Berdirinya dua orang laki-laki di sana membuat satu orang perempuan itu ternyamankan. Meski Bandung-Bali jadi pijakannya sekarang, waktu langka untuk kebersamaan ini membuat rindu terbayarkan.
Sejak kami kecil, jarak usia membuat kami tak terlihat seperti adik dan kakak—justru sebagai teman masa kecil. Permainan apa saja tak pernah pandang jenis kelamin, semua kami mainkan dengan menyenangkan; main salon-salonan, main bola, manjat pohon, main di sungai, dll.
Formasi dua satu ini membuat kami tersadar bahwa yang dahulu "dua-dua" kini berkurang satu. Artinya, bertambahnya sesuatu bukan berarti akan bersama selalu—atau berarti akan berkurang satu demi satu.
Ya, Kita telah kehilangan satu formasi dan sosok kakak perempuan. Meski masih sama-sama menginjakkan kaki di bumi, rasanya kurang lengkap ketika dia terpaut jarak sekitar 50 km lebih karena ikut suami saat ini.
Sama halnya seperti hari ini. Ya, bertambahnya umurku bukan berarti aku bisa senang-senang. Artinya, ada satu jatah hidup yang berkurang sehingga aku harus memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin.
Selamat berkurang jatah hidupmu, Aca. Kini usiamu sudah 21 tahun. Artinya, kamu harus lebih dewasa dan buang jauh-jauh segala pikiran yang negatif. Buang juga segala pikiran berlebihanmu tentang sesuatu, belajarlah berhusnudzon dengan siapapun, hindari kebencian dan tebarkan segala kebaikan dan kebahagiaan.
Meski mungkin menurut sebagian orang kita tidak bisa sempurna di matanya, tapi belajarlah mulai saat ini kamu harus fokuskan segala kebaikan hanya untuk mencari ridho Allah SWT. Ke mana pun kamu cari seseorang yang sempurna dan menerima kamu, tapi hanya penilaian Allah yang paling berharga. Jadi, jangan bersedih ketika seseorang tidak menyukaimu karena suatu hal.
Oiya, di usia yang dewasa ini kamu perlu tersadar bahwa 21 bukan angka yang main-main. Soal percintaan, kamu tidak perlu lagi mencari siapa yang bisa menemanimu chattan setiap hari, siapa yang mampu membuatmu tertawa dan menghapus kesedihanmu lagi, siapa yang mampu memberikan apa yang kamu mau dan mengerti segala keadaanmu. Ingat, fokusmu sekarang bukan untuk mencari itu saja, tapi buatlah jalan hidupmu bermakna dengan menggapai cita-cita dan raih akhiratmu sebaik mungkin.
Aca, perkara cinta yang tidak halal, jangan lagi kamu prioritaskan. Gausah iri pada banyak orang yang sedang sayang-sayangan di luar sana. Meski kadangkala kamu pasti punya keinginan seperti mereka, 'kan? Ya, memang kemaksiatan akan terlihat indah di luar sana. Tapi, kamu pasti tau kan apa yang akan kamu dapatkan jika kamu meraih kebahagiaan dengan maksiat? Hayo, belajar lagi berpikir dewasa, ini adalah hari baikmu untuk berubah.
Kebahagiaan itu banyak asalnya. Terkadang kamu terlalu jauh mencari kebahagiaan di luar sana, padahal kebahagiaan itu dekat adanya. Ya, dari dirimu sendiri. Bahkan dari keluargamu, teman-temanmu, dan segala proses hidupmu. Semua itu bisa kamu bangun kebahagiaan di dalamnya. Janganlah risau mencari kebahagiaan di luar sana dengan berharap pada orang lain. Ingat, kalo jodoh mah gak akan ke mana kok! Fokus saja dulu sama cita-citamu, urusan cinta nanti pasti menyusul.
Aca, masih banyak hal yang harus kamu pelajari di muka bumi ini. Belajarlah memahami dirimu sendiri, jangan menyiksanya atau bahkan mendzoliminya. Dirimu perlu bahagia. Dewasa ini, kamu juga harus mulai memikirkan untuk membahagiakan orang-orang tersayangmu; mama dan papa misalnya. Jadi, belajarlah untuk tidak egois, ya. Ayo perbaiki akhlak dan adabmu. Suamimu berhak mendapatkan istri yang sholihah, anakmu berhak mendapatkan ibu yang cerdas dan bahagia, mama papamu juga berhak mendapatkan doa terbaik dari anaknya, saudara-saudaramu juga berhak memiliki orang tersayang seperti dirimu.
Terima kasih, Aca. Kamu sudah berjuang sejauh ini. Perjalananmu masih sangat panjang. Maka marilah berlari menuju akhirat yang kamu inginkan, sebab dunia hanyalah sebuah persinggahan. Jaga teman-teman baikmu yang senantiasa menemanimu saat kamu jatuh, balaslah kebaikan mereka sebisa mungkin. Kalau ada yang saat ini kamu benci, tolong dimaafkan, ya. Bukankah kamu juga akan memohon maaf pada temanmu jika kamu berbuat salah? Hehe :)
------
Begitulah dua satu. Perjalanan awalku dimulai dari detik ini, di hari ini. Empat Juni ke-21 ini harus membuat aku semakin sadar atas kekurangan dan kelebihan diri. Muhasabah dan doa adalah cara merayakan yang paling baik. Untuk kado, kue, atau bahkan lilin yang ditiupkan bukanlah tradisi kami.
Kalau memberikan kado sih kapan aja bisa hehe, apalagi kue. Rasulullah bahkan mengajari kami untuk saling berbagi hadiah agar tumbuh cinta di antara kami semua. Tapi, jangan dibiasakan ya di hari ulang tahun harus dirayakan seperti itu. Bahkan Rasulullah gak pernah memperingati hari lahirnya. Jadi, tolong didoakan aja hal-hal baik, yaa.. Semoga setiap harinya kita bisa selalu bermuhasabah diri.
Salam perubahan,
Jangan lupa bersyukur atas hari ini.
0 Komentar
Silakan tambahkan komentar Anda. Terima kasih sudah berkunjung.