Jangan Berharap pada Manusia

Haish, hari ini tertampar lagi. Tiba-tiba diingetin sama Allah tentang berharap sama manusia.

Belakangan ini aku tiba-tiba berharap lagi sama seseorang di masa lalu. Padahal cuma gara-gara satu chat yang akhirnya tayang lagi di layar handphone kita masing-masing, meskipun bahasannya penting dan singkat. Gak ada yang perlu dibaperin sebenernya.

Terus, sejak itu aku malah seneng dan berharap lagi. Berharap percakapan itu bisa panjang, bisa ada bahasan terus, bisa bales-balesan terus, tapi pada akhirnya enggak demikian.

Padahal, sebelum ada percakapan ini lagi, aku begitu damai dengan perasaan tanpa harap-harap yang kubuat. Aku fokus pada upgrade diri dan terus berusaha mencari ridho Allah. Thats it. Gak pernah kepikiran ngelakuin sesuatu karena manusia.

Tapi, belakangan ini niatnya melenceng lagi. Dikit-dikit kepikiran satu orang, yang akhirnya bikin semua amalan agak berantakan karena ngarepnya sama manusia. Ah, sedih banget kalau punya ekspektasi lebih sama manusia. Jadi nunggu-nungguin balasan, nunggu kapan dia chat lagi, nunggu kapan hasilnya itu tiba.

Gak enak banget dihantui rasa kayak gini lagi, tapi juga sebenernya mau berusaha untuk 'menjemput'. Tapi, kayaknya salah deh kalau berharapnya dengan cara kayak gini.

Bismillah deh yuk, kita lurusin niat lagi.

Jangan berharap sama manusia. Ayo kita mulai lagi perbaiki diri, upgrade value diri, dan terus mengharap ridho Allah supaya siapapun yang Allah tetapkan sebagai perantara kebaikan maka kita bisa menerimanya dengan lapang dada.

Semangat.

Sejatinya amalan yang kita lakukan akan berlaku di hadapan Allah apabila kita melakukannya dengan ikhlas karena takut kepada Allah, karena mengharap pahala, dan demi mengharap ridho Allah.

Hasbunallah wa nikmal wakiil.

0 Komentar

Silakan tambahkan komentar Anda. Terima kasih sudah berkunjung.