Nurnafisah's Blog

This is my e-dairy of #MenebarCahaya

  • Home
  • Tentang Aku
  • Tips & Info
  • Sajak
  • Kontak


Takdir baru, ada yang gak asing sama kata ini? Hahaha, yaa. "Takdir baru" sudah pernah aku singgung sebelumnya di postingan yang ini. Aku janji ya mau cerita di sini? Oke, kalau gitu sekarang aku mau cerita soal ini.

Jadi, beberapa hari belakangan ini aku dan teman kantorku sedang merajut memori bersama. Mulai dari banyak berbincang dan cerita, packing bareng, tukeran kado, buka bersama, hingga foto studio. Kenapa demikian? Karena ternyata kami sama-sama mendapatkan "takdir baru" itu. Hehehe.

Takdir baru apa?

Kabarnya, beberapa hari sebelum itu, kami mendapatkan kabar yang entah baik atau buruk, yang jelas bikin kita cukup kaget. Ya, kami kena PHK alias pemberhentian hari kerja. Kami yang hanya berenam ini cukup kaget karena 4 dari kami kena PHK, satu orang memang sudah mengajukan resign, dan satu orang lagi kembali ditarik di kantor tersebut, namun dengan kondisi manajemen yang berbeda.

Ya, katanya akan ada pergantian manajemen di kantor ini. Namun, sayangnya hanya butuh 2 orang lagi untuk membantu di sana. Sementara, yang bisa meneruskan hanya satu, jadi sisanya selesai deh. 

Jujur, sebelum kabar ini terucap dari manajer-ku hari itu, beberapa hari sebelumnya aku udah galau pengen resign karena beberapa hal. Aku sudah sampai cari-cari loker untuk menjadi back-up-an sebelum akhirnya aku berhenti dari sana. Namun, sayangnya belum nemu juga sampai sekarang.

Bahkan, aku sampai bilang ke orang tua pengen nikah aja rasanya daripada harus nyari kerjaan baru lagi hahaha. Yang penting udah punya pengalaman kerja, pikirku pendek kala itu. Selagi proses mencari tempat baru itu, aku juga sambil berdoa sama Allah untuk minta jalan keluar dari kegalauanku kala itu. Dan ternyata...

Gak lama dari itu, Allah kasih jawaban ini. Ya, di PHK. Mungkin ini jalan dari Allah agar aku bisa 'berhenti'. Jujur pas tau keputusan ini aku gak sedih-sedih banget, karena justru aku senang sebab telah menemukan titik terang dari kegalauanku selama ini. Bahkan aku gak 'resign' sendirian, tapi berempat! wkwk Jadi ada temennya.

Setelah dapat keputusan itu, aku cukup tabah. Meskipun teman2 yang lain juga sedikit marah, kesal, dan kaget berat karena keputusan yang cukup mendadak ini. Mana lagi 3 dari 4 kepikiran untuk bayar kuliah gimana, termasuk aku hehe. Tapi, ya syukuri sajalah, inshaaAllah ada jalannya kok kalau Allah udah kasih ketetapan seperti ini. Aku yakin itu.

Semangat ya kawan-kawan dalam menghadapi takdir baru ini. Semoga Allah berikan kemudahan deh untuk jalan kita ke depannya. Walaupun bingung ya harus cari kerja di mana lagi. Jujur susah banget nyari kerja di zaman sekarang. Tapi bismillah aja deh.

Mohon doanya juga ya teman-teman.


Beberapa hari lalu, aku dihubungi oleh seorang pegiat literasi, yang mana kakak itu adalah rekan kerjaku saat magang di Inspira Pustaka. Mungkin kamu yang belum tau ceritanya, bisa baca di sini. Jadi, intinya dulu aku setelah lulus kuliah sempat disibukkan dengan kegiatan literasi di Inspira Pustaka.

Tepatnya10 hari yang lalu, kakak itu menghubungiku dengan kata-kata seperti pada tangkapan layar yang ada di postingan ini. Ya, kakak tersebut meminta izin untuk mendaftarkan karyaku ikut Sastra Award yang diadakan oleh Kemendikbud.

Jujur, saat pertama kali dapat pesan itu aku kaget. Soalnya selama ini sudah jarang juga tawaran pekerjaan atau komunikasi lagi dengan teman-teman Inspira Pustaka. Namun, saat ada tawaran ini aku juga gak punya alasan untuk menolak. Lagian, gak ada salahnya kalau mendaftarkan karyaku. Kalau menang ya Alhamdulillah, kalau engga ya gapapa, namanya juga nyoba hehe.

