![]() |
Foto/Pinterest |
Kali ini, aku mau sedikit cerita tentang pengalaman yang baru aja aku hadapi, yaitu tentang sebuah prinsip masa depan. Mungkin sebagian atau kebanyakan dari kita sudah mengerti tentang ini. Masing-masing juga pasti sudah punya prinsip yang dipegangnya sejak lama dan akan terus di bawa sampai kapanpun.
Jadi, ceritanya beberapa waktu lalu aku dihadapkan dengan kondisi "memilih". Mungkin tak perlu lah aku menceritakannya secara detail, pasti pada bisa juga mengira kondisi apa yang saat itu aku temui, hehe.
Pada saat itu, aku memilih segala sesuatunya dengan sebaik mungkin. Namun, qadarullah, ada perasaan ragu saat aku menjalani serangkaian prosesnya. Padahal baru saja ada di tahap awal perkenalan. Aku terus meminta jawaban kepada Allah tentang keraguan yang aku alami.
Hari demi hari, bukannya mendapatkan ketenangan, aku justru dihadapkan dengan keraguan yang semakin membesar. Rasanya aku harus segera menuntaskan keraguan ini dan mencari tahu asal mulanya dari mana. Ternyata, hal ini menyangkut pada sebuah prinsip di masa depan.
Dari kejadian ini, aku belajar banyak tentang sebuah prinsip. Sebab, ternyata prinsip bukan hanya sekadar tentang asas, pemahaman, atau kebiasaan yang terbiasa dilakukan. Tetapi, prinsip lebih dari itu. Prinsiplah yang sudah dan terus akan menjadi asas/dasar dan pemikiran dalam bertindak, berpikir, dan memutuskan sesuatu.
Dalam pekerjaan, mungkin kita memiliki prinsip masing-masing untuk menjalankanya. Misalnya, aku sendiri berprinsip bahwa lingkungan positif dalam dunia kerja akan membantu produktivitas diri aku. Alhasil, dalam mencari pekerjaan mungkin tidaklah hal mudah, sebab aku selalu mengedepankan lingkungan itu agar aku bisa nyaman jika ikut terjun di sana.
Dalam sebuah pertemanan, ada banyak juga prinsip yang beragam. Mulai dari senang untuk saling terbuka sampai apapun diceritakan. Ada juga yang tetap mengedepankan privasi sebagai salah satu bentuk saling menghargai. Ya, semuanya balik lagi pada prinsip masing-masing.
Sebuah prinsip tentu akan berpengaruh pada pola pikir kita. Tidak hanya sebagai pegangan di dalam pikiran saja. Pasti secara sadar ataupun tidak, kita akan terus memegang prinsip yang sudah tertanam di dalam diri kita itu.
Begitupun pada proses dalam ceritaku ini. Aku juga sadar adanya ketidakcocokan prinsip antara aku dengan orang itu. Aku meyakini hal ini bukanlah berkaitan dengan salah dan benar, sebab dalam berprinsip setiap orang berhak menentukan pilihan, tergantung darimana ia berasal, ia berkembang, dan ke mana ia berencana melangkah.
Namun, bicara tentang masa depan, tentu prinsip juga akan tetap dibawa. Ketika ketidaksamaan prinsip itu kita terima begitu saja, tentu ada kekhawatiran ketika kedua pemikiran itu bertabrakan suatu hari nanti. Yang satu kuat, yang satunya juga tidak mau kalah. Prinsip memang dasarnya tidak bisa diganggu gugat.
Dari kejadian itu aku tersadar, bahwa dalam menentukan sebuah pilihan untuk masa depan, kita tidak bisa asal "menerima". Memang, pasangan yang baik adalah yang mau saling terima. Tetapi, jika kaitannya dengan prinsip, kita tidak hanya butuh konsep penerimaan itu saja, tetapi juga kesamaan pandangan serta kesiapan untuk saling belajar dan menyusun prinsip baru yang jauh lebih baik.
Kita tidak bisa mengobral prinsip kita hanya karena mau menikah, meraih masa depan, mendapatkan apa yang kita inginkan. Mau sejauh apapun kita membuang prinsip kita dan berusaha beradaptasi dengan prinsip baru, prinsip yang kita bawa tetap akan terus menempel pada diri kita tanpa kita sadari.
Dari situ, aku menyadari pentingnya sebuah prinsip untuk selalu dinomorsatukan. Prinsip adalah salah satu hal yang tampaknya sulit untuk ditoleransi, apalagi yang sifatnya bukan hanya keduniaan. Mungkin beberapa hal kelebihan dan kekurangan bisa saling dimaklumi, tetapi prinsip tidak semudah itu.
Perbedaan dalam prinsip bukanlah sesuatu yang tidak baik, hanya saja ketidakcocokan tidak mudah untuk dipaksakan. Tetap semangat, itulah pentingnya saling menghargai prinsip orang lain. Semoga suatu saat nanti kita dipertemukan dengan seseorang yang memiliki kesamaan prinsip dengan kita. Aamiin yaa Rabbal'alamiin.
0 Komentar
Silakan tambahkan komentar Anda. Terima kasih sudah berkunjung.