Kurasa hari ini aku benar-benar perasa
Bukan hanya karena tamu bulanan saja,
tetapi memang begini apa adanya
Bisa terbayang bagaimana keduanya sedang kambuh di waktu yang bersamaan
Tangis tak lagi terbendung, cerminan hati yang sedang berkabung
Pada dasarnya, aku yang sudah salah ketika melihat bahagia orang lain sebagai ukuran kebahagiaan kita
Padahal sudah jelas setiap orang memiliki kadar bahagianya masing-masing
Tanpa perlu dibandingkan dan tanpa perlu diperhatikan
Kita hanya disuruh fokus pada bahagia yang kita miliki
Sehingga ketika ada kurang bisa kita cepat perbaiki
Tapi apalah daya,
harapan yang sudah lama tertanam sudah tumbuh dan membesar
ketika perlahan dipupuk agar berbuah baik, tetapi tiba-tiba seakan dipaksa untuk membusuk
Dirusak oleh orang lain, diinjak-injak, disakiti, dibenturkan ke tanah
Harapan itu bukan hanya rusak tetapi juga mati
Entahlah, aku tak pernah membayangkan ada seseorang yang tega merusak harapan itu
Kukira hanya ada dalam dongeng dan cerita layar kaca saja
Ternyata, semuanya nyata dan ada di depan mata
Sebenarnya ada banyak hal yang harus aku keluarkan di dalam hati,
tapi entah pada siapa aku sudah tak percaya lagi
hanya tulisan yang mampu aku tuangkan
beserta tangis yang beberapa kali aku lakukan
YaRabb, hanya kepada-Mu aku bisa berharap
Meski harapan itu kini mati dan mungkin tak bisa tumbuh lagi
Aku benar-benar merasa hancur dan tak tahu harus apa lagi
Selain mencurahkan pada-Mu dan berdoa sebanyak-banyaknya
0 Komentar
Silakan tambahkan komentar Anda. Terima kasih sudah berkunjung.