Nurnafisah's Blog

This is my e-dairy of #MenebarCahaya

  • Home
  • Tentang Aku
  • Tips & Info
  • Sajak
  • Kontak


Ketika kamu melihat orang lain, apa yang kamu perhatikan lebih dulu? Parasnya, sifatnya, atau hanya sekadar pandangan pertamamu terhadapnya? Tentu, setiap orang pasti punya jawaban yang berbeda tentang bagaimana kita menilai seseorang. 

Bicara tentang orang lain, pasti tidak semua tentangnya sesuai dengan ekspektasi di pikiran kita. Misalkan kita menyangka orang tersebut memiliki sifat A, ternyata sifatnya malah mengarah ke B. Kalau begini keadaannya, kira-kira siapa yang disalahkan?

Mungkin satu atau sebagian dari kita langsung menyalahkan orang tersebut, bahwasannya ia telah berdusta tentang apa yang ia tampilkan pada parasnya dengan apa yang sebenarnya ada dalam dirinya. Tapi, coba deh sebelum kita menyalahkan dan menilai orang lain, kita berkaca dulu pada diri sendiri. Apakah kita juga bersalah?

Ya, bisa jadi! Mungkin saja kita terlalu mengatur pikiran kita ke sifat-sifat negatif, jadi kita membuat orang lain terlihat jelek di pikiran kita sendiri. Padahal, bisa jadi kitalah yang belum mengenalnya lebih jauh, atau terlalu berekspektasi, atau kesalahan lainnya?

Pernah suatu ketika, aku mengunggah status di WhatsApp-ku tentang kisah perjuangan seorang public figure yang meraih sukses di usianya sekarang. Di sana aku mengutip kalimatnya sebagai bahan motivasi untuk disebarkan ke teman-teman WhatsApp-ku. 

Tapi, tiba-tiba seseorang membalasnya.

"Sayang ya, orang kayak gitu ibadahnya kurang," katanya padaku.
"Maksudnya?" kataku berdalih dan memastikan.
"Iya, orang sukses, banyak uang, tapi ibadahnya berantakan," jawabnya menjelaskan.
"Jangan gitu, kita kan gatau dia ibadahnya seperti apa," jawabku.
"Iya, tapi pernah dapet cerita dari orang sekitarnya, waktu itu pas dia syuting orang-orang break ishoma, dia malah tidur," jelasnya lagi.

Dari percakapan singkat itu, aku sedikit terdiam. Adakah yang salah dariku dan dari perkataannya?

Begini ya, teman-teman. Mungkin di percakapan itu aku seakan membela. Tapi, bukan itu maksudku.

Setiap orang memang berhak menilai siapa dan bagaimana orangnya. Tapi, perkara ibadah dan keimanannya, kita gak bisa langsung menjudge seseorang baik atau buruk. Kita bahkan gak bisa menilai seseorang ibadahnya rajin, baik, ataupun enggak karena mungkin kita hanya melihat apa yang terlihat. Kalaupun perkataan orang lain ada benarnya, kita juga tidak berhak menilai kadar takwanya. Coba pertanyaannya dibalik lagi ke diri kita, emangnya ibadah kita sudah baik selama ini?

Sadar gak sih, banyak di antara kita bahkan aku sendiri mungkin masih khilaf karena sering menilai orang sembarangan. Apalagi ketika kita tahu satu kesalahannya, kita bisa melupakan beribu kebaikannya. Artinya, kita lebih sering merusak banyaknya kebaikan dan sisi positif seseorang hanya dengan satu kesalahan atau satu hal negatif yang ada pada diri seseorang.

Hal semacam itu terkadang menjadi akar mula sebuah kebencian, tidak respect, hingga akhirnya tidak bisa menerima kebaikan yang lain dari orang tersebut. Ujung-ujungnya kita hanya terus menilai seseorang itu menjadi jelek menurut pandangan kita. Padahal, mungkin saja selama ini kita hanya tahu 'bungkus' dari orangnya saja, bukan isi dirinya secara utuh.

