Nurnafisah's Blog

This is my e-dairy of #MenebarCahaya

  • Home
  • Tentang Aku
  • Tips & Info
  • Sajak
  • Kontak


Pergantian tahun Masehi kali ini aku tidak menyiapkan sate-satean, ikan, daging, jagung, atau bakar-bakaran lainnya. Entahlah, semakin dewasa aku menyadari bahwa ini hanyalah momen biasa, tak perlu terlalu sibuk mengurusinya.
Justru, sudah beberapa tahun belakangan ini, yang kusiapkan bukan hanya refleksi diri, menuliskan mimpi, ataupun resolusi, melainkan menyusun beberapa pernyataan yang sudah lama dipendam dihati.

Aku menyadari, dalam berhubungan antarmanusia, tidak semua hal bisa diungkapan pada saat itu juga. Jadi, setelah kutelusuri, ternyata banyak, ya, hal-hal yang berkemul di hati dan meluap menjadi emosi tanpa terkendali.

Untuk itu, dalam pergantian tahun kali ini, aku mencoba menghubungi lagi beberapa teman to say thank you and sorry, untuk beberapa ucapan dan tindakan yang mungkin belum sempat tersampaikan. Entah itu belum lama ini, beberapa bulan lalu, atau bahkan beberapa tahun belakangan ini.

Malu? Pasti. Apalagi jika menghubungi seseorang yang setelah sekian lama tidak berkomunikasi lagi. Tapi, dari cara ini aku belajar bagaimana berdamai dengan diri sendiri, mengambil langkah yang lebih pasti, dan bagaimana cara mengekspansi hati.

Jadi, coba tengok lagi ke dalam hati. Kira-kira...
Adakah seseorang yang sedang kita sukai?
Adakah seseorang yang sedang kita benci?
Adakah seseorang yang sedang kita rindukan?
Adakah perasaan yang secara tak sadar, membuat hidup kita jadi sedikit berantakan?

Coba komunikasikan dengan cara ternyaman. Gak melulu harus dengan tulisan, kamu bisa ajak bertemu, lalu selesaikan.

Selamat menata hati dan perbaikan diri!🌼


Aku menyebutnya si penolong yang baik hati. Seseorang yang hadirnya secara kebetulan, datang di saat ada kesedihan dalam diriku. Meski dia datang tanpa tahu apa yang terjadi, tapi entah kenapa kehadirannya sangat melegakan hati. 

Dulu, beberapa tahun yang lalu, aku pernah bersusah payah sendirian di tengah lapangan, ketika hendak menjadi penanggung jawab dari sebuah cabang event olahraga di kampus. Kemudian, ada seorang laki-laki—yang kuhanya tau namanya—bernegosiasi tentang permainan tarik tambang kala itu, cabor yang sedang diamanahi padaku. 

Seketika, saat itu percakapan kami terhenti akibat hujan yang tiba-tiba mengguyur kampus dan sekitarnya. Hujan, hujan yang cukup besar, membuat tas yang aku gendong, papan jalan dan kertas yang kupegang, serta peralatan lain yang sedang kujaga menjadi basah seketika. 

Kemudian, lelaki itu membentangkan payung itu tepat di atas kepalaku. Entahlah, aku tidak tahu darimana payung itu berasal. Memang miliknya atau bukan, saat itu aku tidak peduli. Yang kupedulikan hanyalah semua peralatan dan barang bawaanku yang saat itu harus segera diamankan. 

Lalu, kami bergegas mencari tempat untuk berteduh. Sampailah kami di sebuah pendopo yang kami sebut "GSG". Di sanalah aku melihat lelaki itu kelelahan setelah menolongku. Duduknya mulai menunduk, matanya mulai sayup. Seketika, perasaanku terenyuh dan merasa tak enak karena sudah merepotkannya kala itu. Tapi aku bersyukur, "Ternyata masih ada ya orang baik seperti dia." 

Dan ternyata aku pernah nulis ini beberapa tahun yang lalu. (Read: Hujan Kamis Manis (1))

Itu pertolongannya yang pertama. Kala itu aku bersyukur karena telah Allah pertemukan dengannya, si anak baik hati, sang penyelamat yang datang entah dari mana. 

Kemudian, masih di hari yang sama, sepulang bertugas menjadi penanggung jawab cabor tadi, aku sholat ke masjid kampus. Hari yang mulai gelap disertai hujan tipis tipis kala itu. Namun, tampaknya event keseluruhan belum usai. Aku dan temanku kala itu disuruh datang ke sebuah tempat untuk melakukan rapat bersama yang lainnya.

Kala itu, aku dan temanku cukup bingung harus pergi naik apa. Hari yang mulai malam tak memungkinkan untuk kami menemukan bus kampus yang biasanya berlalu lalang hingga jam 8 malam saja. Ditambah lagi, beberapa barang bawaan tak bisa kami bawa jika hanya berdua saja. 

Lantas, saat itu aku berdoa, "YaRabb, tolong kirimkan bantuan melalui apa saja. Aku udah capek banget sebenernya, tapi masih harus rapat."

Lalu, kami berjalan perlahan menuju tempat rapat meski belum menemukan jalan keluar. Belum ada 5 menit, tiba-tiba dua motor berhenti tepat di samping kita lalu menawarkan bantuan. Rupanya, mereka juga punya tujuan yang sama, yaitu pergi ke tempat rapat yang telah ditentukan. Kami tidak melihat wajah dua pengendara motornya saat itu, sebab keduanya terhalang oleh helm yang menbungkus setengah wajahnya. 

Dan ternyata, motor besar yang kutumpangi kala itu adalah si lelaki penolong yang baik hati, yang pada siang itu datang memayungiku dan membantuku saat di lapangan. 

Ya, untuk kedua kalinya dia menjadi penyelamatku. (Read: Hujan Kamis Manis (2))

Dan yang terakhir, setelah aku merasakan sebuah kesedihan di penghujung tahun ini, baru-baru ini dia kembali menyapaku karena hendak menanyakan sesuatu. Tapi, rasanya aku sangat senang dan bahagia. Sebab, ternyata dia masih mengingatku sebagai temannya.

Hal sederhana itu mungkin gak begitu istimewa bagi sebagian orang. Tapi entah mengapa, aku selalu suka dengan tindakan kecil seseorang yang mungkin terlalu sering diabaikan, menyapa teman lama, misalnya. 

Mungkin gak semua orang bisa melakukan ini. Rasanya ini adalah hal yang tak mudah bagi beberapa orang untuk bisa menyapa teman lama yang tak pernah lagi menyapa ataupun bertemu secara langsung. Jadi bagiku, kehadirannya sekarang adalah pelipur laraku dari kesedihan beberapa waktu lalu. 

Untuk itu, bersama dengan postingan ini, aku mau menyampaikan banyak terima kasih kepada orang tersebut, yang kini kusebut dengan si penolong yang baik hati. Darinya aku belajar bahwa ternyata akan ada orang di luar sana yang merasa terkesan dengan kebaikan kita meski hanya dengan tindakan yang kecil. Mungkin bagi kita hal itu biasa saja, tapi bisa jadi hal tersebut menjadi sangat berkesan bagi seseorang. 

I'm so grateful to met and get to know you. Semoga kamu diberikan lindungan selalu oleh Allah, bahagia terus, diberikan kesehatan terus, dan sukses terus dalam apapun yang sedang diikhtiarkan. Terima kasih sudah mau berteman dengan orang sederhana seperti aku. Tetaplah menjadi baik, sekalipun jika suatu saat nanti kamu akan tumbuh di lingkungan yang kurang baik. Tetap semangat, tetap jadi temanku, ya?😁


Hari ini udah masuk bulan Desember. Itu artinya tinggal satu bulan lagi menuju tahun yang baru, yaitu 2023. Waw, rasanya cepet banget deh bisa ada di hari ini. Padahal kayaknya baru banget kemarin nyari-nyari kerja, sampai akhirnya sekarang udah kerja selama 5 bulan. 

Tahun ini menurutku sangat unpredictable. Pasalnya, banyak hal-hal di luar rencana yang terjadi. Mulai dari dapat kerjaan yang ternyata sesuai dengan apa yang selama ini aku harapkan. Tapi, beberapa hal di dalamnya juga tiba-tiba terjadi dan bikin pikiran aku lumayan numpuk~ hehehe.

Selain itu, di tahun ini aku juga mulai ikhlas dan belajar menerima perasaan apapun yang aku rasain. Mulai dari perasaanku pada seseorang yang sampai detik ini juga tidak terbalaskan. Aku sudah mulai bisa menerima perasaan itu, menikmatinya, tanpa meminta perasaannya dibalaskan. Dan, rasanya tenang aja sih punya perasaan ini. Aku udah mulai bisa memasrahkan perasaanku ke Allah aja, biar dituntunnya sama Allah langsung perasaan ini akan ke mana.

Oiya, masih ngomongin perasaan. Aku juga dikagetkan dengan dua orang laki-laki yang secara gamblang pernah bicara soal 'perasaan' kepada aku beberapa waktu lalu. Dan sekarang, keduanya sudah memiliki pasangan dan menjalani kehidupan selanjutnya bersama istri dan calonnya.

Sebenarnya aku merasa tenang, akhirnya mereka mendapatkan pasangannya masing-masing. Sehingga gak ada rasa bersalah yang harus aku tuntaskan lagi. Tapi, ada sesuatu hal yang masih mengganjal aja sih karena pernah punya masalah dengan keduanya tapi gak segera diselesaikan.

Aku gatau pikiran ini mengganggu aku aja atau dia juga. Kalau di aku, mungkin masih merasa mengganjal karena ada beberapa perkataan yang masih kuingat beberapa waktu lalu seseorang di antaranya sudah menyinggung aku. Tanpa basa basi, sejak itu aku unrespect dengan dia dan dia gak minta maaf sama sekali. Mungkin ya emang dia gak merasa bersalah.

Tapi, sebenarnya hal itu cukup mengotori hatiku. Namun, aku berusaha ikhlas sejak saat itu. Gak apa-apalah nerima omongan kayak gitu, walaupun bisa jadi fitnah sih perkataannya waktu itu. Cuma yaudah deh, biar luluh aja nanti perasaan keselnya di diri aku. Mungkin cuma butuh waktu hehehe.

Aku juga menyadari pasti aku ada salahnya juga sih waktu itu kenapa anggap perkataan dia sebagai becandaan, padahal akunya kesel hehehe. Ya, aku bohong sama diri aku sendiri waktu itu. Bilangnya gak kesel, padahal kesel parah. Akhirnya dia juga memperlakukan aku malah kayak gini hehehe.

Bismillah deh ya, 2023 semoga gak ada perasaan benci atau gak suka lagi sama orang. Semoga juga mereka bahagia dengan pilihannya masing-masing dan bisa mendapatkan keberkahan dalam ibadah terpanjangnya. Aamiin.




Gak kerasa November udah tanggal 25. Maaf belum posting lagi karena males hehehe gak deng karena sibuk juga ngerjain banyak hal. Tapi kali ini gak mau cerita banyak, cuma mau nitip dan share dikit soal hari ini. 

Aku gak tau mau bilang gimana lagi, aku cukup speechless kalau ngomongin kebaikan Allah yang tiada henti. 

Tau gak sih, bulan ini aku cukup boncos banget, alias lagi banyak pengeluaran, banyak pertemuan yang mendadak, jadi banyak hal yang gak terduganya. Dan udah tanggal 25 ini aku bener2 hemat banget karena uang mingguan yang udah aku pisahin tinggal tersisa dikit. Aku hemat2 banget sampe tanggal 1 nanti. Hehe. 

Tapi ya, ma shaa Allah, kemarin tiba2 disuruh bantu Pak Fauzy (dosen di kuliah dulu) untuk ngurusin tentang pembelajaran di kampus gitu. Tapi, aku kira beliau nyuruh aku untuk bantu bikin data2 apa gitu, ternyata disuruh sharing sama adik2 maba... kaget gak tuh. 

Pertama, aku ngerasa itu dadakan banget. Kedua, aku sebenernya kerja sampe sore dan gak bisa waktunya. Tapi ma shaa Allah, semuanya lancar2 aja. Aku izin ke Kak Dena langsung dibolehin dan ternyata pas aku ke kampus, bapaknya ngubah konsep acara jadi kayak sharing2 gitu. Terharu....

Dan lebih kerennya Allah, aku dapat rezeki dari acara itu lewat Pak Fauzy. Di tengah cashflow yang lagi berantakan, di tengah kekurangan... eh Allah kasih jalan. Alhamdulillah.

Makasih ya Allah. 

Udah ah, aku mau cerita itu aja wkwk. Ini aku nitip yaa foto-foto hari ini. 






Haha, random banget tiba-tiba pengen ngepost malam-malam begini. Seperti rutinitas lainnya, sebelum tidur aku selalu memikirkan sesuatu yang telah terjadi, yang pernah tercapai, atau yang telah dilakukan. 

Ya, sebutlah dengan evaluasi. Hal itu membuat aku sadar bahwa evaluasi diri itu penting banget bagi kita yang mau berkembang ke arah yang lebih baik. Sebab  apapun yang ada di masa lalu bisa kita jadikan pembelajaran penting untuk melangkah lebih baik. 

Suatu kerandoman malam ini, aku jadi teringat. Ternyata, dulu aku keren juga, ya. Kenapa? Wkwkwk.

Karena waktu TK, aku percaya diri banget. Ikut lomba nari, lomba mewarnai, bahkan lomba mengaji. Beberapa kali aku jadi juaranya, tapi orang tuaku kecewa karena sekolahku tidak mengapresiasi hal kecil itu sebagai mana sekolah kakakku menghargai pencapaian kakakku.

Ya, akhirnya di SD aku pindah ke sekolah kakakku. Di sinilah aku mulai memaksimalkan potensiku di bidang seni. Waktu kelas satu, aku pernah takut masuk kelas karena gak pintar sosialisasi. Tapi, hal itu terbantahkan karena aku mulai diajak berteman dan selalu dicari di kelas karena menjadi orang paling rame.

Aku bangga dengan diriku saat itu. Aku bisa bangkit dari ketidakpercayadirianku. Dan saat beranjak besar, aku mulai berani mengambil hal-hal berisiko lainnya. Aku bisa bermain dengan teman laki-laki, aku mau jadi ketua grup pramuka, hingga memimpin jurit malam meskipun awalnya takut. 

Tapi keberanianku itu membuatku terlihat kuat. Teman-temanku sempat segan padaku. Bahkan, ada yang iri hati karena melihat aku yang selalu ditunjuk sebagai ketua. Ya, sampai pernah sindir-sindiran atau bahkan dapat ejekan dari orang lain. 

Namun, itu tak membuatku gentar. Aku tetap berusaha semaksimal mungkin untuk jadi yang terbaik versi diriku. Aku bahkan pernah menjadi siswa teladan, disukai banyak ikhwan, dijaili teman-teman, hingga menjadi salah seorang pembaca tasmi Al Quran saat khotmul. Ma shaa Allah, aku keren banget!

Saat masuk dunia SMP, aku memutuskan untuk hijrah. Aku mulai men-syar'ikan pakaianku, ibadahku, serta pergaulanku. Aku mulai membentuk pribadi yang jauh lebih baik dan membentuk image yang baru di masa-masa SMP-ku. 

Hingga suatu ketika, aku sadar bahwa ternyata perubahanku ini tak menghalangi segala kesempatan untuk bertumbuh. Ya, aku tetap bisa berprestasi meski tidak di jalan yang sama. Tiba-tiba saja, aku ditunjuk sebagai ketua kelas di kelas 7, menjadi pemimpin upacara, menjadi kebanggan guru, hingga dipercaya menjadi perwakilan siswa yang menemani pelajar dari negeri tetangga. 

Gak cuma di situ aja, aku bahkan dicalonin jadi ketua osis. Yaaa, walaupun baru jadi bakal calon, belum jadi calon hehehe. Tapi, aku tetap keren, bisa melewati itu semua dengan tenang. Aku juga hebat pernah menang lomba kaligrafi se-Bogor Raya. Hahaha  padahal lawannya anak pesantren. Kok bisa ya aku menang?😂

Yang lebih gak nyangka lagi, aku bahkan pernah menjadi perwakilan sekolah untuk lomba hafalan juz 30 se-Jawa Barat. Aku juga bagian dari OSIS  dan paskibraka, serta ditugaskan untuk ikut lomba resensi Bahasa Indonesia di Islamic Book Fair di Senayan kala itu. 

Setelah lulus SMP, aku masuk ke dunia MAN yang membawa aku jauh berbeda 180°. Aku masih berprestasi, tapi aku juga dihantui berbagai masalah yang bertubi-tubi. 

Aku masuk ke kelas X yang penuh drama; suka ada pencurian, 3 orang yang tiap minggu pingsan, guru pada marah-marah ke kelas kita, nilai pada jelek2, lomba apapun gak pernah menang, dan pokoknya kelas x adalah kelas paling berkesan tapiiiiii gak berkembang haha. Keren sih aku bisa bertahan jadi salah satu dari mereka. 

Tapi, aku tetap keren karena bisa aktif di nasyid, bahkan pernah ikut lomba di tv! Dengan modal prestasi menang nasyid di Bogor2 aja wkwkw. Tapi, keren sih, di sini aku mulai berani lagi untuk.tampil, setelah sekian lama kayaknya agak terhambat dan culture shock. Oiya, aku juga jadi 10 besar di kelas X waktu itu. 

Sayangnya, prestasi terakhir gak bertahan sampai kelas XI. Aku bahkan malah jadi 10 orang terburuk prestasi eksaknya. Nilaiku anjlok, pertemananku sempit, prestasiku terhimpit. Alias, aku jadi useless banget waktu itu. Tapi, aku belajar banyak di sini. Aku jadi composer lagu, jadi pemandu paduan suara di kelas, yang kasih konsep untuk resital seni budaya, daaann tetap berkarya di nasyid. 

Ya, aku mulai paham bahwa passionku memang di luar eksak. Aku suka menulis, suka menggambar, suka organisasi, suka bernyanyi, suka mengulik lagu dan suka hal baru apalagi tentang kreativitas. Bagiku saat itu, eksak bukan lagi menjadi prioritasku. Dan aku bangga dengan apa yang aku tekuni hingga sekarang. 

Aku juga suka bahasa Indonesia, itu menjadi buktiku bisa dapat nilai besar saat UN. Aku juga bangga deh bisa masuk kuliah jurusan IPS hanya dengan rapot anak IPA hahaha. Tentu gak ada yang kebetulan, semuanya sudah diatur Allah sedemikian rupa.

Aaaah kalau diingat-ingat, kayaknya masih banyak deh yang belum diceritakan di sini. Tapi, aku senang karena ternyata aku bisa berkembang pesat sejauh ini. Bahkan yang orang lain gak tau, aku sempat jatuh sejatuh-jatuhnya, dan seperti me-reset diriku sendiri waktu itu. Hingga sekarang, proses bangkit itu masih dilakukan. 

Yaa... begitulah. Ternyata lebih sulit mempertahankan daripada mendapatkan. Sampai sekarang suka ngerasa malu dengan Aca yang dulu yang begitu percaya diri, berprestasi, suka tantangan dan ambisi, serta gak pernah takut mengambil suatu tindakan yang berisiko. Lihatlah Aca yang sekarang, udah beda sekali. 

Tapi,.aku berharap Aca yang saat ini juga merupakan hasil terbaik dari proses yang pernah dilewati. Yang tentunya, akan selalu berkembang dan kembali ke arah dan jalan yang lebih baik lagi. Semangat ya. Buat kalian juga yang lagi evaluasi diri. 

Seberapa sering kamu mengapresiasi dan evaluasi?
Newer Posts Older Posts Home

Hai, kenalan yuk!

Namaku Nurnafisah, kamu boleh panggil aku Aca. Di Blog inilah aku berbagi cerita. Jangan lupa tinggalkan komentarmu, ya!

Mari kita berteman~

Pengunjung

Isi Blogku~

  • ▼  2024 (15)
    • ▼  December (1)
      • Life Update Setelah Menghilang
    • ►  September (1)
    • ►  August (4)
    • ►  February (2)
    • ►  January (7)
  • ►  2023 (30)
    • ►  December (3)
    • ►  November (5)
    • ►  October (1)
    • ►  August (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  May (1)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (5)
  • ►  2022 (25)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (4)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (4)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2021 (52)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
    • ►  October (5)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (5)
    • ►  June (4)
    • ►  May (6)
    • ►  April (5)
    • ►  March (2)
    • ►  February (5)
    • ►  January (9)
  • ►  2020 (71)
    • ►  December (3)
    • ►  November (8)
    • ►  October (6)
    • ►  September (6)
    • ►  August (3)
    • ►  July (7)
    • ►  June (11)
    • ►  May (6)
    • ►  April (6)
    • ►  March (6)
    • ►  February (4)
    • ►  January (5)
  • ►  2019 (69)
    • ►  December (5)
    • ►  November (8)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (7)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (4)
    • ►  April (7)
    • ►  March (8)
    • ►  February (9)
    • ►  January (5)
  • ►  2018 (36)
    • ►  December (9)
    • ►  November (4)
    • ►  September (1)
    • ►  August (4)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2017 (25)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (4)
    • ►  July (3)
    • ►  June (4)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (11)
    • ►  December (2)
    • ►  November (2)
    • ►  October (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
  • ►  2015 (10)
    • ►  December (1)
    • ►  September (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (4)
    • ►  March (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2014 (20)
    • ►  December (4)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (2)
    • ►  August (5)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
  • ►  2013 (8)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  April (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2012 (92)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (10)
    • ►  June (10)
    • ►  May (31)
    • ►  April (27)
    • ►  March (4)
  • ►  2011 (7)
    • ►  November (3)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)

SINIAR TEMAN CAHAYA

Followers

Postingan Populer

  • Semoga Allah Balas Usahamu
    Hai, Ca. Gimana kabarnya? Beberapa waktu lalu aku lihat kamu lagi kebanjiran, ya? Bukan, bukan kena bencana. Tapi, kebanjiran di...
  • Teruntuk Laki-Laki yang Sudah Dimiliki
    Tulisan kali ini cukup bar-bar, karena aku sengaja menulisnya untuk  para laki-laki di luar sana yang sudah memiliki tambatan hati. Anggapla...
  • Life Update Setelah Menghilang
    Hai, blogger. Rinduuuu teramat rindu nulis di sini. Rasanya belakangan ini terlalu banyak hal yang terjadi, sampai-sampai tidak sempat menul...
  • Semenjak Hari Itu...
    Semenjak hari itu, kehidupanku berubah drastis. Senyumku yang semula itu telah kehilangan rasa manis. Mencoba terus terlihat baik-baik saja ...
  • Selamat, untukmu.
    Sesuai judulnya, selamat. Selamat atas ilmu yang sudah ditempuh, selamat atas jerih payah mencapai cita-cita, selamat atas usaha...

Categories

Artikel 7 Ber-Seri 13 Berseri 1 Cahaya 15 ceirtaku 1 Ceritaku 249 Cerpen 5 Cinta 71 Feature 3 Hidup 18 Inspirasi 39 Inspiratif 15 Islam 65 Karya 16 Kebaikan Berbagi 6 Keluarga 44 Kisah 40 Kisahku 21 Liburan 10 Menulis 5 Motivasi 114 Resep 1 Sajak 55 Suratan Fiksi 26 Teman 55 Tips 3 Tips dan Informasi 31 Zakat 2

Subscribe this Blog

Name

Email *

Message *

Music

Pair Piano · 놀러오세요 동물의 숲 (Animal Crossing) Piano Compilation

nurnafisahh

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates