Nurnafisah's Blog

This is my e-dairy of #MenebarCahaya

  • Home
  • Tentang Aku
  • Tips & Info
  • Sajak
  • Kontak

Tinggal menghitung hari aku bisa bertemu lagi dengan seseorang yang sudah lama sekali tidak bertemu. Kami terpisahkan jarak dan waktu, bahkan juga komunikasi.

Niatku, sepulangnya ia dari rantauan, aku ingin memberikannya satu kenang-kenangan yang entah dia suka atau enggak. Sebenarnya agak riskan juga meminta izin untuk memberikan hadiah di saat kami sama-sama tidak bertegur sapa. 

Tapi, gapapa lah ya, daripada nggak sama sekali? hehehe.

Dengan modal bismillah dan hadiah yang cukup effort, akhirnya aku berani juga. DAN..... Gak kusangka, yang awalnya hanya minta alamat langsung untuk mengirimkan kado, eh orangnya malah ngajak ketemuan aja.

Jujur, seneng banget sih bisa ketemu lagi. Tapi, di lubuk hati yang terdalam aku sangat amat takut dan malu WKWKWK mau ngapain sih aku ini? Nyalinya seketika ciut. Ah, apakah aku bisa?

Ya... Semoga aja berhasil--menurunkan rasa malu, gengsi, takut, dan khawatir. Semoga juga pertemuan ini bukanlah pertemuan terakhir kami dan setelah ini kami bisa punya komunikasi yang jauh lebih baik daripada sebelumnya.

Aamiin yaRabb.


Belakangan ini, aku lagi mengumpulkan beberapa momen berharga yang membuatku mengingat satu kebaikan tentang seseorang. Mungkin dia tak asing lagi di hidupku, beberapa kali pun pernah kuceritakan di sini sebagai dokumentasi.

Pasalnya, beberapa hari lalu dia baru saja pulang ke Indonesia dan kembali berkumpul dengan keluarganya. Sebenarnya, aku juga gak tau kehadirannya berapa lama, apakah ia akan pergi lagi atau tidak, bahkan rencana setelahnya pun aku tidak tahu.

Aku hanya orang luar yang sedang memperhatikannya dari kejauhan, cuma sekadar ingin mencari tahu jalan kehidupannya selanjutnya, meskipun aku tidak bertanya langsung kepada orang yang bersangkutan itu. Kenapa? Lebih ke gak tau aja sih mulainya bagaimana. Toh, kita sudah lama juga tidak saling berbagi dengan detail.

Tapi, tak apa. Mendengar dan melihatnya dari orang lain saja menurutku sudah cukup. Bahkan aku tidak mau tahu lebih jauh karena bukan hakku mencampuri kehidupan orang lain. Biarlah dia menjalankan hidupnya masing-masing.

Namun, ada satu hal yang masih mengganjal. Rasanya, setiap kali Allah kasih kesempatan untuk berbalas pesan di media sosial dengan orang ini, dia selalu meminta maaf. Sepertinya, masih ada rasa bersalah yang menghinggapi dirinya dan juga aku pribadi, yang mungkin justru lebih ke perasaan terima kasih dan maaf yang belum tersampaikan.

Untuk itu, di Desember ini--seperti biasa--aku akan menuntaskan yang belum selesai. Niatku hanya satu, yaitu agar kedua belah pihak saling mengikhlaskan, sehingga bisa menjalankan kehidupan masing-masing lebih tenang.

Perkara hal ini, sebenarnya aku sudah menyiapkan sesuatu. Tapi, saat ada temanku yang tahu soal rencana ini, ia menyebutnya "terlalu berharap". Rasanya sakit ya ternyata berbagi cerita pada orang yang salah. Makna dan niat yang kita bulatkan di awal rasanya tidak tersampaikan dengan baik, malah muncul judge yang tidak sesuai.

Jujur, sempet ngerasa ragu dan sedih banget ketika ingin menuntaskan rencana ini. Tapi, yaudah lah ya kita coba serahkan aja sama Allah tentang niat baik yang udah disusun di awal. Toh, aku lebih percaya Allah pasti ngasih jawaban dan situasi terbaik setelah ini. Bismillah aja, gak usah pikirin kata orang lain yang menjatuhkan kita.

So, kalau kalian gimana, masih ada yang belum selesai kah?

Yuk, selesain bareng-bareng. Jangan sampai masih menyisakan luka dan rasa gak mengenakkan di hati sebelum pergantian tahun yang harus lebih dewasa ini. Semangat ya! Bismillah.


Di penghujung November ini ternyata harus pecah dengan tangis all day di kamis yang harusnya manis. Eh, malah berubah jadi kamis nangis wkwk. 

Rasanya luar biasa ya menahan sakit dan memaksakan diri untuk terlihat "biasa" dan "bisa" di hadapan orang. Tapi, ternyata tubuh ini sendiri yang kasih lihat respon gak enaknya. Ketahan, sesak di dada, kemudian nangis. Hahaha.

Hari ini aku ngerasa usahaku kayaknya belum tepat. Menjadi talent dan harus bisa kembali tampil adalah satu hal yang sangat berat ternyata untuk seorang Aca di masa sekarang. Rasanya pengen semua orang tau biar mereka ngerti betapa susahnya bisa 'kembali' menjadi Aca yang dulu.

Tapi, entah kenapa aku berpikir bahwa sekarang ini Allah lagi jagain aku. Sepertinya trauma yang aku punya sampai saat ini adalah bentuk cintanya Allah karena ingin melindungi aku dari hal-hal yang berbau duniawi: pujian, cacian, rasa bangga pada diri, sombong, dan lain sebagainya.

Syukurnya, pikiranku masih bisa husnudzon dan menikmati hal-hal positif itu. Tapi, di sisi yang lain, aku juga bingung gimana caranya untuk bisa menghentikan semua ini, semua yang tidak bisa kulakukan lagi dan semua hal yang sudah mulai tidak aku sukai ini.

Entahlah, aku gak tau rencana Allah apalagi.Tapi, itu pasti terbaik kan?

Capek banget untuk hari ini, ternyata begini ya rasanya menahan dan memendam sendirian. Tapi, apalah daya pula kita manusia gak bisa membuat semua orang mengerti kita. Sebab, keterbatasan manusia hanya bisa saling berusaha memahami dan bahkan tidak mengerti sama sekali.

Bismillah ya ca.

Apapun yang terjadi, pasti Allah mudahkan jalannya dan berikan jalan keluar yang terbaik. SEMANGAT!

Haish, hari ini tertampar lagi. Tiba-tiba diingetin sama Allah tentang berharap sama manusia.

Belakangan ini aku tiba-tiba berharap lagi sama seseorang di masa lalu. Padahal cuma gara-gara satu chat yang akhirnya tayang lagi di layar handphone kita masing-masing, meskipun bahasannya penting dan singkat. Gak ada yang perlu dibaperin sebenernya.

Terus, sejak itu aku malah seneng dan berharap lagi. Berharap percakapan itu bisa panjang, bisa ada bahasan terus, bisa bales-balesan terus, tapi pada akhirnya enggak demikian.

Padahal, sebelum ada percakapan ini lagi, aku begitu damai dengan perasaan tanpa harap-harap yang kubuat. Aku fokus pada upgrade diri dan terus berusaha mencari ridho Allah. Thats it. Gak pernah kepikiran ngelakuin sesuatu karena manusia.

Tapi, belakangan ini niatnya melenceng lagi. Dikit-dikit kepikiran satu orang, yang akhirnya bikin semua amalan agak berantakan karena ngarepnya sama manusia. Ah, sedih banget kalau punya ekspektasi lebih sama manusia. Jadi nunggu-nungguin balasan, nunggu kapan dia chat lagi, nunggu kapan hasilnya itu tiba.

Gak enak banget dihantui rasa kayak gini lagi, tapi juga sebenernya mau berusaha untuk 'menjemput'. Tapi, kayaknya salah deh kalau berharapnya dengan cara kayak gini.

Bismillah deh yuk, kita lurusin niat lagi.

Jangan berharap sama manusia. Ayo kita mulai lagi perbaiki diri, upgrade value diri, dan terus mengharap ridho Allah supaya siapapun yang Allah tetapkan sebagai perantara kebaikan maka kita bisa menerimanya dengan lapang dada.

Semangat.

Sejatinya amalan yang kita lakukan akan berlaku di hadapan Allah apabila kita melakukannya dengan ikhlas karena takut kepada Allah, karena mengharap pahala, dan demi mengharap ridho Allah.

Hasbunallah wa nikmal wakiil.

Dia adalah si nomor urut 41. Saat itu, kehadirannya selalu telat. Bahkan beberapa kali dihukum untuk berbicara di depan kelas untuk menceritakan kesalahannya. Dengan penuh tanggung jawab, dia menjalaninya meski sesekali menutup wajahnya untuk difoto.

Dia adalah seseorang yang telah menyelamatkanku. Meski nomor urutnya 41, tapi saat itu dia menjadi manusia nomor 1 yang membawaku kembali pada rumah yang kuimpikan. Rumah yang sudah lama kutinggal, sedikit berdebu, dan juga jauh dari kata keramaian.

Dia adalah seseorang yang menungguku di depan pintu, memberikan buku yang isinya penuh ilmu, yang dibelinya bundling dua agar bisa mendapatkan bonus, katanya.

Dia adalah orang yang menyebut namaku dalam video itu, yang membuatku tersenyum di hadapan banyak orang, seraya malu juga terbesit diwajahku saat itu.

Dia adalah orang yang berdiri di sampingku, di sore hari yang hampir gelap, sehabis acara itu selesai. Kalau tidak ada hari itu, mungkin kita tidak akan pernah memiliki foto bersama meski bersama-sama. 

Dia adalah orang yang mengirimiku video dan foto tentang kucing. Katanya, aku mirip dengan kucing-kucing yang dikirimnya. 

Dia adalah seseorang yang mengingatkanku tentang pentingnya menjaga diri. Sebab, tak selamanya yang terbungkus rapi itu bisa selamat. Maka hanya dekat kepada Allah lah caranya kita untuk bisa meminta pertolongan.

Dia adalah manusia yang suaranya kutunggu di speaker sekolah. Meski tidak tiap hari, tapi jadwalnya selalu kutunggu. Alunan bacaan Al Quran yang diperdengarkannya tiap itu selalu membuat hariku lebih baik. 

Dia adalah seseorang yang juga seringkali hadir di sekolah, melantunkan ayat-ayat-Nya, dan kemudian banyak sorak-sorak wanita lain yang diam-diam memotret dan berbincang tentangnya. Dan, di saat itulah aku merasakan cemburu dan bangga di waktu yang sama.

Dia adalah seseorang yang ketika dihubungi wanita lain, dia memberitahukanku terlebih dahulu. Alih-alih tak ingin buatku khawatir atau berburuk sangka padanya.

Dia adalah salah satu--atau bahkan satu-satunya--orang lain yang selalu kudoakan kebaikan padanya atas dasar terima kasihku karena Allah telah mempertemukanku padanya kala itu. 

Takdir memang tak ada yang tahu. Ucapan kali ini hanya sekadar memanggil memori masa lalu tentang seseorang yang kehadirannya amat berkesan bagiku. 

Menilik lagi foto lama ternyata membuat rinduku bukannya mereda, malah semakin membara. Rasanya tak ada lagi yang bisa kulakukan selain melihatnya dari foto kemudian memanjatkan doa seraya berkata, "YaRabb, berikanlah kebahagiaan kepadanya."

Untuk saat ini, harapanku tak mau terlalu besar lagi selain doa yang kupanjatkan di atas. Semoga kebahagiaan, kesehatan, dan keberkahan selalu menyelimutinya dan Allah selalu melindunginya dan keluarganya. Aamiin.

Semoga suatu saat kita bisa bertemu lagi, ya.

Newer Posts Older Posts Home

Hai, kenalan yuk!

Namaku Nurnafisah, kamu boleh panggil aku Aca. Di Blog inilah aku berbagi cerita. Jangan lupa tinggalkan komentarmu, ya!

Mari kita berteman~

Pengunjung

Isi Blogku~

  • ▼  2024 (15)
    • ▼  December (1)
      • Life Update Setelah Menghilang
    • ►  September (1)
    • ►  August (4)
    • ►  February (2)
    • ►  January (7)
  • ►  2023 (30)
    • ►  December (3)
    • ►  November (5)
    • ►  October (1)
    • ►  August (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  May (1)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (5)
  • ►  2022 (25)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (4)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (4)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2021 (52)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
    • ►  October (5)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (5)
    • ►  June (4)
    • ►  May (6)
    • ►  April (5)
    • ►  March (2)
    • ►  February (5)
    • ►  January (9)
  • ►  2020 (71)
    • ►  December (3)
    • ►  November (8)
    • ►  October (6)
    • ►  September (6)
    • ►  August (3)
    • ►  July (7)
    • ►  June (11)
    • ►  May (6)
    • ►  April (6)
    • ►  March (6)
    • ►  February (4)
    • ►  January (5)
  • ►  2019 (69)
    • ►  December (5)
    • ►  November (8)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (7)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (4)
    • ►  April (7)
    • ►  March (8)
    • ►  February (9)
    • ►  January (5)
  • ►  2018 (36)
    • ►  December (9)
    • ►  November (4)
    • ►  September (1)
    • ►  August (4)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2017 (25)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (4)
    • ►  July (3)
    • ►  June (4)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (11)
    • ►  December (2)
    • ►  November (2)
    • ►  October (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
  • ►  2015 (10)
    • ►  December (1)
    • ►  September (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (4)
    • ►  March (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2014 (20)
    • ►  December (4)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (2)
    • ►  August (5)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
  • ►  2013 (8)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  April (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2012 (92)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (10)
    • ►  June (10)
    • ►  May (31)
    • ►  April (27)
    • ►  March (4)
  • ►  2011 (7)
    • ►  November (3)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)

SINIAR TEMAN CAHAYA

Followers

Postingan Populer

  • Semoga Allah Balas Usahamu
    Hai, Ca. Gimana kabarnya? Beberapa waktu lalu aku lihat kamu lagi kebanjiran, ya? Bukan, bukan kena bencana. Tapi, kebanjiran di...
  • Teruntuk Laki-Laki yang Sudah Dimiliki
    Tulisan kali ini cukup bar-bar, karena aku sengaja menulisnya untuk  para laki-laki di luar sana yang sudah memiliki tambatan hati. Anggapla...
  • Life Update Setelah Menghilang
    Hai, blogger. Rinduuuu teramat rindu nulis di sini. Rasanya belakangan ini terlalu banyak hal yang terjadi, sampai-sampai tidak sempat menul...
  • Semenjak Hari Itu...
    Semenjak hari itu, kehidupanku berubah drastis. Senyumku yang semula itu telah kehilangan rasa manis. Mencoba terus terlihat baik-baik saja ...
  • Selamat, untukmu.
    Sesuai judulnya, selamat. Selamat atas ilmu yang sudah ditempuh, selamat atas jerih payah mencapai cita-cita, selamat atas usaha...

Categories

Artikel 7 Ber-Seri 13 Berseri 1 Cahaya 15 ceirtaku 1 Ceritaku 249 Cerpen 5 Cinta 71 Feature 3 Hidup 18 Inspirasi 39 Inspiratif 15 Islam 65 Karya 16 Kebaikan Berbagi 6 Keluarga 44 Kisah 40 Kisahku 21 Liburan 10 Menulis 5 Motivasi 114 Resep 1 Sajak 55 Suratan Fiksi 26 Teman 55 Tips 3 Tips dan Informasi 31 Zakat 2

Subscribe this Blog

Name

Email *

Message *

Music

Pair Piano · 놀러오세요 동물의 숲 (Animal Crossing) Piano Compilation

nurnafisahh

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates