Sajak: Rindu yang Tak Bertemu


Apakah ada sebuah rindu hadir pada dua insan yang raganya tak pernah bertemu?

Jika jawabannya ada, mungkin itu yang sedang aku rasakan malam ini. Ditemani oleh dinginnya malam, jeritan jangkrik bersautan, dan dengungan nyamuk yang tak kunjung hilang. 

Sesekali aku bertanya pada sang bulan, sedang apa kamu di sana? Apakah baik-baik saja? Atau justru sedang bertarung dengan dingin yang sama? 

Jika rindu sedang menyelimutiku seperti malam ini, sesekali kulirik tulisanmu di catatan yang kutemui. Entah mantra apa yang kau selipkan di sana, tetapi tiap kali kubaca, seperti ada rasa yang terbawa ke lubuk hati.

Aku tahu, aku tidak pernah dan mungkin tidak akan pernah menjadi subjek dalam tulisanmu. Orang lain lah yang seringkali menjadi ide tulisanmu, yang kau abadikan namanya, ceritanya, perkataannya, dan segala kisah tentang kamu dan dirinya. Namun, sesekali aku berharap tulisan itu disuguhkan untukku dan bisa kucicipi setiap hari.

Tapi, semua itu hanya ilusi. Ia terbang di langit-langit menghitam bersama ribuan mimpi. Ya, takkan mungkin terjadi. Kita hanyalah teman yang baru mengenal beberapa hari.

Percakapan kita mungkin masih bisa dihitung dengan jari. Pun dengan intensitas sapaan kita tidak berlangsung setiap hari. Kamu sibuk dengan kegiatanmu, dan aku sibuk berkegiatan juga di sini. 

Sesekali aku berdoa, 
Semoga Allah mempertemukan kita suatu hari nanti. 

0 Komentar

Silakan tambahkan komentar Anda. Terima kasih sudah berkunjung.