![]() |
Foto/Unsplash.com |
Tapi tentang dua jiwa yang resah
Jiwa yang sedang berusaha pasrah
Pada kesedihan yang membuat tangis menjadi pecah
Dua mata yang saling bertatap bukan lagi yang dulu kutatap
Lengkung senyum yang biasa kulihat bukan lagi yang terlihat
Keluh kesah yang selalu diutarakan, kita terbalut kebohongan
Tak seperti sedia kala yang dahulu kini kukenang
Entah apa yang sedang merundung pertemanan kita
Kurasa ada sesuatu yang merasuk dan ikut menjelma
Menghilangkanmu dari jiwamu
Memisahkanmu dari dirimu
Menyamarkanmu dari kebaikanmu
Menepikanmu dari pribadimu
Dan menjauhkanmu dariku...
Akhir-akhir ini aku tidak lagi melihat sosokmu..
Bukan tentang raga yang tak saling bertemu,
Tapi tentang jiwaku yang tidak menemukanmu..
Sebenarnya ada apa?
Ataukah ini hanya sebuah resahku,
Atau kau pun merasakan hal yang sama..
Atau ini sengaja kau lakukan,
Atau hanya ketidaksengajaan yang kauabaikan?
Teman,
Bersama denganmu bukanlah waktu yang sebentar,
Aku sedikit banyak tau tentangmu meski belum khatam,
Aku resah akanmu yang tak lagi berdiri pada kakimu sendiri
Aku sedih pada dirimu yang tak mau lagi terbuka denganku
Aku kecewa kenapa kauselipkan dusta dalam pertemanan kita
Aku peduli padamu dari setiap kaki yang kaulangkahkan..
Mungkin bagimu aku hanya teman yang berlebihan
Tapi mungkin kamu yang berdiri pada persepsimu,
"Aku masih seperti biasa,"
Tapi akulah yang merasakan bahwa aku kehilanganmu.
Teman,
Kembalilah,
Mari kita berbagi telinga, senyum, dan cerita..
Mari kita kembali merajut pertemanan yang sehat,
Yang selalu kita rangkai setiap harinya,
Yang tidak terpengaruh oleh orang-orang lain,
Yang tidak mengubah pribadiku dan pribadimu
Teman,
Kembalilah..
Aku menunggumu...
0 Komentar
Silakan tambahkan komentar Anda. Terima kasih sudah berkunjung.