Anitayu


 Siapa yang tidak membutuhkan teman? Mungkin dia bukan makhluk sosial yang sesungguhnya. Setiap manusia adalah makhluk sosial, yaitu makhluk yang membutuhkan manusia yang lain. Tak terkecuali aku, manusia yang belum sempurna, belum bisa hidup sendirian, dan aku butuh orang lain sebagai alarm kehidupanku.



Di dunia perkuliahan, aku sempat berpikir bahwa aku takkan pernah menemukan teman sejati seperti di SD dan SMP. Ya, teman yang Allah ridhoi sebagai perantara hidayah-Nya, Ampunan-Nya dengan kesalahan yang aku perbuat. Di satu sisi aku berpikir bahwa kampus memiliki lingkungan yang sangat kejam. Bahkan mungkin aku pesimistis akan melalui waktu yang lama untuk bisa beradaptasi di lingkungan baru seperti ini.

Namun semua pendapat itu bisa terhempaskan satu per satu. Seperti dipertemukannya ku dengan kedua orang ini, Anita dan Ayu.

Anita,
Seseorang yang ambisius, penuh keberanian, percaya diri yang tinggi, dan orang yang selalu optimis dan husnudzon terhadap apapun. Darinya aku belajar banyak hal, terlebih tentang semua yang telah aku sebutkan tadi.

Anita itu sederhana, aku suka. Dia juga jujur dan terkadang menjadi sesosok teman yang romantis. Walaupun kadang aku geli juga sih wkwkwkwk. Tapi di situlah dia pintar membuat kesan, seperti ketika ia memintaku mengajarinya mengaji waktu masih awal perkuliahan. Sesuatu yang sederhana, tapi dia memberikan kesan yang tak terlupakan.

Saat itu dia jujur kalau dia belum pandai mengaji. Bahkan masa kecilnya sangat kurang mempelajari Alquran. Saat itu sebagai teman barunya, aku sedikit bangga karena memiliki teman yang ingin belajar agama lebih dalam. Dari situlah aku bersimpati dan mulai menjalin pertemanan yang cukup akrab. Karena aku percaya, bukankah teman yang mengingatkan kita kepada kebaikan kita akan ikut baik? Begitulah sebaliknya kan?

--


Ayu, seorang yang telinganya terbuka untuk siapapun. Orang yang sangat baik, polos, dan pendengar yang baik. Dia lah salah satu orang terbaik untuk mendengarkan segala ceritaku. Dia juga anak yang rajin, yang aku lebih salut lagi adalah dia berani mencoba hal baru, walaupun awalnya takut tapi aku percaya dia hanya kurang percaya diri, sementara sebenarnya ia berkemampuan lebih.

Sayangnya, Ayu ini masih perlu belajar menata diri. Terkadang masih belum terbuka kepada oranglain, belum bisa memutuskan kebutuhan untuk dirinya sendiri. Tapi sebenarnya secara pemikiran dia tau apa yang harus dia lakukan. Walaupun berbeda dari Anita, tapi Ayu ini punya kesamaan dengan Anita yang mau belajar banyak hal.

Sebuah catatan kecil, bahwa mereka adalah dua orang yang penting dalam dunia kuliahku. Tanpa mereka mungkin aku gak punya semangat, gak punya jiwa kompetitif IP sama ayu hahaha, atau bahkan gak punya teman berbagi keluh kesah.


Pokoknya, untuk kalian berdua,
Makasih udah menerima aku apa adanya. Baik sama aku dan selalu ngingetin aku kebaikan. Ngasih aku solusi dari setiap masalah aku. Tingkatkan diri dan prestasi kalian, kita sukses bareng bareng ya, semangat. Maaf kalau selama ini aku banyak salah sama kalian. Ingetin aku kalau aku mulai jauh dari Allah, dan dari kalian :)

2 Komentar

Silakan tambahkan komentar Anda. Terima kasih sudah berkunjung.