Tidak pernah terpikir sekalipun bahwa sidang tahun ini akan dilaksanakan seperti ini; di tengah pandemi dan akhirnya harus sidang dari rumah tanpa bertatap muka langsung dengan penguji. Di bayangan saya saat itu, sidang akan berjalan seperti biasa; datang ke ruang sidang dengan pakaian rapi hitam putih, bertemu dan bersalaman langsung oleh dewan penguji, serta selesai sidang akan ditemui teman-teman dan kerabat yang turut memberi dukungan.

Sayangnya, hari ini tidak bisa terjadi seperti yang saya bayangkan sebelumnya. Saya (dan teman-teman) harus sendirian menghadapi rasa deg-degan dan cemas ini. Tapi, semoga hal ini tidak menyurutkan semangat saya karena banyak juga yang mendukung dan mendoakan dari jauh melalui pesan langsung kepada saya.
Saya sedikit bersedih karena tidak bisa mengucapkan terima kasih secara langsung pada mereka, apalagi memeluk mereka yang senantiasa membersamai perjuangan saya. Tapi tak apa, sidang kali ini lucu, paket dan hadiah berdatangan dengan beragam orang dan tempat tinggalnya. Terima kasih, teman-teman.
Kali ini saya berkesempatan untuk sidang di hari kedua. Awalnya, saya memang sangat merencanakan diri untuk bisa sidang di awal-awal. Kenapa? Karena saya ingin semua urusan bisa terkendali, mandiri, selesai lebih cepat, dan saya ingin mengejar mimpi-mimpi saya yang lain setelah urusan sidang selesai.
Makanya tak heran mungkin teman-teman melihat saya sibuk sendirian di awal-awal. Bukan hanya karena tidak ada teman dengan pembimbing yang sama, tapi memang saya selalu menargetkan diri dan berusaha untuk mencapai target saya tersebut. Bisa dibilang sih ambis, tapi saya berusaha menempatkan ambis itu pada tempatnya. hehehe.
Alhamdulillah, dengan begitu Allah memudahkan jalan saya. Pembimbing saya mudah dijumpai dan dihubungi, sehingga tidak menghambat proses saya dalam mengejar target itu. Hingga pada akhirnya impian saya tercapai, bisa sidang di hari kedua, yaitu hari ini.
Puji syukur kehadirat Allah, sidang berjalan dengan lancar. Kali ini saya dijumpai oleh Pak Fauzy dan Bu Maida sebagai dosen penguji saya. Pak Fauzy adalah dosen pembimbing akademik saya selama 3 tahun dan Bu Maida adalah pembimbing saya saat magang. MasyaAllah lega akhirnya sudah bisa melewati satu tahapan ini.
Dengan begitu, masih banyak tugas dunia yang perlu diurusi. Salah satunya revisi. Ya, semoga saja ke depannya bisa dimudahkan selalu, dalam mencari kerja, jodoh, dan menempuh kehidupan selanjutnya. Bismillah.
Saya mau mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang sudah mendukung. Terutama keluarga, saudara, guru, dosen, serta sahabat dan teman-teman semua yang sudah turut serta mendoakan. Apalagi, di hari Jumat kayak gini saya sangat bersyukur tiada henti atas semua keberkahan dan nikmat-Nya.
Semoga setelah ini kebahagiaan selalu menyertai kita semua, ya. Tugas satu selesai, bersiaplah menuju tugas-tugas dari Allah selanjutnya. Waktunya berkarya dan mengejar cita-cita yang sudah diimpikan hehe. Semoga langkah besar selanjutnya selalu dimudahkan.. aamiin
MasyaAllah alhamdulillah.. terima kasih semua.