Sajak: Fiksi Tetaplah Fiksi


Kemarin, rasanya masih seperti mimpi
Sesosok tokoh fiksi datang menghampiri
Berkelut dengan waktu dan mendatangiku untuk tidak bermain hati
Tak kusangka...
Benar-benar rencana-Nya tersusun rapi tanpa kuketahui

Hari demi hari..
Perwatakan mulai kupelajari
Sorot mata yang semakin kudalami
Tingkah dan ucapannya pun aku selami

Tiba-tiba, aku teringat pada sang tokoh fiksi
Yang beberapa waktu lalu menghiasi halaman novel di bagian yang hampir kuhabisi
Ada hal di antaranya tergambar pada tokoh ini

Aku dibuat kagum dengan-Nya,
Sang Perencana yang tak tertandingi

Tak hanya lembar demi lembar buku aku baca lagi,
Tetapi sesekali kubuka juga lembar kehidupannya di setiap hari
Semakin kuselami, semakin kupahami
Ternyata fiksi akan selalu menjadi fiksi
Ternyata mimpi tetaplah menjadi mimpi

Fiksi hanyalah imajinasi
Dan pertemuan dengan sang tokoh hanyalah sebuah mimpi yang tak bisa lagi digali
Meski kesempatan tak pernah datang dua kali,
Tapi, tak perlulah aku menyesali

Sebab, dari fiksi aku belajar bahwa semua bisa datang hanya karena kebetulan dan saling memberi pelajaran untuk bisa menjadi pribadi yang lebih baik lagi

0 Komentar

Silakan tambahkan komentar Anda. Terima kasih sudah berkunjung.