Desember: Waktunya Menuntaskan


Belakangan ini, aku lagi mengumpulkan beberapa momen berharga yang membuatku mengingat satu kebaikan tentang seseorang. Mungkin dia tak asing lagi di hidupku, beberapa kali pun pernah kuceritakan di sini sebagai dokumentasi.

Pasalnya, beberapa hari lalu dia baru saja pulang ke Indonesia dan kembali berkumpul dengan keluarganya. Sebenarnya, aku juga gak tau kehadirannya berapa lama, apakah ia akan pergi lagi atau tidak, bahkan rencana setelahnya pun aku tidak tahu.

Aku hanya orang luar yang sedang memperhatikannya dari kejauhan, cuma sekadar ingin mencari tahu jalan kehidupannya selanjutnya, meskipun aku tidak bertanya langsung kepada orang yang bersangkutan itu. Kenapa? Lebih ke gak tau aja sih mulainya bagaimana. Toh, kita sudah lama juga tidak saling berbagi dengan detail.

Tapi, tak apa. Mendengar dan melihatnya dari orang lain saja menurutku sudah cukup. Bahkan aku tidak mau tahu lebih jauh karena bukan hakku mencampuri kehidupan orang lain. Biarlah dia menjalankan hidupnya masing-masing.

Namun, ada satu hal yang masih mengganjal. Rasanya, setiap kali Allah kasih kesempatan untuk berbalas pesan di media sosial dengan orang ini, dia selalu meminta maaf. Sepertinya, masih ada rasa bersalah yang menghinggapi dirinya dan juga aku pribadi, yang mungkin justru lebih ke perasaan terima kasih dan maaf yang belum tersampaikan.

Untuk itu, di Desember ini--seperti biasa--aku akan menuntaskan yang belum selesai. Niatku hanya satu, yaitu agar kedua belah pihak saling mengikhlaskan, sehingga bisa menjalankan kehidupan masing-masing lebih tenang.

Perkara hal ini, sebenarnya aku sudah menyiapkan sesuatu. Tapi, saat ada temanku yang tahu soal rencana ini, ia menyebutnya "terlalu berharap". Rasanya sakit ya ternyata berbagi cerita pada orang yang salah. Makna dan niat yang kita bulatkan di awal rasanya tidak tersampaikan dengan baik, malah muncul judge yang tidak sesuai.

Jujur, sempet ngerasa ragu dan sedih banget ketika ingin menuntaskan rencana ini. Tapi, yaudah lah ya kita coba serahkan aja sama Allah tentang niat baik yang udah disusun di awal. Toh, aku lebih percaya Allah pasti ngasih jawaban dan situasi terbaik setelah ini. Bismillah aja, gak usah pikirin kata orang lain yang menjatuhkan kita.

So, kalau kalian gimana, masih ada yang belum selesai kah?

Yuk, selesain bareng-bareng. Jangan sampai masih menyisakan luka dan rasa gak mengenakkan di hati sebelum pergantian tahun yang harus lebih dewasa ini. Semangat ya! Bismillah.

0 Komentar

Silakan tambahkan komentar Anda. Terima kasih sudah berkunjung.