Assalamualaikum, blogger! Hari ini aku ingin bercerita tentang hari ini. Hari yang belum pernah aku rasakan sebelumnya. Hari di mana aku merasakan bersyukur yang sedalam-dalamnya. Aku merasa hari ini adalah momen langka yang mungkin saja tidak akan terjadi lagi suatu saat nanti.
Kalian tau, seseorang kadang berbangga diri dengan kelebihannya, bahkan sampai lupa untuk bersyukur. Tapi tidak untuk mereka, mereka justru tidak berbangga dengan kekurangannya, tetapi mereka sealu bersyukur di atas kekurangannya. Salut, melihat setiap senyuman yang ada di wajah kurang lebih 40 teman penyandang disabilitas.
Hari ini, aku dan beberapa panitia Bigboss 2018 berkesempatan untuk bisa belajar dan bermain bersama teman-teman berkebutuhan khusus. Tahukah kalian, berada di antara mereka-mereka ini membuat diri yang 'katanya' punya kelebihan menjadi tidak ada apa-apanya. Yap, rasanya masih belum pantas berbangga diri setelah melihat mereka yang selalu tersenyum dengan apapun yang terjadi.
Mereka ini teman-teman dari segala usia, meski semuanya terlihat seperti kekanak-kanakan. Mereka memanggil kami semua dengan sebutan 'kakak', padahal mungkin saja ada yang usianya jauh lebih tua daripada kami. Ada yang suka bernyanyi, mengaji, main musik, bahkan ada yang suka berdakwah melalui marawis yang dibawakannya.
Dengan segala kekurangan bicara, pendengaran, mental, akal dan pikiran, semua bersatu padu menjadi kebahagiaan. Kita saling tebar senyum dan berpegangan tangan. Melukis bersama, mewarnai bersama, bahkan kita makan bersama. Ada haru dibalik senyuman-senyuman manis dari setiap orang yang tadi ada di sana. Masya Allah.
Dari Bigboss ini, aku merasakan baru pertama kali bermain sama teman-teman seperti mereka. Awalnya aku takut, bahkan aku takut dengan pikiran-pikiran yang buruk, "Nanti kalo dia ngerepotin gimana?", "Gimana kalau dia memberontak?", "Gimana kalo dia nanti gak suka sama aku?" Segala pikiran bercampur aduk saat acara hendak dimulai. Aku yang dengan ragu menatap pada satu arah, sambil berdoa supaya Allah menguatkan dan membuat aku bisa menemani mereka.
Alhamdulillah, kemudian Allah menggerakkan hatiku untuk tetap mencoba. Hatiku bilang jangan takut untuk berbagi, semuanya tidak ada yang rugi. Aku punya kelebihan yang mungkin mereka tidak punya, tapi ternyata mereka lebih punya kelebihan untuk mengajak aku bersyukur. Alhamdulillah mereka begitu menerima kehadiran kami, aku begitu terharu melihat mereka dengan ucapan-ucapannya.
Kalian tau tidak, aku juga sangat bersyukur sekali hari ini. Di acara ini, aku melihat sisi sisi lain dari teman-temanku sendiri. Yang setiap kali terlihat angkuh, ambisius, dan berjiwa gagah nyatanya bisa menitikkan air mata saat memeluk teman spesial seperti mereka. Ada pula seseorang yang tidak selalu menampakkan keseriusannya, baru saja kulihat kelembutan hatinya menerima segala candaan dan rasa sayang dari teman-teman disabilitas.
Tak hanya bibir yang tersenyum, tapi hati pun demikian. Sayangnya, bahagia itu kalah dengan gengsi, sehingga senyuman itu sedikit malu-malu terpancar. Padahal aku sangat bahagia melihat peristiwa-peristiwa manis siang tadi, sampai kita bisa makan bersama. Ah, lucunya! Maha Adil Allah, segala kekurangannya menjadi kelebihan yang tak terduga.
Apalah daya dari kita yang selalu berbangga?
Padahal tidak ada yang perlu dibanggakan dari seseorang yang jarang atau bahkan tak pernah bersyukur.
0 Komentar
Silakan tambahkan komentar Anda. Terima kasih sudah berkunjung.