Nurnafisah's Blog

This is my e-dairy of #MenebarCahaya

  • Home
  • Tentang Aku
  • Tips & Info
  • Sajak
  • Kontak

Aca, dini hari sebelum kamu tidur mungkin akan terasa sangat menyenangkan karena sudah bisa menyelesaikan salah satu tugas yang kamu kerjakan. Selain itu, kamu juga berbahagia atas hadirnya teman-teman dan orang-orang baik yang ada di sekelilingmu. Kamu sehat, kamu bisa tersenyum, kamu bisa berbagi cerita dengan orang, dan kamu bisa mengunggah tulisan ini sebagai ucapan rasa syukurmu.

Aca, di balik semua kebahagiaan dan kenikmatan itu jangan pernah juga lupakan soal hal-hal yang akan datang di situasi yang berkebalikan. Mulaindari kesedihan, kehilangan, kemiskinan, keterpurukan, dan lain sebagainya. Hal itu bisa seketika datang merusak hidupmu yang semula bahagia lalu berubah seketika. Ujian memang itu salah satu bentuknya. Jadi, jangan pernah menjauh dari Allah agar kamu mendapatkan pertolongan-Nya. 

Aca, Jumat ini sama halnya seperti 22 tahun yang lalu, yang juga tepat di hari Jumat, kamu lahir di dunia. Mungkin itu yang membuatmu sangat menghormati hari Jumat dan menyukainya. Memang banyak sekali keberkahan di hari Jumat yang tentu akan menambah kebahahiaan kamu yang lahir pada hari itu. Jadi, jangan ragu untuk terus melangkah. Tetaplah percaya diri bahwa kamu hebat dengan versimu sendiri.

Aca, mungkin kamu akan menunggu-nunggu siapa yang akan mengucapkannya padamu. Entah itu sahabatmu, saudaramu, teman sepintasmu, bahkan kamu sangat mengharapkan ucapan itu dari seseorang yang kau kagumi. Tetapi, janganlah melayangkan harapan terlalu tinggi, sebab aku tahu betul rasanya hati yang dibanting karena ekspektasi. 

Aca, tidak semua hal yang kita harapkan akan tersemogakan. Tidak semua hal yang kita inginkan akan menjadi kenyataan. Tidak semua hal yang kita dambakan berbuah hasil yang memuaskan. Tidak selalu begitu. Maka, jangan pernah kecewa, ya. Tapi, satu hal yang harus terus kamu tanamkan, bahwa Allah akan selalu memberikan apapun yang terbaik buat kamu. Jadi, apapun ketetapan-Nya maka itulah yang terbaik untukmu.

Aca, tapi kamu juga harus yakin bahwa apa yang kita dapatkan saat ini adalah hasil daripada apa yang kita usahakan di masa lalu. Ya, semuanya tidak secara kebetulan. Garis takdir sudah Dia tentukan sedemikian indahnya. Jadi, untuk mendapatkan segala hal baik, maka kamu haruslah banhak berbuat baik; perkaya ibadahmu, perkuat yang wajib, terus menambah yang sunnah, banyak sedekah, berbagi pada sesama, banyak bersabar, dan jangan pernah berani menjauhkan Alquran. 

Aca, rasanya banyak hal yang ingin aku katakan padamu sebagai nyawa dalam diriku. Tapi, sepertinya aku akan kehabisan waktu untuk.menasihatimu selalu. Yang jelas, aku menyayangimu dan akan selalu mendampingimu sampai Allah memisahkan aku dan kamu—si raga dan nyawa. Terima kasih sudah berjuang sampai di titik ini. Kamu memang hebat tiada tanding😊


Aku tidak pernah sekuat ini dalam mencintai.

Ya, mencintai dalam diam seolah perasaan yang tak pernah ada kejelasan.  

Rasanya aku seperti menyiksa diriku sendiri

dengan rindu yang kubuat sendiri beserta segala harap yang menyelimuti

Aku bahkan tidak pernah tahu,

apakah di dalam hatinya sudah ada seseorang yang bertahta

memilikinya, meratui hatinya, menemani hari-hatinya

Aku sendiri tidak mau tahu karena terkadang ketidaktahuan lebih baik daripada megetahui kenyataan yang menyakitkan

Ternyata mencintai dalam diam itu susah,

Tetapi aku juga tidak mengerti kenapa aku bertahan

Aku tidak mengerti kenapa aku seyakin ini dengan mengandalkan jalur langit

yaitu dengan berdoa, berdoa, dan terus berdoa

mengirimkannya salam, mengharap angan-angan, serta mendoakan hari-harinya

Aku bahkan seringkali nangis karena ulahku sendiri

Aku yang terlalu memikirkannya

Pernah suatu hari aku mencoba membuang perasaan ini dengan membuka hati untuk orang lain

Aku berhasil, tetapi ketika hal itu gagal dijalankan, hatiku kembali lagi padanya

padahal tak ada yang menuntut untuk melanjutkan perasaan itu

Aku bahkan tak kuasa memilih,

hatiku seakan memilihnya sendiri


Lantas, aku harus apa agar semua harapanku terjadi?


Mungkin setiap orang yang menulis punya alasan masing-masing kenapa mereka harus, mau, dan/atau menyempatkan waktu menulis. Perbedaan alasan tersebut tidak bisa disamaratakan. Hal itu wajar terjadi, tergantung dari kepuasan yang didapatkan seseorang dalam menikmati proses menulisnya.

Bagiku salah satu kepuasan dalam menulis—terlebih menulis fiksi—ialah saat menikmati proses pembuatan tokoh dalam cerita. Mulai dari mencari nama, menciptakan filosofi, menentukan perwatakan, hingga menuliskan dialog-dialog yang sesuai dengan karakteristik beserta sifatnya. 

Belum lagi, merealisasikan wujud si tokoh fiksi di dalam pikiran juga sangat menyenangkan, meskipun tidak semudah kedengarannya. Tetapi, ketika si tokoh itu benar-benar sudah tergambar di imajinasi, rasanya sangat bersemangat untuk menyelesaikan tulisan hingga akhir. Seakan bisa berinteraksi padanya (tokoh itu) secara langsung. 

Di dalam buku Bunga Ketulusan ini, ada dua tokoh utama bernama Yasna dan Zaid. Mereka aku ciptakan dengan penuh pertimbangan. Nama keduanya tak sembarangan kuambil, pun dengan wataknya sebisa mungkin menghadirkan kebermanfaatan bagi pembacanya, sehingga tokoh tersebut tidak hadir sia-sia. 

Sedikit bocoran, dalam buku ini ada sebuah bagian di mana seorang perempuan menerima kiriman misterius dari seseorang yang tidak menyebutkan identitasnya. Di situlah muncul nama Zaid yang menjadi tersangka kiriman misterius tersebut. 

Anehnya, baru-baru ini Zaid seakan hadir di kehidupan nyata. Ya, beberapa hari lalu aku menerima kiriman misterius dan tertera nama "Zaid" sebagai pengirimnya. Namun, aku tidak pernah punya kerabat bernama Zaid. Lantas, siapakah seseorang yang bersembunyi di balik nama Zaid itu? Apakah Zaid benar-benar hadir di kehidupan nyata?

Kalau benar begitu, semoga dia orang yang baik. Dan aku ingin sekaligus mengucapkan terima kasih atas hadiah yang diberikannya. Jazakallah.

Hari ini, aku kedatangan kurir yang memberikan paket untukku. Awalnya aku bingung karena semua paket belanjaan aku, mama, dan kakakku sudah datang semua tempo hari. Aku heran aja kenapa masih ada paket datang atas nama aku. Kemudian, aku menerimanya.

Paket ini dibungkus rapi dengan kertas kado bergambar bunga mawar merah. Di sana tertera nama "Zaid" sebagai pengirimnya. Entah ini kebetulan apa sebuah kesengajaan yang dikirim oleh seseorang. 

Jadi, sejujurnya aku tidak punya teman bernama Zaid, terlebih aku juga tidak mengobral alamat rumah kepada teman-temanku, terkhusus pada laki-laki. Jadi, mungkin hal ini yang membuatku bingung. Aku rasa ini ada hal yang aneh. Di lain sisi, Zaid adalah sebuah tokoh fiksi yang aku ciptakan di dalam novel perdanaku. 

Jika ditilik lebih lanjut, cerita yang aku alami sama seperti cerita dalam novel, yaitu ada sebuah kiriman rahasia kepada seorang gadis bernama Yasna, dan yang mengirimkannya adalah lelaki bernama Zaid. Entah ini kebetulan atau pengirimnya sengaja mengatasnamakan Zaid, tetapi ini sungguh mirip.

Kalau saja ini sebuah bentuk kesengajaan, tentu aku patut mencurigai beberapa nama yang membeli novelku tempo hari. Sebab, mereka lebih tahu jalan ceritanya, sehingga ia bisa membuat skenario yang sama seperti Zaid dalam cerita. Namun, novelku kemarin tidak terjual banyak. Dari beberapa nama yang aku pegang pun rasanya tak ada yang mencurigakan jika salah satu di antaranya menciptakaan cerita ini. 

Namun, jika aku mengingat-ingat kembali, ada beberapa orang yang punya alamat lengkapku dan pernah mengirimkan paket untukku ke rumah. Banyak di antaranya sahabat-sahabat perempuan, tapi ada juga beberapa laki-laki di antaranya. 

Sejujurnya, aku tidak tahu betul siapa pengirimnya. Hal yang tadi aku sampaikan memang mungkin saja terjadi, tetapi masih banyak kemungkinan lain di luar apa yang aku pikirkan. Entahlah, siapapun Zaid si pengirimnya, aku benar-benar mengucapkan terima kasih. Siapa tau saja kamu membaca blog ini.

Isi hadiahnya aku suka. Kebetulan, aku suka membawa peralatan shalat setiap keluar rumah, kurasa ini sangat bermanfaat untukku ke depannya. Terima kasih, ya. Kalau saja kamu membaca tulisan ini, segera hubungi aku dan bicara yang sejujurnya. Aku sangat menghargai niat baikmu. 

Sekali lagi, terima kasih. 
Semoga aku segera mengetahui kamu biar bisa mengucapkannya secara langsung. 

Lebaran kali ini terasa masih sama seperti tahun kemarin, yaitu dengan suasana di tengah pandemi. Ditambah lagi dengan kabar-kabar dari Palestina yang kembali memanas karena pengeboman di sejumlah titik di sana, sehingga lebaran kali ini rasanya tak patut terlalu bersennag-senang di atas kesedihan saudara-saudara kita di sana.

Sementara di lingkungan kelaurgaku sendiri, Alhamdulillah sih bisa kumpul bersama dan hampir full keluarga. Cuma sayangnya keponakan beserta kakakku ga bisa datang ke Bogor karena sedang hamil besar, ditambah lagi kakakku baru saja sembuh dari Covid-19, beberapa minggu yang lalu.

Tetapi, segala bentuk kekurangan tentu tetap harus kita syukuri, sebab itu artinya yang diberikan saat ini adalah yang terbaik dari Allah. Kalau saja kondisi dipaksakan oleh manusia, mungkin akan terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan.

Di hari ini, tepatnya di hari lebaran kedua, aku mendedikasikan waktu untuk tubuh beristirahat. Kemarin, setelah seharian bertemu keluarga besar rasanya ada banyak tenaga yang sudah dikeluarkan. Terlebih aku seorang introvert yang cukup lelah dengan keramaian, sehingga perlu waktu untuk recharge diri lagi sebelum menemui orang-orang selanjutnya di kemudian hari.

Tak lupa juga kutilik lagi rangkaian target yang kemarin telah aku tulis sebelum Ramadan. Tampaknya belum semuanya terlaksana, terlebih ada hal-hal yang sebenarnya ingin dicapai tapi belum bisa dilaksanakan. Baiklah, bismillah, semoga Allah berikan kesempatan untuk meningkatkan diri di Ramadan tahun depan. InsyaAllah, semoga diberikan waktu untuk sampai ke sana. Aamiin.

Secara umum, lebaran akan membawa kebahagiaan. Apalagi bisa menjadi sebuah ajang silaturahmi secara langsung maupun virtual. Rasanya senang sekali ketika menghubungi teman-teman yang sudah lama tidak kita temui, lalu dibalas dengan ucapain dan doa baiknya.

Sayangnya, ada pula beberapa pesan yang terabaikan karena saking banyaknya. Entahlah aku sudah mengabaikan pesan-pesan itu berapa banyak. Mohon maaf ya teman-teman yang mungkin sempat tak terbalaskan, soalnya aku juga gak selalu megang hp terus sih hehe.

Ya, intinya masih sama sih lebaran sekarang sama tahun lalu. Oiya, sedihnya tahun ini mulai gak dikasih THR karena sudah lulus kuliah. Padahal belum kerja juga ini hahaha. Saudara pada bilang, "Kan udah gede, jadi gausah THR, ya." Heeey, justru orang dewasa yang butuh uang, iya gak sih? Hahaha.

Ya sudah lah, bersyukur aja hehe. Semoga aja tahun depan sudah bisa berpenghasilan dan bisa bagi-bagi sama saudara, aamiin. Selamat Hari Raya Idulfitri, ya, gais. Mohon maaf lahir dan batin. Terima kasih sudah menjadi pembaca blog-ku selama ini.

Newer Posts Older Posts Home

Hai, kenalan yuk!

Namaku Nurnafisah, kamu boleh panggil aku Aca. Di Blog inilah aku berbagi cerita. Jangan lupa tinggalkan komentarmu, ya!

Mari kita berteman~

Pengunjung

Isi Blogku~

  • ▼  2024 (15)
    • ▼  December (1)
      • Life Update Setelah Menghilang
    • ►  September (1)
    • ►  August (4)
    • ►  February (2)
    • ►  January (7)
  • ►  2023 (30)
    • ►  December (3)
    • ►  November (5)
    • ►  October (1)
    • ►  August (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  May (1)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (5)
  • ►  2022 (25)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (4)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (4)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2021 (52)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
    • ►  October (5)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (5)
    • ►  June (4)
    • ►  May (6)
    • ►  April (5)
    • ►  March (2)
    • ►  February (5)
    • ►  January (9)
  • ►  2020 (71)
    • ►  December (3)
    • ►  November (8)
    • ►  October (6)
    • ►  September (6)
    • ►  August (3)
    • ►  July (7)
    • ►  June (11)
    • ►  May (6)
    • ►  April (6)
    • ►  March (6)
    • ►  February (4)
    • ►  January (5)
  • ►  2019 (69)
    • ►  December (5)
    • ►  November (8)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (7)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (4)
    • ►  April (7)
    • ►  March (8)
    • ►  February (9)
    • ►  January (5)
  • ►  2018 (36)
    • ►  December (9)
    • ►  November (4)
    • ►  September (1)
    • ►  August (4)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2017 (25)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (4)
    • ►  July (3)
    • ►  June (4)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (11)
    • ►  December (2)
    • ►  November (2)
    • ►  October (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
  • ►  2015 (10)
    • ►  December (1)
    • ►  September (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (4)
    • ►  March (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2014 (20)
    • ►  December (4)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (2)
    • ►  August (5)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
  • ►  2013 (8)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  April (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2012 (92)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (10)
    • ►  June (10)
    • ►  May (31)
    • ►  April (27)
    • ►  March (4)
  • ►  2011 (7)
    • ►  November (3)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)

SINIAR TEMAN CAHAYA

Followers

Postingan Populer

  • Semoga Allah Balas Usahamu
    Hai, Ca. Gimana kabarnya? Beberapa waktu lalu aku lihat kamu lagi kebanjiran, ya? Bukan, bukan kena bencana. Tapi, kebanjiran di...
  • Teruntuk Laki-Laki yang Sudah Dimiliki
    Tulisan kali ini cukup bar-bar, karena aku sengaja menulisnya untuk  para laki-laki di luar sana yang sudah memiliki tambatan hati. Anggapla...
  • Life Update Setelah Menghilang
    Hai, blogger. Rinduuuu teramat rindu nulis di sini. Rasanya belakangan ini terlalu banyak hal yang terjadi, sampai-sampai tidak sempat menul...
  • Semenjak Hari Itu...
    Semenjak hari itu, kehidupanku berubah drastis. Senyumku yang semula itu telah kehilangan rasa manis. Mencoba terus terlihat baik-baik saja ...
  • Selamat, untukmu.
    Sesuai judulnya, selamat. Selamat atas ilmu yang sudah ditempuh, selamat atas jerih payah mencapai cita-cita, selamat atas usaha...

Categories

Artikel 7 Ber-Seri 13 Berseri 1 Cahaya 15 ceirtaku 1 Ceritaku 249 Cerpen 5 Cinta 71 Feature 3 Hidup 18 Inspirasi 39 Inspiratif 15 Islam 65 Karya 16 Kebaikan Berbagi 6 Keluarga 44 Kisah 40 Kisahku 21 Liburan 10 Menulis 5 Motivasi 114 Resep 1 Sajak 55 Suratan Fiksi 26 Teman 55 Tips 3 Tips dan Informasi 31 Zakat 2

Subscribe this Blog

Name

Email *

Message *

Music

Pair Piano · 놀러오세요 동물의 숲 (Animal Crossing) Piano Compilation

nurnafisahh

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates