Memang beberapa hari lalu saya sempat ke rumah sakit untuk menjelaskan keluhan yang saya rasakan selama. Jadi, selama ini saya ada keluhan di bagian lengan kiri saya, yaaa sakit gitu deh. Terus, ternyata ada sesuatu yang menyebabkan saya harus dioperasi. Mungkin sebagian sudah mengetahui bahwa saya suka sakit perut, sebenarnya bukan itu masalah utama. Itu hanya refleksi dari rasa sakit saya terhadap lengan saya, yang gampang kelelahan sehingga membuat saya males makan dan akhirnya perutnya kambuh. Hehehe. Jadi gitu ya.
Sejak malam tadi, perasaan saya sungguh tidak tenang. Dokter menyuruh saya puasa sejak pukul 00.00 sampai besok waktunya operasi. Dikabarkan esok jam 06.00 saya harus sudah mengurus berkas di rumah sakit dan akan ada tindakan jam 10.00 WIB. Langsung lah saya siap-siap untuk keperluan operasi besok. Saya tidur jam setengah 12 malam, lalu saya bangun jam 1 pagi, bangun lagi jam 2 pagi, hingga akhirnya saya bangun jam 4.30. Benar-benar tidak nyenyak tidurku malam tadi.
Ini pertama kalinya saya harus masuk rumah sakit, tidak hanya diinfus tapi juga langsung di operasi. Wah, rasanya serem banget. Saya takut sekali, belum lagi ini pengalaman pertama yang saya belum pernah tau rasanya gimana. Sepanjang saya menunggu untuk operasi saya selalu mengucapkan kalimat-kalimat Allah. Benar-benar Allah menguji saya dan mengingatkan saya akan kematian. Masya Allah, saya jadikan apa yang terjadi hari ini adalah ajang bersyukur saya kepada Allah. Alhamdulillah.
Awalnya saya tidak bercerita kepada siapa pun karena saya tidak mau satu orang pun khawatir karena saya. Lalu saya memberitahukan beberapa teman di hari saya operasi, dan mereka turut mendoakan. Terima kasih. Walaupun sebenarnya ada harapan yang tidak dikabulkan oleh Allah, sehingga ketakutan saya bertambah sementara semangat saya berkurang saat itu juga, termasuk papa yang ternyata tidak bisa menemani saya operasi karena harus bekerja di tanggal merah seperti ini. Yasudahlah:(
Kamu tau gak, rasanya operasi itu sangaaaaaat aneh. Awalnya nih saya diinfus dulu kan, terus disuruh nunggu di ruang tunggu operasi. Beberapa menit kemudian, saya dipindahin lagi ke ruang operasi, ruangannya dingiiiiin banget. Terus, saya kan diatur tuh posisi tidurnya biar bisa operasi dengan lancar, tiba-tiba disuntikin cairan bius gitu ke infus saya, dingin banget rasanya sampe ke ujung rambut kerasa. Kata orang sunda mah ngebrigidig wkwkwk. Terus saya tiba-tiba antara sadar gak sadar.
Saat dioperasi saya merasakan apa yang dokter lakukan pada lengan saya, tapi gak merasa sakit. Saya mendengar semua yang mereka bincangkan, tapi dalam waktu yang bersamaan juga saya bermimpi tentang teman-teman saya. Tau gak, saya mimpi berdiri di ruangan yang serba putih, lalu ada lima teman saya yang mengelilingi saya dengan tatapan sinis. Mereka semua diam melihat saya, saya perhatikan satu per satu wajahnya tapi mereka tidak bicara. Di sana saya merasa takut kehilangan mereka, serius, takut banget. Di sana juga ada keluarga saya, sedang tersenyum melihat saya.
Kemudian dalam alam bawah sadar saya berpikir, "Apa saya udah meninggal ya?" Tapi di sisi lain saya masih mendengar perbincangan antara dokter dan suster yang melakukan operasi terhadap saya. Saya benar-benar diambang sadar dan tidak sadar. Serem banget. Huhuhu. Setelah itu dokter menepuk kaki saya berulang-ulang sambil berkata, "Mbak, sadar mbak, sudah selesai operasinya," lalu saya mendengar kata dokter itu dan sadar pukul 11.00. Tapi sayangnya kepala saya pusing sekali, seluruh badan saya juga kaku dan masih mati rasa, mata saya tidak bisa dibuka dan saya kesakitan. Alhasil saya tidak berhenti-hentinya menangis sampai sadar dan kembali pulih hehe.
MasyaAllah, Allah Maha Adil, mungkin ini giliran saya untuk merasakan masuk rumah sakit. Yaaa memang mungkin sebuah pembelajaran juga untuk saya agar tidak lagi menyepelekan penyakit sekecil apapun, hehee. Bismillah, kita hidup lebih sehat, aamiin.
------
Teruntuk Ayu dan Anita,
Terima kasih telah menemani mamaku menunggu aku operasi,
Sebagai ucapan terima kasih, kuizinkan kalian bertemu adikku tadi kan? hehe.
Terima kasih sudah hadir memberikan semangat untukku,
Terima kasih sudah sempat mau marah karena aku tidak memberitahu kalian lebih dulu,
Sebenarnya aku hanya tidak ingin kalian khawatir,
Terlebih aku tau hubungan kita bertiga sedang tidak baik-baik saja,
Tapi dengan sakitnya aku dan pertemuan kita tadi, semoga kita semakin terbuka lagi ya.
Jangan pernah takut untuk bercerita,
Aku selalu ada untuk menjadi telinga yang setia mendengar keluh kesah kalian.
Maaf karena sering menyembunyikan rasa sakit ini dari kalian,
Semoga setelah ini tidak ada lagi acara jenguk-jenguk ke rumah sakit,
Doakan aku untuk pemulihan ini ya!
Anita dan Ayu,
Terima kasih sudah belajar menjadi sahabat yang setia,
Bukan hanya selalu berbagi bahagia, tapi juga selalu ada saat temannya berduka,
Aku sangat berterima kasih kepada Allah karena telah memiliki teman sebaik kalian,
Terima kasih atas waktu dan pengorbanan selama ini, terutama untuk hari ini.
Padahal, aku tau pasti kalian punya agenda lain selain ke rumah sakit hanya untuk menunggu aku.
Terima kasih ya,
Semoga Allah membalas kebaikan kalian.
Berikan kesehatan kepada kita semua. Aamiin.
Awalnya saya tidak bercerita kepada siapa pun karena saya tidak mau satu orang pun khawatir karena saya. Lalu saya memberitahukan beberapa teman di hari saya operasi, dan mereka turut mendoakan. Terima kasih. Walaupun sebenarnya ada harapan yang tidak dikabulkan oleh Allah, sehingga ketakutan saya bertambah sementara semangat saya berkurang saat itu juga, termasuk papa yang ternyata tidak bisa menemani saya operasi karena harus bekerja di tanggal merah seperti ini. Yasudahlah:(
Kamu tau gak, rasanya operasi itu sangaaaaaat aneh. Awalnya nih saya diinfus dulu kan, terus disuruh nunggu di ruang tunggu operasi. Beberapa menit kemudian, saya dipindahin lagi ke ruang operasi, ruangannya dingiiiiin banget. Terus, saya kan diatur tuh posisi tidurnya biar bisa operasi dengan lancar, tiba-tiba disuntikin cairan bius gitu ke infus saya, dingin banget rasanya sampe ke ujung rambut kerasa. Kata orang sunda mah ngebrigidig wkwkwk. Terus saya tiba-tiba antara sadar gak sadar.
Saat dioperasi saya merasakan apa yang dokter lakukan pada lengan saya, tapi gak merasa sakit. Saya mendengar semua yang mereka bincangkan, tapi dalam waktu yang bersamaan juga saya bermimpi tentang teman-teman saya. Tau gak, saya mimpi berdiri di ruangan yang serba putih, lalu ada lima teman saya yang mengelilingi saya dengan tatapan sinis. Mereka semua diam melihat saya, saya perhatikan satu per satu wajahnya tapi mereka tidak bicara. Di sana saya merasa takut kehilangan mereka, serius, takut banget. Di sana juga ada keluarga saya, sedang tersenyum melihat saya.
Kemudian dalam alam bawah sadar saya berpikir, "Apa saya udah meninggal ya?" Tapi di sisi lain saya masih mendengar perbincangan antara dokter dan suster yang melakukan operasi terhadap saya. Saya benar-benar diambang sadar dan tidak sadar. Serem banget. Huhuhu. Setelah itu dokter menepuk kaki saya berulang-ulang sambil berkata, "Mbak, sadar mbak, sudah selesai operasinya," lalu saya mendengar kata dokter itu dan sadar pukul 11.00. Tapi sayangnya kepala saya pusing sekali, seluruh badan saya juga kaku dan masih mati rasa, mata saya tidak bisa dibuka dan saya kesakitan. Alhasil saya tidak berhenti-hentinya menangis sampai sadar dan kembali pulih hehe.
MasyaAllah, Allah Maha Adil, mungkin ini giliran saya untuk merasakan masuk rumah sakit. Yaaa memang mungkin sebuah pembelajaran juga untuk saya agar tidak lagi menyepelekan penyakit sekecil apapun, hehee. Bismillah, kita hidup lebih sehat, aamiin.
------
Teruntuk Ayu dan Anita,
Terima kasih telah menemani mamaku menunggu aku operasi,
Sebagai ucapan terima kasih, kuizinkan kalian bertemu adikku tadi kan? hehe.
Terima kasih sudah hadir memberikan semangat untukku,
Terima kasih sudah sempat mau marah karena aku tidak memberitahu kalian lebih dulu,
Sebenarnya aku hanya tidak ingin kalian khawatir,
Terlebih aku tau hubungan kita bertiga sedang tidak baik-baik saja,
Tapi dengan sakitnya aku dan pertemuan kita tadi, semoga kita semakin terbuka lagi ya.
Jangan pernah takut untuk bercerita,
Aku selalu ada untuk menjadi telinga yang setia mendengar keluh kesah kalian.
Maaf karena sering menyembunyikan rasa sakit ini dari kalian,
Semoga setelah ini tidak ada lagi acara jenguk-jenguk ke rumah sakit,
Doakan aku untuk pemulihan ini ya!
Anita dan Ayu,
Terima kasih sudah belajar menjadi sahabat yang setia,
Bukan hanya selalu berbagi bahagia, tapi juga selalu ada saat temannya berduka,
Aku sangat berterima kasih kepada Allah karena telah memiliki teman sebaik kalian,
Terima kasih atas waktu dan pengorbanan selama ini, terutama untuk hari ini.
Padahal, aku tau pasti kalian punya agenda lain selain ke rumah sakit hanya untuk menunggu aku.
Terima kasih ya,
Semoga Allah membalas kebaikan kalian.
Berikan kesehatan kepada kita semua. Aamiin.
9 Komentar
Aaminn.. (hug) Aca ❤️❤️❤️
ReplyDelete🤗🤗🤗💛💛💛
DeleteGa nyangka kalau sampai harus di operasi😢, Syafakillah syifaan ajilan, syifaan la yughadiru ba’dahu saqaman✨. Insha Allah semoga ini operasi yang pertama dan terakhir mbak Aca Aamiin
ReplyDeleteAamiin, in syaa Allah! Terima kasih, Aam✨
ReplyDeleteSyafakillah aca.. dijaga kesehatannya ca..
ReplyDeleteCepat sembuh ya!
ReplyDeleteAamiin, makasih Alex! hehe.
ReplyDeleteAamiin ya Allah.. yoi ca
DeleteMakasih anon...
ReplyDeleteSilakan tambahkan komentar Anda. Terima kasih sudah berkunjung.