Teman, ketika kita tidak menyukai suatu hal, bukan berarti kita harus menolak keberadaannya. Namun, kita bisa mengambil sisi positifnya. 

Ketika orang bilang tentang sifat-sifat buruknya, maka tugas kita adalah mencari kebaikannya tanpa menjelekkan lagi yang buruk-buruknya. Itulah kenapa banyak yang bilang "Ambil baiknya, buang buruknya." Tapi, emang benar begitu adanya. Aku pun setuju dengan perkataan itu.

Kita gak bisa memandang seseorang hanya dari satu sisi. Apalagi hanya dengan satu kehilafan yang tidak kita maafkan. Kita bahkan punya dua mata yang bisa melihat ke berbagai arah. Jadi, manfaatkanlah mata itu untuk melihat semuanya dari berbagai sisi. 

Yuk, biasakan memandang sesuatu dengan positif. Jangan mudah menjudge seseorang atas satu kekurangannya. Percayalah, kita pun pasti punya kelebihan di balik kekurangan yang ditampakkan. Iya gak?☺️

Jadi, mari kita sama-sama membiasakan diri. Ikuti dan ambil aja baik-baiknya dari orang lain dan adaptasikan kepada diri. Semoga kita selalu dilindungi ya, dibersihkan hatinya, dijernihkan pikirannya, serta selalu memandang sesuatu dengan positif, aamiin.

Semangat ya, semua. 


Hari ini, aku dikagetkan dengan postingan seseorang di kampung halamannya. Ia mengunggah foto saat berada di salah satu tempat yang juga merupakan tempat impian yang ingin aku kunjungi.

Lalu, aku iseng membalas unggahannya tersebut. 
"Ih..... (Dengan emot mata love)," pertanda iri kalau dia sudah ke sana lebih dulu.

Ya, dia tahu bahwa aku mengimpikan untuk berada di sana. Saat itulah dia mendoakanku agar suatu saat nanti bisa pergi ke sana. Aamiin, masyaAllah. Sholawat selalu aku haturkan kepada Allah agar suatu saat impianku bisa tercapai, hehe aamiin.

Gak cuma itu, tiba-tiba dia pun mengirimkan aku foto-foto bangunan lain di sana. Di kota yang sama, dengan keindahan yang berbeda. 

Ada banyak kota dan tempat menarik yang ingin sekali aku kunjungi. Mulai dari berbagai jenis keindahan alam, gedung-gedung perpustakaan, atau sekadar mengunjungi masjid di kota-kota penuh sejarah. Itulah impianku, untuk menghampiri tempat-tempat itu.

Kalau lagi pandemi gini, mikirin jalan-jalan rasanya tidak lagi menyenangkan. Sebab, perihal perjalanan kini sedang terhambat. Padahal, rencanaku beberapa tahun lalu adalah ingin mewujudkan mimpiku setelah lulus kuliah nanti. Dan sekarang, sebentar lagi waktu yang kumaksud itu tiba. Tapi sayang, sepertinya mimpiku harus ditunda.

Indonesia terlalu banyak punya tempat bagus di pelosok-pelosoknya. Seperti di Lombok, Maluku, Papua, dan belahan Timur lain yang punya surga dunia. Belum lagi di dataran Sumatra yang kaya akan sejarah dan juga monumen-monumennya. Jawa pun masih banyak yang belum aku telusuri semuanya. 

Spesifiknya, nama-nama tempat itu aku tulis dalam sebuah buku mimpi. Lebih tepatnya, di bagian-bagian tertentu dalam diary. Aku menuliskan beberapa tempat impian yang ingin aku kunjungi di sana. 

"Shalawatin aja dulu, siapa tau bisa ke sana," kata seseorang memotivasi.

Aku percaya kata-kata itu. Sebab, dalam segala hal yang ingin kuraih, aku selalu selipkan shalawat sebagai bentuk harap kepada Allah dan Rasul-Nya. Semoga saja suatu saat bisa terlaksana, entah bagaimanapun caranya. Allah pasti punya berbagai kejutan untuk kita yang diridhoi-Nya. Aamiin.

