Ya, lagi-lagi akan terlihat seperti catatan harian. Tapi, semoga tulisan kali ini juga bisa diambil hikmahnya, walaupun sedikit.
Beberapa hari terakhir kemarin, aku dikagetkan dengan kabar mama yang memburuk. Waktu itu memang keluargaku sedang banyak yang sakit: batuk, pilek, demam, yaa... sebagaimana menurunnya kesehatan yang lain juga sih. Emang lagi rame juga musim sakit ini karena cuaca yang pancaroba.
Pada Selasa siang, mama mengunggah status tiba di rumah sakit. Sontak aku terkejut dan bertanya. Rupanya, sakit yang mama idap (re: asma) sepertinya sedang kambuh karena terpicu batuknya belakangan ini. Fyi, mama memang pernah punya riwayat sakit TB atau masalah dalam paru-parunya. Jadi, memang seringkali batuk. Mama juga pernah didiagnosis asma karena sering sesak di dada kalau kecapaian. Nah, ceritanya hari itu semuanya kambuh bersamaan.
Melihat kondisi yang semakin drop, mama harus dirawat. Dan, lagi-lagi aku yang harus menjaganya karena kedua saudara laki-lakiku sedang di luar kota, kakak perempuanku yang sudah berkeluarga pun sedang tak enak badan beserta kedua anaknya. Papa juga, batuk-batuk terus di rumah. Dari berbagai kemungkinan, hanya aku yang masih lebih sehat daripada semuanya.
Akhirnya, beberapa hari itu aku kerja, lalu langsung menuju rumah sakit untuk menginap menemani mama. Begitu kurang lebih selama 4 hari 3 malam. Bahkan, aku sempat izin kerja karena mama gak ada yang jagain di siang harinya (karena papa kerja juga).
Awalnya oke, anggaplah ini ujian dan Allah lagi kasih aku ladang pahala buat berbakti sama orang tua: nemenin mama di rumah sakit, rapikan rumah karena gak ada orang, tidur di lantai selama di RS, aahh nikmat rasanya kalau dibayangkan. Bahkan, beberapa kali aku pulang kerja dalam keadaan basah kuyup karena kehujanan di jalanan.
Tapi, qadarullah, selama aku di rumah sakit ternyata aku mendapatkan kejutan dan rezeki dari Allah melalui orang-orang baik. Aku dapat banyak sekali doa buat mama. Tak hanya itu, beberapa orang baik ngirim makanan selama 3 malam berturut-turut padahal aku gak ngerasa sebegitu dekatnya sama orang-orang ini.
Jadi, ada beberapa orang yang kurasa kita cuma komunikasi via instagram. Ya, teman satu sekolah sih, tapi beda angkatan dan beda kesibukan. Tapi ma shaAllah orang ini emang belakangan pernah bales story dan sharing sesuatu. Jadi, kita cukup dekat karena suatu pembahasan aja. Eh, ma shaAllahnya lagi dia ngirim makanan terus untuk mama itu.
Sebelumnya, aku mau berterima kasih yaa sama orang-orang baik atas doa dan kirimannya. Aku bersyukur selalu Allah dekatkan sama orang-orang sholih dan baik. MashaaAllah Tabaarakallah.
Ya, itulah kenikmatan yang Allah kasih belakangan ini. Ujung-ujungnya, sekarang aku yang gak enak badan karena baru kerasa nih energi yang kemarin dikeluarkan ternyata belum sepenuhnya tergantikan. Alhasil, kemarin dan hari ini agendaku di rumah hanya istirahat, walaupun sebenarnya belum bisa sepenuhnya istirahat sih karena ada dua ponakan yang lagi aktif-aktifnya. Berisik dan banyak tingkah 🙃
Jujur, aku bete sih hari ini dengan berbagai faktor. Mungkin karena capek juga ya belakangan ini banyak pikiran dan lelah fisik. Pengen deh punya temen cerita dan sharing-sharing lagi. Tiba-tiba kangen sama teman-teman, kangen punya doi wkwk tapi gak mau pacaran... gimana dong ya. Random deh.
Curhat di twitter malah dianggap alay kayaknya. Jadi malu, tapi kesel. Aku sensitif sih kayanya karena mau datang bulan kali ya hahaha. Yaudahlah, sampai sini aja ceritanya. Semoga ada yang bisa diambil ya hikmahnya. Eh tapi kayanya gak ada sih wkwk maaf ya 😆