![]() |
D'dieuland - Bandung. Foto dari Google. |
Secara pribadi, aku sendiri menganggap liburan adalah sesuatu yang sangat penting. Tapi, bukan berarti liburan itu harus jalan-jalan, kalau aku sih dikasih waktu beberapa hari atau beberapa minggu untuk istirahat dan me-time sudah cukup hehe. Menurut aku liburan bukan seberapa seringnya kita jalan-jalan, tapi seberapa besar kualitas waktu yang dimanfaatkan untuk me-refresh diri kita dari segala kejenuhan. Iya gak? Nah, dari "me-refresh" inilah yang setiap orang punya caranya masing-masing.
Aku sering memperhatikan orang lain, tanpa terkecuali. Beberapa kali aku melihat orang liburan, jalan-jalan, ke mall, ke kota inilah itulah, beli inilah dan beli itulah, semua orang hampir seperti itu. Di satu sisi, terkadang ada keinginan untuk punya rencana liburan seperti itu, tapi di sisi lain aku tipe orang yang pemikir. Setiap mau liburan, pasti ada aja yang dipikirin untuk jangka panjangnya.
Contoh;
"Aduh, kalau gue liburan ke sini, duit gue habis terus gue gabisa beli a, b, c, d......dst,"
"Kayaknya liburan ke A ntar aja deh, kalau sama keluarga,"
"Gak deh, ke sana kan udah pernah, mending baca buku di rumah atau nulis apa gitu,"
"Kalau nanti gue ke sana, mama sendirian terus kalau butuh gue gimana, dsb...."
Hahaha, lebay. Tapi begitulah kenyataan. Aku tipe orang pemikir yang sedikit lama, hehe.
Setiap liburan, aku selalu inget keluarga. Entah, liburan itu gak seasik kalau kita bareng keluarga. Mungkin sebagian ada yang sependapat sama aku, tapi kalau enggak juga gapapa. hehe. Jujur, aku ini orang yang deket banget sama keluarga, kalau dibandingin sama temen ya keluarga paling nomor satu deh. Jadi, kalau ada temen yang ngajak liburan ke sana sini dan ke mana pun, pasti mikir dulu. Gak kayak sama keluarga, diajak ke sana sini langsung ayok hehe.
Jujur, keluarga aku ini sudah pada masa di mana mereka sudah punya kehidupan masing-masing. Kalian pasti akan merasakannya suatu saat nanti. Papa yang semakin giat kerja di masa-masa tuanya, mama yang juga mulai sibuk menjadi seorang istri, ibu, dan kini jadi seorang nenek. Kakak yang mulai punya keluarga baru dan segala kesibukan nya, adik yang mulai dewasa dengan segala kegiatannya menuju dunia perkuliahan.
Melihat kondisi seperti ini, aku sebenernya sedih banget guys. Waktu gabisa diputar lagi ke masa di mana kita bareng-bareng lagi kalau liburan. Sekarang liburan tidak seasik dulu. Kemarin, kakak pertamaku mengajakku ke Bandung, dan itupun mengambil waktu libur papa dan adikku di hari Sabtu dan Minggu, jadi kita hanya 2 hari perjalanan ke Bandung. Padahal biasanya bisa sampai seminggu lah minimal.
Rasanya......campur aduk.
Rasanya sayang jika dilewatkan momen berkumpul sama keluarga kayak gini, apalagi bisa kumpul sama keluarga papa di Bandung. Kehadiran kakak ipar kali ini mengisi liburanku dengan tidak ikutnya kakak keduaku. Sedih, kasian dia di Bali sedang berjuang sendirian menuju skripsinya, sementara kita di sini jalan-jalan. Bener-bener bahagia, sedih, haru, semua campur aduk.
Perjalanan yang singkat juga bikin kita lebih capek. Belum lagi aku, adikku, mama, dan papa, harus berangkat naik kereta karena kita harus naik mobil dari rumah kakak iparku, di Jakarta. Ya, jadi sedikit cerita, sudah sekitar 3 tahunan mobilku dijual, jadi sekarang cuma pergi-pergi naik motor. Jadi, ke Bandung kali ini diajak sama kakak ipar yang belum pernah silaturahmi langsung ke Bandung menemui keluarga papa.
Berangkat sehabis subuh ke Stasiun Cilebut, terus menemui kakakku di Kalibata. Kemudian kamu berangkat ke Bandung pukul 8.00 pagi. Kemudian menembus kemacetan di Jakarta dan baru sampai Bandung sekitar pukul 1 siang. Kami mampir dulu ke Cimahi, rumah nenek (adiknya abah dari mama). Oiya, fyi, kalau di sunda Abah itu sama dengan kakek ya, sedangkan Nini/Enin itu sama dengan nenek hehe.
Jadi kami mampir dulu ke Cimahi untuk istirahat, sholat, makan siang, dan kangen-kangenan hehe. Lalu sehabis ashar, kita memutuskan untuk pergi ke guest house untuk segera check in. Perjalanan dari Cimahi ke Ciumbuleuit selama satu jam membuat kita gerah, akhirnya sesampai di guest house kita berenang sebentar sampai setengah 6 sore. Setelah itu sholat maghrib dan istirahat.
Kemudian, keesokan harinya kita berkumpul dengan keluarga besar papa. Setelah itu kita pulang. Sederhana bukan liburan kali ini?
---
Menurutku, bukan seberapa panjangnya kita liburan, tapi seberapa maksimalnya nilai yang didapat dari setiap liburan. Mungkin kalian berpikir, "Ngapain ke Bandung segala cuma sehari, gak capek apa? Mending cari waktu yang pas biar bisa liburan panjang...." Hahaha, klasik dan sederhana.
Kamu tau, mencari waktu yang pas untuk berkumpul sama keluarga seperti aku ini susah, lho. Menurutku dua hari kemarin adalah sangat berarti. Ya, mungkin memang capek. Tapi itulah kebahagiaan, harus ada yang dikorbankan. Sederhana saja, waktu bersama keluarga itu sangat penting. Aku tetap bahagia walaupun cuma dua hari, yaaa walaupun juga dihantui perasaan bersalah sama kakak keduaku yang kali ini gak ikut liburan, hehe. Maaf ya.
Ya, lagi-lagi aku mau ngingetin ke kalian untuk selalu bersyukur. Alhamdulillah aku aja masih dikasih liburan sama Allah, walaupun mungkin tidak seperti orang lain yang liburan ke sana kemari jauh dari kota asal. Tapi ambil lah pelajaran berharga dari setiap kesempatan. Apa yang kita dapatkan hari ini adalah yang terbaik dari Allah, 'kan? Hehehe. Jadi jangan berhenti bersyukur.
Setelah pulang dari Bandung, aku juga kembali kok me-refresh diri di rumah. Cuma sekadar me-time, baca buku, nulis, main laptop, begitu terus sepanjang hari. Hahaha. Tapi aku bersyukur, jadi buat kalian yang merasa iri sama oranglain yang liburan jauh jauh itu, berhentilah. Kamu punya quality time yang bagus kok, asal kamu mau mengisinya dengan hal yang bermanfaat. Jadi, semangat! Semoga liburanmu menyenangkan ya, hehe.
3 Komentar
Typo teroooos :v beeuh bener-bener manfaat liburannya caa, mantaps!👍🏼👍🏼
ReplyDeleteHaha, iya nih baru di recheck. Wkwkwk. makasihh hehe
ReplyDeleteJangan lupa mampir yaa! :)
ReplyDeleteSilakan tambahkan komentar Anda. Terima kasih sudah berkunjung.