Kalau kalian adakah tempat terindah yang ingin dikunjungi? Kalau iya, ke mana dan akan sama siapa kalian ke sana? Dan apakah kalian punya alasan untuk mengunjunginya? 

Apapun jawabannya, semoga kamu juga bisa ke sana, ya. Senang rasanya membicarakan mimpi bersama-sama. Seperti punya motivasi dan semangat lagi untuk meraihnya, hihi. 

Jangan bosan-bosan menyemangati, ya. Yuk, bisa! Semangat untuk kita semua❤️



Pernahkah kamu berpikir sebenarnya untuk apa sih kita hidup di dunia? Jawabannya, untuk beribadah kepada Allah SWT. Lalu, bagaimana kita bisa bahagia dalam menjalankan ibadah-ibadah-Nya?

Mungkin sebagian kita terlalu tidak acuh atas kehidupan yang kita miliki di dunia ini. Namun, sejatinya waktu di dunia tidaklah kekal. Maka dari itu, kita harus bisa bahagia di dunia untuk mencapai ibadah yang maksimal. Apa saja indikator bahagia di dunia? Berikut jawabannya.

1. QOLBUN SYAKIRUN
(hati yg selalu bersyukur). Artinya selalu menerima apa adanya (qona'ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress, inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur.
(QS 13:28, 2:152, 16:18, 34:14, 55:13, 14:7)

2. AL-AZWAJU SHALIHAH (pasangan hidup yang sholeh). 
Pasangan hidup yang sholeh akan menciptakan, suasana rumah dan keluarga yg sholeh pula
(QS 51:49, 17:32, 24:32, 24:26)

3. AL-AULADUL ABRAR
(anak yg sholeh/sholehah). 
Do'a anak yg sholeh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah SWT, berbahagialah orang tua yang memiliki anak sholeh/sholehah.
(QS 17:23, 31:14, 46:15, 29:8, 25:74)

4. AL-BAIATU SHOLIHAH (lingkungan yg kondusif untuk iman kita). 
Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang sholeh yang selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan bila kita salah, seperti group ini saling m'ingatkan dlm kebaikan
(QS 4:69, 51:55, 26:214, 5:2)

5. AL-MALUL HALAL
(harta yang halal). 
Bukan banyaknya harta tapi halalnya harta yang dimiliki. Harta yang halal akan menjauhkan setan dari hati. Hati menjadi bersih, suci dan kokoh sehingga memberi ketenangan dalam hidup. Berbahagialah orang yang selalu dengan teliti menjaga kehalalan hartanya.
(QS 2:267, 43:36-37, 2:269, 2:155)

6. TAFAKUH FID-DIEN (semangat untuk memahami agama). 
Dengan belajar ilmu agama, akan. semakin cinta kepada agama dan semakin tinggi cintanya kepada Allah SWT dan Rasulnya. Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya.
(QS 45:20, 3:138, 5:16, 4:174, 2:269)

7. UMUR YANG BAROKAH
Artinya umur yang semakin tua semakin sholeh, setiap detiknya diisi dengan amal ibadah. Semakin tua semakin rindu untuk bertemu dengan Sang Pencipta. Inilah semangat hidup orang2 yang barokah umurnya. (QS 2:96, 35:37, 36:68, 225).

Nah, itu dia jawaban atas pertanyaan kita selama ini. Jadi, indikator mana yang sudah kita raih dan dapatkan selama ini? Apakah kita cukup acuh dengan hal itu? Semoga tulisan ini bermanfaat bagi kita semua, ya. Semangat dan bahagia selalu untuk kita. 

Aamiin yaa robbal aalamiin

Sumber : @sahabat_islami

.


Aku suka berteman dengan mereka
Saat aku memberikan argumen dengan perasaan, mereka menangkisnya dengan logika
Di saat sahabat perempuan tidak bisa menerima keluh kesah,  mereka siapkan badan paling depan dan berbagi cerita

Terkadang, cerita lebih aman bersamanya
Tanpa menyebar luas, tapi hati merasa puas
Mereka tidak hanya mendengar, tapi memberi masukan
Mereka tidak pernah menyalahkan, tapi justru menguatkan

Tapi sayang, tidak semua dari mereka yang membuat nyaman ternyata bisa meyakinkan
Meyakinkan untuk apa? Untuk meniti masa depan. 