Habis itu, aku langsung memenuhi syarat administrasinya. Setelah itu, kirim! 

Alhamdulillah, karyaku sudah disubmit katanya. Aku seneng sih bisa dapat kesempatan ini, walaupun gak tau gimana hasilnya. Mohon doanya ya teman-teman. Semoga aja hasilnya terbaik, syukur-syukur bisa masuk nominasi atau menang hahaha. ngarep. 

Tapi gak ada yang mustahil kan? hehe. 

Anehnya, awalnya aku ngerasa biasa aja, gak berharap apa-apa. Pas daftarin tuh kayak yaudah, gak ada salahnya nyoba. Tapi, pas sekarang udah menemukan 'takdir baru', kayaknya kesempatan ini harus didoakan terus menerus nih, siapa tau bisa jadi sumber kebaikan yang baru. Hehehe.

TAKDIR BARU APAAA?!

hehehehehe. ada suatu hal yang belum aku ceritain di sini. Next aku cerita ya! Pokoknya doain aku dulu semoga Sastra Award ini jadi batu loncatan aku ke depannya ya. Bismillah, semoga Allah kasih hasil terbaik. Aaamiin <3
Foto hanyalah pemanis



Aku merasa tak pantas.
Saat pesanmu itu melambung di obrolan bercanda kita.
Tiba-tiba, sesuatu hal serius terjadi
Dan aku mengikuti alurnya,
Sampai tahu ujung percakapan kita.

Ternyata, suatu hal tersampaikan. 
Entah ini sebuah ujung dari penantian,
atau justru sebuah ujian,
untuk diriku yang sudah terlalu lama sendirian.

Pikirku, aku harus kembali memulai
Melupakan semua hal lalu, kemudian kembali
aku berusaha meyakinkan diri,
tapi di sisi lain, keraguan itu muncul dari orangnya sendiri

Mungkin aku sudah cukup yakin,
tetapi keyakinan itu belum sefrekuensi.
Berharap ini hanyalah ujian,
tetapi nyatanya semakin samar.

Entah bagaimana ujungnya nanti,
yang jelas aku harus lebih banyak berdoa lagi.
Aku hanya tak ingin semua terjadi, 
oleh karena aku yang lelah dengan hidupku sendiri.

Semoga semesta turut membersamai proses kita,
dan Allah senantiasa menunjukkan jalan terbaik-Nya..


Halo teman-teman semua. Gimana kabarnya nih? Semoga kabar kalian sehat selalu dan diberikan keberkahan dalam hidupnya. Kali ini aku mau cerita tentang sebuah perjalanan baru yang semoga aja bisa meningkatkan kualitas diri aku dan juga memberikan kebaikan yang lebih banyak lagi di dalam hidupku.

Jadi, kemarin tepatnya pada tanggal 11 Maret 2023, aku ikut yang namanya orientasi dari universitas yang baru aku ikutin yaitu Universitas Terbuka. Belum lama ini aku memang terdaftar sebagai mahasiswa baru untuk program lanjutan dari D3 ke S1 dan aku meneruskan kuliahku di jurusan FHISIP mengambil Prodi ilmu komunikasi.

Sebenarnya kalau misalnya ditanya kenapa pengen kuliah lagi, aku merasa belum sebegitu yakin waktu itu. Tapi, suatu hal yang bikin aku maju untuk kuliah adalah aku percaya bahwa belajar itu nggak ada yang sia-sia. Jadi, ketika aku ditempatkan Allah waktu itu di jurnalistik itu artinya aku harus bisa meneruskan amanah dan juga mempelajari itu dengan tuntas.

Ditambah lagi aku merasa bahwa wanita itu memang sudah sepatutnya pintar dan seperti yang kita tahu pintar itu identik dengan ilmu. Walaupun bukan hanya dari akademik, ya, tetapi akademik itu bisa membantu mengasah pikiran kita supaya lebih fresh dan juga bisa lebih mudah menyerap ilmu-ilmu yang lain.

Untuk itu menurutku gak ada salahnya untuk meneruskan D-3 ke S-1 karena gelar juga cukup menunjang apapun yang akan kita lakukan ke depannya, misalnya dalam hal berbisnis, bekerja, berumah tangga, bahkan sampai kita nanti memutuskan untuk punya anak. Gelar memang bukan satu-satunya aspek yang sangat berpengaruh, tapi menurutku dengan kita punya gelar di dunia kita juga bisa mengangkat derajat orang tua kita walaupun orang tua kita nggak punya gelar.

Jadi, itu menurutku salah satu alasan atau salah dua alasan yang bikin aku yakin untuk lanjutin kuliah. Karena aku juga sudah merasa mampu untuk bayar sendiri tanpa harus membebani orang tua dengan uang mereka. Jadi, seharusnya aku bisa jauh lebih bertanggung jawab untuk kuliah yang kedua kali.

Oh iya, aku jadi pengen cerita tentang orientasi kemarin yang singkat tapi cukup memberikan aku sebuah reminder dan juga hikmah gitu ya. Semoga kalian bisa menemukan hikmah yang sama juga dari cerita ini dan punya semangat lagi untuk bisa kuliah.

Aku senang banget akhirnya aku bisa kuliah lagi dan aku kemarin benar-benar gak punya teman sama sekali, sampai aku harus memberanikan diri mencari teman chat di grup angkatan yang ada banyak banget itu sampai 1000 orang. Kemudian aku harus bisa memulai duluan walaupun aku tidak terbiasa dan akhirnya Alhamdulillah kemarin orientasi Aku berjalan lancar dan aku mendapatkan 3 teman baru waktu kemarin orientasi.

Kagetnya, ternyata peserta orientasinya ada banyak yaitu ada 300 orang dan aku kira orang yang hadir di sana adalah orang-orang yang umurnya di bawah aku. Tapi ternyata yang hadir ke sana, sebagiannya adalah guru-guru yang sudah mengajar tapi dia belum punya sertifikasi kuliah akhirnya mereka kuliah untuk mendapatkan gelar keguruan itu.

Oiya, aku juga menemukan salah satu bapak yang sekiranya udah 40 sampai 50 tahun baru kuliah dan mereka semangat untuk belajar hanya untuk bisa lebih baik lagi dalam mengisi kualitas dirinya. Itu alasan yang mereka bilang waktu ditanya sama panitia. 

Tak cuma itu, aku juga menemukan seorang ibu yang sudah beranak dua, ikut orientasi pada hari itu sambil membawa analnya yang ia gendong menghadap depan. Aaaa, gemasnya! Mana bayinya anteng banget lagi, xixixi. 

Ditambahl lagi ya, waktu orientasi panitianya tuh cerita, kalau mereka itu punya mahasiswa yang tertua di Universitas Terbuka se-indonesia ataupun seluruh negeri itu ada di Universitas Terbuka Bogor yang mana mahasiswanya sudah berumur lebih dari 80 tahun. Awalnya nggak nyangka sih! Tapi, kalau dipikir-pikir rasanya gak ada yang mustahil untuk orang yang masih semangat belajar terus dia mengejar apa yang ingin dia capai sampai akhir hayatnya.

Menurutku ini adalah sebuah tamparan bagi kita yang merasa sering banget males belajar karena memang pada dasarnya ilmu itu nggak akan ada habisnya. Seperti yang kita sadari, kita ditakdirkan di dunia ini salah satunya ya untuk belajar. Jadi, Sudah seharusnya kita semangat untuk terus berkarya, belajar, beribadah, menjadi diri yang lebih baik lagi.

Ya.. Semoga kita bisa jadi lebih baik ya sama seperti mahasiswa tertua itu yang nggak pernah lelah berhenti untuk belajar. Ini hanya sebuah ikhtiar kita mendapatkan yang terbaik dari Allah, mendapatkan kasih sayangnya, mendapatkan ilmu yang diridhoinya, mendapatkan perhatiannya, untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi, untuk menjadi calon ibu yang baik untuk menjadi istri yang berpendidikan, hingga menjadi anak dari kedua orang tua yang bangga nantinya melihat anaknya nggak pernah berhenti belajar.

Semangat terus ya buat kita semua! Semoga Allah mudahkan jalannya menuju apapun yang baik-baik. Aamiin ya robbal alamin✨️

Hai, si Filosofis?

Bagaimana kabarmu? Rasanya aneh beberapa hari ini sudah tidak menunggu balasan pesanmu. Padahal kalau semua ini masih berlanjut, ini masih waktu yang memungkinkan untukmu balas pesanku. Ya, karena hilangmu pernah lebih daripada ini. Tujuh hari, iya. Menurutku itu sudah definisi menghilang, tapi bedanya kamu datang lagi waktu itu. 

Eh, iya, bagaimana kabar anjing kecilmu yang pernah kulihat di beranda media sosialmu? Lucu deh dia. Mungkin jika bertemu dengan kucing yang tiap hari ke rumahku, ia akan bertengkar selalu. Atau bahkan berteman ya? Main bersama, makan bersama, atau sekadar berlarian di halaman depan rumah. 

Oiya, beberapa hari lalu aku sudah membalas pesanmu. Tapi, tiba-tiba pikiranku berubah. Lalu, aku tarik seluruh pesan yang sudah terkirim itu, yang entah sudah kaubaca atau belum. Aku cuma tak ingin membuatmu semakin terikat dengan pesan pesan yang kauanggap harus kau balas. Ditambah lagi, kulihat tak ada lagi suatu hal yang perlu kita perpanjang. Lagi-lagi, percakapan menemui jalan buntu dan kamu selau tambah lagi dengan pertanyaan lagi apa dan how was ur day?

Sebenarnya aku senang dengan dua pertanyaan itu, tapi lama-lama bosan juga. Aku berharap kita bisa bicarakan hal lain; berdiskusi tentang suatu hal yang tidak kita pahami, saling sharing apa yang kita baca, bercerita tentang hal-hal kecil, atau sekadar mengirim foto keseharian yang lebih daripada cukup. Tapi, beberapa kali percakapan ini kutanyakan, kamu melewatkannya. Entahlah sengaja atau memang tidak, tapi sepertinya Tuhan tidak menakdirkan kita untuk terlalu jauh.

Kau tau, aku begitu senang berbincang denganmu; meski hanya berbalas sehari sekali. Aku jadi mendapatkan hal baru yang belum kutahui, mulai dari musik kesukaanmu, kegiatanmu, ilmu-ilmu yang kamu pelajari, hingga buku favorit yang kerap kali kaubaca. Aku cukup terkesima, karena ternyata kita adalah dua orang yang cukup berseberangan. Si filosofis bertemu si receh yang sukanya nulis hal romance menye-menye, suka cerita random dan gak jelas, hingga selera musik yang pasaran. 

Hal itu membuatku cukup insecure, sih. Berteman saja rasanya kita tak cocok. Kamu begitu jauh di atasku, sementara aku belum ada apa-apanya. Hahaha. Lucu memang. Ingin berteman dengan yang pinter, tapi malu dengan diri sendiri yang pinternya cuma sekian. Ah, sudahlah. Bukan saatnya membandingkan diri. Aku tetap bangga dengan diriku sendiri yang seperti ini. Hanya saja aku takut kamu tidak nyaman denganku yang apa adanya ini. 

Hei, filosofis. Jaga kesehatan, ya? Sepertinya kamu cukup sibuk menjalani hidup ini. Meskipun aku tidak  tahu apa saja keseharianmu, sih. Tapi tampaknya, kamu cukup fokus dengan apa yang kamu jalani sekarang. Kuharap Allah selalu memberkahimu, memberikanmu kelancaran atas pendidikan yang sedang kamu usahakan, serta pekerjaan apapun yang kamu jalani. 

Senang berkenalan denganmu, boy. Kapan-kapan sapa aku lagi, ya? Semoga kita bisa bertemu lagi nanti. Menuntaskan rindu yang terhalang dengan kegengsian ini. Hahaha. Bye! I will miss you, boy.
Newer Posts Older Posts Home

Hai, kenalan yuk!

Namaku Nurnafisah, kamu boleh panggil aku Aca. Di Blog inilah aku berbagi cerita. Jangan lupa tinggalkan komentarmu, ya!

Mari kita berteman~

Pengunjung

Isi Blogku~

  • ▼  2024 (15)
    • ▼  December (1)
      • Life Update Setelah Menghilang
    • ►  September (1)
    • ►  August (4)
    • ►  February (2)
    • ►  January (7)
  • ►  2023 (30)
    • ►  December (3)
    • ►  November (5)
    • ►  October (1)
    • ►  August (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (3)
    • ►  May (1)
    • ►  April (3)
    • ►  March (1)
    • ►  February (3)
    • ►  January (5)
  • ►  2022 (25)
    • ►  December (1)
    • ►  November (1)
    • ►  October (1)
    • ►  September (4)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  June (4)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2021 (52)
    • ►  December (3)
    • ►  November (2)
    • ►  October (5)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (5)
    • ►  June (4)
    • ►  May (6)
    • ►  April (5)
    • ►  March (2)
    • ►  February (5)
    • ►  January (9)
  • ►  2020 (71)
    • ►  December (3)
    • ►  November (8)
    • ►  October (6)
    • ►  September (6)
    • ►  August (3)
    • ►  July (7)
    • ►  June (11)
    • ►  May (6)
    • ►  April (6)
    • ►  March (6)
    • ►  February (4)
    • ►  January (5)
  • ►  2019 (69)
    • ►  December (5)
    • ►  November (8)
    • ►  October (4)
    • ►  September (4)
    • ►  August (7)
    • ►  July (5)
    • ►  June (3)
    • ►  May (4)
    • ►  April (7)
    • ►  March (8)
    • ►  February (9)
    • ►  January (5)
  • ►  2018 (36)
    • ►  December (9)
    • ►  November (4)
    • ►  September (1)
    • ►  August (4)
    • ►  July (5)
    • ►  June (2)
    • ►  May (2)
    • ►  April (1)
    • ►  March (2)
    • ►  February (3)
    • ►  January (3)
  • ►  2017 (25)
    • ►  October (2)
    • ►  September (2)
    • ►  August (4)
    • ►  July (3)
    • ►  June (4)
    • ►  May (3)
    • ►  April (2)
    • ►  March (1)
    • ►  February (2)
    • ►  January (2)
  • ►  2016 (11)
    • ►  December (2)
    • ►  November (2)
    • ►  October (3)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
  • ►  2015 (10)
    • ►  December (1)
    • ►  September (1)
    • ►  May (1)
    • ►  April (4)
    • ►  March (1)
    • ►  January (2)
  • ►  2014 (20)
    • ►  December (4)
    • ►  November (1)
    • ►  October (4)
    • ►  September (2)
    • ►  August (5)
    • ►  July (2)
    • ►  June (2)
  • ►  2013 (8)
    • ►  August (2)
    • ►  July (1)
    • ►  April (3)
    • ►  January (2)
  • ►  2012 (92)
    • ►  November (2)
    • ►  October (2)
    • ►  September (3)
    • ►  August (3)
    • ►  July (10)
    • ►  June (10)
    • ►  May (31)
    • ►  April (27)
    • ►  March (4)
  • ►  2011 (7)
    • ►  November (3)
    • ►  September (2)
    • ►  August (2)

SINIAR TEMAN CAHAYA

Followers

Postingan Populer

  • Semoga Allah Balas Usahamu
    Hai, Ca. Gimana kabarnya? Beberapa waktu lalu aku lihat kamu lagi kebanjiran, ya? Bukan, bukan kena bencana. Tapi, kebanjiran di...
  • Teruntuk Laki-Laki yang Sudah Dimiliki
    Tulisan kali ini cukup bar-bar, karena aku sengaja menulisnya untuk  para laki-laki di luar sana yang sudah memiliki tambatan hati. Anggapla...
  • Life Update Setelah Menghilang
    Hai, blogger. Rinduuuu teramat rindu nulis di sini. Rasanya belakangan ini terlalu banyak hal yang terjadi, sampai-sampai tidak sempat menul...
  • Semenjak Hari Itu...
    Semenjak hari itu, kehidupanku berubah drastis. Senyumku yang semula itu telah kehilangan rasa manis. Mencoba terus terlihat baik-baik saja ...
  • Selamat, untukmu.
    Sesuai judulnya, selamat. Selamat atas ilmu yang sudah ditempuh, selamat atas jerih payah mencapai cita-cita, selamat atas usaha...

Categories

Artikel 7 Ber-Seri 13 Berseri 1 Cahaya 15 ceirtaku 1 Ceritaku 249 Cerpen 5 Cinta 71 Feature 3 Hidup 18 Inspirasi 39 Inspiratif 15 Islam 65 Karya 16 Kebaikan Berbagi 6 Keluarga 44 Kisah 40 Kisahku 21 Liburan 10 Menulis 5 Motivasi 114 Resep 1 Sajak 55 Suratan Fiksi 26 Teman 55 Tips 3 Tips dan Informasi 31 Zakat 2

Subscribe this Blog

Name

Email *

Message *

Music

Pair Piano · 놀러오세요 동물의 숲 (Animal Crossing) Piano Compilation

nurnafisahh

Designed by OddThemes | Distributed by Gooyaabi Templates