Teruntuk Adik Saya


Hei, jarang jarang saya nulis ini untuk kamu. Entah kenapa saya kepikiran untuk nulis ini sebagai bukti bahwa saya mencintai kamu. Saya rasa sudah sepatutnya seorang kakak mencintai adiknya, seperti saya mencintai kamu. Saya minta maaf karena saya terlalu gengsi untuk mengatakannya setiap hari, tapi percayalah bukan karena saya tidak cinta, cuma karena rasa yang semakin berbeda. Ya kita sudah dewasa.


Saya minta maaf karena selama menjadi kakak, saya belum mencontohkan pribadi yang baik. Saya tidak bisa menjadi kakak yang mengajarkan adiknya belajar, saya bahkan tidak pernah mengajarimu belajar. Saya ingat terakhir kali waktu saya masih MAN, saya mengajarkan kamu sesuatu soal yang harus kamu kerjakan di rumah. Tapi semenjak kuliah, saya rasa belum pernah lagi.


Saya minta maaf karena selama saya kuliah, saya lebih sibuk dengan aktivitas saya sendiri. Bahkan, saya sempat meninggalkanmu sendirian di rumah tanpa ada bimbingan dari seorang kakak. Maaf saat itu saya harus ngekost karena keegoisan saya untuk bisa pergi merantau. Padahal cuma 44 km dari rumah ckck. Saya minta maaf karena saya selalu mengabaikan kamu tanpa memberi perhatian. Saya tidak pernah menelepon kamu, mengirimi kamu kabar, pesan, atau apapun. Saya rasa semenjak kita sama sama dewasa, hal itu memang jarang kita lakukan. Kita punya dunia masing-masing.

Tapi tidak apa, saya tetaplah kakakmu dan kamu tetaplah adik saya. Saya sangat berterima kasih karena selama 17 tahun kamu sudah hidup, kamu telah melengkapi hidup saya sebagai adik. Terlebih 4 tahun belakangan ini semenjak abang kita kuliah di Bali, kamu mengambil alih perannya untuk juga menjadi abang untukku. Terima kasih sudah menjadi kedua-duanya, sudah menjagaku, menemaniku, menegur aku ketika salah, membantuku di kala susah.


Saya tau kamu tidak sepenuhnya baik. Ada saja kekesalan yang seringkali sengaja atau tidak sengaja kamu buat atau lakukan di rumah, sehingga membuat seisi rumah kesal. Sikap cuek dan bodoamat-mu itu membuat kami (mama, papa, dan saya) harus sering-sering beristighfar. Saya yang sering menunggumu hingga larut malam itu sedikit bosan karena kamu sudah semakin banyak keluyuran, sampai-sampai tengah malam saya diganggu suara motor kamu yang baru saja pulang.

Saya tau, kamu sudah dewasa. Saya pun begitu. Kita kini punya kesibukan masing-masing yang membuat kita jarang bertemu di waktu yang sama. Sesekali kita berdua di rumah tapi tetap tanpa bicara. Tapi seringkali kita hanya bertemu ketika kita sama-sama hendak istirahat, kemudian pagi hari memisahkan kami kembali.

Begitulah waktu, kini membawa kami untuk mengurusi dunia kami sendiri. Tetaplah menjadi adik yang saya kenal, ya. Saya berterima kasih karena kamu sering membantu tugas kuliah saya. Meski seringkali kita bertengkar karena rebutan laptop, kamu yang sering edit video dan saya yang sering update blog. Hehehe. Saya juga sering sekali bertengkar denganmu untuk bawa laptop ke kampus dan ke sekolah. Kamu yang sibuk ujian pakai laptop sementara saya dengan kesibukan tugas kuliah saya yang harus pakai laptop. Terima kasih seringkali kamu mau mengalah untuk saya. Saya bangga sama kamu.


Sekarang, waktunya kamu berjuang untuk mimpi-mimpimu. Beberapa bulan lagi kamu akan kuliah, sudah dewasa ya, tak terasa, lho. Baru saja kemarin kamu main dengan saya di kursi taman, kemudian kamu jatuh ke got yang hitam itu. Saya ingat betul peristiwa 16 tahun yang lalu. Hahaha. Saya berharap kamu bisa mendapatkan kampus sesuai dengan passion kamu, ya! Ingat, kamu ini laki-laki. Akan ada saatnya kamu menjadi sukses dan bisa melamar anak orang lain, membiayainya, punya anak bersamanya, bertanggung jawab dengan dunia dan akhiratnya. Maka kamu harus menjadi lelaki yang sholih dan sukses, saya yakin kamu bisa.

Semangat ya, saya selalu doakan kamu untuk dapat masa depan yang cerah. Saya memang tidak pernah secara langsung menyemangatimu, tapi percayalah saya selalu mendoakanmu. Saya hanya percaya Allah punya jalan masing-masing untuk setiap hamba-Nya. Termasuk kamu, kamu pasti punya jalan cerita yang baik. Semangat menjalani segala tahapan jalur masuk PTN. Saya ingin kamu ke kampus negeri ya, supaya tidak mahal wkwkwk. Bismillah, Allah selalu bersama kita.

Dari kakakmu yang gengsi,
Untuk adik yang senantiasa menjadi Abang untuk kakaknya sendiri.

4 Komentar

  1. Foto pertama ngakak wkwkwkwkwk sukses teruss aca dan adik dan abang dan semuanya!

    ReplyDelete
  2. Wkwkwk. Foto jaman alay, maafin. Makasih doanya alex!

    ReplyDelete
  3. Website paling ternama dan paling terpercaya di Asia
    Sistem pelayanan 24 Jam Non-Stop bersama dengan CS Berpengalaman respon tercepat
    Memiliki 9 Jenis game yang sangat digemari oleh seluruh peminat poker / domino
    Link Alternatif :
    arena-domino.club
    arena-domino.vip
    100% Memuaskan ^-^

    ReplyDelete

Silakan tambahkan komentar Anda. Terima kasih sudah berkunjung.