Orang Hebat Kritis Akhlak


Sejak beberapa minggu belakangan ini, aku menghabiskan waktu di rumah hanya untuk istirahat dan menikmati waktu luang. Alih-alih istirahat, aku jadi terlalu banyak mengikat diri pada rumah dan enggan keluar. Setelah itu, beberapa belakangan ini aku mulai bosan.

Tubuhku seakan berontak ingin keluar. Rasanya, mungkin terlalu banyak berdiam diri di rumah. Sehingga, kesehatan mulai terganggu karena terlalu dibuat nyaman. 

Sampai suatu ketika, aku mendapat telepon dari seseorang. Katanya, beliau sedang membutuhkan orang-orang yang mau belajar dalam penulisan naskah skenario. Sejujurnya, aku benar-benar tak punya pengalaman akan hal itu. Akan tetapi, aku selalu membuka diri untuk belajar. Lalu, aku mengiakan—berhubung sudah lama juga tidak keluar dan beraktivitas, rasanya aku perlu mengembangkan diri dengan hal yang positif. Dan aku disuruh mencari partner dalam bekerja nanti. 

Dari 16 orang dibutuhkan, aku dan kedua temanku menjadi salah tiganya. Kemudian, kami rapat, koordinasi, dll. Sampai suatu ketika, apa yang sudah kami pikirkan sebelumnya berubah dan harus memutar otak lebih jauh lagi. Ya, kami disuguhkan dengan kondisi yang berbeda. Salah satunya, kami kelebihan orang dari yang sudah dibayangkan.

Alhasil, akan ada orang yang harus mengikhlaskan. Namun, berat rasanya menghilangkan satu kesempatan yang kurasa tak mungkin lagi datang untuk kedua kalinya. Namun, suatu ketika, aku disalahkan. Seseorang berkata, ini semua terjadi karena aku. Pasalnya, seharusnya aku hanya memilih satu partner kerja saja, bukan dua, yang menyebabkan kami semua bingung karena kelebihan orang seperti itu.

Padahal, aku hanya menuruti permintaan si pengajak. Aku pun tak pernah mengalahkan siapapun. Sebab, semua kondisi yang rumit selama dua hari ini terjadi atas kehendak-Nya. Yang tentu, kita sendiri gak bisa menerka-nerka siapa yang salah dan siapa yang harus disalahkan.

Lantas, hal itu sebenarnya bukan salah siapa-siapa. Semua memang terkesan mendadak, dan aku memaklumi itu. Pernyataan itu pun terlontar dari seseorang yang kurasa baik hati. Usia yang lebih muda membuat pandanganku baik-baik saja mulanya. Tapi sayang, saat kalimat menyalahkanku itu keluar dari mulutnya, hatiku tersayat-sayat. Ternyata miris, mendengar orang hebat berbicara tanpa dipikir seperti itu. Ya, aku kecewa, aku sakit hati ketika dia menyalahkan aku. Nadanya yang meninggi itu seakan-akan benar dan ingin menjatuhkanku. Subhanallah, Alhamdulillahh, bersyukur aja ditunjukkin sifat aslinya sama Allah.

Dari situ aku belajar, bahwa tak selama orang hebat itu terlihat hebat, apalagi kalau sudah menyangkut tentang perlakuannya kepada orang lain. Menurutku, tak ada yang jauh lebih penting selain mengedepankan akhlak dan adab. Tentu, sehebat apapun orangnya, jika tidak dibarengi dengan akhlak yang baik, penampilannya tak lagi sehebat kemampuannya. Ya, sangat disayangkan bisa bertemu orang seperti itu.

Dalam hati, aku benar-benar kecewa. Aku terus beristighfar kepada Allah, berdoa, dan mengadu semua kepada-Nya. Kemudian, aku mundu dari proyek ini. Meski dihantui rasa bersalah kepada seseorang yang menawarkan ini, tapi aku benar-benar tak masalah. Aku lebih memilih untuk mundur karena banyak orang-orang yang mungkin 'lebih' menginginkan proyek itu daripada aku. Aku juga tak ingin bekerja dengan hati gelisah dan diiming-imingi uang yang jumlahnya besar. Hal itu bukan sama sekali fokusku dalam bekerja.

Yang terpenting, aku harus bisa menikmati pekerjaannya. Kalau saja ini bukan kesempatan untukku, mungkin memang belum waktunya saja. Aku yakin, suatu saat nanti Allah akan kasih segala sesuatu yang terbaik untuk kita yang selalu bersabar, bekerja keras, ikhlas, dan mengedepankan akhlak dalam hablumminannas. 

Selamat bekerja kawan-kawan. Mungkin Allah lebih ingin aku wisuda daripada harus bekerja di saat kondisi tubuh masih belum sehat ini. Ya, ambil hal-hal baiknya saja dan Alhamdulillahh aku bisa mengikhlaskannya. Semoga begitu juga ya untuk kalian. Jangan patah semangat, sehat dan bahagia selalu!❤️

0 Komentar

Silakan tambahkan komentar Anda. Terima kasih sudah berkunjung.