Baru-baru ini, aku mendengar kabar seorang tokoh muslim muda yang akan segera melangsungkan pernikahan. Rencananya beberapa hari lagi pernikahan itu akan digelar tepat pada hari Sabtu, 15 September 2018. Sontak hati berdecak kagum dan kaget melihat undangan pernikahan mengisi beranda instagram kedua calon mempelai. Aku yang menjadi salah satu penggemarnya ikut merasa bahagia dan juga sedih lantaran pernikahan tak disangka datang tiba-tiba.
Assalamualaikum guys. Apa kabar nih? Alhamdulillah aku berkesempatan ceritain liburanku selanjutnya yaaa. Jadi kali ini aku liburan di bioskop hehe.
Assalamu'alaikum temen-temen! Yeay, akhirnya dengan izin Allah aku bisa bagi bagi cerita lagi nih sama kalian. Mashaa Allah. Aku seneng banget kali ini aku bisa ngisi liburan aku dengan hal yang bermanfaat. Naah, kali ini apa yaaaaaa?
Yes! Part 5 liburanku aku isi dengan belajar memasak. Uhuy! Kenapa memasak?
1. Sebagai seorang perempuan, bisa atau tidak bisa masak itu pilihan. Tapi, membahagiakan keluarga juga sebuah pilihan lho hehe. Jadi, menurutku orang yang bisa masak itu punya point tersendiri untuk bisa membahagiakan keluarganya. Entah keluarganya saat ini, atau keluarga kecilnya nanti bersama suami dan anak anaknya hehe.
2. Memasak bisa mempertajam ingatan. Menurut aku sih gitu hehehe. Memasak itu sesuatu yang gak gampang dipelajari. Lihat aja di game game online simulator kehidupan, the s*ms misalnya? Hahaha. Untuk mencapai sesuatu yang 'expert' kan butuh memperbanyak skill dalam hal itu, sama kayak memasak kan? Mengingat resep juga menjadi hal penting yang bisa bikin kita inget sesuatu. Daaan yang perlu diingat adalah semua bisa karena biasa kan?
3. Bosan.
Hal ini yang bikin aku kemaren selama 2 minggu sangat bosan. Ya, karena aku jatuh sakit guys:( Alhamdulillah wa syukurillah. Sekarang udah baikan dan lebih sehat, itulah kenapa aku udah semangat masak hehe. Jadi, sebenarnya selama sakit kemarin tuh aku banyak mau, pingin ini pingin itu. Tapi sayangnya dokter gak membolehkan aku banyak hal. Itulah kenapa aku jadi bingung mau makan apa. Alhasil akhirnya aku kepikiran buat bikin di rumah hehe.
4. Mencoba hal baru.
Hal yang paling aku suka adalah mencoba hal baru. Itulah kenapa aku suka banget bagi-bagi ilmu apapun itu (maaf ya aku bukan pamer ko, jangan suudzon hehe) karena aku suka ikut ini itu di luar atau dalam kampus. Menurutku segala hal yang baru itu penting, terlebih memperbanyak passion bisa membantu memudahkan kita untuk memberikan masa depan yang cerah loh.
Singkat cerita. Beberapa hari lalu aku bertemu dengan seseorang yang hebat banget. Pengalamannya banyak. Mulanya beliau perempuan yang berkepribadian tomboi. Hal itu membuatnya memiliki passion di bidang olahraga. Suatu hari Alhamdulillah hidayah Allah mengetuk hatinya, lalu ia berhijrah dan berhijab menutup auratnya. Dengan begitu beliau harus rela membatasi kebiasaannya dan memulai kehidupan yang baru, setelah itu ia gali passion di bidang yang sangat bersebrangan yaitu tentang kecantikan.
Setelah masuk ke dunia fashion dan kecantikan, beliau menekuni bidang pariwisata. Kini ia menjabat sebagai duta pariwisata. Dari singkat cerita, aku berpikir bahwa enak juga ya punya banyak passion. Kita bisa milih nanti mau jadi apa. Kalaupun bidang satunya tidak menerima kehadiran kita nantinya, maka ada bidang lain yang menunggu kita di sana. Dan dari situ aku termotivasi untuk belajar apapun itu hehe.
-
Setelah aku belajar masak, ternyata hasilnya tidak begitu sesuai dengan ekspektasi dan resep yang aku baca. Hmm... Gapapa, baru pertama ya wajar aja ya hehe. Tapi kegagalan itu hanya ada pada bentuk kuenya, sedangkan rasanya menurut ku sudah oke. Hehehe.
Aku membuat lima gelas kue saat itu. Kemudian aku bagian ke papa, mama, dan adikku.
Senang sekali melihat mereka makan masakanku. Sampai habis dan minta dibuatkan lagi. Papa bilang, "Nah gini dong kreatif, lain kali coba masak yang lain biar bisa banyak masakan." Hal itu membuat aku semangat untuk belajar masak lagi hahaha.
Sesederhana itu, memanfaatkan waktu untuk sesuatu yang belum pernah aku coba. Sesederhana itu membuat keluarga bahagai hanya dengan memberikannya sedikit makanan buatan sendiri. Sesederhana itu belajar masak, yang aku kira bakal susah.
Intinya sih, pede aja hahahaha.
Mau enak atau engga, jangan panik kalo lagi masak. Doa dulu dan masak dengan ikhlas. Toh orang yang sayang sama.kita akan menghargai seberapa enak atau tidaknya masakan itu. Hehe. Selamat mencoba belajar masak guys!
Assalamu'alaikum teman-teman, apa kabar? Sudah lama yang tidak melanjutkan cerita liburan hehhe. Maaf sebelumnya karena hampir 2 minggu sakit dan tidak keluar rumah hehehe. Jadi belum sempat liburan lagi deh!
Btw, kali ini aku akan membahas tentang liburan keempatku. Apa tuh? Yey, ikut kajian.
Setiap manusia ada kalanya keimanan kita turun dan jauh dari Allah. Itu yang kadang aku sendiri rasain tanpa sadar. Terkadang aku terlena karena kesibukan dunia, aku dibuat-Nya sibuk, aku dibuat-Nya nyaman, aku dibuat-Nya seperti tidak ada yang beda. Tapi dari situlah sebenarnya Allah menguji kita, adakah waktu khusus yang kita gunakan untuk lebih dekat dengan-Nya?
Aku sendiri menyadari bahwa selama ini aku masih terlalu mengikuti alur kehidupan, tanpa mencari sendiri arti kehidupan tersebut. Hidup yang selama ini kita kenal dengan dunia lah yang selalu terpikirkan, padahal nanti di akhiratlah perkara kehidupan yang sebenarnya. Pernahkan kira berpikir sejauh itu? Aku pun baru saja terpikir.
Maka dari itu, tak ada salahnya aku mulai mencoba mengikuti beberapa kajian dekat rumah. Liburanku kali ini harus berfaedah, agar waktu yang Allah berikan tidak sia-sia begitu saja.
Kamis, 2 Agustus 2018, aku mengikuti kajian kemuslimahan di Masjid Alumni IPB, tepatnya di Jalan Cidangiang dekat Botani Square, Bogor. Sebenarnya letaknya jauh dari rumah, tapi tak ada alasan untuk tidak lebih dekat dengan-Nya. Justru, jarak yang jauh bukankah menjadi pahala tersendiri ketika kita memang meniatkan untuk mendekatkan diri kepada Allah? Aamiin. InsyaAllah.
Kajian kali ini memang khusus muslimah. Maka dari itu tema yang dibahas yaitu tentang apa saja yang perlu diperhatikan oleh para muslimah mengenai perkara dunia. Setelah menghadiri dan duduk di antara para muslimah itu, aku merasa paling lemah ilmunya. Mengapa? Dari pakaian saja sepertinya jilbabku yang paling pendek. Malu rasanya. Momen tersebut menjadi sebuah tamparan khusus kepada diriku yang masih jauh dari ketaatan kepada Allah. Mungkin disinilah bentuk rasa sayang Allah kepada aku, Allah mau aku lebih baik lagi, lebih taat lagi dengan syariatnya, lebih peka lagi kalau Allah mau kita dekat dengan Dia.
Jadi guys, pertama kita harus tau Allah itu sangat baik. Terlebih kalaupun kita sudah jauh meninggalkan-Nya, Allah masih selalu bersama kita. Memberikan kita napas, memberikan rezeki, memberikan waktu untuk melalukan apapun yang kita suka. Bukankah itu tandanya Allah masih bersama kita? Jadi, pahamilah bahwa kita yang butuh dengan-Nya. Kalau sekalinya kita jauh dari-Nya, kemungkinan terburuk adalah Allah membenci kita. Nauzubillahimindzalik. Jangan sampe ya teman.
Semoga kita saling mendoakan. Saling menguatkan, pokoknya jangan lupa deh sama Allah. Malu sendiri kita. Hehehe. Jangan lupa iman kita juga butuh dicharge! Karena itulah teman yang sholih dan lingkungan baik itu sangat diperlukan. Semangat kawan hehehe. Kita meraih jalan Allah sama-sama. Aku juga masih belajar kok hehe. Selamat liburan, semoga liburannya pun berfaedah ya.
Wassalamu'alaikum wr.wb
Hai, kenalan yuk!
Namaku Nurnafisah, kamu boleh panggil aku Aca. Di Blog inilah aku berbagi cerita. Jangan lupa tinggalkan komentarmu, ya!
Pengunjung
Isi Blogku~
SINIAR TEMAN CAHAYA
Followers
Postingan Populer
-
Hai, Ca. Gimana kabarnya? Beberapa waktu lalu aku lihat kamu lagi kebanjiran, ya? Bukan, bukan kena bencana. Tapi, kebanjiran di...
-
Tulisan kali ini cukup bar-bar, karena aku sengaja menulisnya untuk para laki-laki di luar sana yang sudah memiliki tambatan hati. Anggapla...
-
Hai, blogger. Rinduuuu teramat rindu nulis di sini. Rasanya belakangan ini terlalu banyak hal yang terjadi, sampai-sampai tidak sempat menul...
-
Semenjak hari itu, kehidupanku berubah drastis. Senyumku yang semula itu telah kehilangan rasa manis. Mencoba terus terlihat baik-baik saja ...
-
Sesuai judulnya, selamat. Selamat atas ilmu yang sudah ditempuh, selamat atas jerih payah mencapai cita-cita, selamat atas usaha...
Categories
Artikel
7
Ber-Seri
13
Berseri
1
Cahaya
15
ceirtaku
1
Ceritaku
249
Cerpen
5
Cinta
71
Feature
3
Hidup
18
Inspirasi
39
Inspiratif
15
Islam
65
Karya
16
Kebaikan Berbagi
6
Keluarga
44
Kisah
40
Kisahku
21
Liburan
10
Menulis
5
Motivasi
114
Resep
1
Sajak
55
Suratan Fiksi
26
Teman
55
Tips
3
Tips dan Informasi
31
Zakat
2