Bismillahirrahmaanirrahim..
Kali ini aku akan menceritakan pengalaman menarik yang insyaAllah bisa menjadi inspirasi kita untuk menjadi orang yang lebih baik.
Kali ini aku akan menceritakan pengalaman menarik yang insyaAllah bisa menjadi inspirasi kita untuk menjadi orang yang lebih baik.
Hari ini aku sekolah seperti biasa. Naik transpakuan tujuan baranang siang untuk mengantarkan aku ke dekat sekolah. Yap, aku harus jalan beberapa meter dari tempat pemberhentian transpakuan untuk sampai ke gerbang sekolah. Lumayan melelahkan pastinya, itulah kegiatan rutin saat mau ke sekolah atau pulang dari sekolah. Tak lupa juga aku selalu membasa basmallah untuk memulai hari yang insyaAllah penuh berkah.
Tadi pagi, aku tidak dapat kursi transpakuan karena hari ini aku berangkat agak telat, biasanya jam 5.30 tapi aku baru berangkat pada pukul 5.45 dari rumah. Jelas transpakuan sudah penuh dengan berbagai penumpang, entah mau sekolah atau kerja, atau bahkan melakukan kegiatan lainnya.
Saat aku berdiri, tak lupa aku bayar sebelum aku turun. Kemudian beberapa penumpang turun di halte tertentu, otomatis beberapa orang yang lain berusaha mengambil kursi kosong yang tersedia. Hanya aku dan salah satu anak kecil yang tidak memperebutkan satu kursi kosong yang tersisa. Terlihat anak berpakaian putih merah ini melihat terus kearah kursi. Seakan dia ingin sekali duduk tapi mungkin dia malu. Tapi aku tidak tega melihatnya terus berdiri sampai tempat tujuan. Kemudian aku memjlai percakapan,
"Dek, mau duduk?" Tanyaku kepadanya.
"Nggak, kaka saja.." jawabnya pelan.
Kemudian anak bertas pink itu berdiri memegang kursi.
"Nggapapa dek duduk aja.. kaka pegel kalo duduk." Saranku kepada dia, supaya dia gak malu.
Kemudian dia duduk dan menyambutnya dengan senyum kepadaku. Entah kenapa aku senang saat itu, seakan kebahagiaan yg dia dapatkan adalah yang aku dapatkan juga. Dengan headset yang aku pakai untuk.mendengar murottal di pagi hari, aku berdiri sebelah kursi adik tersebut. Ternyata dia turun lebih dulu dariku, lalu ketika dia ingin turun, dia berkata "duluan yah kak." Kemudian tersenyum.
"Dek, mau duduk?" Tanyaku kepadanya.
"Nggak, kaka saja.." jawabnya pelan.
Kemudian anak bertas pink itu berdiri memegang kursi.
"Nggapapa dek duduk aja.. kaka pegel kalo duduk." Saranku kepada dia, supaya dia gak malu.
Kemudian dia duduk dan menyambutnya dengan senyum kepadaku. Entah kenapa aku senang saat itu, seakan kebahagiaan yg dia dapatkan adalah yang aku dapatkan juga. Dengan headset yang aku pakai untuk.mendengar murottal di pagi hari, aku berdiri sebelah kursi adik tersebut. Ternyata dia turun lebih dulu dariku, lalu ketika dia ingin turun, dia berkata "duluan yah kak." Kemudian tersenyum.
Alhamdulillah pagi yang cerah aku dapatkan. Dengan bertemu gadis kecil tersebut, dia berangkat jauh dari rumah, padahal masih duduk dibangku sekolah dasar. Usahanya berangkat pagi ternyata sama seperti aku saat ini.
Dan sepulang sekolah tadi, aku pulang agak telat karena ada latihan nasyid lagi. Aku pulang dari sekolah pukul 17.20 dan berjalan kaki selama 10 menit ke terminal transpakuan yang berada di dekat botani square. Belum lagi karena menunggu TP penuh, jam 18.00 baru jalan.
Seperti biasa, aku bersama kedua temanku dinda dan shabira untuk pulang bareng. Rumah mereka memang searah denganku, lebih lengkap lagi kalau kita pulang bareng adil dan deva. Lengkaplah sudah rombongan tranpakuan jalan baru. Haha.
Ketika hari sudah mulai gelap, perjalanan selama 30menit akhirnya mengantarku sampai ke depan perumahan. Aku turun dari transpakuan dan bergegas menyebrang karena belum sholat maghrib. Namun tiba tiba, datanglah seorang ibu yang sudah berumur memegang tangnku erat lalu berkata, "bantu ibu nyebrang juga ya nak.."
Dengan senyun aku menjawab, "iya bu.. ayo pegangan tangannya aja."
Lalu ibu tersebut berkata, "iya, pinggang ibu sedang sakit. Tolong dibantu ya.."
"Iyaaa.. ibu tinggal dimana?" Tanya ku.
"Di blok depan, kamu dimana nak?" Tanya baik ibu tersebut.
"Di ujung komplek bu, lumayan jauh dari depan." Jawabku.
Ditengah tengah saat menyebrang, aku berbincang cukup lama dengan ibu tersebut. Kemudian sampailah kami ke sebrang setelah menyebrangi 2 jalan besar yang cukup ramai.
Dengan senyun aku menjawab, "iya bu.. ayo pegangan tangannya aja."
Lalu ibu tersebut berkata, "iya, pinggang ibu sedang sakit. Tolong dibantu ya.."
"Iyaaa.. ibu tinggal dimana?" Tanya ku.
"Di blok depan, kamu dimana nak?" Tanya baik ibu tersebut.
"Di ujung komplek bu, lumayan jauh dari depan." Jawabku.
Ditengah tengah saat menyebrang, aku berbincang cukup lama dengan ibu tersebut. Kemudian sampailah kami ke sebrang setelah menyebrangi 2 jalan besar yang cukup ramai.
Kemudian ibu tersebut mengucapkan terimakasih kepadaku. Lalu aku bertanya, "iya ibu sama sama.. ibu pulang naik apa?"
Kemudian ibu menjawab, "naik ojek nakk..."
Kemudian aku berkata, "hati hati dijalan ibuu..."
"Iya terima kasih banyak ya nak..." ibu tersebut mengelus pundakku dan tersenyum pulang. Lalu aku melihatnya terus sampai ia naik ojek dengan benar. Kasian sedang sakit. Setelah itu aku pulang.
Kemudian ibu menjawab, "naik ojek nakk..."
Kemudian aku berkata, "hati hati dijalan ibuu..."
"Iya terima kasih banyak ya nak..." ibu tersebut mengelus pundakku dan tersenyum pulang. Lalu aku melihatnya terus sampai ia naik ojek dengan benar. Kasian sedang sakit. Setelah itu aku pulang.
Kejadian hari ini memang tidak berkesan, bahkan setiap orang juga pernah atau sering terjadi. Tapi pelajaran yang dapat diambil adalah, bagaimana kita harus bersyukur karena hidup ini. Bersyukur atas nafas kemarin, hari ini, dan berdoa untuk kesempatan esok hari. Selalu ucapkan bismillah insyaAllah berkah.
Dengan si gadis dan si ibu, aku bahagia bisa.menemukan orang baik seperti mereka. Orang yang ramah dan menghargai oranglain. Dan percayalah bahwa sebuah kebaikan akan menimbulkan berkali lipat kebaikan yang akan datang kepada kita. Semoga Allah mengabulkan doa kita. Aamiin.
0 Komentar
Silakan tambahkan komentar Anda. Terima kasih sudah berkunjung.