Sebuah karya nyata dalam menuangkan emosi, isi hati, dan juga pikiran adalah dengan menulis. Entah dalam bentuk tulisan seperti apa, yang jelas menulis bisa menjadi jalan keluar dalam kekalutan yang terjadi dalam diri.
Sebagai pencinta menulis, aku menjadi salah satunya yang menjadikan tulisan sebagai media self healing. Mungkin banyak yang menyukai sajak dan puisi atau sekadar memo untuk menuangkannya. Aku pun sesekali menulisnya. Fiksi adalah jalan untuk menuangkan imajinasi yang muncul seketika.
Gak ada batasan dalam berfiksi. Kita bebas mengarang cerita sesuka hati dan sesuai keinginan hati. Kita bisa menciptakan tokoh yang kita suka, gerak pohon yang kita atur, dan suasana yang kita bangun. Fiksi begitu menyenangkan bila didalami. Lebih dari sekadar untaian huruf dan kata-kata yang beraturan.
Menulis fiksi membuatku bisa berinteraksi pada tokoh yang kubuat sendiri. Rasanya sangat menyenangkan ketika menghadirkan tokoh impian pada sebuah tulisan. Meski hanya bayang-bayang, rasanya seperti kenyataan. Berinteraksi pada sang fiksi memang kadang memabukkan.
Aku seringkali menciptakan tokoh-tokoh relatable yang mungkin saja ada di alam bawah sadarku. Seakan-akan tokoh itulah yang aku butuhkan di saat ide bermunculan. Ya, fiksi adalah cerminan hati dan pikiran. Maka jangan salahkan jika banyak kesamaan pada realistisnya.
Sudah lama sekali rasanya tidak berfiksi dengan beralur panjang, a.k.a jarang lagi nulis cerita dan novel. Sekarang lagi bertarung dengan serangkaian tulisan nonfiksi yang semakin hari terus kupelajari. Rumitnya minta ampun. Tapi, nonfiksi adalah ruang belajar sekaligus berekspresi. Bukan hanya sebuah bayangan ilusi, tetapi ilmu yang bermunculan pun kerap membuntuti.
Kadangkala, hal itu dirindukanku. Rindu pada sosok-sosok yang menemaniku menulis, menghiasai pikiranku, dan merasa tokoh itu nyata dan sedang melihatku menulis untuknya. Apa kalian pernah segila itu mencintai tokoh khayalanmu?
Entahlah, nyatanya hampir semua yang menulis bisa terhanyut pada fiksi buatannya.
Belum pernah coba?
Cobain, deh. Menyenangkan sekali. Aku yakin suatu saat bakal ketagihan punya teman fiksi.
Tenang, ini bukan bentul kegilaan. Hanya saja sebuah rasa menyenangkan dan sebuah apresiasi kepada si penulis tulisan (diriki sendiri)
Selamat berkhayal.
0 Komentar
Silakan tambahkan komentar Anda. Terima kasih sudah berkunjung.