Bertemu Teman Virtual

Hampir seminggu yang lalu, tepatnya Sabtu (14/3), aku bertemu salah satu teman virtual yang sebenarnya terlalu dini juga sih dibilang teman wkwkw. Jadi aku bakal ceritain perempuan ini.

Sebenarnya, perempuan ini adalah temannya adikku. Lebih tepatnya "teman dekat" (gak tau sekarang masih deket apa engga wkwkw). Nah, jadi dia sering bales-balesan snapgram sama aku atau emang sengaja ngechat aku cuma untuk sekadar ngobrol. Tapi ini gak sering sih jadi menurut aku agak dini juga dibilang teman hehehhe.

Aku sih selalu open aja buat siapapun yang mau temenan sama aku, tapi kalo misalkan dia gak sreg di hati karena keterlaluan, gak menyenangkan bahasanya, dll biasanya aku langsung gak mau jawab lagi hehe. Tapi alhamdulillah perempuan ini baik dan sopan gitu.

Nah, suatu ketika nih perempuan katanya mau ngobrol aja gitu ketemu secara langsung. Awalnya sih aku juga ragu karena aku bukan anak yang gampang membuka pembicaraan secara langsung apalagi kalo belum kenal. Di sini sisi introverku dominan. Ya gitu deh mau gamau gitu hehe.

Tapi, setelah dipikir-pikir kalo anak ini baik ya kenapa engga? Toh aku harus bisa keluar dari zona nyaman yang menurut aku gak biasa ini, yaitu pergi sendirian buat bertemu sama orang yang baru dikenal.

Alhasil, aku coba bawa motor ke tempat yang jaraknya hampir 9 km dari rumah. Demi meminimalisir transportasi umum yang harus dibatasi karena Corona lagi merebak ini. Jarang-jarang aku mau bawa motor jauh-jauh, biasanya mager dan cuma ngandelin ojol ehehe.

Saat hampir sampai di lokasi, ternyata perempuan itu lagi berjalan menuju lokasi dan kami bertemu di tengah perjalanan. Berhubung aku sudah kenal mukanya dari instagram, aku ajak dia bareng naik motorku karena lokasinya masih lumayan jauh kalo ditempuh dengan jalan kaki.

Awalnya... awkward banget! Aku bener-bener deg-degan sama diri aku yang nantinya malah salting dan gak tau harus ngomong apa wkwk. Tapi Alhamdulillah ternyata enggak sih, dia anaknya asyik dan bisa mulai percakapan duluan, jadi aku juga cukup ikutin arus dengan topik yang dia mulai.

Dari berbagai pembicaraan, ternyata aku menemukan banyak kesamaan dengan dia. Dalam berbagai aspek dan kondisi, dia cerita dan aku punya pemikiran yang sama dengan apa yang dia ceritakan. Jadi, menurutku sejak saat itu kami baru bisa dibilang berteman hehhee.

Setelah panjang lebar bercerita, akhirnya kami memutuskan untuk pulang. Tapi sayangnya hujan sore itu turun lebat. Sehingga kami berdua harus menunggu hujan sedikit reda untuk pulang naik motor. Lalu, dia memutuskan untuk mengajak aku foto-foto dulu, waduuuhhh udah lama gak foto!

Ngerasa gak sih kalau makin dewasa tuh makin bingung kalau diajak foto. Kalau aku sih mikirnya gitu ya, gak tau kalau kalian hehe. Gak tau kenapa aku sekarang malu aja gitu ngajak foto atau diajak foto, suka bingung mau gaya gimana, alhasil cuma bisa senyum senyum doang. Wkwk. Tapi gapapa lah ya, semoga hal ini positif sihh dan menghindari aku dari keburukan. Semoga ya. 

Makasih ya, Andaru. Sudah memberikan aku pelajaran hidup terutama pada pengembangan diri aku yang introvernya berlebihan ini. Aku jadi bisa membuka ruang baru dan berani bertemu dengan teman virtual seperti kamu. Hehhee.

Semoga kita selalu bersyukur dengan hidup yang menemui kita. Sukses selalu ya...

0 Komentar

Silakan tambahkan komentar Anda. Terima kasih sudah berkunjung.