Mungkin kita selalu bilang, kita bertemu karena ketidaksengajaan. Padahal bisa jadi itulah cara Allah yang sengaja mempertemukan kita. Aku sama kamu juga dong?
Iya, tentu.
Tapi, entahlah kita bertemu ini untuk apa. Cuma sekadar teman kah, atau saling bersahabat kah, atau menjadi pengagum rahasia kah, atau bisa jadi hanya seseorang yang lewat dan menyakiti hati untuk diambil pelajarannya.
Tapi, entahlah kita bertemu ini untuk apa. Cuma sekadar teman kah, atau saling bersahabat kah, atau menjadi pengagum rahasia kah, atau bisa jadi hanya seseorang yang lewat dan menyakiti hati untuk diambil pelajarannya.
Wallahu'alam.
Tentu, aku berharap pertemuan kita ini baik.
Tapi, mengapa semua ini justru membuatku sakit? Ya, terkadang menjadi pura-pura tidak tau itu sangat diperlukan, hal itu dilakukan untuk meminimalisir rasa sakit 'kan? Ah, jika saja aku bisa melakukannya, mungkin sudah kulakukan sejak dulu.
Tapi, mengapa semua ini justru membuatku sakit? Ya, terkadang menjadi pura-pura tidak tau itu sangat diperlukan, hal itu dilakukan untuk meminimalisir rasa sakit 'kan? Ah, jika saja aku bisa melakukannya, mungkin sudah kulakukan sejak dulu.
Tapi nyatanya, berusaha untuk tidak peduli aja susah. Sebab kamu selalu hadir di depan mataku, sekalipun aku sudah menghindar.
Tapi kenapa?
Tambah lagi kamu membuat suatu pernyataan, lalu entah mengapa aku sedih saat membacanya.
Tapi kenapa?
Tambah lagi kamu membuat suatu pernyataan, lalu entah mengapa aku sedih saat membacanya.
Di satu sisi, kamu mendeskripsikan hal yang tidak tertuju padaku, artinya, bisa jadi apa yang kamu harapkan tidak sesuai dengan apa yang ada dalam diriku.
Ah, bodohnya aku!
Ngapain sih mencari tahu sedalam itu?
Penyelam yang andal aja perlu persiapan matang untuk mendalami dasar lautan, sedangkan aku? Bermodal hati yang dititpkan saja sudah berusaha mendalami hati yang lain? Halah. Wajar saja sakit hati.
Ngapain sih mencari tahu sedalam itu?
Penyelam yang andal aja perlu persiapan matang untuk mendalami dasar lautan, sedangkan aku? Bermodal hati yang dititpkan saja sudah berusaha mendalami hati yang lain? Halah. Wajar saja sakit hati.
Kadang sakit hati ini selalu mencari kambing hitam atas penyebabnya. Kalau begitu, maka aku akan salahkan kamu yang sukanya bikin aku bersedih:( sayangnya, aku masih baik. Aku juga tidak suka kambing, jadi aku tahu diri saja.
--
Dear kamu,
Aku gatau kamu ini bagaimana.
Maunya apa, pemikirannya gimana,
Arahnya kemana, maunya ke mana, dengan siapa, kapan, ahhhh banyak pertanyaan.
Aku gatau kamu ini bagaimana.
Maunya apa, pemikirannya gimana,
Arahnya kemana, maunya ke mana, dengan siapa, kapan, ahhhh banyak pertanyaan.
Tapi ketahuialah,
Inilah aku dibalik persembunyianku.
Kuharap suatu saat kamu mengetahuinya,
Mengetahui ketidaksengajaan ku menyimpan rasa.
Inilah aku dibalik persembunyianku.
Kuharap suatu saat kamu mengetahuinya,
Mengetahui ketidaksengajaan ku menyimpan rasa.
Semoga, jika hatimu bukan untukku, kamu bisa tetap bahagia. Meski mungkin tidak sebahagia denganku. Hehe.
0 Komentar
Silakan tambahkan komentar Anda. Terima kasih sudah berkunjung.