Sebagian dari mereka mungkin bersedia membuka hati dan telinganya untuk bercerita, 
Atau sekadar bermain dan saling bercanda.
Tapi, saat perempuan mencoba menempatkannya ke posisi berbeda,  mereka belum tentu bisa. 

-

Mama seringkali menanyakan perihal teman-teman lelakiku. Pasalnya aku memang banyak memiliki teman lelaki yang cukup dekat. Beberapa di antaranya seringkali aku ceritakan kepada mama. 

Tapi, mama menyinggung hal lain.

"Adakah yang kamu suka di antaranya? "

"Tidak," jawabku singkat. 

"Kenapa? Si A baik kok, tetep aja gasuka?  Bagaimana dengan si B? Atau si C yang nanti tiba-tiba datang ke rumah mau ngelamar?  Gimana?" tanya mamaku yang serius campur bercanda. 

"Ma, tidak semua laki-laki yang baik itu 'pantas' dijadikan suami. Ada banyak faktor yang harus diperhatikan sebelum memilihnya menjadi pasangan  hidup, dan gak semua dari mereka memenuhinya," jawabku sok bijaksana. 

Mamaku terdiam saat mendengar jawabanku.

Menurutku, setiap orang punya kriteria tertentu untuk memilih pasangan hidupnya. Yang tidak memenuhi kriteria pun bukan berarti buruk, hanya saja mungkin lelaki itu tidak sesuai kriterianya untuk dijadikan kepala rumah tangganya kelak.

Rasanya hal seperti ini mulai mama tanyakan terus. Sebab, di usia dewasa muda ini aku memang harus mulai memilih dan mempersiapkan. Meski aku tidak tau kapan waktu dan kesempatan itu, tapi tidak ada salahnya untuk merencanakan.

Ada banyak laki-laki baik yang bisa merangkul kita sebagai teman. Tapi, baiknya hanya untuk jadi teman saja, tidak lebih. Pasti beberapa dari kalian juga merasakan hal itu, bahkan mungkin kebalikannya? Yaitu, laki-laki memandang teman perempuannya dengan pandangan serupa; nyaman dijadikan teman, tapi harus berpikir ulang ketika menempatkannya sebagai calon istri. 

Begitulah, kita harus mulai paham bagaimana kita menempatkan diri dan orang lain. Apabila kita menempatkannya pada hubungan pertemanan, maka batasilah itu. Jangan sampai melebihi batasnya sehingga muncul prasangka baru baik dari dalam maupun pandangan luar. Itu tentu harus dijaga. 

Jadi, teman-teman perempuanku,  bagaimana teman lelakimu di matamu?


Tepat kemarin malam, sepulang dari rumah temanku, aku bergegas bersih-bersih dan menunaikan ibadah sholat maghrib. Setelah itu, seperti biasa setiap malam minggu aku mempersiapkan kuis bahasa Indonesia di instagramku. Lalu, aku membuka ignya.

Tiba-tiba tetangga lamaku mengirimkan direct message. Katanya, akun emailnya sedang bermasalah jadi gak bisa verifikasi instagramnya. Lalu dia "meminjam" emailku katanya untuk verifikasi. Ya, ngasih email dan passwordku!

Setelah itu, aku diam menunggu balasan temanku yang sedang pinjam emailku itu. Tiba-tiba saja kakakku turun dari lantai dua rumah dan menghampiriku.

"Ngapain ngedm gua? Iseng amat," tanyanya.
"Hah? Ngedm? Ngapain coba," jawabku polos.
"Nih liat," jawabnya, sambil menunjukkan layar handphonenya. 

Aku terdiam. Heran. Padahal aku sedang tidak mengiriminya pesan. 

"Lu pernah buka ig di hp orang ga?" tanya kakakku.
"Engga, tp ini lagi bantuin **** (nama tetangga lamaku) buat verifikasi akun, dia minjem ig gua," jawabku biasa saja.
"Itu beneran **** gak? Jangan jangan akun lu dihack," katanya.
"Nggaklah, orang sering bales2an dm sama ****," jawabku masih santai.
"Bentar tp ini dia ngechat gua minta mbanking," kata kakakku sambil melihat notifikasi yang baru masuk.

Benar saja. Instagramku disalahgunakan! Seketika panik dan gak tau harus ngapain. 

Tiba-tiba, Opang adikku dan kakakku Hisyam berbagi tugas. Opang membuka laptop dan login ke emailku untuk menyelesaikannya, sementara Hisyam menghubungi tetangga lamaku untuk memastikannya.

"Maaf, Syam, itu ig teteh emang udah dihack orang. Jadi, itu bukan teteh," kata tetanggaku di balik telpon.

Ahhhh! Fix banget, instagramku kena hack. Langsung saja kami semua bergegas mencari cara untuk mengatasinya dan mengambil kembali akun yang sudah dibuat sejak 5 tahun lalu itu.

Kakakku menyuruhku untuk membuat pengumuman di medsos lainnya. Pengumuman itu berisi tentang informasi instagramku yang kena hack, sehingga meminta orang untuk berhati-hati apabila akunku disalahgunakan oleh si hacker. Alhamdulillah beberapa teman bantu menyebarkan statusku dan menyebarluas. 

Lalu, aku kembali fokus mencari cara.

Instagramku sempat keluar dari hp, artinya si hacker sudah mengganti password dan emailnya. Untungnya, instagramku menyambung dengan akun facebook, sehingga bisa aku lacak dan login lewat akunnya. Alhamdulillah berhasil! Setelah masuk kembali ke akunku, aku segera mengganti email yang sudah diganti dengan emailnya, mengganti password, serta mengaktifkan kode keamanan dua arah dari instagram. 

Aku juga melaporkan kejadian hack ini ke help.instagram.com sehingga aku bisa reset passwordnya dan mengembalikan akunku. 

Rasanya degdegan! Kayak dikejar maling, gemeteran, pengen nangis, dsb. Begitu disayangkan kalau akun ini lepas begitu saja. Sebab, banyak sekali kenangan dan teman-teman baik di sana. Ya, Instagram bisa menjadi investasi dunia akhiratku. 

Dari kejadian ini, ada beberapa orang yang hampir saja kena tipu si hacker. Pasalnya, si hacker menyalahgunakan akunku untuk meminjam uang melalui mbanking dan mengatasnamakan aku. Ya, lagi-lagi namaku terancam beberapa saat.

Alhamdulillah, baru beberapa yang didm si hacker dan ada dua di antaranya yang sudah melihat statusku lebih dulu, jadi dia sudah tau kalau iti bukan aku, melainkan si hacker. 

Ya, Alhamdulillah gak ada korban penipuan. Akunku juga sudah kembali. Kejadian ini membuat peristiwa menarik dan berhikmah sekali untuk hidupku. Kesan buruk dan menakutkan, serta banyak pembelajaran.

Begitulah, memang kita tidak boleh percaya pada orang begitu saja. Apalagi saat kita harus mengorbankan identitas atau diri kita sendiri. Bahaya banget, sekalipun itu untuk teman kita sendiri.

Jadi, hati-hati ya, kawan. Ada banyak modus serupa yang bisa menyalahgunakan akun dan identitas kita. Ada yang dari akun jual beli online, hipnotis lewat telpon, ngehack akun orang, bahkan ada yang cuma lewat link dan dia bisa meraup identitas kita dengan mudah. 

Huftz serem banget! Semoga ini kejadian pertama dan terakhir, dan semoga yang baca selalu diberikan kenyamanan yaaa dalam memelihara akun. Kita bisa belajar banyak dari kejadian ini. MasyaAllah.

Dunia sekarang memang aneh dan menggila. Semua orang rela melakukan apapun demi uang, meskipun dengan cara yang salah dan haram. Maka dari itu kita harus tetap waspada dan berhati-hati dalam percaya kepada orang lain. Semoga kita selalu dilindungi Allah SWT, aamiin..
Newer Posts Older Posts Home

Hai, kenalan yuk!

Namaku Nurnafisah, kamu boleh panggil aku Aca. Di Blog inilah aku berbagi cerita. Jangan lupa tinggalkan komentarmu, ya!

Mari kita berteman~

Pengunjung

Isi Blogku~

  • ▼  2024 (15)
    • ▼  December (1)
      • Life Update Setelah Menghilang
    • ►  September (1)
    • ►  August (4)
    • ►  February (2)
    • ►  January (7)
  • ►  2023 (30)
    • ►  December (3)
    • ►  November (5)
    • ►  October (1)
    • ►  August (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  May (1)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (5)
  • ►  2022 (25)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (4)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (4)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2021 (52)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
    • ►  October (5)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (5)
    • ►  June (4)
    • ►  May (6)
    • ►  April (5)
    • ►  March (2)
    • ►  February (5)
    • ►  January (9)
  • ►  2020 (71)
    • ►  December (3)
    • ►  November (8)
    • ►  October (6)
    • ►  September (6)
    • ►  August (3)
    • ►  July (7)
    • ►  June (11)
    • ►  May (6)
    • ►  April (6)
    • ►  March (6)
    • ►  February (4)
    • ►  January (5)
  • ►  2019 (69)
    • ►  December (5)
    • ►  November (8)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (7)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (4)
    • ►  April (7)
    • ►  March (8)
    • ►  February (9)
    • ►  January (5)
  • ►  2018 (36)
    • ►  December (9)
    • ►  November (4)
    • ►  September (1)
    • ►  August (4)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2017 (25)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (4)
    • ►  July (3)
    • ►  June (4)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (11)
    • ►  December (2)
    • ►  November (2)
    • ►  October (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
  • ►  2015 (10)
    • ►  December (1)
    • ►  September (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (4)
    • ►  March (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2014 (20)
    • ►  December (4)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (2)
    • ►  August (5)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
  • ►  2013 (8)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  April (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2012 (92)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (10)
    • ►  June (10)
    • ►  May (31)
    • ►  April (27)
    • ►  March (4)
  • ►  2011 (7)
    • ►  November (3)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)

SINIAR TEMAN CAHAYA

Followers

Postingan Populer

  • Semoga Allah Balas Usahamu
    Hai, Ca. Gimana kabarnya? Beberapa waktu lalu aku lihat kamu lagi kebanjiran, ya? Bukan, bukan kena bencana. Tapi, kebanjiran di...
  • Teruntuk Laki-Laki yang Sudah Dimiliki
    Tulisan kali ini cukup bar-bar, karena aku sengaja menulisnya untuk  para laki-laki di luar sana yang sudah memiliki tambatan hati. Anggapla...
  • Life Update Setelah Menghilang
    Hai, blogger. Rinduuuu teramat rindu nulis di sini. Rasanya belakangan ini terlalu banyak hal yang terjadi, sampai-sampai tidak sempat menul...
  • Semenjak Hari Itu...
    Semenjak hari itu, kehidupanku berubah drastis. Senyumku yang semula itu telah kehilangan rasa manis. Mencoba terus terlihat baik-baik saja ...
  • Selamat, untukmu.
    Sesuai judulnya, selamat. Selamat atas ilmu yang sudah ditempuh, selamat atas jerih payah mencapai cita-cita, selamat atas usaha...

Categories

Artikel 7 Ber-Seri 13 Berseri 1 Cahaya 15 ceirtaku 1 Ceritaku 249 Cerpen 5 Cinta 71 Feature 3 Hidup 18 Inspirasi 39 Inspiratif 15 Islam 65 Karya 16 Kebaikan Berbagi 6 Keluarga 44 Kisah 40 Kisahku 21 Liburan 10 Menulis 5 Motivasi 114 Resep 1 Sajak 55 Suratan Fiksi 26 Teman 55 Tips 3 Tips dan Informasi 31 Zakat 2

Subscribe this Blog

Name

Email *

Message *

Music

Pair Piano · 놀러오세요 동물의 숲 (Animal Crossing) Piano Compilation

nurnafisahh

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates