November Pecah


Di penghujung November ini ternyata harus pecah dengan tangis all day di kamis yang harusnya manis. Eh, malah berubah jadi kamis nangis wkwk. 

Rasanya luar biasa ya menahan sakit dan memaksakan diri untuk terlihat "biasa" dan "bisa" di hadapan orang. Tapi, ternyata tubuh ini sendiri yang kasih lihat respon gak enaknya. Ketahan, sesak di dada, kemudian nangis. Hahaha.

Hari ini aku ngerasa usahaku kayaknya belum tepat. Menjadi talent dan harus bisa kembali tampil adalah satu hal yang sangat berat ternyata untuk seorang Aca di masa sekarang. Rasanya pengen semua orang tau biar mereka ngerti betapa susahnya bisa 'kembali' menjadi Aca yang dulu.

Tapi, entah kenapa aku berpikir bahwa sekarang ini Allah lagi jagain aku. Sepertinya trauma yang aku punya sampai saat ini adalah bentuk cintanya Allah karena ingin melindungi aku dari hal-hal yang berbau duniawi: pujian, cacian, rasa bangga pada diri, sombong, dan lain sebagainya.

Syukurnya, pikiranku masih bisa husnudzon dan menikmati hal-hal positif itu. Tapi, di sisi yang lain, aku juga bingung gimana caranya untuk bisa menghentikan semua ini, semua yang tidak bisa kulakukan lagi dan semua hal yang sudah mulai tidak aku sukai ini.

Entahlah, aku gak tau rencana Allah apalagi.Tapi, itu pasti terbaik kan?

Capek banget untuk hari ini, ternyata begini ya rasanya menahan dan memendam sendirian. Tapi, apalah daya pula kita manusia gak bisa membuat semua orang mengerti kita. Sebab, keterbatasan manusia hanya bisa saling berusaha memahami dan bahkan tidak mengerti sama sekali.

Bismillah ya ca.

Apapun yang terjadi, pasti Allah mudahkan jalannya dan berikan jalan keluar yang terbaik. SEMANGAT!

0 Komentar

Silakan tambahkan komentar Anda. Terima kasih sudah berkunjung.