana membuat satu orang perempuan itu ternyamankan. Meski Bandung-Bali jadi pijakannya sekarang, waktu langka untuk kebersamaan ini membuat rindu terbayarkan.

Sejak kami kecil, jarak usia membuat kami tak terlihat seperti adik dan kakak—justru sebagai teman masa kecil. Permainan apa saja tak pernah pandang jenis kelamin, semua kami mainkan dengan menyenangkan; main salon-salonan, main bola, manjat pohon, main di sungai, dll.

Formasi dua satu ini membuat kami tersadar bahwa yang dahulu "dua-dua" kini berkurang satu. Artinya, bertambahnya sesuatu bukan berarti akan bersama selalu—atau berarti akan berkurang satu demi satu.

Ya, Kita telah kehilangan satu formasi dan sosok kakak perempuan. Meski masih sama-sama menginjakkan kaki di bumi, rasanya kurang lengkap ketika dia terpaut jarak sekitar 50 km lebih karena ikut suami saat ini.

Sama halnya seperti hari ini. Ya, bertambahnya umurku bukan berarti aku bisa senang-senang. Artinya, ada satu jatah hidup yang berkurang sehingga aku harus memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin. 

Selamat berkurang jatah hidupmu, Aca. Kini usiamu sudah 21 tahun. Artinya, kamu harus lebih dewasa dan buang jauh-jauh segala pikiran yang negatif. Buang juga segala pikiran berlebihanmu tentang sesuatu, belajarlah berhusnudzon dengan siapapun, hindari kebencian dan tebarkan segala kebaikan dan kebahagiaan.

Meski mungkin menurut sebagian orang kita tidak bisa sempurna di matanya, tapi belajarlah mulai saat ini kamu harus fokuskan segala kebaikan hanya untuk mencari ridho Allah SWT. Ke mana pun kamu cari seseorang yang sempurna dan menerima kamu, tapi hanya penilaian Allah yang paling berharga. Jadi, jangan bersedih ketika seseorang tidak menyukaimu karena suatu hal.

Oiya, di usia yang dewasa ini kamu perlu tersadar bahwa 21 bukan angka yang main-main. Soal percintaan, kamu tidak perlu lagi mencari siapa yang bisa menemanimu chattan setiap hari, siapa yang mampu membuatmu tertawa dan menghapus kesedihanmu lagi, siapa yang mampu memberikan apa yang kamu mau dan mengerti segala keadaanmu. Ingat, fokusmu sekarang bukan untuk mencari itu saja, tapi buatlah jalan hidupmu bermakna dengan menggapai cita-cita dan raih akhiratmu sebaik mungkin.

Aca, perkara cinta yang tidak halal, jangan lagi kamu prioritaskan. Gausah iri pada banyak orang yang sedang sayang-sayangan di luar sana. Meski kadangkala kamu pasti punya keinginan seperti mereka, 'kan? Ya, memang kemaksiatan akan terlihat indah di luar sana. Tapi, kamu pasti tau kan apa yang akan kamu dapatkan jika kamu meraih kebahagiaan dengan maksiat? Hayo, belajar lagi berpikir dewasa, ini adalah hari baikmu untuk berubah.

Kebahagiaan itu banyak asalnya. Terkadang kamu terlalu jauh mencari kebahagiaan di luar sana, padahal kebahagiaan itu dekat adanya. Ya, dari dirimu sendiri. Bahkan dari keluargamu, teman-temanmu, dan segala proses hidupmu. Semua itu bisa kamu bangun kebahagiaan di dalamnya. Janganlah risau mencari kebahagiaan di luar sana dengan berharap pada orang lain. Ingat, kalo jodoh mah gak akan ke mana kok! Fokus saja dulu sama cita-citamu, urusan cinta nanti pasti menyusul.

Aca, masih banyak hal yang harus kamu pelajari di muka bumi ini. Belajarlah memahami dirimu sendiri, jangan menyiksanya atau bahkan mendzoliminya. Dirimu perlu bahagia. Dewasa ini, kamu juga harus mulai memikirkan untuk membahagiakan orang-orang tersayangmu; mama dan papa misalnya. Jadi, belajarlah untuk tidak egois, ya. Ayo perbaiki akhlak dan adabmu. Suamimu berhak mendapatkan istri yang sholihah, anakmu berhak mendapatkan ibu yang cerdas dan bahagia, mama papamu juga berhak mendapatkan doa terbaik dari anaknya, saudara-saudaramu juga berhak memiliki orang tersayang seperti dirimu. 

Terima kasih, Aca. Kamu sudah berjuang sejauh ini. Perjalananmu masih sangat panjang. Maka marilah berlari menuju akhirat yang kamu inginkan, sebab dunia hanyalah sebuah persinggahan. Jaga teman-teman baikmu yang senantiasa menemanimu saat kamu jatuh, balaslah kebaikan mereka sebisa mungkin. Kalau ada yang saat ini kamu benci, tolong dimaafkan, ya. Bukankah kamu juga akan memohon maaf pada temanmu jika kamu berbuat salah? Hehe :)

------

Begitulah dua satu. Perjalanan awalku dimulai dari detik ini, di hari ini. Empat Juni ke-21 ini harus membuat aku semakin sadar atas kekurangan dan kelebihan diri. Muhasabah dan doa adalah cara merayakan yang paling baik. Untuk kado, kue, atau bahkan lilin yang ditiupkan bukanlah tradisi kami. 

Kalau memberikan kado sih kapan aja bisa hehe, apalagi kue. Rasulullah bahkan mengajari kami untuk saling berbagi hadiah agar tumbuh cinta di antara kami semua. Tapi, jangan dibiasakan ya di hari ulang tahun harus dirayakan seperti itu. Bahkan Rasulullah gak pernah memperingati hari lahirnya. Jadi, tolong didoakan aja hal-hal baik, yaa.. Semoga setiap harinya kita bisa selalu bermuhasabah diri.

Salam perubahan,
Jangan lupa bersyukur atas hari ini.
Newer Posts Older Posts Home

Hai, kenalan yuk!

Namaku Nurnafisah, kamu boleh panggil aku Aca. Di Blog inilah aku berbagi cerita. Jangan lupa tinggalkan komentarmu, ya!

Mari kita berteman~

Pengunjung

Isi Blogku~

  • ▼  2024 (15)
    • ▼  December (1)
      • Life Update Setelah Menghilang
    • ►  September (1)
    • ►  August (4)
    • ►  February (2)
    • ►  January (7)
  • ►  2023 (30)
    • ►  December (3)
    • ►  November (5)
    • ►  October (1)
    • ►  August (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  May (1)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (5)
  • ►  2022 (25)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (4)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (4)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2021 (52)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
    • ►  October (5)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (5)
    • ►  June (4)
    • ►  May (6)
    • ►  April (5)
    • ►  March (2)
    • ►  February (5)
    • ►  January (9)
  • ►  2020 (71)
    • ►  December (3)
    • ►  November (8)
    • ►  October (6)
    • ►  September (6)
    • ►  August (3)
    • ►  July (7)
    • ►  June (11)
    • ►  May (6)
    • ►  April (6)
    • ►  March (6)
    • ►  February (4)
    • ►  January (5)
  • ►  2019 (69)
    • ►  December (5)
    • ►  November (8)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (7)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (4)
    • ►  April (7)
    • ►  March (8)
    • ►  February (9)
    • ►  January (5)
  • ►  2018 (36)
    • ►  December (9)
    • ►  November (4)
    • ►  September (1)
    • ►  August (4)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2017 (25)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (4)
    • ►  July (3)
    • ►  June (4)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (11)
    • ►  December (2)
    • ►  November (2)
    • ►  October (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
  • ►  2015 (10)
    • ►  December (1)
    • ►  September (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (4)
    • ►  March (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2014 (20)
    • ►  December (4)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (2)
    • ►  August (5)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
  • ►  2013 (8)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  April (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2012 (92)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (10)
    • ►  June (10)
    • ►  May (31)
    • ►  April (27)
    • ►  March (4)
  • ►  2011 (7)
    • ►  November (3)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)

SINIAR TEMAN CAHAYA

Followers

Postingan Populer

  • Semoga Allah Balas Usahamu
    Hai, Ca. Gimana kabarnya? Beberapa waktu lalu aku lihat kamu lagi kebanjiran, ya? Bukan, bukan kena bencana. Tapi, kebanjiran di...
  • Teruntuk Laki-Laki yang Sudah Dimiliki
    Tulisan kali ini cukup bar-bar, karena aku sengaja menulisnya untuk  para laki-laki di luar sana yang sudah memiliki tambatan hati. Anggapla...
  • Life Update Setelah Menghilang
    Hai, blogger. Rinduuuu teramat rindu nulis di sini. Rasanya belakangan ini terlalu banyak hal yang terjadi, sampai-sampai tidak sempat menul...
  • Semenjak Hari Itu...
    Semenjak hari itu, kehidupanku berubah drastis. Senyumku yang semula itu telah kehilangan rasa manis. Mencoba terus terlihat baik-baik saja ...
  • Selamat, untukmu.
    Sesuai judulnya, selamat. Selamat atas ilmu yang sudah ditempuh, selamat atas jerih payah mencapai cita-cita, selamat atas usaha...

Categories

Artikel 7 Ber-Seri 13 Berseri 1 Cahaya 15 ceirtaku 1 Ceritaku 249 Cerpen 5 Cinta 71 Feature 3 Hidup 18 Inspirasi 39 Inspiratif 15 Islam 65 Karya 16 Kebaikan Berbagi 6 Keluarga 44 Kisah 40 Kisahku 21 Liburan 10 Menulis 5 Motivasi 114 Resep 1 Sajak 55 Suratan Fiksi 26 Teman 55 Tips 3 Tips dan Informasi 31 Zakat 2

Subscribe this Blog

Name

Email *

Message *

Music

Pair Piano · 놀러오세요 동물의 숲 (Animal Crossing) Piano Compilation

nurnafisahh

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates