Nurnafisah's Blog

This is my e-dairy of #MenebarCahaya

  • Home
  • Tentang Aku
  • Tips & Info
  • Sajak
  • Kontak

Dear, Rahayu Bulan Suci. 

Untuk kesempatan kali ini, aku mau ngomong banyak hal ke kamu karena kemarin saat kamu menikah, aku gak bisa ngomong banyak dan kamu harus stand by di pelaminan untuk bertemu keluarga baru, teman-temanmu, dan tamu-tamu terhormat lainnya. 

Ayu, kamu tau gak, pas aku sampai di lokasi nikahan kamu, aku langsung teringat scene-scene film yang kisahnya seperti kamu. Ada seorang perempuan yang dulunya mondok di Pesantren, kemudian dinikahi oleh anak kiainya. Tiba-tiba kayak kepikiran, "YaAllah, ini beneran Ayu bakal nikah sama orang hebat kayak gini?" MasyaAllah, Yu.

Karena, aku tau cerita kamu sebelum ini. Kamu bahkan gak pede buat taaruf sama dia sebelumnya. Kamu takut, kamu ragu, kamu ngerasa gak pantes, dan segala kekhawatiranmu. Kamu bahkan pernah ada di titik yang berat, dilema dengan keadaan dan diberikan ujian-ujian yang gak mudah. Tapi, hari ini kamu membuktikannya bahwa kamu bisa, Yu. 

Ternyata, Allah kasih hadiah luar biasa ya atas kesabaran kamu. Aku jadi semakin yakin bahwa Allah akan selalu kasih yang terbaik meski kitanya sendiri gak percaya diri. Aku juga makin yakin bahwa orang seperti kamu, yang baik, sholihah, cantik, juga akan mendapatkan jodoh yang sepadan dengan apa yang kamu usahakan. Semoga setelah ini, agama kalian jadi lebih sempurna dan bisa sama-sama meraih Surga-Nya Allah ya, Yu. Aamiin.

Sebagai salah satu yang mengikuti perjalanan cintamu, aku bahagia banget karena pada akhirnya kamu dibersamai Allah dengan seseorang yang baik, yang insyaAllah bakalan bimbing kamu sampai surga-Nya, Yu. Makasih ya, Yu, udah melibatkan aku dalam proses taaruf kamu. Meskipun lucu ya, kamu nanya-nanya tentang taaruf sama orang yang belum berhasil taarufnya wkwk. Tapi, gapapa, aku seneng karena bisa tau jalan cerita kamu sampai di titik ini.

Sayangnya, kebahagiaan itu juga sepaket dengan kesedihannya. Karena gak lama lagi kamu harus menemani suamimu kuliah di Madinah. Lagi-lagi, nangis haru. MasyaAllah ya Yu rencana Allah bisa bawa kamu ke sana dengan skenario terbaik. Jangan lupa bersyukur terus, ya, Yu. Walaupun sedih banget yaa akhirnya bakal ditinggal kamu, bakal susah ketemu, bakal susah main lagi huhuhu. Tapi, balik lagi, kalau kamu senang aku juga ikut senang kok. Doaku juga akan selalu membersamai kamu.

Ayu, sebelum berangkat nikahan tadi, aku sedih. Tapi gak bisa keluar air mata. Tapi, pas pertama kali aku masuk ke ruanganmu dan melihatmu pakai gaun putih itu, masyaAllah yu.. Ternyata, aku gak mimpi! Sahabat aku sudah dipinang orang, sahabat aku bakal jadi istri, sahabat aku udah gak setengah lagi agamanya😭 pecah deh tadi nangisnya, maafin ya yu bikin make up nya nge-crack wkwk. 

Ayu, aku harap setelah ini kita masih sering chatan, ya. Meski sekarang gak seleluasa dulu untuk bertemu, aku masih mau dengerin cerita kamu. Aku siap untuk mendengar cerita kamu nanti hidup di Madinah, aku siap dapat kabar bahagia dari kamu apapun itu, aku siap untuk selalu doain kamu dan bantu kamu selagi aku mampu. Jadi, jangan enggan berkabar, ya? Aku selalu tunggu itu. 

Nanti kalau aku sudah nikah juga, kita saling kenalin suami kita, ya. Siapa tau bisa temenan juga xixi 😋 doain ya yu, semoga aku bisa mendapatkan pasangan yang terbaik juga. InsyaAllah aku juga gak bakal lupa buat cerita sama kamu nantinya.

بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِى خَيْرٍ

Selamat menikah, Ayu dan Dzikri.
Semoga pernikahannya Allah ridhoi, diberikan keluarga sakinah mawaddah warahmah, dan selalu berada dalam jalan kebaikan. 

Salam, 
Aca.


Hari ini sepertinya ada yang sedang mengemban peran baru. Entahlah, aku tidak tahu pasti. Karena aku tidak memastikannya lagi. 

Apapun yang sedang dijalani, semoga Allah ridho ya. Kita pasti tahu ketika kita ditempatkan di posisi sekarang, itu artinya Allah merasa kita mampu. Allah percaya kepada kita melebihi apa yang kita pikirkan.

Peran itu mungkin yang kamu inginkan, atau bahkan kamu punya impian lain. Tapi, percayalah bahwa kamu sungguh luar biasa. Ada di posisi sekarang bukanlah hal mudah. Jadi, tetap semangat ya?

Tentang peran ini, apabila hari ini adalah hari baru untukmu, aku turut mendoakannya. Aku yakin, kamu akan menjadi sosok yang luar biasa di sana, disegani orang, disenangi mereka, dan diberikan kepercayaan yang baik. Kalau amanah itu datang padamu, semoga kamu ikhlas dan amanah dalam menjalankannya, ya?

Kali ini mungkin aku tidak banyak tahu apa yang terjadi, bagaimana hari pertamamu di sana, bagaimana kegiatannya di sana, bahkan tidak tahu bagaimana perasaanmu. Tapi, di sini aku selalu mendoakan yang terbaik. Kamu harus ingat itu. 

Semoga suatu saat Allah izinkan kami saling bertukar cerita lagi, ya. Aku tidak sabar mendengar ceritamu yang menyenangkan itu! 🥰

Sesuai judulnya, ternyata Allah kasih sedih dulu di awal tahun ini. Karena sebentar lagi, papaku akan pindah tempat kerja ke Kepulauan Riau nan jauh di sana. 

Sebenarnya ini bukan pertama kali beliau kerja jauh. Dulu saat kami anak-anaknya kecil, beliau juga sempat bekerja di Malaysia untuk beberapa tahun. Sehingga, kami sudah terbiasa ditinggalkan dan LDR-an. 

Dua hari lagi, tepatnya, beliau akan berangkat. Itulah mengapa di awal tahun ini yang bertepatan dengan hari libur nasional, aku ingin menghabiskan waktu bersama papa dan juga kakak adikku yang juga rantau dari Bandung dan Bali. 

Berkaitan dengan paragraf sebelum ini, ceritanya hari ini aku berencana mengajak mereka—kecuali keluarga kecil kakak pertamau—untuk makan siang di luar. Pengennya sih nyari tempat sejuk yang hijau-hijau, tapi apalah daya semuanya penuh dan ramai. Jadi, kita ke tempat yang alakadarnya aja. 

Niatnya juga, aku mau menghabiskan waktu untuk berbincang bersama, foto-foto, rileksasi awal tahun, ahhh banyak rencana deh pokoknya. Tapi, qadarullah, keburu bete duluan karena tempatnya gak sebagus impianku. Suasana hati jadi cukup kacau, foto aja jadi gak sempet senyum. Rasanya menyesal keluar di hari libur dan gak dapat apa-apa yang kita inginkan di siang tadi.

Itu kesedihan keduanya. Aku juga jadi gak bisa memberikan kesan bahagia ketika papa hendak pergi lagi dan meninggalkan aku dan mama berdua lagi di rumah. Huhuhu. Bete banget hari ini.

Dengan papaku, sebenarnya dibilang dekat pun tidak terlalu—untuk masalah cerita, kesempatan bersama, atau bahkan bersenda gurau. Setelah dewasa kini, kami memang kehilangan momen papa dan anak perempuannya. Tapi, karena kami sama-sama pejuang kereta dan pekerja Jakarta, kami sering melakukan perjalanan bersama di pagi hari sampai pulangnya. 

Papa adalah sosok act of service yang andal. Dia sangat selalu ingin direpotkan sebagai tanda seorang laki-laki yang bertanggung jawab. Omongannya sedikit saja, bahkan seringkali komunikasi kita kurang lancar karena papa bukan tipe yang multitasking—jadi sering salah paham. Tapi, beliau sih kalau masalah action gak perlu diragukan lagi. 

Untuk itu, ketika ia hendak pergi rasanya agak sedikit sedih karena itu artinya mulai dua hari lagi aku akan berangkat dan pulang kerja sendirian. Tiba-tiba saja sore ini papa bilang, "Besok mau bawa motor yang mana? Karena besok papa udah libur."

Deg. Sedih denger pertanyaannya. Ngebayangin besok ngang ngeng ngong sendirian di motor dan harus terbiasa sendiri lagi. Biasanya ada yang nungguin aku pulang kerja nanti, tapi dua hari lagi semua itu bakal berbeda. 

Jadi, teruntuk papa, semoga kerjanya lancar ya. Mungkin ini sebuah kesempatan dan tanda dari Allah buat kita belajar mengerti artinya pertemuan dan kebersamaan. Ini waktunya kita sama-sama bersyukur lagi. Doain aku juga ya pa semoga aku bisa tahan dan kuat untuk menerjang Jakarta lagi yang entah sampau kapan. 

Hati-hati di jalan. Semoga papa selalu dalam lindungan Allah dan dipenuhi banyak kebaikan.



Ku awali postingan kali ini dengan ter-blushing blushing wkwk. Karena saat mengetik ini, baru beberapa menit yang lalu seseorang itu meninggalkan tempat kami bertemu. Awalnya ragu dan malu banget setelah sekian lama gak pernah ketemu dan akhirnya bisa ketemu lagi.

Perasaannya? mungkin tergambar dari kalimat utama postingan kali ini xixi. Gak perlu ditanya, kata blushing sudah menjadi visualnya. Aku dibuatnya malu karena setiap kata yang keluar dari mulutnya disertai dengan senyuman. Ah, sudahlah, jangan buatku berharap.

Senyuman yang terakhir kulihat mungkin sudah lebih dari 5 tahun yang lalu. Bahkan kita tidak pernah memiliki kesempatan seperti ini sebelumnya. Akhirnya, banyak cerita yang keluar setelah kita tidak bertemu.

Menurutku, sekitar 40 menit yang cukup berarti dalam pertemuan kita kali ini. Kamu menceritakan beberapa pengalamanmu, rencanamu, dan apa saja yang sudah kamu lewati selama ini. Pikirku, kamu tidak akan banyak bertanya, tapi nyatanya kamu melibatkanku dalam cerita kali ini. 

Aku juga menjawab pertanyaanmu dengan cerita-cerita, dan aku suka itu. Aku semakin jatuh cinta pada bercerita, apalagi ketika mendengar cerita darimu dan semua tentangmu. Ah, ya, aku sangat bersyukur hari ini. 

Aku hanya berharap, suatu saat nanti, kita punya waktu yang lebih panjang untuk saling cerita dan saling mendengarkan. Bahkan, mungkin Allah takdirkan untuk membuat cerita bersama? Hahaha ah, sudahlah, jangan terlalu berharap!

Bertemu di sudut ruang tengah aja sudah buatku senang. Jangan berharap lebih yang lainnya. Sekarang waktunya banyak berdoa dan mengikhlaskan, serahkan semuanya kepada Allah biar Allah yang atur segala hal terbaik ke depannya. Janji, jangan berhenti berdoa ya?

Semoga hal baik selalu menyertaimu dan keluargamu. Aamiin. Sampai bertemu kapan-kapan~

Tinggal menghitung hari aku bisa bertemu lagi dengan seseorang yang sudah lama sekali tidak bertemu. Kami terpisahkan jarak dan waktu, bahkan juga komunikasi.

Niatku, sepulangnya ia dari rantauan, aku ingin memberikannya satu kenang-kenangan yang entah dia suka atau enggak. Sebenarnya agak riskan juga meminta izin untuk memberikan hadiah di saat kami sama-sama tidak bertegur sapa. 

Tapi, gapapa lah ya, daripada nggak sama sekali? hehehe.

Dengan modal bismillah dan hadiah yang cukup effort, akhirnya aku berani juga. DAN..... Gak kusangka, yang awalnya hanya minta alamat langsung untuk mengirimkan kado, eh orangnya malah ngajak ketemuan aja.

Jujur, seneng banget sih bisa ketemu lagi. Tapi, di lubuk hati yang terdalam aku sangat amat takut dan malu WKWKWK mau ngapain sih aku ini? Nyalinya seketika ciut. Ah, apakah aku bisa?

Ya... Semoga aja berhasil--menurunkan rasa malu, gengsi, takut, dan khawatir. Semoga juga pertemuan ini bukanlah pertemuan terakhir kami dan setelah ini kami bisa punya komunikasi yang jauh lebih baik daripada sebelumnya.

Aamiin yaRabb.

Newer Posts Older Posts Home

Hai, kenalan yuk!

Namaku Nurnafisah, kamu boleh panggil aku Aca. Di Blog inilah aku berbagi cerita. Jangan lupa tinggalkan komentarmu, ya!

Mari kita berteman~

Pengunjung

Isi Blogku~

  • ▼  2024 (15)
    • ▼  December (1)
      • Life Update Setelah Menghilang
    • ►  September (1)
    • ►  August (4)
    • ►  February (2)
    • ►  January (7)
  • ►  2023 (30)
    • ►  December (3)
    • ►  November (5)
    • ►  October (1)
    • ►  August (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  May (1)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (5)
  • ►  2022 (25)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (4)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (4)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2021 (52)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
    • ►  October (5)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (5)
    • ►  June (4)
    • ►  May (6)
    • ►  April (5)
    • ►  March (2)
    • ►  February (5)
    • ►  January (9)
  • ►  2020 (71)
    • ►  December (3)
    • ►  November (8)
    • ►  October (6)
    • ►  September (6)
    • ►  August (3)
    • ►  July (7)
    • ►  June (11)
    • ►  May (6)
    • ►  April (6)
    • ►  March (6)
    • ►  February (4)
    • ►  January (5)
  • ►  2019 (69)
    • ►  December (5)
    • ►  November (8)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (7)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (4)
    • ►  April (7)
    • ►  March (8)
    • ►  February (9)
    • ►  January (5)
  • ►  2018 (36)
    • ►  December (9)
    • ►  November (4)
    • ►  September (1)
    • ►  August (4)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2017 (25)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (4)
    • ►  July (3)
    • ►  June (4)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (11)
    • ►  December (2)
    • ►  November (2)
    • ►  October (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
  • ►  2015 (10)
    • ►  December (1)
    • ►  September (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (4)
    • ►  March (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2014 (20)
    • ►  December (4)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (2)
    • ►  August (5)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
  • ►  2013 (8)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  April (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2012 (92)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (10)
    • ►  June (10)
    • ►  May (31)
    • ►  April (27)
    • ►  March (4)
  • ►  2011 (7)
    • ►  November (3)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)

SINIAR TEMAN CAHAYA

Followers

Postingan Populer

  • Life Update Setelah Menghilang
    Hai, blogger. Rinduuuu teramat rindu nulis di sini. Rasanya belakangan ini terlalu banyak hal yang terjadi, sampai-sampai tidak sempat menul...
  • Semenjak Hari Itu...
    Semenjak hari itu, kehidupanku berubah drastis. Senyumku yang semula itu telah kehilangan rasa manis. Mencoba terus terlihat baik-baik saja ...
  • Teruntuk Laki-Laki yang Sudah Dimiliki
    Tulisan kali ini cukup bar-bar, karena aku sengaja menulisnya untuk  para laki-laki di luar sana yang sudah memiliki tambatan hati. Anggapla...
  • Semoga Allah Balas Usahamu
    Hai, Ca. Gimana kabarnya? Beberapa waktu lalu aku lihat kamu lagi kebanjiran, ya? Bukan, bukan kena bencana. Tapi, kebanjiran di...
  • Tentang Dia yang Kubangga
    Dia adalah seseorang yang membuatku jatuh hati untuk pertama kali. Namun, sayangnya belakangan ini, aku menyadari bahwa ternyata...

Categories

Artikel 7 Ber-Seri 13 Berseri 1 Cahaya 15 ceirtaku 1 Ceritaku 249 Cerpen 5 Cinta 71 Feature 3 Hidup 18 Inspirasi 39 Inspiratif 15 Islam 65 Karya 16 Kebaikan Berbagi 6 Keluarga 44 Kisah 40 Kisahku 21 Liburan 10 Menulis 5 Motivasi 114 Resep 1 Sajak 55 Suratan Fiksi 26 Teman 55 Tips 3 Tips dan Informasi 31 Zakat 2

Subscribe this Blog

Name

Email *

Message *

Music

Pair Piano · 놀러오세요 동물의 숲 (Animal Crossing) Piano Compilation

nurnafisahh

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates