Sajak : Baik Baik Saja


Ketika seseorang memutuskan untuk tidak membalas pesan, aku belajar bahwa ia tidak hanya sibuk, tetapi juga sudah melewatkan kita sebagai prioritasnya. Seiring berjalannya waktu, aku percaya bahwa kepentingan seseorang akan berubah dengan sendirinya. Dahulu masih sempat mengabarimu, tapi sekarang kabar dari orang pun tidak kutahu.

Jika baginya kita adalah penting, semestinya bagaimanpun caranya ia akan selalu membangun senyum dengan kita. Entah secara langsung atau bahkan ketika sedang tak bertatap muka. Senyumnya selalu paling utama yang seharusnya bisa terjaga sampai dia kembali kepada kita. Itu harapan semua bukan?

Menyadari hal itu, semestinya kita mulai tersadar bahwa tidak semua yang dulu prioritas kini menduduki daftar obrolan paling atas. Tidak, tidak semua begitu. Tapi akan ada waktu di mana kita akan seperti itu, meninggalkan yang dahulu dianggap penting demi kepentingan mendesak yang lain.

Bagimu ini sebentar, tapi melaluinya aku harus berpegang teguh dengan rasa sabar. Kaubilang tak ada yang mampu melewati ini semua, tapi aku akan mencoba membuktikan bahwa aku mampu bertahan dengan segala kekuranganmu.

Di saat orang lain bahagia dengan teman bucinnya, aku hanya bisa menikmati cerita-cerita mereka. Yang entahlah, aku tak bisa merasakannya secara langsung. Aku hanya bisa menikmati secuil rindu yang kauanggap tak perlu ini.

Setelah ini, aku tak mau lagi mengharap belas kasihmu. Berusaha melupakan tanpa menengok lagi obrolan yang tak kaubalas. Biarkan kamu berkelana dengan tanggung jawab yang melanda, tanpa pedulikanku, tanpa membebani pikiranmu olehku.

Namun, aku tak tau apakah kamu akan kembali mengirimkan pesan? Jika iya, percayalah bahwa aku selalu terbuka denganmu, kapan saja dan di mana saja. Bantuanku takkan habis untukmu, meski tak semua bisa aku jalani tapi aku akan berusaha untukmu.

Baiklah, pergilah,
Sampai urusanmu selesai.
Banyak teman-teman yang membutuhkanmu untuk berada di sana. Aku tidak boleh egois, kamu punya kepentingan yang harus kamu capai, pun juga dengan aku. Banyak hati yang harus kaujaga, bukan hanya hatiku yang hanya satu.

Baiklah, semoga kita akan baik-baik saja.
Bertemu di lain waktu dengan kesempatan yang lebih baik. Aamiin, semoga.

4 Komentar

  1. Ada yang typo di paragraf kedua aturan bagaimanapun ini malah bagaimanpun

    ReplyDelete
  2. numpang promote ya min :)
    ayo segera bergabung dengan kami di F@N5P0K3R
    mumpung lagi promo besar looo...
    dapatkan bonus free chip, bonus rollingan, dan bonus refferalnya
    ditunggu apa lagi ayo segera bergabungan dengan kami ya :* ;)

    ReplyDelete
  3. Pas gua baca fullnya ternyata makin ngena, ditunggu sajak berikutnya ca.

    ReplyDelete

Silakan tambahkan komentar Anda. Terima kasih sudah berkunjung.